Sistitis

Apa itu sistitis

Biasanya wanita yang menjadi korban sistitis, yang melambangkan pengertian sistitis sebagai bengkak uterus kemih yang kerap melibatkan kuman. Keadaan tersebut yang menjadi penyebab seringnya keinginan buang air kecil dan perih ketika buang air kecil. Secara umum hal tersebut lazimnya dinamakan penularan terusan kemih. Adapun pengertian distensi kandung kemih melambangkan sebutan medis yang menggambarkan suatu kesakitan yang didapati di dalam uterus kemih. Lazimnya kesakitan tersebut ialah penyakit sistitis. Amat jarang masyarakat mengerti tentang pengertian distensi kandung kemih.

Sistitis adalah sebutan kedokteran untuk bengkak uterus kemih. Seringkali, pembengkakan diakibatkan oleh penularan kuman dan itu dinamakan penularan terusan kemih. Penularan kandung kemih dapat mencacati dan mengusik, serta dapat menjadi perkara kebugaran yang parah penularan menjangkiti ke ginjal. Sistitis bisa berlaku pada siapa saja, namun amat kerap berlaku pada perempuan sebab liang uretra (liang urin) perempuan amat rendah dan posisinya amat bersebelahan dengan dubur sehingga gampang tercemar kuman dari dubur, apalagi bila kebiasaan menyucikan wilayah kelamin atau bercawik dari haluan dorsal ke depan.

Penyebab sistitis

Patofisiologi sistitis

Patofisiologi sistitis lazimnya melibatkan penularan kuman yang dapat berbuat melalui jalur ascending atau hematologi dan limfatik. Ecoli melambangkan kuman yang sangat lazim supaya mengakibatkan penularan terusan kemih. Tujuan jangka panjang ialah agar memperjelas peran dalam sistitis kuman akut dari empat faktor virulensi yang ditentukan. Secara tunggal ataupun kombinasi dan untuk mengembangkan intervensi agar menghalangi sistitis dengan mengganggu fungsinya.

Patofisiologi sistitis melalui jalur hematogen melibatkan mikroorganisme, yang mengakibatkan penularan primer di tempat lain pada badan makhluk. Ginjal melambangkan lokasi yang kerap ditemukan pada pasien bakteremia atau endokarditis yang didapatkan oleh kuman positif. Perubahan pada permukaan ini bisa mengakibatkan perubahan permeabilitas yang memungkinkan ion kalium melintasi urothelium, mendepolarisasi saraf sensorik dan motorik, dan mengaktifkan jaringan.

Diagnosa sistitis

Sarat masalah penyakit sistitis sederhana, yaitu jika tidak ada resiko kerumitan, tes strip sudah cukup. Ketika penularan terbuat pada orang yang sangat rapuh dan oleh karena itu lebih beresiko terhadap komplikasi, dokter melengkapi diagnosa sistitisnya dengan penelitian sitobakteriologis kencing. Penelitian ini memungkinkan supaya mengidentifikasi kuman yang dimaksud dan menguji kepekaannya terhadap antibiotik yang pelbagai. Biasanya pasien selalu mengutarakan tentang konsensus infeksi saluran kemih. Jika mengalami gejala sistitis, lebih baik diskusikan dengan dokter sesegera mungkin. Dokter lazimnya mengutarakan pertanda dan ciri serta sejarah kebugaran penderita. Sebagian besar dokter mengharapkan dengan adanya penjelasan mengenai konsensus infeksi saluran kemih yang selalu dipertanyakan pasien, maka pasien benar-benar memahami tentang penyakit sistitis.

Berbagai tes yang biasa dijalankan :

  • Analisa urin. Agar dugaan penularan matriks kemih dokter berpotensi meminta contoh urin agar menentukan apakah terdapat wabah, darah, atau nanah dalam kencing.
  • Sistoskopi. Selama tes ini, dokter memasukkan sistoskopi tabung tipis dengan lampu dan kamera terpasang, melalui uretra ke dalam matriks kemih agar meneliti terusan kemih untuk mengetahui ciri-ciri kesakitan.
  • Pencitraan. Tes pencitraan lazimnya tidak diperlukan, namun dalam berbagai kasus – terutama jika belum terdapat bukti penularan yang ditemukan pencitraan dapat membantu.
  • Volume sisa urin sesudah buang air kecil. Memakai ultrasound, pengujian ini mengukur jumlah urin yang tertinggal di matriks kemih setelah pergi ke kamar mandi.
  • Biopsi peranakan kemih dan uretra. Sepotong kecil jaringan diambil dan diuji. Biasanya dilakukan selama sistoskopi
  • Pengendoran peranakan kemih. Peranakan kemih diisi dengan cairan atau kabut untuk meregangkannya. Ketika akan tertidur dengan anestesi. Terkadang ini juga digunakan sebagai pengobatan. Ini dilakukan dengan sistoskopi.
  • Kultur cairan prostat. Dokter perlu menekan prostat dan memerah sampel untuk diuji. Namun, ini jarang dilakukan.

Baik pria maupun perempuan pertama-tama harus menyingkirkan penularan terusan kemih, penyakit sistitis, penyakit menular seksual dan batu ginjal.

Penyebab sistitis

Penyusunan terusan kemih meliputi ginjal, ureter, matriks kemih, dan uretra. Semua berperan dalam membuang limbah dari badan. Ginjal pasangan anggota tubuh berbentuk kacang yang berada di sisi ekor abdomen sisi atas menyortir ampas dari darah dan mengatur konsentrasi banyak inti. Tabung yang disebut ureter membawa kencing dari ginjal ke peranakan kemih, di mana tersimpan sampai keluar dari badan melewati uretra.

Penyakit sistitis yang diakibatkan oleh penularan atau dinamakan dengan penularan matriks kemih sangat kerap didapatkan oleh Ecoli. Kuman ini sebetulnya wajar dan bukan beresiko bila terdapat di usus, tetapi saat menyelinap ke peranakan kemih, kuman ini dapat mengakibatkan pembengkakan. Penularan sistitis kuman bisa terbuat pada perempuan akibat interaksi seksual. Tetapi bahkan gadis dan perempuan yang tidak lincah secara seksual rentan terhadap penularan terusan kemih sisi bawah karena area genital wanita sering menjadi tempat kuman yang bisa mengakibatkan sistitis.

Gejala sistitis

Gejala sistitis bisa beraneka dan bermacam-macam pada masing penderitanya. Tetapi, secara lazim, bengkak peranakan kemih pada orang cukup umur akan mengakibatkan berbagai gejala.

Ciri dan gejala sistitis secara lazim sistitis :

  • Jejak darah dalam kencing.
  • Kencing berwarna gelap, keputih-putihan, atau beraroma menusuk.
  • Linu tegak diatas tulang kemaluan, di pinggul bawah atau di abdomen.
  • Perasaan hangus ketika buang air kecil.
  • Kerap buang air kecil atau terasa ingin buang air kecil.
  • Urin berdarah
  • Lemas

Ada keperluan yang kerap untuk buang air kecil, tetapi cuma sejumlah rendah urin yang dikeluarkan setiap kali. Ketika kanak-kanak mendapati penyakit sistitis, mereka mungkin memiliki salah satu gejala tersebut, ditambah muntah dan kelemahan lazim.

Pengobatan sistitis

Pengobatan sistitis bergantung pada tahap keseriusan dan sebab dari sistitis. Penyakit sisititis yang rendah biasanya bisa sembuh tanpa perawatan dan cuma harus dikendalikan secara pribadi. Pula pengobatan sistitis ringan bisa juga menggunakan obat antibiotik. Memilih antibiotik bergantung pada efektivitas, tahap resistensi, dan kecenderungan untuk menyebabkan kerusakan kolateral yaitu efek merugikan ekologi dari terapi antibiotik yang memungkinkan organisme yang resisten terhadap obat untuk berkembangbiak.

Dokter harus mempertimbangkan biaya, ketersediaan, dan faktor pasien tertentu, seperti riwayat alergi. Rata-rata pasien akan mulai merasakan gejala dalam 36 jam setelah memulai pengobatan sistitis. Namun, apabila penyakit sistitis yang masih rendah lazimnya penderita hanya melakukan perawatan pribadi.

Berbagai perawatan pribadi :

  • Jangan menyimpan buang air kecil
  • Perbanyak meminum air putih agar menolong menghilangkan kuman atau mikroorganisme lain dari matriks kemih.
  • Kompres abdomen air hangat supaya mengurangi perih abdomen dan perasaan tidak sempurna.
  • Jangan memakai sabun yang bisa eksitasi anggota tubuh singsat.
  • Jangan berinteraksi intim hingga betul-betul pulih.

Referensi

  1. Grantome : Pathogenesis and Prevention of Bacterial Cystitis : https://grantome.com/grant/NIH/R01-DK047504-03
  2. WebMD : Interstitial Cystitis : https://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/interstitial-cystitis
  3. Mayo Clinic : Cystitis : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cystitis/symptoms-causes/syc-20371306
  4. MedicalNewsToday : Everything you need to know about cystitis : https://www.medicalnewstoday.com/articles/152997
  5. American Family Physician : Diagnosis and Treatment of Acute Uncomplicated Cystitis : https://www.aafp.org/afp/2011/1001/p771.html

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *