Tinnitus (Telinga Berdengung)

Pemahaman

Arti telinga bergeming ialah pertandanya adanya gangguan pada telinga.Tinnitus adalah sensasi pendengaran suara yang kita dengar tanpa mereka benar-benar ada. Pengertian suara ialah bunyi yang dapat didengar dan memiliki gelombang tertentu. Apa yang di maksud dengan bunyi, maknanya pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Definisi mendengar maknanya, dapat menangkap bunyi dengan telinga.

Menurut orang-orang, ada beberapa jenis bunyi seperti suara siulan, bunyi mesin, suara gluduk, dengungan, dering. Bunyi merupakan sinyal yang dirasakan di salah satu atau kedua telinga, bahkan terkadang orang tersebut memiliki kesan bahwa mereka “bergema” di seluruh kepala. Definisi sinyal yaitu suatu gejala fisika dimana satu atau lebih dari karakteristiknya melambangkan informasi.

Tinnitus dapat terjadi kadang-kadang, sebentar-sebentar, atau kronis. Kondisi tersebut dapat juga muncul dan menghilang begitu datang, tanpa penjelasan yang dapat ditemukan. Bergantung pada intensitas dan frekuensinya, tinnitus sebenarnya dapat memengaruhi kualitas hidup orang yang menderitanya. Kadang-kadang kondisi ini dikaitkan dengan ketulian total dan parsial, yang jelas masalah pendengaran ini tidak menular dan bukan tergolong penyakit (hanya gejala dari adanya permasalahan kesehatan lain pada kuping).

Penjelasan tentang telinga secara singkat dan proses terjadinya suara. Kuping terdiri dari bagian luar, dimana terdapat daun kuping mengumpulkan gelombang suara ke saluran kuping dan saluran telinga untuk menangkap debu serta mencegah hewan kecil masuk. Tahap tengah dimana ada gendang telinga untuk menangkap gelombang suara dan mengubahya menjadi getaran, lalu diteruskan ke tulang telinga dan ada juga tulang telinga (landasan, martil, sanggurdi) yang meneruskan getaran dari gendang telinga ke rumah siput. Terakhir bagian dalam, terdapat struktur koklea berbentuk spiral berukuran sebesar kacang polong yang mengubah getaran menjadi impuls saraf dan 3 saluran setengah lingkaran berfungsi menyeimbangkan posisi tubuh.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2013, prevalensi gangguan pendengaran yang dialami oleh umur 25-34 tahun adalah sebanyak 1%, umur

55-64 tahun sebanyak 5,7%, umur 65-74 tahun sebanyak 17,1%, dan jumlah prevalensi gangguan pendengaran pada mereka yang berumur lebih dari 75 tahun mencapai 36,6%.

Gejala tinnitus

Tipe tinnitus

Ada dua jenis tinnitus, yaitu:

Objektif 

Kondisi dimana adanya suara nyata dan terukur yang terjadi di telinga itu sendiri karena kelainan (seperti malformasi pembuluh darah, kejang otot) atau disebabkan oleh kerusakan pada telinga bagian dalam. Tipe ini jarang terjadi dan biasanya cukup mudah diobati setelah masalah yang mendasarinya ditemukan.

Subyektif

Jenis ini menyumbang 95% dari semua kasus yang didiagnosis. Suara hanya terdengar oleh orang yang terkena, dimana seringkali sulit diobati.

Penyebab tinnitus

Tinnitus merupakan pertanda adanya gangguan pada sistem pendengaran. Apa arti telinga kiri berdenging ? Sangat sering, hal itu terjadi setelah mengalami trauma suara (ledakan atau paparan kebisingan berulang kali) atau ketika pendengaran orang tersebut mulai menurun. Makna telinga kanan berdenging, merupakan pertanda adanya gangguan telinga ataupun otak.

Tidak ada penyebab tunggal yang dapat menjelaskan gangguan ini, tetapi para peneliti telah mengisolasi beberapa penyebab tinitus yang berbeda dari orang ke orang. Diantanya:

  • Stres
  • Penuaan
  • Perubahan hormonal
  • Meminum obat tertentu 
  • Cedera kepala atau leher
  • Sering terpapar bunyi yang berlebihan
  • Saluran telinga yang tersumbat (dengan sumbat kotoran telinga)
  • Kejang otot atau masalah pembuluh darah di area telinga bagian dalam
  • Menderita penyakit tertentu, seperti  infeksi telinga berulang, otosklerosis, penyakit Ménière, atau infeksi lain.
  • Perubahan biokimia internal yang disebabkan oleh penyakit seperti anemia, diabetes, hipertensi atau masalah lain yang berkaitan dengan fungsi kelenjar tiroid yang buruk

Orang-orang yang paling mungkin menderita tinnitus, antara lain:

  • Laki-laki
  • Dia yang rutin menghadiri atau bekerja di klub malam
  • Orang yang mendengarkan banyak musik dengan volume tinggi
  • Mereka yang sering terpapar kebisingan, seperti pekerja, pengemudi truk, tentara, musisi dan mekanik.
  • Lansia (60 tahun ke atas). Pengertian gerontik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan lanjut usia dengan segala permasalahannya, baik dalam keadaan sehat maupun sakit.

Gejala tinnitus

Pada sebagian besar kasus ciri-ciri tinnitus utamanya, yaitu suara hanya tedengar oleh orang yang mengalaminya (tidak terdengar oleh pihak ketiga).

  • Desis
  • Gemerisik
  • Seperti bunyi jangkrik
  • Bunyi “klik” yang berulang
  • Pulsasi, debaran jantung meningkat
  • Suara tetesan atau air yang mengalir 
  • Bunyi-bunyi yang terdengar berputar (memutari penderita)

Dalam beberapa kasus, tinitus juga disertai gejala lain:

  • Mual
  • Pusing
  • Kehilangan pendengaran
  • Sakit dan tekanan di telinga
  • Mengantuk atau gangguan tidur
  • Intoleransi kebisingan yang keras

Prognosis tinnitus

Tinnitus itu sendiri tidak berbahaya. Namun, itu bisa menjadi tak tertahankan hingga menyebabkan rasa sakit yang nyata bagi penderitanya. Kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi, diantaranya:

  • Gangguan tidur
  • Kehilangan konsentrasi
  • Lekas marah (emotional)
  • Penurunan kualitas hidup 
  • Depresi (dalam beberapa kasus ekstrim)

Anamnesis tinnitus

2 per 3 orang yang menderita tinitus tidak berkonsultasi karena kebisingannya jarang terjadi atau hanya sesekali saja. Bila tinitus sudah mengganggu kehidupan sehari-hari (gangguan tidur atau kurang konsentrasi), penting untuk menemui dokter spesialis (THT) agar dapat dicoba menemukan kemungkinan penyebabnya. 

Seperti pada umumnya setiap diagnosis akan dilakukan oleh dokter dengan menanyakan riwayat kesehatan (baik individu maupun keluarga), menanyakan gejala, melakukan pemeriksaan fisik, serta apabila diperlukan dokter juga dapat melakukan tes tambahan berupa tes pendengaran dan MRI, terkadang CT scan.

Setelah penyebab tinitus ditentukan, dokter mungkin mencoba mengobati gangguan yang menyebabkan tinitus, yang dapat membantu menghilangkan “suara” tersebut. Sayangnya dalam banyak kasus, tes tidak mendeteksi adanya malformasi atau penyakit dan pasien perlu menemukan cara untuk meminimalkan tingkat tinnitus (tetapi tidak sepenuhnya dapat menghilangkannya).

Pengobatan tinnitus

Karena tinitus dapat disebabkan oleh sejumlah besar kondisi atau kondisi tertentu, maka hanya dengan merawatnya saja mereka dapat dihilangkan. Terkadang ketika tidak memungkinkan untuk menentukan asalnya, masih ada beberapa cara untuk mengurangi ketidaknyamanan yang terkait dengannya.

Di antara berbagai cara ini, para ahli menemukan metode seperti:

  • Modifikasi obat. Beberapa obat terkadang dapat meredakan pasien, tetapi hasilnya tidak dapat diprediksi dan tidak efektif.
  • Alat bantu dengar biasanya sangat efektif dalam mengurangi “kebisingan”, apabila gangguan pendengaran adalah akar penyebab tinnitus
  • Penggunaan perangkat yang menghasilkan “suara putih” atau white noise. Suatu alat yang menyebarkan suara yang sangat pelan ke telinga (seperti frekuensi radio) dan menutupi tinnitus.

Pencegahan tinnitus

Cara terbaik untuk mencegah timbulnya tinnitus yaitu dengan menghindari terlalu sering terpapar suara keras dan sedang. Jika tidak memungkinkan (misalnya, jika ada suara bising yang permanen di tempat kerja), disarankan untuk menggunakan steker lilin atau busa, atau headphone pelindung.

Selain itu, untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan maka sebaiknya tidak mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid dalam jumlah besar seperti ibuprofen dan asam asetilsalisilat (aspirin) dalam jangka waktu yang lama.

Referensi

  1. The Hearing Solution Group: 45 Juta Penduduk Indonesia Mengalami Gangguan Pendengaran: https://www.pusatalatbantudengar.com/blog/angka-gangguan-pendengaran-di-indonesia-tinggi-anda-perlu-lebih-berhati-hati-menyedihkan-45-juta-penduduk-indonesia-mengalami-gangguan-pendengaran-dan-akan-terus-meningkat
  2. Brainly: Apa Pengertian Suara: https://brainly.co.id/tugas/5885508
  3. PusatAlatBantuDengar.com: Telinga Kiri Berdenging, Awas Gejala Gangguan Pendengaran: https://www.pusatalatbantudengar.com/blog/telinga-kiri-berdenging-awas-gejala-gangguan-pendengaran
  4. SehatQ.com: Bukan Karena Pertanda, Ini Arti Telinga Berdenging Sebelah Kanan: https://www.sehatq.com/artikel/arti-telinga-berdenging-sebelah-kanan

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *