Kram Perut
Rasa nyeri dan tegang pada perut yang muncul tiba tiba tentu sangat mengganggu aktivitas Anda. Kondisi seperti inilah yang disebut kram perut. Secara umum kram perut tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Menjaga kesehatan perut menjadi kebutuhan setiap orang, untuk itu beberapa gejala yang perlu diperhatikan untuk membedakan kram perut yang membutuhkan perawatan medis lebih lanjut.
Apa itu kram perut?
Kram perut adalah kontraksi otot perut (abs), perut, atau usus Anda. Pada saat terjadi kram perut Anda akan merasakan otot sedikit berkedut. Tingkat resiko kram perut sangat tergantung dari seberapa parah mengalami kejang, durasi, dan pada perut bagian mana kram terjadi. Pada banyak kasus penanganan kram perut dapat dilakukan dirumah, namun Anda perlu mengetahui apakah kram yang terjadi merupakan gejala dari penyakit yang lebih berat. Untuk itu pengetahuan mengenai terjadinya kram perut perlu terus Anda tingkatkan.
Penyebab kram perut
Dengan mengetahui penyebab terjadinya kram perut Anda dapat menentukan pengobatan dan pencegahan dari penyakit tersebut.
Berikut kondisi yang mungkin menyebabkan gejala Anda:
- Ketegangan otot. Otot perut merupakan salah satu otot yang bekerja berat setiap harinya. Aktivitas otot yang berlebihan dapat menyebabkan kejang. Seringkali kejang yang terjadi pada otot perut dialami oleh orang yang gemar berolahraga perut seperti sit up. Gejala yang timbul pada saat mengalami kejang perut adalah rasa nyeri di area perut dengan rasa sakit yang bertambah parah jika perut digerakkan.
- Dehidrasi. Tubuh manusia 70% nya adalah air. Kehilangan elektrolit karena dehidrasi yang disebabkan oleh keringat, muntah, dan diare dapat menyebabkan kejang otot di seluruh tubuh Anda, termasuk perut Anda. Berkurangnya zat – zat elektrolit yang dibutuhkan otot seperti kalsium, kalium, dan magnesium menyebabkan otot tidak bekerja dengan baik. Ketika otot kehilangan elektrolit ini, otot akan mengalami kejang. Untuk menghindari kejang pada otot Anda dapat mengamati gejala terjadinya dehidrasi seperti sakit kepala, merasa sangat haus, pusing, dan urine berwarna kuning tua.
- Gas. Seringkali Anda tanpa sadar mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak gas. Gas tersebut kemudian ditampung dan menumpuk di perut. Penumpukan gas di perut dapat menyebabkan otot usus kejang saat tubuh mencoba melepaskan gas. Ciri dari penumpukan gas didalam perut seperti perut buncit atau kembung, sakit perut yang tajam, perasaan kenyang, dorongan untuk buang angin atau bersendawa
- Penyakit radang usus. Penyakit ini, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa (UC), adalah kondisi peradangan kronis. Penyakit Crohn dapat mempengaruhi bagian manapun dari saluran pencernaan, sedangkan UC hanya mempengaruhi usus besar. Penderita penyakit tersebut rentan mengalami peradangan yang dapat menyebabkan kejang usus. Gejala penyakit yang ditimbulkan adalah diare, penurunan berat badan, kram perut dan nyeri, kelelahan, keringat malam, sembelit, merasa seperti Anda sangat ingin pergi ke kamar mandi.
- Sindrom iritasi usus besar. Irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar adalah kondisi kronis yang mempengaruhi usus besar. Gejala dari penyakit sindrom iritasi usus besar mirip seperti penyakit radang usus. Sakit perut atau kram, perasaan kembung, sembelit, diare (terkadang sembelit dan diare akan bergantian), perut bergas.
- Gastritis dan gastroenteritis. Gastritis dan gastroenteritis sama-sama merupakan peradangan lambung, tetapi pada gastroenteritis, usus juga mengalami peradangan. Infeksi, seperti dari Helicobacter pylori, virus Norwalk, dan rotavirus, biasanya menyebabkan kondisi ini.
- Mual, muntah, diare, sakit perut, dan kembung adalah gejala yang sering muncul pada gastritis dan gastroenteritis.
- Infeksi kolitis. Kolitis adalah peradangan pada usus besar (kolon) dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus. Peradangan ini dapat menyebabkan kram perut karena iritasi dan radang usus besar yang menyebabkan kejang. Kolitis umumnya disebabkan oleh bakteri Clostridium , Salmonella , dan E.coli. Parasit seperti Giardia juga dapat menyebabkan kolitis.
- Enteritis dan kolitis iskemik. Pada kolitis iskemik suplai darah ke usus kecil berkurang drastis. Terhambatnya aliran darah ke usus kecil ini kemudian menyebabkan kejang pada perut.
- Sembelit. Sembelit umumnya terjadi karena tubuh kekurangan asupan makanan berserat. Pada saat terjadi sembelit, kram pada perut terjadi akibat peningkatan tekanan di dalam saluran pencernaan.
- Ileus. Ileus adalah penyakit yang menyebabkan kinerja usus tidak optimal. Ileus disebabkan karena sejumlah alasan termasuk infeksi, peradangan, pembedahan terutama di perut, penggunaan narkotika, penyakit parah, dan kurangnya aktivitas fisik. Pada saat terjadi ileus usus menjadi terisi cairan dan udara yang mengakibatkan distensi dan nyeri.
- Gastroparesis. Gastroparesis adalah penyakit yang memiliki gejala mirip ileus namun menyerang lambung. Penderita diabetes adalah golongan yang paling sering terkena gastroparesis. Oleh karena Gastroparesis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan lambung maka Anda akan merasa kram pada bagian perut.
Kejang perut saat hamil
Selain pada orang umum, kejang perut juga dapat dialami oleh wanita hamil. Kejang perut adalah kejadian umum dalam kehamilan yang sebagian besar tidak membahayakan kehamilan. Namun dikarenakan kondisi rahim dan perut pada saat hamil dalam posisi rentan, Anda harus mengunjungi dokter jika mengalami nyeri, atau kejang terus menerus atau berulang.
Beberapa kemungkinan penyebab kejang pada kehamilan adalah:
- Gas. Penumpukan gas di perut wanita hamil adalah hal yang umum terjadi. penumpukan gas ini dikarenakan hormon progesteron yang diproduksi tubuh memperlambat proses pencernaan. Hormon progesteron memiliki fungsi dalam hal melemaskan otot-otot, termasuk otot-otot usus. Kembung, sakit perut yang tajam, perasaan kenyang, dorongan untuk buang angin atau bersendawa adalah gejala yang umum terjadi dalam masa kehamilan.
- Kontraksi Braxton-Hicks. Kontraksi Braxton-Hicks adalah kontraksi palsu yang dialami menjelang kelahiran di trimester terakhir kehamilan. Rasa sakit yang ditimbulkan muncul dari pengencangan otot-otot perut namun lebih ringan daripada rasa sakit saat persalinan yang sebenarnya. Kontraksi Braxton-Hicks adalah kontraksi yang periodenya tidak teratur sehingga belum menjadi tanda datangnya waktu persalinan. Kontraksi ini tidak berbahaya, tetapi sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalaminya, terutama jika mulai menjadi teratur.
- Bayi Anda bergerak. Semakin dekat dengan hari persalinan, bayi didalam rahim menjadi semakin aktif. Menendang atau berguling, akan memberikan sensasi seperti kejang otot di perut Anda, terutama selama trimester kedua. Pada titik ini, bayi Anda mungkin tidak cukup besar bagi Anda untuk merasakan tendangan yang kuat, jadi gerakannya lebih terasa seperti kejang atau kedutan.
- Peregangan otot. Otot perut Anda meregang selama kehamilan untuk menampung bayi. Saat meregang, otot berupaya mempertahankan bentuk aslinya dengan bergerak perlahan. Proses peregangan otot inilah yang menyebabkan kejang pada perut.
Kapan harus ke dokter?
Kram perut sebagian besar disebabkan oleh hal yang tidak berbahaya. Penanganan dan istirahat dirumah dinilai sudah cukup untuk mengatasi kram perut. Istirahat dan minum banyak air putih dapat mempercepat pemulihan dari kram perut. Banyak obat yang tersedia bebas atau online, seperti antasida dan obat gas diyakini juga membantu mengurangi dan mengelola gejala. Namun Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami nyeri perut akut (tiba-tiba dan parah) atau kronis (tahan lama)
Berikut gejala yang memerlukan perhatian medis meliputi:
- Berat badan turun drastis.
- Mengalami kelelahan tanpa sebab.
- Munculnya gangguan buang air besar yang terjadi selama beberapa hari. Gangguan tersebut berupa sembelit kronis atau diare.
- Munculnya perdarahan rektal minor (anal) atau darah dalam tinja
- Pada wanita mengalami keputihan yang tidak biasa
- Nyeri kronis yang muncul secara berkelanjutan setelah minum obat yang dijual bebas merupakan tanda-tanda infeksi saluran kemih
Terkadang perut dapat mengalami kram dengan nyeri yang luar biasa sehingga perlu sesegera mungkin dirawat oleh tenaga medis.
Gejala yang membutuhkan perawatan darurat meliputi:
- Nyeri hebat mendadak, terutama bila disertai demam lebih dari 102 ° F
- Sakit perut parah dengan pusat rasa sakit terkonsentrasi
- Tinja berdarah atau hitam yang mungkin lengket
- Muntah yang tidak terkendali, terutama jika muntah disertai darah
- Perut sangat nyeri dan sensitif terhadap sentuhan
- Tidak bisa buang air kecil
- Pingsan
- Rasa sakit yang memburuk dengan cepat secara dramatis
- Nyeri di dada, terutama di sekitar tulang rusuk, kemudian meluas ke perut
Pengobatan rumahan untuk bantuan segera
Kram perut terkadang muncul secara tiba tiba sehingga penanganan medis tidak dapat langsung dilakukan. Namun terdapat beberapa cara untuk segera meredakan atau mengobatinya di rumah. Pada gejala kram perut yang terjadi di rumah, perawatan yang diberikan akan fokus kepada mengobati penyebab yang mendasari kejang otot dan mengendurkan otot perut agar berhenti kejang.
Jika kram perut terjadi pada saat hamil, konsultasi dengan dokter Anda sebelum mencoba pengobatan rumahan apa pun. Beberapa perawatan rumahan mungkin tidak aman selama kehamilan.
Berikut perawatan kram perut yang dapat dilakukan di rumah :
- Panas. Kompres perut dengan benda panas. Tindakan ini dapat membantu mengendurkan otot perut.Kompres sangat membantu jika penyebab kram adalah otot tegang atau terlalu banyak digunakan yang menyebabkan kejang.
- Pijat. Memijat otot perut bisa membantu merilekskannya. Gunakan minyak pijat yang memberikan efek hangat pada perut.
- Teh chamomile. Teh chamomile dapat digunakan untuk meredakan sakit perut dan membantu mengatasi kejang. Teh Chamomile diyakini mampu meredakan kram perut akibat penumpukan gas.
- Elektrolit. Mengkonsumsi minuman yang mengandung banyak elektrolit dapat meringankan kram perut yang disebabkan oleh dehidrasi. Namun perlu diperhatikan ketika mengkonsumsi minuman yang mengandung elektrolit terutama kalium akan membahayakan Anda yang memiliki riwayat gagal ginjal.
- Pereda nyeri. Kram perut biasanya disertai rasa nyeri, oleh karena itu obat pereda nyeri dapat digunakan sebagai pertolongan pertama. Obat pereda nyeri yang dijual bebas (OTC) seperti ibuprofen atau acetaminophen dapat membantu dengan segera.
- Antasida. Pada penderita maag dan gastritis dapat mengalami kram perut. Penggunaan antasida pada kasus ini diyakini cukup efektif meredakan gejala yang ditimbulkan.
- Beristirahat. Mengistirahatkan otot setelah beraktivitas berat atau berolahraga dapat membantu menghentikan kejang.
Mencegah kram perut
Mencegah terjadinya kram perut harus berdasarkan penyebabnya. Jika kejang perut disebabkan oleh kondisi seperti penyakit radang usus atau IBS, mendapatkan perawatan medis adalah tindakan yang tepat untuk mencegah munculnya gejala kram perut di masa yang akan datang. Namun, untuk kejang perut yang disebabkan oleh ketegangan otot, gas, atau dehidrasi, terdapat beberapa cara untuk mencegahnya.
Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya:
- Pemanasan sebelum berolahraga. Peregangan membantu otot untuk lebih siap untuk dilatih. Selain itu mengikuti prosedur olahraga dapat mengurangi resiko kram pada perut.
- Tetap terhidrasi. Kehilangan elektrolit karena dehidrasi dapat menyebabkan kejang perut. Oleh karena itu, memastikan Anda tetap terhidrasi dapat membantu mengurangi kejang.
- Mengubah pola makan. Metode ini dilakukan untuk mencegah kejang perut yang disebabkan oleh gas, gastritis, IBS, dan gangguan radang usus. Jika gas yang menyebabkan kejang perut maka Anda perlu mengurangi asupan serat pada menu makan Anda.
- Mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol. Minuman yang mengandung alkohol bersifat keras dan mudah merusak organ seperti lambung dan usus.
- Kurangi makanan pedas. Cabai merupakan bahan makanan yang dapat mengiritasi perut dan memperparah kejang. Hindari makanan yang terlalu pedas untuk menjaga kesehatan perut Anda.
Jika Anda menderita penyakit radang usus, konsultasikan dengan dokter Anda untuk menemukan makanan yang paling aman untuk Anda makan.
Referensi :
- MedicalNewToday : 15 possible causes of abdominal pain : https://www.medicalnewstoday.com/articles/318286
- healthline : What Causes Stomach Spasms? : https://www.healthline.com/health/stomach-spasms
- WebMD : Stomach Cramps : Causes and Treatments : https://www.webmd.com/digestive-disorders/stomach-cramps