Biang Keringat (Miliaria)

Pemahaman biang keringat

Penyakit kulit tidak berbahaya ini memiliki beberapa nama julukan seperti keringat buntet, prickly heat, biang keringat atau miliaria adalah suatu kondisi dimana terjadi penumpukan keringat di lapisan bawah kulit karena terganggunya sistem ekskresi kulit (penyumbatan di saluran keringat). Gejala berupa lepuhan (bintil) kecil seperti jerawat berwarna merah yang gatal, terutama di lipatan kulit serviks, area selangkangan, dan di lipatan siku, lutut, punggung, perut, dan pantat. Kulit kepala dan dahi juga dapat terpengaruh apabila seseorang sering memakai topi.

Penyakit kulit yang umum ini menular melalui kontak fisik, udara, atau pakaian dan dapat terjadi pada semua tingkat usia, terutama selama musim panas. Demam juga dapat menyebabkan bayi mengalami biang keringat, terutama ketika suhu tubuhnya tidak cepat turun.

apa itu Biang Keringat (Miliaria)

Etiologi miliaria

Ketika syaraf hipotalamus menerima rangsangan berupa perubahan suhu yang memanas, maka proses pembentukan keringat akan dimulai. Rangsangan ini akan membuat banyak darah mengalir ke pembuluh darah di area kulit yang melebar, kemudian kelenjar keringat yang terletak di dermis (dekat permukaan luar kulit) melakukan penyerapan air, garam dan sedikit urea dari kapiler darah hingga akhirnya keluarlah keringat melalui pori-pori permukaan kulit. Manusia dengan imunologi normal akan mengeluarkan ± 50 mL keringat dari tubuh, keringat berfungsi untuk menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh akan cenderung stabil.

Ketika jumlah keringat meningkat begitu banyak dan proses penguapan dari kulit tertunda, sehingga akan terjadi iritasi dan prickly heat juga akan mulai berkembang. Kondisi ini akan bertambah parah ketika seseorang menggunakan pakaian dengan bahan sintetis atau bahan yang tidak menyerap keringat.

Kebanyakan orang akan menderita kasus ringan dari kondisi kulit ini selama musim panas, terutama terjadi pada bayi karena banyaknya lipatan kulit sehingga keringat sulit mengering dan menyumbat saluran keringat. Sehingga bayi menjadi rewel, terutama jika miliaria berulang kali digosok atau tergosok (meskipun hanya menggunakan tissue). 

Tipe, gejala dan komplikasi keringat buntet

Pada cuaca panas, biang keringat dapat berulang kembali. Lecet dan iritasi pada kulit akibat garukan, menyebabkan masuknya kuman pada kulit sehingga infeksi tidak dapat dihindarkan. Abses atau bisul merupakan bentuk komplikasi dari infeksi tersebut. 

Berdasarkan lokasi dan gejalanya, prickly heat dapat dibagi menjadi 3. Yaitu:

Profunda

Sumbatan terjadi pada lapisan hipodermis (dalam) kulit, di area badan, tungkai dan lengan. Jenis ini jarang terjadi, tidak memiliki keluhan berarti dan tidak disertai rasa gatal, namun dapat ditandai dengan munculnya berupa bintil putih keras berukuran 1–3 mm yang tidak disertai dengan warna kemerahan pada kulit.

Rubra

Sumbatan terjadi pada lapisan dermis (tengah) kulit, umumnya terdapat di bagian tubuh yang sering tertutup dan tergesek baju. Indikasinya berupa sekelompok (dapat juga tersebar) gelembung kecil berwarna merah dengan ukuran 1-2 mm yang terasa perih dan gatal, terutama ketika berkeringat. Rubra pada akhirnya dapat berkembang menjadi miliaria pustulosa, dimana bintil terisi oleh pustule atau nanah. 

Kristalina atau miliaria crystallina

Penyumbatan terjadi pada bagian epidermis (lapisan atas kulit) di area dahi, leher, punggung dan dada. Gejalanya dapat berupa munculnya gelembung kecil dengan berukuran 1–2 mm tanpa disertai kulit kemerahan, yang terlihat seperti tetesan air dan terisi oleh cairan jernih.

Diagnosis dan pengobatan miliaria

Keringat buntet sangat mudah dikenali dan dapat hilang tanpa pengobatan, namun apabila sudah mengkhawatirkan atau mengganggu maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Seperti pada umumnya setiap anamnesis akan dilakukan oleh dokter dengan menanyakan riwayat kesehatan, menanyakan gejala dan melakukan pemeriksaan fisik.

Gatal dan lepuhan (bintil) dapat diredakan dan diobati dengan menggunakan salep hidrokortison, sirup antihistamin dan bedak tabur atau cair. Kulit bayi yang sensitif mungkin tidak dapat memproses produk yang dijual bebas dengan baik, untuk itu hindari penggunaan salep yang dijual bebas karena dapat berbahaya.

Keringat buntet juga dapat diatasi dengan menggunakan bahan-bahan alami yang relatif lebih aman digunakan pada bayi, diantaranya:

  • Gosokan mentimun pada bagian yang terkena 
  • Lakukan kompres dingin di area keringat buntet
  • Oleskan gel lidah buaya murni atau air teh hijau pada kulit
  • Bilas wajah dengan air campuran perasan lemon, dapat menghilangkan miliaria pada area wajah
  • Oleskan campuran minyak kelapa murni dengan 1-2 tetes chamomile pada bagian yang terkena 
  • Oleskan campuran bubuk cendana dan air mawar pada bagian tubuh yang mengeluarkan keringat secara berlebihan, lakukan 1-2 kali sehari

Mencegah biang keringat

Syarat dasarnya adalah menjaga tetap dalam suhu sejuk sehingga tidak keluar keringat berlebih. Untuk memastikan adanya sirkulasi udara segar ketika  duduk di luar dalam waktu yang lama bersama bayi, maka dapat menggunakan kipas angin kecil.

 Agar tetap nyaman ketika mengalami prickly heat atau untuk mencegah nya maka dapat dilakukan dengan cara, seperti:

  • Tidak dibawah terik matahari langsung 
  • Usahakan berada dalam suhu sejuk serta nyaman
  • Kenakan pakaian katun yang longgar (bahan sintetis)
  • Mandikan bayi secara teratur untuk menurunkan suhu tubuhnya. Pastikan air tidak panas karena akan memperparah ruam panas.

Referensi

  1. Medium.com: Miliaria: (https://medium.com/kholilatulkhikmah/miliaria-44c29f37fc1b)
  2. AyahBunda.co.id: Jenis-jenis Biang Keringat: (https://www.ayahbunda.co.id/bayi-gizi-kesehatan/jenis-jenis-biang-keringat-)
  3. Idai.or.id: Miliaria, Mengenal dan Mencegahnya: (https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/miliaria-mengenal-dan-mencegahnya)

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *