Toxic Epidermal Necrolysis

Apa itu toksik

Pengertian toksik epidermal necrolysis adalah keadaan yang saat ini dipercaya sebagai aneka dari keadaan yang serupa, tak sama dari eritema multiforme. Sanggup pula dengan pemahaman lainnya, toksik epidermal necrolysis adalah respon selaput yang langka, kritis, gawat dan berpotensi parah dimana terdapat selaput serupa lembaran dan kelepasan mukosa. Sedangkan pengertian toksik adalah sebuah komponen yang dibuat di dalam jaringan atau organisme hidup, kecuali komponen buatan manusia yang diciptakan melewati cara artifisial. Terdapat banyak sekali pengertian toksik, apa itu toksik dan pemahaman mengenai kecacatan toksik epidermal necrolysis.

Terdapat pula yang memahami mengenai nekrolisis epidermal toksik adalah respons selaput yang langka yang sanggup membahayakan nyawa, lazimnya didapati dari ramu-ramuan. Memakai pemahaman pada masa kini, nyaris selalu diperoleh dari ramu-ramuan. Sanggup pula dimengerti bahwa nekrolisis epidermal toksik adalah kerumitan yang amat langka dari pemakaian ramu-ramuan. Kecacatan tersebut sanggup pula disebut sindrom. Para ahli lazimnya cuma menjelaskan secara gampang kepada korban, mengenai toksik epidermal necrolysis adalah melambangkan keadaan yang mempertaruhkan jiwa yang mengacaukan seseorang dari semua umur. Kecacatan tersebut lazimnya dipulihkan di klinik. Sementara selaput disembuhkan, pemulihan suportif tercakup mengontrol perasaan kesakitan, menyembuhkan cedera dan menegakkan memperoleh kecukupan cairan.

Pemulihan sanggup menghabiskan waktu mingguan sampai bulanan. Bila keadaan diperoleh dari ramuan, mesti menjauhi ramu-ramuan itu dan yang berhubungan dengan kecacatan tersebut secara abadi. Tapi masyarakat cuma mengenal dan memahami nekrolisis epidermal toksik adalah kekacauan selaput yang langka terbentuk dan sanggup membahayakan jiwa, dimana korbannya mempunyai lapisan yang terlepas dari kulit luar. Keadaan ini menciptakan selaput yang ternampak serupa cedera terbakar dengan cedera melepuh yang meluas ke segala sisi badan dan mendampakkan korbannya mendapati kelepasan 30 persen kulitnya. Kecacatan tersebut sanggup dimiliki siapapun secara tak disangka-sangka, walaupun kekacauan tersebut amat berlebihan. 

Lazimnya kecacatan tersebut timbul dari dampak penggunaan ramu-ramuan terbaru. Selain dampak respon pengendalian ramuan, penularan serupa kuman mikroplasma atau HIV pula sanggup mendampakkan kecacatan nekrolisis epidermal toksik. Respons kecacatan itu pula sanggup muncul sebagai dampak imunisasi, serta transplantasi sumsum rangka atau anggota tubuh lainnya, meskipun perihal tersebut amat langka terbentuk. Meskipun demikian, dalam sebagian perkara toksik epidermal necrolysis, penyebabnya tak sanggup dijumpai.

Penyebab

Toksik epidermal necrolysis dikira terbentuk yang dikarenakan respons kerentanan melampaui dari susunan kekebalan terhadap arsenik yang terkumpul terhadap selaput, dikarenakan pemakaian ramuan. Belum pasti bagaimana mekanisme ramuan itu sanggup mendampakkan kecacatan tersebut. Respon tersebut terhadap ramuan sampai menimbulkan toksik lazimnya secara berkelanjutan sesudah beberapa hari sampai dua bulanan penggunaan ramuan terbaru. Ramu-ramuan yang berlaku menimbulkan kecacatan ini tercipta terhadap ramu-ramuan dengan jangka sebagian waktu, yaitu ramu-ramuan yang berdiam kelamaan di dalam darah. Keadaan ini ternampak terhadap ramuan sistemik yang dipakai dengan metode diteguk atau melewati injeksi, walau diberitahukan pula terdapatnya kehadiran toksik sesudah penggunaan ramu-ramuan untuk wilayah luaran.

Toxic Epidermal Necrolysis

Diagnosa

Diagnosa kecacatan toksik epidermal necrolysis dimulai dengan mengutarakan sejarah munculnya ciri-ciri dan penelitian fisik korban, dominannya keadaan selaputnya. Selain penelitian tersebut, beberapa penelitian pendukung sanggup dijalankan guna menolong memastikan diagnosa kecacatan toksik epidermal necrolysis.

Para ahli akan memakai pengujian guna mendapatkan diagnosa:

  • Pengujian fisik. Sejauh penelitian fisik, ahli akan meneliti selaput dari pengelupasan, perih disaat ditekan, keikutsertaan mukosa dan penularan.
  • Sejarah kesehatan. Guna mengerti kesehatan secara menyeluruh, ahli akan mengajukan pertanyaan sejarah kesehatan korban. Para ahli pula mau menemukan ramu-ramuan apa yang sudah di konsumsi, tercakup ramuan yang terbaru yang sudah di teguk.
  • Biopsi kulit. Sejauh biopsi kulit, secuil contoh jaringan selaput yang terdampak akan dilepaskan dari badan dan diberikan ke laboratorium.
  • Pengujian darah. Sebuah pengujian darah sanggup menolong menjumpai ciri-ciri penularan atau perkara lainnya dengan anggota badan internal.
  • Kebudayaan. Seorang ahli pula sanggup mencari penularan dengan meminta darah atau peradaban selaput.

Walaupun ahli lazimnya sanggup mendiagnosa kecacatan toksik epidermal necrolysis cuma dengan penelitian fisik, biopsi selaput selalu dilaksanakan guna meyakinkan diagnosa tersebut.

Gejala

Sesuai dengan pengertian toksik adalah semua komponen kimiawi yang mengacaukan bahkan amat tak bermanfaat bagi kehidupan molekul di bumi baik terdapat pada manusia, binatang maupun tanaman. Gejala nekrolisis epidermal toksik adalah melambangkan awalan dengan ciri-ciri yang nyaris sama dengan penularan terusan pernafasan sisi atas flu, serupa demam melampaui 39 derajat celcius, perih kerongkongan, pilek, batuk, nyeri otot, serta badan merasakan kecapekan. Pertanda awalannya atau prodromal ini berjalan selama beberapa hari.

Kemudian, ciri-ciri yang timbul terhadap korban serupa ruam kulit bercorak kemerahan yang meluas ke semua badan, dominannya terhadap muka atau tungkai.

Pelebaran tersebut berjalan selama maksimal 4 harian. Cedera selaput itu sanggup berupa selaput kemerahan yang mendatar dan menyebar, cedera berwujud serupa papan sasaran busur atau cedera melepuh. Cedera melepuh lantas membentuk lipit selaput yang terlepas sampai menyisihkan lipit pertengahan atau dermis yang berwarna kemerahan suram dan ternampak serupa cedera terbakar.

Pertanda nekrolisis epidermal toksik adalah:

  • Perih selaput yang melebar 
  • Ruam yang meluas melebihi dari 30% badan
  • Melepuh dan wilayah selaput yang melepas
  • Cedera meradang dan memadat terhadap selaput lendir tercakup muara, optik, dan vagina

Pengobatan

Sesudah dijumpai diagnosa kecacatan tersebut, korban akan dipulihkan di klinik dan diletakkan dalam tempat cedera terbakar atau tempat penyembuhan intensif. Lantas, korban akan diberikan ramu-ramuan guna menurunkan perih dan perasaan kegatalan, menghalau penularan, serta ramuan yang sanggup memperkokoh susunan kekebalan badan. Bila penerimaan ramuan tak sanggup memulihkan keadaan selaput korban, maka ahli sanggup menjalankan tindakan pembedahan. Tindakan tersebut sanggup berupa penyayatan guna membereskan dan membawa jaringan mati terhadap cedera, serta pembedahan penempelan selaput dimana selaput yang sehat dari wilayah lainnya diangkat guna diletakkan pada wilayah cedera. Selaput sehat pula sanggup diperoleh dari donor.

Kecacatan tersebut sanggup mengakibatkan kerumitan yang membahayakan nyawa. Bila seseorang merasakan pertanda toksik epidermal necrolysis, segera menemui ahli guna memperoleh perawatan medis. Kecacatan tersebut dikira sebagai keadaan darurat medis dan memerlukan perawatan secepatnya. Kian dini keadaan tersebut disembuhkan, kian bagus prognosisnya.

Potensi pemilihan perawatan tercakup:

  • Mengakhiri pemulihan apapun yang sanggup mengakibatkan kecacatan tersebut
  • Cairan dan elektrolit intravena
  • Pelepasan selaput kulit mati
  • Perban pembungkus
  • Ramuan perih
  • Memulihkan kerumitan serupa pneumonia atau gagal ginjal
  • Antibiotik guna menghalau atau memulihkan penularan
  • Memakai selang asupan guna membawa gizi

Referensi

  1. Verywellhealth : Symptoms of Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) : https://www.verywellhealth.com/toxic-epidermal-necrolysis-2861029
  2. Stanford Children’s Health : Toxic Epidermal Necrolysis in Children : https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=toxic-epidermal-necrolysis-in-children-90-P01911
  3. Mayo Clinic : TEN : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/toxic-epidermal-necrolysis/symptoms-causes/syc-20491903
  4. healthline : What Is Toxic Epidermal Necrolysis (TEN)? : https://www.healthline.com/health/toxic-epidermal-necrolysis
  5. Johns Hopkins Medicine : Toxic Epidermal Necrolysis : https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/toxic-epidermal-necrolysis

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *