Penyakit Paru Interstisial

Pemahaman

Penyakit paru interstitial adalah penyakit paru parenkim difus yang disebabkan oleh kerusakan sel-sel yang mengelilingi alveoli atau kantung udara yang menyebabkan peradangan yang meluas dan jaringan parut fibrosa pada paru-paru, ada lebih dari 300 kondisi berbeda. Kebanyakan sangat jarang terjadi, tetapi yang paling umum dalam interstisial adalah:

  • Sarkoidosis
  • Pneumokoniosis
  • Fibrosis paru idiopatik
  • Pneumonia interstitial
  • Yang berhubungan dengan penyakit jaringan ikat
  • Alveolitis alergi ekstrinsik yang juga dikenal sebagai pneumonitis hipersensitivitas
  • Yang disebabkan oleh obat tertentu yang digunakan untuk mengobati kondisi lain.

Beberapa penyakit paru terutama sarkoidosis, juga menyerang organ lain di tubuh. Pneumonia interstitial adalah sakit yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur dapat menginfeksi interstitium, bakteri yang disebut Mycoplasma pneumoniae merupakan penyebab paling umum.

Penelitian mengenai prevalensi penyakit paru interstitium adalah penelitian yang sulit dilakukan, karena diagnosa yang spesifik tidak selalu didapatkan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika kasus fibrosis paru idiopatik ditambahkan bersama dengan kasus sarkoidosis, hal itu merupakan 50% dari semua penyakit interstisial paru. Para ahli mengklasifikasikan penyakit paru interstisial menjadi 2 kelompok, penyakit yang penyebabnya diketahui dan yang tidak diketahui.

Etiologi interstitial lung disease

Hanya sekitar 1 dari 3 kasus, memiliki penyebab yang diketahui. Para ahli percaya bahwa kombinasi faktor genetik yang membuat orang rentan terhadap penyakit dan faktor lingkungan dapat menjelaskan perkembangan kondisi tertentu seperti sarkoidosis, pneumokoniosis disebabkan oleh agen yang dihirup saat bekerja yang menyebabkan jaringan parut dan pengerasan yang luas atau fibrosis pada paru-paru. Pemicu tersering ialah silikosis, pneumokoniosis tambang batubara dan asbestosis. Kondisi ini semakin jarang terjadi karena perubahan penggunaan industri.

Alveolitis alergi ekstrinsik disebabkan oleh reaksi alergi terhadap salah satu dari banyak agen organik yang dihirup, akar masalah paling umum ialah paparan debu dari jerami berjamur atau dari merpati atau burung yang dikurung. Pemicu pneumonia interstisial adalah beberapa obat yang dikonsumsi untuk mengatasi kondisi lain juga dapat mimic penyakit paru interstisial. Beberapa yang paling umum yaitu amiodarone (mengobati detak jantung tidak teratur, bleomycin (obat kemoterapi), methotrexate (digunakan untuk mengobati arthritis) dan nitrofurantion (perawatan infeksi saluran kemih).

Gejala paru interstitial

Pertanda penyakit lungs interstitial adalah ciri yang biasanya muncul secara bertahap, kebanyakan mengalami sesak napas dan kapasitas olahraga berkurang. Gejala lain mungkin termasuk batuk terus-menerus yang biasanya kering, yaitu tidak menghasilkan dahak. Pada stadium lanjut seseorang dapat mengamati perubahan warna biru atau ungu terutama pada bibir, tangan dan kaki, karena tingkat oksigen yang sangat rendah dalam darah dan hipokratisme digital atau pembengkakan pada jari.

Interstitial Lung Disease

Prognosis interstitial lung 

Komplikasi dari penyakit paru interstitium adalah serangkaian komplikasi yang mengancam jiwa, termasuk tekanan darah tinggi di paru-paru atau hipertensi pulmonal. Tidak seperti tekanan darah tinggi sistemik, kondisi ini hanya memengaruhi arteri di paru-paru Anda. Sarkoidosis lebih sering terjadi pada dewasa muda dari kedua jenis kelamin dan pada wanita di atas usia 50 tahun, tanda-tanda penyakit paru-paru interstisial adalah kelainan yang terlihat pada 20% penderita rheumatoid arthritis dan 75% penderita scleroderma memiliki fungsi paru-paru yang tidak normal.

Waktu bertahan hidup dapat sangat bervariasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa 5 tahun setelah diagnosis pertama, 20% orang dengan fibrosis paru idiopatik masih hidup, sementara 80-100% orang dengan beberapa bentuk pneumonitis hipersensitivitas atau sarkoidosis bertahan hidup.

Anamnesis interstitial lung disease

Pemeriksaan penting termasuk pencitraan paru-paru dengan rontgen dada dan Computed Tomography. Gambaran khas pneumonia interstitial adalah adanya nodul halus yang tersebar luas, gambaran retikuler atau kabur. Pemindaian CT resolusi tinggi dapat digunakan untuk membantu menentukan jenis penyakit paru-paru interstisial tertentu, dengan memeriksa jenis dan opasitas paru-paru pada gambar jaringan makanan.

Fibrosis paru dapat terlihat seperti sarang lebah yang disebabkan oleh kerusakan alveoli yang ekstensif dan perkembangan celah kistik kecil di paru-paru. Untuk mendiagnosis dan memantau perkembangan penyakit paru interstitial adalah dengan tes fungsi paru dan kadar oksigen darah juga penting. Biopsi paru-paru bedah, di mana sampel jaringan paru-paru diangkat dan diperiksa, kadang-kadang dilakukan untuk membuat diagnosis yang akurat, tetapi penggunaannya telah menurun seiring dengan peningkatan kualitas CT scan.

Pengobatan lung interstitial

Perawatan untuk ILD bervariasi tergantung pada jenis ILD yang didiagnosis dan tingkat keparahannya. Kerusakan paru-paru akibat ILD seringkali tidak dapat disembuhkan dan progresif, sehingga pengobatan biasanya berpusat pada menghilangkan gejala, meningkatkan kualitas hidup dan memperlambat perkembangan penyakit.

Perawatan interstisial adalah diatas segalanya tentang penyebabnya. Bergantung pada presentasi klinis, itu mungkin termasuk:

  • Terapi kortikosteroid umum
  • Diuretik jika dikarenakan jantung 
  • Anti infeksi jika ada bukti adanya peradangan
  • Menghentikan perawatan yang berpotensi beracun
  • Terapi spesifik, seperti kanker dan penyakit inflamasi
  • Jika ada gangguan pernapasan, perawatan intensif dengan bantuan pernapasan.

Terapi oksigen ialah pengobatan umum lainnya karena membantu mengantarkan oksigen ekstra untuk membuat pernapasan lebih mudah dan mengurangi komplikasi dari kadar oksigen darah rendah, seperti gagal jantung. Rehabilitasi paru mungkin juga direkomendasikan untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari dengan memberikan teknik kepada pasien untuk meningkatkan efisiensi paru, meningkatkan ketahanan fisik dan menawarkan dukungan emosional. Dalam kasus yang paling ekstrim, orang dengan ILD akan direkomendasikan untuk transplantasi paru.

Pencegahan lung interstitial

Mencegah pneumonia interstisial adalah dengan mengenakan respirator atau masker yang menyaring partikel dari udara di sekitar zat berbahaya, seperti asbes, debu logam atau bahan kimia. Berhenti konsumsi tembakau dan menerima imunisasi flu serta pneumonia interstitial untuk membantu melindungi paru-paru Anda.

Referensi

  1. Cleveland Clinic: Interstitial lung disease: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17809-interstitial-lung-disease/
  2. Mayo Clinic: Interstitial lung disease: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/interstitial-lung-disease/symptoms-causes/syc-20353108

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *