Penyakit Buerger

Nama penyakit buerger adalah diadaptasi dari Leo Buerger, yaitu dokter pertama yang mengidentifikasinya. Apa itu penyakit buerger? Penyakit buerger atau disebut juga thromboangitis obliterans atau tromboangitis obliterans adalah kondisi tersumbatnya pembuluh darah atau arteri dan vena di tangan maupun kaki. Thromboangitis obliterans merupakan radang pada pembuluh tertentu yang menyebabkan iskemia atau kekurangan oksigen dan berdampak matinya jaringan kulit di ujung jari kaki dan tangan (gangren). Pada fase akut terdapat sel inflamasi dan antibodi yang diarahkan ke pembuluh darah di lesi.

Patogenesis dibalik penyakit ini belum sepenuhnya dipahami, namun biasanya terjadi pada laki-laki muda perokok dibawah usia 40 tahun, tetapi bisa juga menyerang perempuan yang memiliki kebiasaan merokok dengan intensitas berat. Penyakit ini dapat ditemukan di seluruh dunia dan mempengaruhi sekitar 5% pasien dengan penyakit arteri di daerah Eropa serta lebih dari 50% penyakit arteri di India atau Asia. Namun belum ada data pasti jumlah penderita penyakit buerger di Indonesia.

Etiologi tromboangitis obliterans

Belum diketahui etiologi secara pasti dari penyakit buerger. Namun ditemukan korelasi yang kuat antara konsumsi tembakau atau merokok dengan penyakit ini. Diyakini bahwa lapisan arteri dan vena mengalami pembengkakan karena bahan kimiawi yang dikandung tembakau.

Penyakit buerger bisa terjadi pada pengguna berbagai macam olahan tembakau seperti tembakau kunyah dan cerutu. Tembakau juga dapat memicu kekambuhan atau komplikasi baru. Angka tertinggi penyakit ini terdapat di daerah Mediterania, Timur Tengah serta Asia, yaitu daerah dimana perokok berat paling banyak ditemukan.

Gejala thromboangitis obliterans

Tanda dari tromboangitis obliterans adalah:

  • Pada lengan, darah tidak mengalir ke jari dalam jumlah yang cukup yang mengakibatkan tangan menjadi dingin, kram, kebas, sensasi terbakar, kesemutan, pucat atau membiru
  • Jika radangnya terlalu parah penderita dapat mengalami luka di ujung jari yang terkadang sulit sembuh dan aroma tidak enak
  • Kaki adalah yang pertama kekurangan suplai darah sehingga mengakibatkan berjalan tidak seimbang dan rasa rasa teramat nyeri di telapak kaki
  • Bengkak dan merah karena radang.

Prognosis tromboangitis obliterans

Komplikasi utama penyakit ini adalah:

  • Vaskular, yaitu radang pada sistem pembuluh darah
  • Sindrom raynaud
  • Nekrosis distal, yaitu matinya jaringan hidup dan sel karena luka atau cedera lalu menjadi gangren
  • Amputasi sebagai konsekuensi dari gangren
  • Iskemia
  • Pincang
  • Mengalami rasa sakit bahkan saat sedang beristirahat
  • Pembuluh darah selain kaki dan tangan juga bisa terkena komplikasi dan peradangan terutama di arteri pencernaan, serebral, koroner atau arteri temporal.

Buerger's Disease

Anamnesis tromboangitis obliterans

Tidak mudah mendiagnosa penyakit ini mengingat gejalanya yang tidak spesifik. Oleh karena itu diagnosis awal didasarkan pada pemeriksaan dan pencitraan klinis, kemudian diagnosis dapat dilanjutkan dengan:

  • Arteriografi, ialah tes pencitraan medis untuk memastikan tromboangitis obliterans dan mempelajari morfologi arteri. Pada tahap ini ahli radiologi memasukkan kateter pada arteri yang diinginkan lalu menyuntikkan produk kontras beryodium ke dalamnya. Tes berlangsung selama 30 hingga 60 menit. Pasien dihubungkan ke monitor pengukuran tekanan darah dan elektrokardiograf (alat pemantauan jantung) untuk memantau keadaannya selama arteriografi
  • Angiogram, yaitu pemeriksaan invasif yang dapat menyebabkan kontraindikasi dan risiko alergi karena suntikan produk kontras atau perdarahan trombosis karena penempatan kateter
  • Pengambilan sampel darah untuk menyingkirkan penyebab imunologis seperti lupus, penyakit koagulasi, trombofilia atau diabetes
  • CT angiografi aorta dan kolateral
  • Ultrasonografi jantung
  • Ultrasonografi doppler pada aorta dan kaki bawah.

Pengobatan thromboangitis obliterans

Belum ada pengobatan khusus untuk penyakit buerger. Untuk saat ini perawatan yang dilakukan adalah untuk mengobati komplikasi yang mungkin terjadi, yaitu:

  • Bila terjadi iskemia, rasa nyeri dapat diredakan dengan penggunaan vasodilator seperti ilomedine sebagai infus selama rawat inap
  • Luka memungkinkan penyembuhan tanpa komplikasi. Perawatannya ialah dengan membersihkan luka, memberikan antibiotik dan membalut luka tersebut
  • Untuk nyeri dapat diresepkan pengobatan analgesik klasik.

Pencegahan thromboangitis obliterans

Tindakan paling efektif untuk mencegah sekaligus mengobati penyakit buerger adalah berhenti konsumsi produk tembakau atau rokok. Jika terjadi kecanduan disarankan untuk melakukan terapi penggantian nikotin seperti permen karet, mouth spray maupun tablet hisap. Mungkin akan menimbulkan efek samping dari penyapihan kecanduan nikotin seperti mudah tersinggung, gangguan tidur, sulit konsentrasi, gemetar dan lainnya. Dalam hal ini dukungan psikologis dari keluarga dan lingkungan sangat diperlukan.

Referensi

  1. Mayo Clinic: Buerger’s Disease: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/buergers-disease/symptoms-causes/syc-20350658
  2. Healthline: Buerger’s Disease: https://www.healthline.com/health/thromboangiitis-obliterans
  3. Johns Hopkins Medicine: Buerger’s Disease: https://www.hopkinsvasculitis.org/types-vasculitis/buergers-disease

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *