Manfaat Donor Darah

Jutaan orang membutuhkan transfusi darah setiap tahun. Beberapa mungkin membutuhkan darah selama operasi. Selain itu donor darah berguna untuk penanganan pada kecelakaan atau pada penyakit lain yang membutuhkan darah. Dengan adanya donor darah, berbagai permasalahan kesehatan dapat diatasi karena darah tidak dapat digantikan oleh yang lain. 

Pengertian donor darah

Donor darah adalah prosedur transfusi darah sukarela yang dapat membantu menyelamatkan nyawa orang lain dengan memberikan darah melalui transfusi. Ada beberapa jenis donor darah dimana setiap jenis darah membantu memenuhi kebutuhan medis yang berbeda.

Sejarah donor darah

Pada 2500 Sebelum Masehi, penduduk mesir penggunakan pengambilan darah pada ilustrasi makam di Memphis, Mesir. Digambarkan seorang pasien berdarah dari kaki dan leher. Pada akhir 1800, pengambilan darah mulai diteliti secara medis manfaatnya. Para tenaga medis saat itu menganggap donor darah memiliki peran dalam membersihkan darah yang terinfeksi, tubuh yang melemah, atau menghentikan pendarahan. Sampai akhirnya pengambilan darah terus berlanjut sampai sekarang dengan membedakan golongan darah dari setiap orang. Hal ini kemudian yang membawa transfusi darah menjadi hal yang umum dilakukan sebagai bagian dari perawatan medis.

Tanggal 15 Juni 1667, transfusi darah langsung pertama ke manusia dilakukan oleh dokter Jean-Baptise Denis. Dokter Denis memberikan seorang pria muda yang demam sekitar 12 ons darah yang diambil dari seekor domba. Tak lama setelah itu, Denis melakukan transfusi lain yang juga tampaknya berhasil. Namun, pasien transfusi ketiga dan keempat meninggal saat transfusi sedang berlangsung. Istri pasien keempat menuduh Denis melakukan pembunuhan. Denis dibawa ke pengadilan namun dibebaskan dari kesalahan. Akibatnya pengadilan juga memutuskan untuk melarang transfusi darah. 

Parlemen Perancis, Gereja Katolik, dan Royal Society mengeluarkan larangan tentang transfusi darah. Hasilnya prosedur transfusi darah tersebut tidak lagi digunakan dalam pengobatan umum sampai pertengahan abad ke-19. Transfusi darah kembali dilaksanakan setelah penemuan mengenai golongan darah pada manusia oleh Karl Landsteiner. Di mana dirinya menemukan golongan darah A,B, dan O pada tahun 1901 dan golongan darah AB pada tahun 1902. Mencampur darah dari dua golongan darah yang tidak kompatibel menyebabkan respons imun yang bisa berakibat fatal. Hal inilah yang membuat penemuan Karl Landsteiner mampu menyelamatkan nyawa banyak orang dan mampu menghidupkan kegiatan transfusi darah berjalan sampai sekarang.

Manfaat donor darah

Hingga saat ini stok darah masih menjadi kendala dalam menghadapi permasalahan kesehatan. Kurangnya ketersediaan darah diperkirakan merupakan akibat dari rendahnya kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya. Padahal, manfaat donor darah tidak hanya dirasakan oleh penerima donor saja, melainkan juga pendonor.

Berikut beberapa manfaat donor darah yang harus Anda ketahui:

  1. Menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah. Donor darah secara teratur diketahui dapat menurunkan kekentalan darah. Kekentalan darah merupakan salah satu faktor yang berperan dalam meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Semakin kental darah yang mengalir dalam tubuh, semakin tinggi pula kemungkinan terjadinya gesekan antara darah dan pembuluh darah. Gesekan yang terjadi pada pembuluh darah ini dapat merusak sel-sel dinding pembuluh darah yang selanjutnya dapat meningkatkan risiko terjadinya sumbatan pembuluh darah.
  2. Menurunkan risiko kanker. Berkurangnya zat besi yang berlebih dalam tubuh Anda saat melakukan donor darah juga dapat mengurangi risiko terkena kanker. Sebaliknya, kadar zat besi dalam darah yang terlalu berlebihan dianggap sebagai salah satu penyebab meningkatnya radikal bebas dalam tubuh yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker dan penuaan.Sebuah penelitian yang melibatkan 2 kelompok dengan total 1200 orang memperlihatkan manfaat donor darah terhadap risiko kanker. Pada kelompok yang melakukan donor darah 2 kali dalam satu tahun diketahui memiliki kadar besi dalam darah yang lebih stabil dan risiko kanker yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak melakukan donor darah.
  3. Membantu menurunkan berat badan. Manfaat donor darah lainnya adalah membantu menurunkan berat badan. Hal ini karena rata-rata orang dewasa dapat membakar 650 kalori saat memberikan 450 ml darahnya. Pendonor yang secara rutin menyumbangkan darahnya dapat mengalami penurunan berat badan yang berarti. Akan tetapi, perlu diingat juga bahwa donor darah tidak dapat dijadikan sebagai pilihan program penurunan berat badan.Menerapkan pola hidup yang sehat serta rutin berolahraga tetap diperlukan untuk mencapai berat ideal. 
  4. Mendeteksi penyakit serius. Setiap kali akan mendonorkan darah, Anda akan menjalani pemeriksaan dasar rutin seperti pemeriksaan berat badan, suhu, nadi, tekanan darah, dan kadar hemoglobin. Selain itu, Anda juga akan diminta untuk menjalani pemeriksaan darah untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, sifilis, dan malaria. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit melalui transfusi. Dengan demikian kondisi seorang pendonor rutin akan terpantau secara medis. Secara tidak langsung pendonor dapat memeriksakan kesehatannya secara cuma-cuma. 
  5. Membuat lebih sehat secara psikologis dan memperpanjang usia. Sebuah penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa orang yang mendonorkan darahnya dengan tujuan menolong orang lain memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang melakukan donor darah untuk kepentingan sendiri atau bahkan tidak mendonorkan darahnya sama sekali. Selain itu, menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis.

Jenis donor darah

Donor darah adalah pengambilan darah untuk digunakan mengatasi masalah medis tertentu. Oleh karena itu pengambilan darah dibagi berdasarkan kebutuhan medis. 

Berikut adalah jenis – jenis donor darah yang dilakukan:

  1. Donor darah utuh. Ini adalah jenis donor darah yang paling umum, di mana Anda mendonasikan sekitar satu liter (sekitar setengah liter) darah utuh. Darah kemudian dipisahkan menjadi komponen-komponennya sel darah merah, plasma, dan terkadang trombosit.
  2. Apheresis. Selama apheresis, Anda terhubung ke mesin yang dapat mengumpulkan dan memisahkan komponen darah, termasuk sel darah merah, plasma dan trombosit, dan mengembalikan komponen yang tidak digunakan kembali kepada Anda.
  3. Donasi trombosit (plateletpheresis). Donor jenis ini  hanya mengumpulkan trombosit – sel yang membantu menghentikan pendarahan dengan menggumpal dan membentuk sumbat (pembekuan) di pembuluh darah. Trombosit yang disumbangkan biasanya diberikan kepada orang-orang dengan masalah pembekuan darah atau kanker dan orang-orang yang akan menjalani transplantasi organ atau operasi besar.
  4. Donor sel darah merah ganda. Donor ini memungkinkan Anda menyumbangkan sel darah merah dalam jumlah terkonsentrasi. Sel darah merah mengirimkan oksigen ke organ dan jaringan Anda. Sel darah merah yang disumbangkan biasanya diberikan kepada orang dengan kehilangan darah yang parah, seperti setelah cedera atau kecelakaan, dan orang dengan anemia sel sabit.
  5. Donasi plasma (plasmapheresis) mengumpulkan bagian cairan dari darah (plasma). Plasma membantu pembekuan darah dan mengandung antibodi yang membantu melawan infeksi. Plasma biasanya diberikan kepada orang-orang dalam situasi darurat dan trauma untuk membantu menghentikan pendarahan. Saat ini donor plasma menjadi salah satu alternatif pengobatan.

Manfaat donor darah adalah

Donor darah saat covid

Bagi orang yang rutin melakukan donor darah mungkin bertanya tanya mengenai bagaimana prosedur donor darah di masa pandemi seperti saat ini. Para dokter sepakat bahwa darah dapat didonasikan setelah dilakukan suntik vaksin tanpa adanya penundaan. 

Penundaan donor darah yang terjadi disebabkan vaksin yang ada sebelumnya merupakan vaksin hidup yang dilemahkan. Namun, vaksin yang tersedia saat ini untuk melawan Covid-19 yang merupakan vaksin messenger RNA. Mereka bekerja berdasarkan prinsip imunisasi terhadap protein virus yang diproduksi oleh penerima vaksin. 

Resiko berdonor darah

Setelah melakukan berbagai penelitian, para dokter sepakat bahwa donor darah aman untuk dilakukan. Peralatan baru sekali pakai yang steril menjadi standar pelaksanaan donor. Jadi tidak ada resiko tertular infeksi yang ditularkan melalui darah dengan mendonorkan darah.

Syarat melakukan donor darah

Sebelum donor darah, calon donor dapat mengambil dan menandatangani formulir pendaftaran, lalu menjalani pemeriksaan pendahuluan, seperti kondisi berat badan, HB, golongan darah, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakan calon donor memenuhi syarat melakukan donor darah.

Berikut ini syarat umum yang harus dipenuhi sebelum melakukan donor darah:

  • Kondisi fisik harus dalam keadaan sehat, jasmani maupun rohani. 
  • Berusia 17-60 tahun. Namun, untuk remaja usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor darah, bila mendapat izin tertulis dari orang tua dan memenuhi syarat melakukan donor lainnya.
  • Memiliki berat badan minimal 45 kilogram 
  • Suhu tubuh 36,6-37,5 derajat Celcius.
  • Tekanan darah harus berada di angka 100-160 untuk sistolik dan 70-100 untuk diastolik.
  • Saat pemeriksaan, denyut nadi harus sekitar 50-100 kali per menit. 
  • Kadar hemoglobin minimal 12 gr/dl untuk wanita, dan minimal 12,5 gr/dl untuk pria.

Jika Anda orang dewasa yang sehat, Anda biasanya dapat menyumbangkan setengah liter darah tanpa membahayakan kesehatan Anda. Dalam beberapa hari setelah donor darah, tubuh Anda menggantikan cairan yang hilang. Dan setelah dua minggu, tubuh Anda menggantikan sel darah merah yang hilang.

Referensi : 

  1. Sante.journaldesfemmes : Don du sang : après vaccin Covid, conditions, quantité : https://sante.journaldesfemmes.fr/fiches-anatomie-et-examens/2517961-don-du-sang-condition-questionnaire-quantite-contre-indication-frequence-a-jeun-vaccin-covid/ 
  2. Mayo Clinic : Blood donation : https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/blood-donation/about/pac-20385144 
  3. Redcrossblood.org : Types of Blood Donations : https://www.redcrossblood.org/donate-blood/how-to-donate/types-of-blood-donations.html 

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai