Tumor Otak

Pemahaman 

Tumor adalah massa yang dihasilkan dari perbanyakan (pembelahan) sel abnormal yang meningkat. Apa itu tumor otak, penyakit di dalam otak dimana terdapat pertumbuhan sel abnormal. Tumor otak primer berkembang di sel-sel khusus yang menyusun otak dan pembungkusnya dan tumor otak sekunder berasal dari kanker pada bagian lain di tubuh. Sel merupakan dasar penyusun bagian-bagian tubuh dan merupakan satuan unit terkecil di makhluk hidup, contohnya sel darah putih dan bakteri.

Kanker otak diklasifikasikan menurut agresivitasnya, beberapa tidak terlalu agresif. Mereka terdiri dari sel-sel yang tumbuh lambat pada analisis mikroskopis dan tidak memiliki sifat aktivitas yang signifikan. Stadium kanker akan menentukan perawatan dan pengobatan, seperti  dengan pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi atau kombinasi dari semuanya.

Terdapat 2.522 pasien kanker otak di Indonesia, angka ini didapatkan tahun 2009-2019 berdasarkan data  inacare.org. Belum ada angka pasti dari Riskesdas, namun terdapat data Riset Kesehatan Dasar dimana prevalensi tumor atau kanker secara keseluruhan di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan pada tahun 2013 dari 1,4 per 1.000  penduduk menjadi 1,79 per 1.000 penduduk pada 2018.

Etiologi tumor otak 

Penyebab tumor otak anak dan dewasa belum diketahui secara pasti, namun tumor otak ganas dapat menyebar dari lokasi awal. Penelitian ekstensif tentang faktor lingkungan dan keturunan tidak dapat memberikan kepastian. Selain itu, penelitian lain sedang dikembangkan, seperti onkogen (gen spesifik yang terkait dengan kanker) dan produksi abnormal faktor pertumbuhan khusus. Sangat jarang, tumor otak berkembang sehubungan dengan penyakit keluarga (ditularkan secara genetik), seperti neurofibromatosis, penyakit Von Hippel Lindau, atau tuberous sclerosis Bourneville. 

Jenis tumor otak

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi telah mengklasifikasikan tumor otak berdasarkan kriteria asal sel dan derajat keganasannya, antara lain:

Tumor neuroepithelial 

Merupakan kanker otak primer yang paling umum yang berasal dari neuron atau sel yang mengelilingi neuron (sel glial). Dalam kasus ini, mereka adalah bagian dari keluarga glioma. Beberapa tumor juga bercampur, artinya mereka terdiri dari campuran neuron dan sel glial. 

Jenis kanker otak  yang paling sering adalah tumor astrositik (astrositoma difus, astrositoma anaplastik dan  glioblastoma). Glioma adalah tumor primer otak yang paling sering terjadi dan berasal dari sel-sel glial dalam otak. Gliomatosis cerebri merupakan kanker otak langka yang sangat agresif dan sangat resisten terhadap pengobatan. 

Tumor dari saraf perifer 

Tipe ini berasal dari selubung saraf perifer, yang terdiri dari sel-sel yang berbeda dari yang ditemukan di otak. Kanker ini ditemukan di saraf kranial dan saraf tepi di seluruh tubuh, jenis yang paling umum adalah schwannoma atau neuroma.

Tumor sel germinal 

Jenis langka ini merupakan tumor otak anak dan dewasa yang masih muda. Tipe ini memerlukan sel benih untuk berkembang, yaitu sel-sel yang sama yang ditemukan dalam gonad (organ seks).

Tumor dari meninges

Dimana otak ditutupi dengan kanvas pelindung tipis yang disebut meninges sehingga dapat membentuk kanker, jenis yang paling umum adalah meningioma jinak.

Tumor wilayah sellar

Kanker terletak pada hipofisis, yaitu kelenjar otak yang sangat spesifik (kecil) yang terletak di dasar tengkorak dan merupakan pusat produksi hormon penting dalam tubuh. Wilayah ini bisa menjadi sumber kanker tertentu, jenis yang biasanya adalah adenoma hipofisis. 

Metastasis 

Merupakan kanker otak sekunder yang paling umum, bersifat ganas sebagai akibat tumor di wilayah lain tubuh (paru-paru, payudara, ginjal, kulit). Sel tumor paling sering bermigrasi ke otak melalui aliran darah. 

Tumor hematopoietik 

Berasal dari sel-sel darah, terjadi baik dalam isolasi di otak atau dalam konteks penyakit darah yang lebih umum.

Gejala tumor otak

Manifestasi klinis kanker otak bervariasi. Mereka bergantung secara khusus pada lokasinya, volumenya atau edema (baik yang terkait atau tidak). Beberapa gejala tumor otak anak dan dewasa yang mungkin muncul, diantaranya:

  • Sulit berbicara
  • Tremor atau kejang
  • Gangguan hormonal
  • Pusing atau sakit kepala
  • Gangguan pada seluruh indera tubuh
  • Mual atau muntah, terutama di pagi hari 
  • Menjadi lebih sensitif atau emotional dan gelisah
  • Penurunan fungsi gerak tubuh dan daya fikir (kognitif)
  • Stroke atau paraplegia (lemah otot di lengan dan kaki)  

Prognosis tumor otak

Apabila penderita tumor otak tidak segera ditangani dengan tepat, kondisinya bisa menjadi serius. Tumor otak jinak biasanya tidak akan menyebar dan hanya diam di satu tempat saja, berbeda dengan tumor otak ganas yang bisa menyebar, memberikan tekanan pada kepala, dan merusak area otak. 

Tumor otak adalah penyakit mematikan yang dapat membawa dampak buruk atau kerusakan permanen yang menyebabkan cacat fisik, koma atau bahkan kematian. Beberapa komplikasi akibat tumor otak yang dapat diderita, diantaranya: 

  • Hilang kesadaran  
  • Perubahan kepribadian
  • Berbagai macam Infeksi  
  • Tekanan otak (serebral) dapat menyebabkan kebocoran cairan serebrospinal  
  • Tumor intrakranial menyebabkan timbulnya gangguan sistem saraf (neurologik) progresif. 

Sedangkan SOL intrakranial adalah neoplasma, jinak atau ganas, primer atau sekunder, serta hematoma atau malformasi vaskular yang terletak di dalam rongga tengkorak. Pengertian neoplasma ialah sekumpulan sel (massa) abnormal dari jaringan yang terjadi ketika sel-sel membelah lebih dari yang seharusnya (ketika mereka seharusnya mati), pertumbuhannya berlebihan yang tidak berguna bagi tubuh ini menjadi tidak terkoordinir dengan pertumbuhan jaringan normal. Pengertian jaringan sel, yaitu kumpulan sel yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama. 

Anamnesis tumor otak

Seperti pada umumnya setiap diagnosis akan dilakukan oleh dokter neuro-onkologi dengan menanyakan riwayat kesehatan (baik individu maupun keluarga), menanyakan gejala, melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda penyakit tumor otak, serta apabila diperlukan dokter juga dapat melakukan tes tambahan.

Tes tambahan yang dapat direkomendasikan, antara lain:

  • Pembedahan, seperti biopsi atau reseksi dilakukan di Departemen Bedah Saraf. Untuk menentukan stadium tumor dan perilakunya 
  • Radiologi, dilakukan oleh departemen radiodiagnosis dan radiologi intervensi. Termasuk pemindai, magnetic resonance imaging (MRI), spektroskopi resonansi magnetik atau positron emission tomography (PET) dan computed tomography (CT Scan
  • Elektrofisiologi, dilakukan oleh Departemen Neurologi. Pemeriksaan ini menggabungkan electroencephalogram (EEG) untuk menganalisis aktivitas listrik otak pasien dan membangkitkan potensi (EP) untuk merekam respons jalur saraf dan otak setelah stimulasi

Kanker otak ini dapat terjadi secara bertahap, dibagi menjadi beberapa tingkatan sesuai dengan letak serta penyebarannya. 

  • 0: Tahap awal kanker otak dimana kanker berkembang hanya dalam lapisan sel tertentu.
  • I: Pada tingkat ini kanker dapat disembuhkan, sel-sel yang terinfeksi kanker berkembang sangat lambat dan masih sulit untuk dilihat karena mereka masih terlihat hampir seperti normal. Belum dirasakan gejala berarti sehingga penderita umumnya tidak menyadari keberadaannya.
  • II:  Di kanker otak stadium 2 jaringan kanker tumbuh menjadi semakin aktif, mulai terlihat ketidak normalannya dan sudah menyebar ke sebagian besar jaringan dalam tubuh. Walaupun masih dapat diobati, tetapi tetap ada kemungkinan kanker akan kambuh (muncul kembali).
  • III: Pada kanker otak stadium 3, dimana ketidaknormalan sel (anaplastik) akan semakin terlihat dan mulai tumbuh secara aktif sehingga jaringan yang terinfeksi lebih menyebar ke jaringan lain dalam tubuh.
  • IV : Kumpulan sel kanker metastasis (ganas) sudah sangat terlihat jelas keabnormalannya dan telah tumbuh atau menyebar dengan sangat cepay ke hampir seluruh bagian tubuh sehingga kemungkinan untuk sembuh menjadi sangat kecil.

Perawatan tumor otak

Ahli bedah saraf, ahli neuro-onkologi, ahli onkologi radiasi, dan spesialis lainnya bertemu untuk berbagi data medis dan radiologis dari pasien yang berbeda dan mengembangkan rencana perawatan berdasarkan informasi berikut:

  • Ukuran 
  • Emosional 
  • Keadaan fisik 
  • Kognitif pasien
  • Agresivitasnya
  • Jenis dan lokasinya
  • Evolusi tumor primer, untuk mengobati metastasis otak 

Rencana pengobatan kemudian didiskusikan dengan pasien, metode-metode yang dapat dijadikan pilihan antara lain:

Perawatan obat

Konsumsi obat-obatan tertentu secara teratur berkaitan erat dengan perawatan bedah dan atau terapi tumor otak. Obat yang paling umum adalah kortikosteroid dan antikonvulsan.

Radiosurgery dengan pisau gamma

Pisau Gamma yang disediakan oleh Departemen Bedah Saraf, digunakan untuk mengobati tumor jinak dan ganas tertentu menggunakan sinar Gamma seperti pisau bedah (oleh karena itu dinamai “Pisau Gamma”). Terdiri dari 192 berkas sinar dari sumber kobalt, perangkat Gamma Knife dapat memberikan radiasi dosis tinggi dengan presisi ekstrim dalam satu sesi. 

Hampir  pada semua kasus, tumor hilang dan tidak bisa tumbuh lagi. Perawatan ini tidak memerlukan pembukaan tengkorak dan tidak menimbulkan rasa sakit, oleh karena itu tidak memerlukan anestesi umum dan dilakukan pada pasien rawat jalan.

Operasi

Pembedahan, yang dilakukan oleh ahli bedah saraf, digunakan secara teratur untuk pengobatan kanker primer dan terkadang juga untuk metastasis. Operasi dapat bersifat kuratif dan paliatif.

Kuratif memiliki tujuan untuk menyembuhkan kanker atau untuk menstabilkan keadaan kesehatan pasien dalam jangka panjang. Pembedahan akan mengangkat seluruh kanker (eksisi lengkap secara makroskopik). Pembedahan bisa menjadi paliatif, bila kanker tidak dapat diangkat seluruhnya. Dalam hal ini bertujuan untuk membatasi komplikasi dan efek samping lain sehingga pasien dapat mempertahankan kualitas hidup tertentu.

Radioterapi

Terapi radiasi dilakukan oleh ahli onkologi radiasi dan sering digunakan untuk pengobatan tumor otak ganas, tetapi kadang-kadang juga dilakukan untuk tumor otak jinak (pengobatan kanker otak stadium 1 dan 2). Metode ini bisa menjadi tambahan dalam operasi dan  atau kemoterapi, atau digunakan sendiri. Prosedurnya dilakukan dengan mengarahkan pancaran radiasi langsung ke tumor dan pinggirannya, kemudian sinar ini melewati jaringan dan mencegah sel berkembang biak.

Kemoterapi

Kemoterapi, yang diberikan oleh ahli neuro-onkologi (bekerja dalam konsultasi multi departemen antara Departemen Neurologi dan Pusat Onkologi Terkoordinasi), sering digunakan dalam pengobatan tumor otak ganas. Opsi ini bisa menjadi tambahan untuk operasi dan atau radioterapi. Dilakukan dengan pemberian obat yang kuat, sitotoksik, menuntut metode yang sangat tepat. 

Kemoterapi dapat bersifat kuratif, bertujuan untuk menyembuhkan kanker atau menstabilkan kondisi kesehatan pasien dalam jangka panjang. Bisa menjadi paliatif ketika kanker berada pada stadium lanjut, pembedahan sebagian atau menurut sifat kanker yang dibutuhkan. Dalam hal ini, tujuan terapi adalah untuk mengontrol atau memperkecil ukuran kanker guna membatasi komplikasi dan efek samping lainnya sehingga pasien dapat mempertahankan kualitas hidup tertentu.

Pencegahan tumor otak

Sejauh ini, belum ada cara yang diketahui dan dibuktikan secara pasti bisa mencegah penyakit tumor otak. Hanya beberapa kasus yang mengindikasikan bahwa mereka mungkin diwarisi atau disebabkan oleh bahan kimia, beberapa ilmuwan mengatakan bahwa radiasi ponsel bisa jadi faktor penyebab. Namun, belum ada bukti yang dapat membuktikannya. 

Beberapa cara ini mungkin dapat dilakukan sebagai tindakan antisipasi terjadinya tumor di kepala, antara lain:

  • Kelola Stres
  • Cukup Istirahat 
  • Olah raga teratur
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur
  • Membatasi paparan radiasi, contohnya dengan mengurangi penggunaan handphone dan jauhkan penempatannya dari tubuh
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang, seperti penerapan diet makrobiotik. Metode yang mengutamakan konsumsi serat dan menghindari makanan olahan, daging-dagingan, telur, olahan susu serta alkohol.

Referensi

  1. CNNIndonesia.com: 7 Penyebab Tumor Otak Yang Harus Diwaspadai: (https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190814160334-255-421308/7-penyebab-tumor-otak-yang-harus-diwaspadai)
  2. SmartPatient: Tumor Otak: (https://www21.ha.org.hk/smartpatient/EM/MediaLibraries/EM/EMMedia/Brain-Tumor_Bahasa-Indonesia.pdf?ext=.pdf)
  3. Popmama.com: Kanker Otak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan: (https://www.popmama.com/life/health/sarrah-ulfah/kanker-otak-gejala-penyebab-dan-pengobatan/5)
  4. HotLiputan6.com: 4 Cara Sederhana Mencegah Kanker Otak yang Jarang Diperhatikan: (https://hot.liputan6.com/read/3992492/4-cara-sederhana-mencegah-kanker-otak-yang-jarang-diperhatikan)

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *