Emfisema
Pemahaman
Emfisema adalah penyakit alveoli paru, kantong kecil berisi udara di paru. Ketika mereka terpengaruh, jumlahnya berkurang dan volumenya meningkat, sementara dindingnya kehilangan elastisitasnya. Ini menyulitkan alveoli untuk mengembang dan mengempis dengan benar, sehingga mengurangi jumlah oksigen yang dikirim dari paru-paru ke seluruh tubuh dan pernapasan menjadi sulit.
Penyakit emfisema disebabkan oleh salah satunya karena menghirup udara kotor. Pengertian udara bersih yaitu udara yang tidak tercemar oleh kotoran apapun dan sangat segar jika dihirup. Penyebab pencemaran udara dan cara mengatasinya, dapat disebabkan oleh polusi kendaraan bermotor, asap limbah pabrik dan pembakaran hutan secara ilegal. Kondisi ini dapat diatasi dengan Gunakan transportasi umum, mengurangi pemakaian bahan bakar pabrik yang menyebabkan banyak asap dan memberantas para pembakar liar.
Berdasarkan data Riskesdas dari Kementrian Kesehatan RI tahun 2013, 4 dari 100 orang mengidap penyakit emphysema ini. Umumnya disebabkan oleh asap rokok.
Etiologi emfisema
Penyebab emfisema karena rusaknya kantong udara atau alveolus pada paru, tidak menular dan paling sering terjadi setelah peradangan kronis paru dan bronkus, seperti:
- Asma bronkial
- Bronkitis kronis
- Berbagai penyakit paru obstruktif (PPOK)
Orang yang paling lebih berisiko terkena, adalah:
- Perokok dan mantannya
- Penderita infeksi saluran pernapasan
- Orang yang terpapar asap nikotin orang lain
- Beberapa orang membawa gen tertentu (1% kasus)
- Lansia. Penuaan dapat menyebabkan hilangnya elastisitas alveoli paru, bahkan pada seseorang yang tidak pernah merokok.
Terganggunya kelancaran peredaran Co2 akhirnya mengganggu kerja alvioli, lalu bagaimana cara pengangkutan co2 dalam jaringan tubuh? Hal ini dapat dilaksanakan melalui 3 cara, yakni:
- Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari seluruh CO2).
- Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan enzim anhidrase (7% dari seluruh CO2).
- Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3) melalui proses berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2).
Gejala emfisema
Ciri penyakit emfisema yang muncul akan berubah seiring perkembangannya. Pada awal gejala emfisema, didapati sedikit napas pendek saat beraktivitas. Namun, kemudian muncul gejala penyakit emfisema lainnya, seperti:
- Lelah
- Muka pucat
- Batuk kronis
- Pernapasan cepat dan dangkal
- Sesak napas dan dada terus menerus
Gejala penyakit emfisema stadium lanjut, ditandai dengan:
- Radang bronkial
- Gagal jantung kongestif kanan
- Mengi (terkadang hanya bisa didengar oleh dokter)
- Perubahan warna kebiruan pada bibir (kekurangan oksigen)
- Distensi toraks (berbentuk “corong”), karena penyumbatan otot pernafasan selama inspirasi.
Prognosis emfisema
Dalam kasus yang paling serius, akibat emfisema pada orang yang terkena, akan berada dalam situasi gagal nafas kronis dan harus dirawat di rumah sakit dalam jangka panjang. Akibat emfisema lainnya Jaringan paru-paru juga bisa rusak parah dan membebani jantung. Sehingga, gagal jantung dan penyakit jantung lainnya dapat terjadi.
Anamnesis emphysematous lung
Seperti pada umumnya diagnosis akan dilakukan oleh dokter dengan menanyakan riwayat kesehatan (baik individu maupun keluarga), menanyakan gejala, melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat tanda penyakit. Apabila pertanda yang ditunjukan tidak terlalu khas atau ada ciri sistemik, dokter juga dapat melakukan tes tambahan.
Beberapa pemeriksaan diperlukan untuk memvalidasi diagnosis, diantaranya:
- Rontgen dada
- CT scan resolusi tinggi
- Oksimetri, mengukur tingkat oksigen dalam darah
- Spirometri, menghitung jumlah udara yang dihembuskan oleh paru-paru
- Pengukuran gas darah arteri, untuk mengukur kadar oksigen dan CO2 dalam aliran darah.
Namun, jika orang tersebut tidak menderita emfisematous lung, berbagai pemeriksaan ini memungkinkan untuk menemukan kemungkinan penyebab lain dari masalah pernapasan pasien.
Pengobatan emfisema
Emphysema adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Alveoli yang terkena tidak dapat beregenerasi. Di sisi lain, terdapat kemungkinan untuk meminimalkan kemajuan dan komplikasi penyakit. Cara mengobati emfisema secara mandiri juga dapat menjadi cara membersihkan paru paru yang kotor, penderita perlu untuk melakukan:
- Berhenti merokok secara permanen
- Lakukan latihan fisik yang disesuaikan secara teratur
- Hindari tempat berasap dan menghirup zat berbahaya (bahan kimia, alergen).
Cara mengobati emfisema dari sudut pandang medis, dokter mungkin merekomendasikan:
- Minum antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri
- Vaksinasi rutin terhadap influenza dan pneumokokus
- Pemberian bronkodilator dan semprotan anti inflamasi
- Menggunakan oksigen murni, bila penyakit sudah sangat lanjut
- Pembedahan atau transplantasi (hanya dalam beberapa kasus)
- Rehabilitasi pernapasan (latihan otot, fisioterapi, terapi okupasi, rekomendasi diet)
Pencegahan emfisema
Seperti banyak penyakit lainnya, cara pencegahan penyakit emfisema adalah dengan menerapkan gaya hidup yang benar. Sebagian besar tindakan yang dapat diimplementasikan, antara lain:
- Minum banyak cairan
- Canangkan anti asap nikotin
- Menggunakan AC saat panas atmosfer menyebabkan kesulitan bernapas
- Hindari polutan udara, alergen yang diketahui dan tempat-tempat yang tinggi
- Cuci tangan sesering mungkin untuk menghindari segala bentuk infeksi pernapasan
Referensi
- Lifepack: Emfisema: https://lifepack.id/emfisema.
- Brainly: Tuliskan penyebab pencemaran udara dan cara mengatasinya: https://brainly.co.id/tugas/21963859.
- Brainly: Bagaimana cara pengangkutan CO2 dalam darah ?: https://brainly.co.id/tugas/5331967.