Amiodarone

Bagi Anda yang mengalami masalah seperti aritmia jantung, amiodaron adalah solusi yang biasanya dibutuhkan dan diresepkan oleh dokter Anda. Amiodaron adalah obat untuk penderita aritmia jantung. Beberapa jenis aritmia bisa jadi berbahaya dan serius. Diantaranya yaitu fibrilasi ventrikular atau takikardia ventrikular. Pengobatan dengan menggunakan amiodaron adalah langkah lanjuran jika obat-obatan antiaritmia lain ternyata tidak memberikan efek positif pada pasien. Mari mengenal amiodarone, dosis, dan efek sampingnya.

Indikasi Amiodaron

Obat-obatan seperti amiodarone, atau juga cordarone dan kendaron merupakan obat untuk mengobati gangguan irama jantung atau yang sering disebut aritmia. Umumnya itu akan mengatasi jenis aritmia fibrilasi ventrikel dan juga takikardi ventrikel.

Cara kerja dari amiodaron adalah dengan mengembalikan irama jantung normal serta mempertahankan detak jantung yang stabil. Dapat dikatakan ini merupakan obat antiaritmia. Itu masuk dalam kelas Illa. Amiodarone menghalangi sinyal-sinyal listrik tertentu pada jantung yang menjadi penyebab detak jantung tak teratur.

Ini merupakan obat resep, sehingga Anda hanya bisa mendapatkannya atas anjuran dokter. Terdapat dua bentuk obat amiodaron, yang pertama adalah amiodarone tablet dan yang kedua adalah amiodarone injeksi. Merek dagang untuk amiodaron adalah: Amiodarone HCL, Tiaryt, Kendaron, Cordarone.

Dosis Obat Amiodarone

Dosis amiodaron dapat berbeda-beda tergantung kondisi pasien dan bentuk sediaan obat. Dokter yang akan membuat resepnya.

Umumnya dosis amiodarone adalah:

Kondisi aritmia ventrikel atau supraventikel VST:

  • Amiodarone tablet, dewasa: dosis awal 200 mg, 3 kali sehari selama 1 minggu. Dosis lanjutan dikurangi menjadi 200 mg, 2 kali sehari. Untuk dosis pemeliharan  200 mg per hari (tergantung respons tubuh pasien).
  • Amiodarone injeksi, dewasa: dosis awal 5mg/kgBB melalui infus selama 20-120 menit. Dosis dapat diulang hingga 1.200 mg per hari. Untuk kasus darurat dosisnya 150-300 mg melalui suntikan pelan selama  3 menit. Dosis amiodaron bisa diulang setidaknya 15 menit setelah dosis pertama.

Kondisi fibrilasi ventrikel atau takikardi ventrikel:

Amiodarone injeksi, dewasa: dosis awal 300 mg atau 5 mg/kgBB dengan suntikan cepat. Dosis amiodaron lanjutan 150 mg atau 2,5 mg/kgBB jika kondisi berlanjut.

Sedangkan untuk anak-anak, dosis amiodaron akan mengikuti petunjuk dari dokter yang biasanya mengikuti kondisi anak tersebut dan karena itulah dapat menjadi berbeda-beda dari anak satu ke yang lainnya. Itu juga akan mengikuti kondisi kesehatan anak.

Penggunaan Amiodaron yang Benar

Sebelum Anda menggunakan obat amiodarone, bacalah terlebih dahulu informasi pada kemasan obat atau ikuti anjuran dari dokter Anda. Tidak disarankan untuk mengurangi atau menambah dosis amiodaron tanpa Anda berkonsultasi dengan dokter yang menangani kasus Anda.

Untuk amiodarone tablet, Anda dapat mengonsumsinya sebelum atau sesudah makan. Namun jika Anda mengalami gangguan pencernaan, itu dapat dikonsumsi bersama dengan makanan Anda. Sedangkan untuk amiodaron injeksi, itu akan diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter yang bertanggung jawab.

Jika Anda lupa mengonsumsi amiodarone tablet, segera minum obat tersebut begitu Anda mengingatnya. Tetapi jika telah melewati dosis awal dan mendekati dosis berikutnya, maka lewati saja dosis awal dan lanjutkan dosis berikutnya sesuai dengan jadwal rutin Anda. Menggandakan amiodarone adalah sesuatu yang buruk karena memberikan risiko pada kesehatan.

Selalu simpan obat amiodarone Anda di suhu ruangan yang baik dalam wadah tertutup. Jangan terpapar sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Jika amiodaron injeksi dan tablet sudah tidak digunakan lagi atau telah kedaluwarsa, buanglah obat ini sesuai tata cara membuang obat jangan dicampur dengan sampah rumah tangga, atau membuangnya di saluran pembuangan atau toilet.

Amiodarone

Interaksi Obat Amiodarone

Tentunya terdapat interaksi obat pada penggunaan amiodaron injeksi dan tablet jika digunakan bersama beberapa obat-obatan jenis lain. Anda perlu memperhatikan interaksi ini agar tidak terjadi risiko buruk pada kesehatan Anda.

Amiodaron injeksi dan tablet memiliki interaksi dengan:

  • Furosemide, adenosin, amitriptyline, amphotericin B, astemizole, litium, amoxapine, obat antipsikotik, klorokuin, terfenadine, halofantrine, astemizole, adenosin, asam trikloroasetat. Penggunaannya bersama amiodarone injeksi dan tablet akan meningkatkan gangguan irama jantung yang berbahaya, salah satunya pemanjangan interval QT.
  • Carbamazepine atau dexamethasone. Itu akan menurunkan kadar obat amiodarone dan efektivitasnya.
  • Penghambat beta, antagonis kalsium, dan obat antiaritmia lain. Itu akan meningkatkan risiko terjadinya bradikardia.
  • Asam aminolevulinik. Penggunaan cordarone injeksi dengan obat tersebut akan menyebabkan sunburn.
  • Ciclosporin, digoxin, procainamide, clonazepam, simvastatin, warfarin, phenytoin, colchicine. Cordarone injeksi akan menyebabkan kadar obat-obatan lain tersebut menjadi tinggi di dalam darah.

Oleh karenanya, ketika Anda akan mengonsumsi amiodarone tablet atau ketika dokter akan memberikan amiodarone injeksi, selalu beritahukan kepadanya jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan jenis apapun, karena bisa jadi obat yang sedang Anda konsumsi masuk ke dalam daftar interaksi obat amiodaron.

Efek Samping Amiodarone

Efek samping obat amiodaron bisa saja terjadi pada beberapa orang. Anda perlu mewaspadainya. Efek samping dari amiodarone adalah pusing, konstipasi, demam, hipotensi, gemetar, lelah tidak biasa, nafsu makan hilang, gangguan pencernaan, penglihatan kabur, mual atau muntah.

Jika gangguan di atas tidak mereda setelah beberapa saat, Anda perlu konsultasi dengan dokter Anda. Bisa jadi Anda mendapat reaksi alergi obat. Jika sudah begini maka dokter mungkin akan meresepkan obat selain obat amiodaron.

Efek samping serius dari amiodarone adalah demam tinggi, denyut jantung tidak teratur, batuk, sakit saat bernafas, kesemutan atau mati rasa, pusing berat, dan kulit yang sensitif terhadap sinar matahari. Jika itu terjadi maka sesegera mungkin Anda perlu ke rumah sakit. Dokter Anda akan melakukan penanganan yang tepat sesuai kondisi yang Anda alami.

Peringatan dan Kontraindikasi Obat Amiodaron

Anda juga perlu cermati apa saja yang menjadi kontraindikasi obat amiodaron dan peringatan sebelum menggunakannya.

Hal-hal yang harus dicermati saat menggunakan amiodarone adalah:

  • Amiodaron tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi pada obat ini atau yodium. Beritahu dokter riwayat alergi dan kesehatan Anda.
  • Obat amiodarone tidak boleh diberikan pada pasien dengan gagal jantung, bradikardia, AV blok.
  • Beritahukan dokter Anda jika pernah atau sedang menderita hipotensi, hipertensi penyakit tiroid, asma, penyakit hati, gangguan elektrolit, dan penyakit paru-paru.
  • Amiodarone tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, ibu menyusui, atau wanita yang sedang merencanakan kehamilan.
  • Beritahu dokter jika Anda sedang menggunakan alat pacu jantung.
  • Hindari beraktivitas di bawah paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama selama menjalani pengobatan amiodarone.
  • Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas berat dan membutuhkan kewaspadaan.

Selain dari hal tersebut Anda harus pastikan Anda mematuhi jadwal kontrol dan pemeriksaan yang diberikan dokter selama mengonsumsi amiodarone tablet. Umumnya rekam jantung, pemeriksaan kadar elektrolit, dan pemeriksaan fungsi hati akan dilakukan berkala.

Referensi:

  1. MedlinePlus: amiodarone: https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a687009.html
  2. Healthline: amiodarone, oral tablet: https://www.healthline.com/health/amiodarone-oral-tablet
  3. AAFP: amiodarone: guidelines for use and monitoring: https://www.aafp.org/afp/2003/1201/p2189.html
  4. RcList: amiodarone (nexterone): side effects, dosages, treatment: https://www.rxlist.com/consumer_amiodarone_nexterone/drugs-condition.htm
  5. WebMD: amiodarone oral: uses, side effects, interactions, pictures: https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4521/amiodarone-oral/details

Ratna Sari

Ratna Sari adalah seorang ahli kecantikan yang bekerja di salah satu klinik "Kecantikan Kulit" dan di handaldok.com sebagai penulis artikel medis. Dia percaya bahwa memiliki kulit dan rambut yang sehat sangat didambakan oleh sebagian besar wanita. Kulit dan rambut dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang, terutama bagi wanita. Di waktu luangnya, ia mempelajari psikologi manusia dan tertarik pada onkologi.

Mungkin Anda juga menyukai