Clonazepam

Untuk mengatasi gangguan panic attack atau serangan panik, gangguan cemas, dan kejang epilepsi, ada obat clonazepam yang dapat digunakan. Klonazepam merupakan obat anti kejang yang masuk dalam golongan obat benzodiazepine. Itu artinya, obat ini bekerja dengan meningkatkan efek gamma-aminobutyric acid atau GABA. Yang disebut dengan GABA ini adalah neurotransmitter dengan fungsi menenangkan aktivitas saraf dan otak manusia. Dengan demikian efek obat riklona atau clonazepam ini memang untuk menenangkan aktivitas otak.

Indikasi Clonazepam

Di Indonesia, clonazepam ini dijual dengan dua merek dagang: clonazepam dan riklona. Ini adalah obat resep. Artinya, riklona obat hanya bisa didapat dengan resep dokter. Indikasi dari obat reklona sendiri yaitu untuk mengatasi kejang akibat penyakit epilepsi, sejenis gangguan yang terjadi di otak. Itu juga dapat mengatasi gangguan panik (panic attack), dan gangguan cemas. Anak-anak, dewasa, dan lanjut usia dapat memiliki dosis obat reklona ini. Akan tetapi dosisnya berbeda-beda tergantung usia dan kondisi gangguan yang menyerang.

Fungsi obat riklona dan juga klonazepam ini khusus untuk masalah kejiwaan seperti gangguan cemas dan panik, epilepsi. Ia masuk ke dalam golongan benzodiazepine yang memberi efek menenangkan hingga berhalusinasi. Untuk itulah pemberian fungsi obat riklona tidak sembarangan melainkan atas dasar pertimbangan dokter. Memang terdapat risiko dalam pengonsumsiannya, tetapi fungsi obat riklona masih lebih besar ketimbang risiko yang mengancam.

Dosis Klonazepam

Jangka waktu pemberian riklona atau clonazepam serta dosisnya ditentukan oleh dokter yang menangani sesuai dengan kondisi kesehatan dan usia pasien. Secara umum, dosis riklona yaitu:

Kasus Epilepsi

  • Untuk dewasa: dosis awal 1 mg per hari. Riklona dikonsumsi saat malam hari, lanjutkan selama 4 hari ke depan. Untuk dosis pemeliharaan 4-8 mg /hari. Dosis maksimal obat riklona 20 mg/hari.
  • Untuk lansia: dosis awal 0,5 mg. Dikonsumsi tiap malam selama 4 hari.
  • Untuk anak-anak: Dosis obat reklona awal 0,01-0,0 mg/kgBB per hari, terbagi dalam 2-3 jadwal konsumsi. Dosisnya dapat ditingkatkan tetapi tidak lebih dari 0,25-0,5 mg setiap 3 hari sampai kejang dapat dikontrol. Dosis pemeliharaan riklona obat yaitu 0,1-0,2 mg/kgBB per hari, terbagi dalam 3 jadwal konsumsi.

Kasus Panic Attack (Serangan Panik)

Pemberian riklona obat untuk kasus panic attack atau gangguan cemas dewasa sebanyak 0,25 mg, 2 kali sehari. Dosis clonazepam 2mg dapat ditingkatkan menjadi 1 mg/hari setelah 3 hari. Dosis maksimalnya adalah 4 mg/hari.

Clonazepam

Cara Konsumsi Obat Klonazepam yang Benar

Sebelum Anda mengonsumsi riklona clonazepam, baca terlebih dahulu aturan minum obat yang ada pada kemasan. Atau, ikuti petunjuk dari dokter untuk meminum obat riklona. Clonazepam 2mg dapat dikonsumsi sesuai aturan: sebelum, sesudah, dan saat makan. Anda perlu menelan riklona tablet dengan benar, yaitu dengan bantuan air putih, utuh. Tidak diperbolehkan membelah, mengunyah, dan menghaluskan obat terlebih dahulu. Apabila Anda lupa meminum riklona tablet, seger konsumsi obat jika jarak waktu dengan dosis berikutnya belum terlalu dekat. Namun apabila sudah dekat jadwal minum obat riklona yang berikutnya, abaikan. Anda juga tidak boleh menambah atau mengurangi dosis obat clonazepam 2mg. Terlalu banyak dosis akan memperburuk kondisi dan menyebabkan ketergantungan.

Anda juga perlu mematuhi jadwal kontrol dengan dokter selama mengonsumsi obat riklona. Ini agar dokter dapat memantau respons terapi Anda dan bagaimana efek obat riklona atau clonazepam dan selanjutnya kondisi Anda, apakah menjadi lebih baik atau tidak. Jika ternyata riklona tablet ini harus dihentikan penggunaannya setelah penggunaan lebih dari 2-4 minggu, dokterlah yang akan menurunkan dosisnya perlahan. Ini mencegah terjadinya gejala putus obat (kram otot, kejang, kram perut, dan perubahan suasana hati). Simpanlah klonazepam pada suhu ruangan normal, tidak terpapar sinar matahari langsung, tidak lembab.

Interaksi Obat Riklona Clonazepam

Dalam mengonsumsi obat-obatan klonazepam, harus diperhatikan bahwa obat ini memiliki interaksi dengan beberapa obat lainnya.

Itu diantaranya adalah dengan:

  • Antidepresan trisiklik, antipsikotik, obat penenang, phenobarbital, dan obat golongan opioid. Penggunaan riklona clonazepam dapat menyebabkan terjadinya CNS depression.
  • Phenytoin. Efek obat riklona menyebabkan kadar phenytoin dalam darah meningkat.
  • Amiodarone, gingko biloba, theopgylline, ritonavir, desipramine. Itu meningkatkan efek samping riklona.

Efek Samping

Terdapat efek samping riklona dalam penggunaannya, jika Anda tidak menggunakan dengan benar. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi ketika mengonsumsi riklona clonazepam yaitu: kelelahan, pusing, kantuk, produksi air liur yang meningkat, gangguan ingatan, dan gangguan keseimbangan dan koordinasi tubuh. Apabila efek samping riklona yang terjadi semakin parah, temuilah dokter Anda. Atau jika Anda mengalami reaksi alergi obat.

Efek samping riklona yang berbahaya seperti depresi, batuk, gangguan tidur, infeksi saluran pernapasan, tindakan impulsif, sulit bernapas, serangan panik, cemas berlebihan, muncul keinginan bunuh diri, harus segera diatasi dengan konsultasi pada dokter.

Catatan Tambahan

Jika Anda akan mengonsumsi klonazepam, pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap obat ini. selalu beritahukan dokter riwayat kesehatan Anda pada dokter seperti ketika sedang menderita sleep apnea, depresi, gangguan mental lainnya, kecanduan alkohol, porfiria, glaukoma, dll. Ini juga termasuk kondisi Anda yang sedang mengonsumsi obat-obatan jenis lain, suplemen, atau produk herbal.

Anda yang sedang hamil atau menyusui, harus memberitahukan dokter karena klonazepam bisa menimbulkan efek yang tidak baik. Beristirahatlah setelah mengonsumsi obat ini. Pekerjaan berat dan mengemudi dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.

Referensi:

  1. WebMD: Clonazepam Oral: uses, side effects, interactions, pictures: https://www.webmd.com/drugs/2/drug-14403-6006/clonazepam-oral/clonazepam-oral/details
  2. MedlinePlus: Clonazepam: https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682279.html
  3. Drugs: Clonazepam: drug uses, dosage, side effects: https://www.drugs.com/clonazepam.html
  4. RxList: Clonazepam (klonopin): side effects, dosages, treatment: https://www.rxlist.com/consumer_clonazepam_klonopin/drugs-condition.htm
  5. NAMI: Clonazepam (klonopin): https://www.nami.org/About-Mental-Illness/Treatments/Mental-Health-Medications/Types-of-Medication/Clonazepam-(Klonopin)

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai