Sefalosporin

Sefalosporin adalah kelompok antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Sefalosporin atau cephalosporins bekerja dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Sefalosporin adalah antibiotik jenis beta laktam, yang berasal dari jamur spesies Acremonium. Secara umum sefalosporin digunakan untuk mengobati penyakit akibat infeksi bakteri, seperti otitis media, pneumonia, meningitis, infeksi kulit, infeksi ginjal, infeksi tulang, infeksi tenggorokan, dan infeksi menular seksual, seperti gonore. Sefalosporin adalah obat yang tergolong bakterisida, artinya mereka membunuh bakteri secara langsung. Sefalosporin atau cephalosporins dikelompokkan menjadi lima generasi berdasarkan kapan obat tersebut dikembangkan. Secara umum, setiap generasi efektif melawan jenis bakteri tertentu. Sefalosporin generasi pertama bekerja terutama melawan infeksi yang dianggap mudah diobati, sedangkan sefalosporin generasi selanjutnya cenderung dicadangkan untuk infeksi bakteri yang lebih parah. Sefalosporin memiliki kesamaan molekuler dengan penisilin, sehingga dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang yang alergi terhadap penisilin. Bergantung pada tingkat keparahan alergi terhadap penisilin, pasien tertentu tetap dapat  mengonsumsi sefalosporin, tetapi kemungkinan besar bukan obat generasi pertama atau kedua.

Apa itu sefalosporin?

Sefalosporin adalah kelompok besar antibiotik yang berasal dari jamur Acremonium sebelumnya disebut Cephalosporium. Sefalosporin bersifat bakterisida (membunuh bakteri) dan bekerja dengan cara yang mirip dengan penisilin. Sefalosporin dan penisilin mengikat dan memblokir aktivitas enzim yang bertanggung jawab untuk membuat peptidoglikan, komponen penting dari dinding sel bakteri. Mereka disebut antibiotik spektrum luas karena efektif melawan berbagai bakteri. Sejak sefalosporin pertama ditemukan pada tahun 1945, para ilmuwan terus mengembangkan struktur sefalosporin agar lebih efektif melawan bakteri yang lebih luas. Setiap kali struktur berubah, “generasi” baru sefalosporin dibuat. Sejauh ini ada lima generasi sefalosporin. Semua sefalosporin dimulai dengan cef, ceph, atau kef. 

Jenis – jenis sefalosporin

Karena memiliki sejarah perkembangannya yang panjang, ada banyak sefalosporin atau cephalosporins di pasaran. Pada generasi ketiga sefalosporin disebut cefixime. Cefixime adalah obat antibiotik yang berguna untuk pengobatan sejumlah infeksi bakteri. Cefixime adalah sefalosporin generasi ketiga

Contoh sefalosporin meliputi:

  • Ancef dan Kefazol (cefazolin)
  • Ceclor dan Cefaclor (cefaclor)
  • Cefdinir
  • Ceftin dan Zinacef (cefuroxime)
  • Duricef (cefadroxil)
  • Keflex dan Keftab (sefaleksin)
  • Maximim (cefepime)
  • Rocephin (ceftriaxone)
  • Supraks (sefiksim)
  • Teflaro (ceftaroline fosamil)

sefalosporin adalah

Peringatan dan pencegahan

Orang yang alergi terhadap sefalosporin, atau bahan tidak aktif apa pun yang ditemukan dalam obat ini, tidak boleh meminumnya. Sefalosporin atau cephalosporins adalah antibiotik paten yang hanya bisa diresepkan oleh dokter. Seperti halnya semua antibiotik, penting bagi Anda untuk menyelesaikan seluruh dosis yang diresepkan. Penggunaan antibiotik harus diselesaikan sesuai resep bahkan jika Anda merasa lebih baik. Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa infeksi benar-benar hilang. Jika tidak, infeksi dapat kembali dan menjadi jauh lebih sulit untuk diobati untuk kedua kalinya.

Peringatan Sebelum Menggunakan Sefalosporin:

  • Jangan menggunakan obat ini jika memiliki riwayat alergi terhadap sefalosporin atau penisilin. Sefalosporin atau cephalosporin adalah antibiotik yang memiliki fungsi yang sama denganpenisilin.
  • Pastikan untuk menghabiskan seluruh obat sefalosporin yang diresepkan oleh dokter meski gejala sudah membaik, agar infeksi sembuh sepenuhnya.
  • Beritahu dokter jika memiliki riwayat penyakit ginjal, penyakit liver, gangguan lambung, atau kecanduan alkohol.
  • Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda atau anak Anda baru berencana atau baru saja menerima vaksin BCG atau vaksin tifus.
  • Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, terutama ranitidine, cimetidine, famotidine, esomeprazole, dan rabeprazole, pil kb, atau obat herbal.

Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis saat menggunakan sefalosporin.

Efek samping

Beberapa antibiotik memang memiliki resiko efek samping, termasuk antibiotik sefalosporin. 

Efek samping sefalosporin adalah sebagai berikut:

  • Ketidaknyamanan perut
  • Mual atau muntah
  • Diare
  • Sariawan (jamur putih di mulut), infeksi jamur , atau infeksi jamur lainnya
  • Kelainan darah
  • Ruam atau gatal

Interaksi obat

Jangan minum antibiotik sefalosporin jika sedang menggunakan Theracys (BCG live intravesical). Efek samping sefalosporin bisa muncul jika berinteraksi dengan obat ini. Tanyakan kepada dokter tentang penggunaan antibiotik sefalosporin jika sedang menggunakan obat untuk refluks asam seperti Pepcid (famotidine ), Tagamet (cimetidine ), atau Zantac (ranitidine), Obat sakit maag lainnya seperti Aciphex (rabeprazole ), Dexilant dexlansoprazole ),  Nexium (esomeprazole ), Vivotif (vaksin tifoid hidup).

Referensi :

  1. everydayhealth : What Are Cephalosporins? : https://www.everydayhealth.com/cephalosporins/
  2. drugs.com : Cephalosporins : https://www.drugs.com/drug-class/cephalosporins.html

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai