Esofagus

Kanker esofagus adalah tumor dengan prognosis buruk. Tingkat keparahan tumor ini terutama bersangkutan dengan luasnya. Kanker esofagus dapat berkembang di bagian mana pun dari organ. Ini paling sering berkembangbiak dari jaringan di lapisan . Tumor paling sering terdapat di sepertiga sisi dasar esofagus. Penyakit esofagus amat sering menyerang  orang yang berusia antara 50 dan 84.

Penyakit esofagus biasanya diawali di jaringan yang membungkus sisi dalam tembolok. Kanker esofagus bisa membuat dimanapun di terusan esofagus. Mayoritas laki-laki daripada wanita yang terdampak kanker esofagus. Tumor esofagus  cukup umum dan serius . Hanya diagnosis dan perawatan awal yang dapat memberikan  harapan untuk bertahan hidup.

Gejala kanker esofagus

Diagnosa esofagus

Dokter biasanya melakukan berbagai metode pengujian agar mendapati dan mendapatkan diagnosa esofagus. Saat penyakit esofagus tingkat pendahuluan, dokter akan mendiagnosis kanker esofagus dengan mengutarakan pertanda yang dimiliki penderita dan sejarah kesehatannya. Sesudah itu, dokter akan menjalankan penelitian fisik dan berbagai penelitian pendukung.

Berbagai pengujian dan metode dalam diagnosa esofagus :

  • Studi meneguk barium, Selama penelitian meneguk cairan yang komposisi barium dan kemudian menjalani rontgen.
  • Menggunakan ruang lingkup untuk memeriksa kerongkongan, Selama endoskopi, dokter menyelipkan tabung fleksibel yang dilengkapi dengan lensa ke tenggorokan dan masuk ke tembolok.
  • Mengumpulkan contoh rangkaian untuk pengujian (biopsi). Dokter mungkin memakai teropong khas yang diturunkan ke tembolok (endoskop) supaya mengumpulkan contoh rangkaian yang mencurigakan (biopsi).

Penyebab esofagus

Penyebab pasti dari kanker esofagus belum dipastikan, tetapi ada berbagai unsur dampak penyakit tersebut. Penyebab kanker esofagus tidak bisa ditetapkan. Tetapi, tumor ini dicurigai timbul karena jaringan-jaringan di dalam tembolok mendapati pengubahan atau perpindahan keturunan, sehingga berkembang secara tidak wajar dan tidak terarah. Sel abnormal itu mengelompok sampai mewujudkan kanker di dalam tembolok.

Beberapa penyebab esofagus : 

  • Umur yang amat tua
  • Jenis kelamin laki-laki
  • Penggunaan alkohol kebanyakan
  • Kebiasaan melalap agak sehat
  • Paparan bahan kimia 
  • Sejarah tumor

Gejala kanker esofagus

Gejala kanker esofagus awalnya hampir selalu disfagia. Awalnya berpotensi ada kesusahan mereguk asupan keras, tetapi gejalanya bisa memburuk dan jika penyumbatan esofagus menjadi lebih parah, mungkin juga ada masalah meneguk cairan. Penderita dengan penyakit esofagus juga bisa mengalami penyusutan bobot tubuh yang tidak bisa dijelaskan. Saat mulai kemunculannya, tumor esofagus langka menunjukkan pertanda. Gejala lazimnya akan timbul ketika tumor esofagus telah menyentuh tingkat lanjutan. 

Gejala kanker esofagus :

  • Perih ulu hati
  • Perih di tenggorokan atau di dorsal rangka dada
  • Batuk akut yang terbentuk berkelanjutan
  • Kesulitan mereguk
  • Penyusutan bobot tubuh secara cepat
  • Batuk merebak atau muntahan darah
  • BAB merebak atau berwarna kelam

Saat tumor tumbuh, hal itu dapat menyebabkan kerusakan saraf jika ia meradang saraf laring berulang yang membantu mengontrol pita suara. Saraf terletak di dekat tembolok, jadi bila tumor menyerbu ke saraf, berarti tumor telah berkembangbiak di luar dinding esofagus.

Pengobatan esofagus

Saat terdeteksi saat tingkat mula, kanker esofagus sangat dapat disembuhkan. Dalam menentukan pendekatan pengobatan yang paling tepat, pertimbangan utama ialah apakah barah bisa diambil seluruhnya dengan penyayatan (reseksi), yang merupakan bentuk perawatan kanker esofagus yang amat lazim. Supaya menentukan ini, dokter akan menilai letak barah dan luas penyebarannya, serta mengevaluasi apakah pasien cukup kuat untuk menjalani operasi.

Secara umum pengobatan esofagus :

  • Penyayatan. Prosedur yang paling kerap dijalankan untuk mengatasi kanker esofagus ialah esofagektomi yang melibatkan pengangkatan semua atau sebelah esofagus, beberapa kelenjar getah bening di sebelahnya, dan sebagian perut.
  • Terapi radiasi. Terapi radiasi melibatkan pengiriman sinar-X berenergi tinggi atau partikel secara tepat langsung ke tumor agar meleburkan jaringan-jaringan barah. Penyembuhan ini bisa diberikan sebelum pembedahan untuk mengecilkan tumor dan membuatnya lebih mudah untuk diangkat, setelah operasi agar menargetkan sisa jaringan barah atau sebagai bentuk perawatan utama jika operasi tidak sesuai.
  • Kemoterapi. Ketika digunakan untuk mengatasi kanker esofagus, kemoterapi biasanya diberikan sebagai pengobatan sistemik untuk sel kanker yang menyebar luas yang telah bermetastasis. Kemo melibatkan penggunaan obat-obatan kuat, yang ditelan atau disuntikkan ke pembuluh darah. Kemoterapi bisa sangat efektif untuk menghancurkan sel kanker karena obat yang digunakan secara khusus menargetkan sel yang membelah dengan cepat (pembelahan sel yang cepat adalah ciri khas kanker). 

Referensi 

  1. Mayo Clinic : Esophageal cancer : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/esophageal-cancer/diagnosis-treatment/drc-20356090
  2. Cleveland Clinic : Esophageal Cancer : https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6137-esophageal-cancer
  3. MedicineNet : Esophageal Cancer (Cancer of the Esophagus) : https://www.medicinenet.com/esophageal_cancer/article.htm
  4. Moffitt : Esophageal Cancer : https://moffitt.org/cancers/esophageal-cancer/

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *