Trikomoniasis

Apa itu trikomoniasis

Trikomoniasis adalah penularan pada vagina atau saluran kelamin lelaki yang didapatkan oleh trichomonas vaginalis.  Trikomoniasis merupakan penularan menyebar seksual yang lazimnya dikarenakan oleh benalu. Pada perempuan trikomoniasis bisa dikarenakan keputihan beraroma tidak enak, gatal pada kelamin dan perih buang air kecil. Namun, bilamana trikomoniasis terbentuk pada lelaki lazimnya tidak mempunyai ciri. Perempuan yang sedang mengandung bila mempunyai trikomoniasis mungkin berdampak sangat atas mengeluarkan bayi secara awal.

Trikomoniasis melambangkan protozoa lemah yang ditularkan secara seksual yang menginfeksi perempuan amat kerap ketimbang lelaki. Infeksi trikomoniasis bisa tetap asimtomatik pada kedua jenis kelamin, tetapi ini terutama terbentuk pada lelaki. Pada manusia organisme ini dapat bertahan dalam waktu lama di saluran genitourinari tanpa memunculkan tanda dan tanpa disadari dapat berpindah ke pasangan seksualnya. Selain interaksi seksual, berbagi menggunakan peralatan penolong seks dengan korban trikomoniasis pula bisa menjangkiti penyakit trikomoniasis. Penyakit trikomoniasis kerap kali tidak memunculkan ciri. Meskipun tanpa ciri, masyarakat yang terjangkit trikomoniasis masih bisa menjangkitkannya kepada orang lain. Dengan adanya penjelasan tersebut makanya diharapkan masyarakat sudah tidak perlu bingung mengenai pertanyaan apa itu trikomoniasis yang kerap dikonsultasikan ke dokter.

Diagnosa trikomoniasis

Trikomoniasis dicurigai pada perempuan dengan vaginitis, pada lelaki dengan uretritis, dan pada pasangan seksualnya. Ada kecurigaan yang kuat bila ciri terus berlanjut sesudah pemeriksaan dan perawatan bagi infeksi lain. Apabila dokter mencurigai adanya indikasi penyakit trikomoniasis, biasanya dokter akan melakukan beberapa tes untuk dapat mengetahui diagnosa trikomoniasis.

Beberapa tes untuk dapat mendiagnosa trikomoniasis :

  • Pemeriksaan fisik. Untuk wanita, pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan panggul.
  • Tes laboratorium. Dokter akan memeriksa sampel cairan kelamin dibawah mikroskop untuk memeriksa tanda-tanda infeksi. Usap vagina yang dikumpulkan dapat dikirim ke laboratorium untuk pengujian lebih lanjut jika trikomoniasis tidak terlihat dibawah mikroskop.

Jika tuaian penelitian menggambarkan bahwa korban menderita trikomoniasis, dokter akan menganjurkan pasangan seksual korban agar diteliti dan ditangani pula.

Patofisiologi trikomoniasis

Patofisiologi trikomoniasis merupakan penyakit trikomoniasis yang mendiami jaringan vagina dan uretra. Pada perempuan, infeksi trikomoniasis diisolasi dari vagina, serviks, uretra, kandung kemih, dan kelenjar bartholin dan skene. Pada pria, organisme diisolasi dari uretra anterior, genitalia eksterna, prostat, epididimis, dan air mani. Patogen protozoa menyebabkan kerusakan langsung pada epitel, menyebabkan mikro ulserasi.

Trikomoniasis menghancurkan sel epitel melewati hubungan sel langsung dan dengan pelepasan zat sitotoksik. Penyakit trikomoniasis pula mengikat protein plasma inang, sehingga mencegah pengenalan benalu melalui jalur komplemen alternatif dan proteinase inang. Trikomoniasis yang terisolasi dari rektum dan dideteksi melewati teknik molekuler di saluran pernapasan, meskipun ini bukan area infeksi trikomoniasis yang wajar. Dalam kasus penularan vertikal, trikomoniasis dapat menginfeksi sistem pernapasan apabila terjadi pada bayi. Terlepas dari interaksi sistem kekebalan dengan vaginalis, infeksi menghasilkan kekebalan yang paling hanya melindungi sebagian, dan hanya ada sedikit bukti bahwa sistem kekebalan yang sehat mencegah infeksi.

Penyebab trikomoniasis

Seseorang dapat mendapatkan penyakit trikomoniasis dengan berinteraksi dengan korban yang memiliki infeksi trikomoniasis pula. Lazimnya penularan menyerbu melewati hubungan pertengahan penis dan vagina. Perempuan yang berinteraksi seks dengan perempuan pula dapat terkena trikomoniasis melewati hubungan vagina. Penyebab trikomoniasis yang dimiliki oleh perempuan lazimnya didapatkan pada penularan di vulva, vagina, leher kandungan atau uretra. Sedangkan trikomoniasis pada lelaki lazimnya mendapatkanya di uretra. Lelaki mungkin pula memperolehnya di prostat, kelenjar di pertengahan kandung kemih dan penis.

Penyebab trikomoniasis diperoleh dari benalu trichomonas vaginalis, yang menyerbu melewati interaksi seksual. Benalu ini pula dapat menjangkiti melalui berbagi peralatan penolong seksual yang tidak disterilkan terlebih dahulu. Siapapun yang mempunyai penyakit trikomoniasis bisa menjangkitinya, meskipun mereka tidak memunculkan tanda.

Gejala trikomoniasis

Gejala trikomoniasis yang dialami perempuan sangat bervariasi dalam intensitas. Infeksi asimtomatik bisa menjadi gejala trikomoniasis kapan saja saat peradangan pada vulva dan perineum serta edema bibir berkembang. Tembok vagina dan permukaan serviks mungkin dihiasi bintik merah.

Beberapa gejala trikomoniasis pada perempuan :

  • Keputihan yang kerap kali beraroma menyengat dan berpotensi berwarna keruh, abu-abu, kuning atau hijau.
  • Ruam pada alat kelamin, nyeri dan gatal
  • Perih ketika buang air kecil atau interaksi seksual

Sedangkan gejala trikomoniasis yang dipunyai oleh lelaki terkadang mengmanifestasi sebagai pelepasan uretra yang kemungkinan bersifat sementara. Uretritis seringkali rendah dan cuma menyebabkan iritasi uretra.

Berbagai gejala trikomoniasis pada lelaki :

  • Eksitasi di dalam penis
  • Terhangus ketika buang air kecil atau sesudah ejakulasi
  • Keluarnya cairan dari penis

Pengobatan trikomoniasis

Pengobatan trikomoniasis dapat bervariasi, terdapat juga yang menggunakan pengobatan trikomoniasis secara alternatif maupun melakukan pengobatan dengan konsultasi ke dokter. Sebagian besar masyarakat pada awalnya akan mencoba menggunakan pengobatan alternatif untuk penyakit trikomoniasis.Maka dari itu cara mengobati trikomoniasis bermacam-macam sesuai kondisi pasien. Biasanya cara mengobati trikomoniasis yang lebih sering menjadi pilihan masyarakat ialah secara natural apabila tanda masih ringan.

Beberapa pengobatan alternatif yang sering dipakai :

  • Beberapa orang merasa bahwa douche alami sekali sehari sambil berendam di air hangat dapat membantu, tetapi ini bukan pengganti pengobatan antibiotik.
  • Aromaterapi dapat membantu mengeringkan cairan yang mengiritasi. Ini dapat digunakan dalam douche atau menambahkan ke air mandi.

Pengobatan secara medis, biasanya pasien yang datang ke dokter akan mendapatkan resep obat untuk mengatasi infeksi trikomoniasis. Biasanya dokter akan menganjurkan dan meresepkan tindakan medis.

Beberapa pengobatan medis yang sering dilakukan :

Metronidazole (Flgyl)

  • Dosis khusus yang besar sama efektifnya dengan pengobatan jangka panjang, tetapi meningkatkan risiko efek samping seperti mual dan muntah.
  • Pil yang diminum dua kali sehari selama 7 hari ialah alternatif lain.

Clotrimazole (Gyne Lotrimin, Mycelex 7)

  • Obat yang dimasukkan ke dalam vagina pada malam hari selama 14 hari.
  • Obat tersebut akan mengurangi gejala, tetapi angka kesembuhan hanya 20%

Mitra

  • Apabila pasangan pria yang terinfeksi seringkali tidak menunjukkan gejala apapun, biasanya tidak mencari pengobatan medis. Namun, penting bahwa semua pasangan seksual dievaluasi dan dirawat.
  • Pasangan pria dirawat dengan satu dosis besar metronidazol atau dapat dirawat selama 7 hari.
  • Dokter mungkin tidak secara rutin menulis resep tambahan untuk pasangan orang yang terinfeksi tapa mengevaluasinya terlebih dahulu.

Referensi

  1. Cleveland Clinic : Trichomoniasis: Diagnosis and Tests : https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4696-trichomoniasis/diagnosis-and-tests
  2. Diseasedic : Trichomoniasis – Pathophysiology, Causes, and Prevention : https://diseasesdic.com/trichomoniasis-pathophysiology-causes-and-prevention/
  3. WebMD : Trichomoniasis (Trich) : https://www.webmd.com/sexual-conditions/guide/trichomoniasis#1
  4. Mayo Clinic : Trichomoniasis : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/trichomoniasis/symptoms-causes/syc-20378609
  5. Emedicinehealth : Trichomoniasis : https://www.emedicinehealth.com/trichomoniasis/article_em.htm#what_is_trichomoniasis

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *