Obat Penambah Darah

Obat penambah darah biasanya diberikan pada penderita anemia atau ibu hamil. Jika anda sering mengeluh mudah lemas, letih, dan lesu maka ada kemungkinan anda mengalami kekurangan sel darah merah yang disebut sebagai anemia. Selain itu, anemia juga ditandai dengan kulit tampak pucat, sering sakit kepala atau pusing, tangan dan kaki dingin, dan sering sesak napas. 

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab dari anemia, yaitu diantaranya :

  • Riwayat keluarga
  • Usia lanjut yang kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat
  • Wanita hamil
  • Wanita haid akibat kehilangan sel darah merah
  • Menderita penyakit gangguan usus seperti penyakit Celiac dan penyakit Crohn yang mempengaruhi penyerapan nutrisi untuk memperlancar proses pembentukan sel darah merah.
  • Menderita penyakit kronis lainnya seperti penyakit ginjal, kanker, atau gagal hati

Obat penambah darah bisa kita dapat dari bahan alami dan obat kimia. Untuk lebih amannya, saya sarankan mengkonsumsi obat penambah darah dari bahan alami terlebih dahulu. Jika memang tidak ada perubahan, maka bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan obat penambah darah dari bahan kimia. 

Obat penambah darah dari bahan alami

Disekitar kita banyak sekali makanan yang bisa kita konsumsi untuk menaikkan sel darah merah kita. Dengan mengkonsumsi makanan tersebut, harapan kita adalah menjaga sel darah merah kita tetap tercukupi didalam tubuh. 

Beberapa jenis makanan penambah darah yaitu:

  • Makanan yang mengandung zat besi tinggi Makanan yang banyak mengandung zat besi dapat meningkatkan produksi sel darah merah dalam tubuh. Zat besi dapat membantu produksi hemoglobin yang dibutuhkan sel darah merah. Beberapa makanan yang banyak mengandung zat besi seperti daging sapi, ginjal sapi, hati sapi, bayam, kangkung, plum,pisang, kismis, kacang – kacangan, dan kuning telur. 
  • Makanan yang mengandung asam folat tinggi Makanan tinggi asam folat atau B9 sangat bermanfaat untuk melawan anemia. Beberapa makanan yang mengandung asam folat tinggi adalah kacang polong, kacang – kacangan, sayuran hijau seperti bayam dan kangkung, sereal dengan gizi tinggi B9, dan roti dengan gizi tinggi B9.
  • Makanan yang mengandung vitamin B12 Vitamin B12 berfungsi untuk meningkatkan kerja sumsum tulang agar lebih banyak menghasilkan sel darah merah normal. Bila kekurangan vitamin B12 maka akan menyebabkan sel darah merah yang terbentuk berwujud abnormal, yakni cenderung oval dan tidak bulat pipih. Sel darah merah yang tidak berkembang sempurna akan cenderung lebih cepat mati. Makanan yang banyak mengandung vitamin B12 seperti daging sapi, ikan, susu, keju, dan telur.
  • Makanan yang mengandung vitamin B6 tinggi Seperti halnya vitamin B12, vitamin B6 juga diperlukan dalam pembentukan sel darah merah didalam tubuh. Wanita dewasa membutuhkan sekitar 1,5 mg vitamin B6 setiap hari, dan pria membutuhkan sekitar 1,7 mg vitamin b6 per hari. Contoh makanan yang mengandung B6 tinggi adalah gandum, sereal, daging merah dari sapi, domba, kambing, daging ayam, dan nasi.
  • Makanan yang mengandung tembaga Mineral tembaga berperan dalam membantu sel darah merah mengakses zat besi yang dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah. Contoh makanan yang banyak mengandung tembaga adalah daging unggas, kerang, hati sapi, kacang polong, ceri.
  • Makanan yang mengandung vitamin A tinggi Vitamin A berperan sama dengan mineral tembaga, yaitu membantu sel darah merah mengakses zat besi dalam mereplikasi. Beberapa contoh makanan yang banyak mengandung vitamin A adalah sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam dan kangkung, ubi jalar, labu, wortel, paprika merah, semangka, buah bit, jeruk bali, dan melon.
  • Makanan yang mengandung vitamin C tinggi Vitamin C juga mendukung pembentukan sel darah merah oleh zat besi. Makanan yang banyak mengandung vitamin C seperti Jambu biji, jeruk, paprika, strawberry, tomat.
  • Makanan yang mengandung vitamin E tinggi Kekurangan vitamin E juga bisa meningkatkan resiko seseorang terkena anemia hemolitik. Anemia hemolitik adalah jenis anemia yang terjadi ketika sel darah merah menjadi rapuh dan lebih cepat mati. Vitamin E berfungsi untuk melindungi membran sel darah merah dari kerusakan oksidatif atau radikal bebas. Rata – rata orang dewasa membutuhkan sekitar 15 mg vitamin E per hari. Contoh makanan yang banyak mengandung vitamin E adalah almond, minyak hazelnut, minyak biji gandum, kuaci, minyak biji bunga matahari, alpukat, kiwi, mangga. 

Obat yang mungkin diresepkan dokter untuk penderita anemia

Sebagian besar dokter akan memberikan resep tablet penambah darah  yang berbahan kimia. Selain itu, dokter juga akan menyarankan pasien anemia untuk tetap mengkonsumsi obat penambah darah alami agar hasilnya bisa maksimal. 

obat penambah darah

Beberapa daftar obat – obatan yang biasanya diresepkan dokter :

  • Obat minum anemia Obat yang paling sering digunakan untuk mengatasi anemia adalah suplemen zat besi. Untuk mengobati anemia, orang dewasa umumnya dianjurkan minum 100 – 200 mg suplemen zat besi atau suplemen penambah darah tiap hari. Obat yang biasanya dibeli orang – orang adalah sakatonik liver, sangobion, feroglobin syrup, tonikum bayer, hemobion,  durol,  hufabion, dan lain sebagainya. Hemobion merupakan tablet penambah darah  untuk pengobatan anemia yang juga mengandung kalsium, kolekalsiferol, dan vitamin C. Tablet penambah darah  Hemobion juga baik dikonsumsi oleh ibu hamil, Harga tablet penambah darah hemobion ini juga sangat terjangkau.

Durol juga merupakan suplemen penambah darah yang umum dibeli oleh orang-orang. Suplemen penambah darah durol ini bentuknya cair atau syrup. Suplemen penambah darah durol ini juga diminati oleh orang – orang karena harganya terjangkau dan bentuknya yang praktis. 

  • Suntikan zat besi Suntikan zat besi yang umum di resepi oleh dokter adalah hydroxocobalamin dan cyanocobalamin. Hydroxocobalamin umumnya lebih disarankan karena efeknya lebih bertahan lama didalam tubuh. Suntikan zat besi ini biasanya dianjurkan setiap 2 minggu sekali sampai kondisi membaik. 
  • Obat antibiotik dan antivirus Obat antivirus dan antibakteri ini diberikan pada penderita anemia aplastik dan anemia sel sabit, untuk mencegah terjadinya infeksi. Karena pada penderita tersebut kondisi kekebalan tubuh melemah sehingga rawan akan virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh. 
  • Hydroxyurea Obat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan mengurangi kebutuhan transfusi darah pada pasien anemia sel sabit. Obat ini diminum secara per oral tanpa menghancurkan, mengunyah, atau membuka kapsulnya.
  • Epoetin alfa  Obat ini biasanya diberikan pada pasien yang mengidap anemia karena akibat dari kemoterapi. obat ini diberikan untuk merangsang sel darah merah. 
  • Imunosupresan obat imunosupresan ini contohnya cyclosporin dan antithymocyte globulin. obat ini biasanya diberikan pada penderita anemia aplastik yang tidak dapat menjalani transplantasi sumsum tulang. Obat – obat ini berfungsi menekan aktivitas sel – sel kekebalan yang merusak sumsum tulang. 
  • Obat stimulan sumsum tulang belakang Obat ini contohnya seperti sargramostim, filgrastim, dan pegfilgrastim yang berguna untuk membantu merangsang sumsum tulang menghasilkan sel baru.

Efek samping obat penambah darah 

Mengkonsumsi suplemen penambah darah terlalu berlebihan atau tidak sesuai dengan dosis juga akan berpengaruh di dalam tubuh kita. Berikut ini efek samping obat penambah darah  adalah :

  • Sakit otot punggung, selakangan, dan dada.
  • Sakit perut
  • Menggigil
  • Pusing dan sakit kepala
  • Pingsan
  • Jantung berdebar
  • Demam dengan berkeringat deras
  • Penurunan fungsi indera pengecap
  • Mual dan muntah
  • Pembengkakan pada mulut dan tenggorokan
  • Gangguan pernafasan
  • Gangguan pencernaan berupa sembelit ataupun diare
  • Ruam kulit

Dari penjelasan diatas, kita bisa tahu apa saja efek samping obat penambah darah. Sebelum kita memutuskan untuk mengkonsumsi obat penambah darah, ada baiknya konsultasi dulu dengan dokter agar efek samping obat penambah darah bisa kita antisipasi.

Referensi :

  1. Medscape : Anemia Medication : https://emedicine.medscape.com/article/198475-medication
  2. WebMD : Procrit Vial : https://www.webmd.com/drugs/2/drug-34/procrit-injection/details
  3. Medlineplus : Epoetin Alfa, Injection : https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a692034.html
  4. Medicine Net : Blood Doping : https://www.medicinenet.com/blood_doping/views.htm
  5. Rxlist : Red Blood Cells : https://www.rxlist.com/consumer_red_blood_cells_rbcs/drugs-condition.htm

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai