Selalu Merasa Lapar

Apakah Anda sering lapar serta tidak merasa cukup? Anda sering mengalami kenapa perut terasa lapar terus padahal sudah makan? Mungkin Anda mengalami kenapa perut terasa lapar terus padahal sudah makan bukanlah hal yang wajar. Perut lapar terus membuat banyak makan disertai dengan takaran banyak. Pola makan yang buruk, kurang tidur, obat-obatan, penyakit, haid, dsb.

Sejumlah penyebab bisa menerangkan kelaparan yang persisten serta tidak pernah cukup. Perut lapar terus padahal sudah makan bisa juga merupakan sindrom Prader-Willi. Lapar adalah ciri utama sindrom Prader-Willi. Penderita sindrom Prader-Willi merasa lapar terus menerus. Mereka merasa perut lapar terus padahal sudah makan dan tidak pernah merasa kenyang (hiperfagia). Terminologi kedokteran untuk rasa lapar yang berlebihan dengan keadaan ekstrim rasa lapar adalah hiperfagia atau polifagia. Pada polifagia, perut terasa lapar terus walaupun sudah banyak makan.

Gejala

Sulit membedakan hasrat untuk makan dengan rasa lapar yang sebenarnya. Lapar merupakan sinyal yang dikirim tubuh untuk mengingatkan bahwa kita perlu segera makan kalau tidak, kita akan kehabisan tenaga.

Rasa lapar hadir dalam bentuk:

  • Rasa cekung serta kram di perut
  • Keroncongan
  • Tenggorokan sesak
  • Banyak saliva
  • Tenaga berkurang
  • Pusing

Lapar umumnya ada jarak setelah makan atau sehabis kegiatan fisik yang melelahkan. Hasrat untuk makan di sisi lain, tidak berkaitan dengan kebutuhan gizi. Biasanya karena faktor psikologis maupun emosional bisa berperan bahkan saat tubuh sudah merasa kenyang serta sebenarnya tidak memerlukan gizi ekstra untuk bekerja. Dengan kata lain, rasa lapar bersifat fisiologis sementara keinginan untuk makan lebih karena psikologis.

Selalu Merasa Lapar

Penyebab

Diketahui sejumlah penyebab rasa lapar yang membuat perut terasa lapar terus terutama pada kasus polifagia.

8 kemungkinan penyebab:

  • Maag. Sakit maag dapat menyebabkan Anda merasa lapar, khususnya bila berhubungan dengan stress maupun kekhawatiran. Anda sungguh dapat merasakan perut kembung serta sakit, umumnya sekitar 1 sampai 3 jam sesudah makan. Jadi dianjurkan agar bertanya pada dokter umum Anda yang, sesudah diagnosis bisa melakukan penanganan dalam mengendalikan kesamaan. Bila penanganan obat tidak menyembuhkan nyeri serta rasa lapar yang persisten ini, eksplorasi lebih dalam dibutuhkan.
  • Hipoglikemia. Penurunan gula darah mengakibatkan lemas serta rasa lapar yang banyak dihubungkan dengan gejala lain misalnya tremor, pusing, sakit kepala, dsb. Hipoglikemia bisa dihubungkan dengan ketidakseimbangan gizi (orang tersebut sudah lama tidak makan, kurang makan, atau sekedar mengonsumsi glukosa sederhana), namun bisa juga memiliki penyakit endokrin (hipotiroidisme, kekurangan hormon perkembangan maupun hormon adrenal). Orang tanpa diabetes yang cenderung mengalami hipoglikemia fungsional (berhubungan dengan indeks glikemik rendah) serta kurang glukosa sederhana. Bisa juga, perasaan lapar terus merupakan gejala diabetes. Pada penderita diabetes, sel-sel mengirimkan sinyal sering merasa lapar agar memperoleh glukosa yang tidak mereka dapatkan sehingga membuat perut cepat lapar. Penderita diabetes juga bisa mengalami hiperglikemia yang bisa membuat mereka cepat lapar. Bagaimanapun, dianjurkan agar berkonsultasi dengan dokter Anda.
  • Terlalu banyak glukosa sederhana. ‘Kalori kosong’ makanan kurang gizi serta tidak membangun tubuh. Orang itu lalu makan banyak, namun gizi makanan di piring mereka tidak memadai. Biasanya makanan sederhana. Mulai glukosa sederhana serta lemak yang tidak mengenyangkan. Akibatnya: satu sampai dua jam sesudah makan, glikemia akan berkurang kembali lalu orang itu akan lapar. Supaya lebih kenyang, dianjurkan dalam memilih makanan yang banyak serat, lebih mengenyangkan, contohnya makanan pati dari biji-bijian utuh, atau setengah lengkap (pasta utuh, roti gandum, nasi, quinoa, gandum hitam, dsb.), lentil, sayuran serta protein (daging, ikan, telur, produk susu, dsb.) serta perlu menentukan takaran yang disesuaikan kebutuhan Anda serta kegiatan fisik. Makanan tidak sehat kurang mengandung gizi sehingga membuat perut cepat lapar setelah makan.
  • Konsumsi alkohol. Alkohol memenuhi ruang dalam perut serta memberi perasaan kenyang. Tapi, alkohol keluar dengan begitu cepat ke dalam darah (larutan diasimilasi lebih cepat dibandingkan padatan) sementara perut dalam keadaan kosong, sehingga menimbulkan rasa lapar. Itu persis hal yang serupa seperti minuman manis, jus buah maupun soda, yang dikonsumsi waktu makan, memberi efek “memikat” serta memenuhi pencernaan dengan gula secara cepat. Sebaiknya hindari minum terlalu banyak alkohol maupun minuman manis waktu makan dan menggantinya dengan air putih.
  • Makan terlalu cepat. Bila makan kurang dari 20 menit, kita tidak melepaskan hormon kenyang – termasuk ghrelin serta leptin – maka rasa lapar kita seperti tidak terobati. Makan terlalu cepat justru bisa mengacaukan rasa lapar maupun kenyang. Memang, makan terlalu cepat berarti otak tidak sempat menyadari jika perut telah kenyang serta rasa lapar selalu ada, walaupun selesai makan.
  • Kurang tidur. Tidur mendukung pelepasan hormon melatonin, yang mendukung kendali ritme tubuh. Bila ritme biologis kacau karena kurang tidur, hal itu bisa mempengaruhi pola makan. Kurang tidur bisa menyulitkan tubuh mengendalikan jumlah hormon yang mengatur sinyal lapar sehingga bisa membuat sering lapar. Kurang makan maupun kurang gizi membuat Anda akan lapar dua jam sesudah makan. Waktu lelah, tubuh berupaya membayar kekurangan tidur, terutama lewat makanan. Gangguan tidur apapun bisa membuat Anda sering merasa lapar. Sama pula, makan di jam yang tidak teratur maupun terhuyung-huyung bisa mengacaukan waktu biologis yang mengendalikan ritme biologis fisik, yang bisa memicu hasrat maupun keinginan, yang sering salah dikira merupakan rasa lapar.
  • Datang bulan. Penyebab rasa lapar yang mungkin sering dialami para wanita berhubungan dengan PMS. Perubahan hormon membuat wanita sering lapar sekitar tanggal datang bulan. Persis sebelum serta sepanjang haid, banyak perempuan merasa lebih lapar dari biasanya serta mengidam makanan berlemak serta manis, jadi mereka cenderung makan lebih banyak dari biasanya. Hal ini khususnya karena perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus haid, termasuk berkurangnya progesteron serta naiknya estrogen, yang mengakibatkan berkurangnya kadar gula darah (gula darah) serta yang mendorong nafsu makan.
  • Faktor psikologis. Rasa lapar maupun kenyang ditimbulkan oleh otak. Kelaparan yang berhubungan dengan faktor psikologis lebih sering dibandingkan rasa lapar yang berhubungan dengan sebab mekanis. Ini lebih berbahaya serta sulit dideteksi sebab biasanya menimbulkan “kehampaan”. Kehampaan dapat sangat besar jadi menimbulkan keinginan untuk mengisi serta “memuaskan keinginan Anda“ untuk makan sesuatu. Sistem pencernaan begitu mewakili emosi serta cara kita menjalani hari-hari kita.
  • Pada masyarakat Timur, hal itu sebaliknya. Kita lebih mengisi diri kita secara spiritual saat kita mengalami kehampaan. Intinya, seseorang bisa merasakan lapar (yang lebih merupakan keinginan untuk makan karena dalam hal ini, makanan mempunyai efek yang lebih “menyenangkan“ dibandingkan “bernutrisi“) waktu lagi bosan (kebosanan maupun kenyataan tidak melakukan apa-apa memicu Anda untuk makan). Di samping itu, orang yang stres maupun cemas memproduksi lebih banyak kortisol, hormon stres yang memberikan sinyal lapar yang kuat ke otak. Rasa lapar terus ketika stres maupun cemas bisa merupakan respon emosional.

Diagnosa

Rasa lapar tentu saja dapat diketahui dari gejalanya seperti yang telah disebutkan di atas. Khusus pada keadaan perut lapar terus dengan sensasi lapar terus menerus yang merupakan sindrom Prader-Willi, diagnosa bisa dilakukan dengan tes darah untuk menemukan kelainan pada kromosom yang menandakan sindrom Prader-Willi. Bisa juga dilakukan tes glukosa darah, guna mendeteksi diabetes. Tes fungsi tiroid juga bisa dipakai dalam mendeteksi gangguan tiroid.

Penanganan

Cara mengatasi cepat lapar pada kasus polifagia akan fokus pada penanganan penyebab cepat lapar. Dengan fokus pada penyebab cepat lapar ini, bisa ditangani dengan terapi obat. Cara mengatasi cepat lapar juga bisa dilakukan dengan memperhatikan diet sehat sehingga bisa mengontrol rasa cepat lapar. Bila lapar dikarenakan masalah psikologis, misalnya kecemasan maupun depresi, dokter bisa merujuk Anda pada psikiater.

Penanganan untuk lapar yang terus menerus:

  • Pertama membedakan rasa lapar yang sebenarnya dengan hasrat untuk makan. Bila Anda tidak menemukan gejala lapar seperti yang telah disebutkan di atas, maka itu hanya hasrat tak beralasan untuk makan. Lapar merupakan rasa yang tidak bisa ditahan, berbeda dengan nafsu makan yang bisa terlewat. Selain itu, lapar reda setelah makan. Kalau masih ingin makan, maka itu lebih merupakan dorongan emosional kompulsif untuk makan. 
  • Cegah dehidrasi (haus atau lapar tidak bisa dibedakan sebab keduanya dipicu oleh hipotalamus) seharian. Sarapan yang mengenyangkan serta berbekal serat, buah-buahan, sayuran, karbohidrat kompleks, roti atau pati, protein serta produk susu.
  • Tanyakan pada dokter bila masih terus lapar. Walaupun ada perbedaan pola makan serta gaya hidup. Gangguan biologis dapat merupakan pemicu rasa lapar yang persisten.
  • Rasa lapar bisa karena efek samping sejumlah obat. Antidepresan merangsang nafsu makan, contohnya. Tanyakan pada dokter yang mungkin bisa merujuk Anda ke penanganan berbeda atau menyesuaikan dosisnya.

Bila lapar merupakan faktor psikologis, psikoterapi mungkin dibutuhkan dalam menentukan sumber nafsu tersebut

Referensi :

  1. Mayo Clinic: permanent hunger diagnosis; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prader-willi-syndrome/symptoms-causes/syc-20355997
  2. Healthline: permanent hunger diagnosis ; https://www.healthline.com/health/polyphagia
  3. Healthgrades: permanent hunger diagnosis; https://www.healthgrades.com/right-care/digestive-health/excessive-hunger

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai