Albendazole
Albendazole adalah obat kuat anti parasit yang aktif dan efektif digunakan untuk melawan banyak jenis cacing dan saat ini menjadi satu-satunya atau salah satu obat terbaik yang paling efektif juga dalam melawan larva cacing. Mekanisme kerja Albendazole yaitu setelah tertelan sebagian kecilnya akan diserap dan diubah menjadi turunan sulfoksida untuk membasmi cacing. Penyerapannya akan meningkat jika dikonsumsi dengan makanan berlemak seperti minyak dan mentega.
Di Indonesia, sediaan Albendazole dikemas dalam bentuk tablet dengan dosis 400 mg per tablet. Ada 2 macam dos sediaan Albendazole 400 mg yaitu 1 dos terdapat 5 strip berisi masing-masing 6 albendazole tablet kunyah dan 1 dos lagi berisi 10 strip masing-masing 10 albendazole tablet kunyah. Harga obat cacing Albendazole bervariasi tergantung kemasannya. Rata-rata harga obat cacing Albendazole di Indonesia berkisar Rp 45.000 per dos isi 5 strip atau Rp 1500 per tablet.
Kandungan Albendazole tablets
Berikut adalah kandungan aktif obat Albendazole 400 mg:
- Albendazole
- Asam benzoat
- Aluminium silikat
- Magnesium silikat
- Sodium karboksimetil selulosa
- Gliserol
- Polysorbate 80
- Sorbitan laurate
- Kalium sorbat
- Sorbat asam
- Silicone antifoam 1510
- Sodium sakarin
- Perasa vanilla, aroma jeruk, aroma markisa dan air yang dimurnikan.
Indikasi dan kegunaan tablet Albendazole
Kegunaan tablet Albendazole adalah untuk mengobati infeksi usus dan kulit yang disebabkan oleh:
- Infeksi cacing kremi atau enterobius vermicularis
- Cacing gelang atau ascaris lumbricoides
- Cacing tambang atau ancylostoma duodenale dan necator americanus
- Trichuriasis atau trichuris trichiura
- Anguillulosis atau strongyloides stercoralis
- Taeniasis atau taenia saginata dan taenia solium
- Giardiosis atau atau giardia intestinalis intestinalis pada anak
- Infeksi sistemik seperti trichinellosis atau trichinella spiralis.
Kontraindikasi
Albendazole tidak boleh digunakan bila anda sedang atau memiliki kondisi berikut:
- Hipersensitivitas terhadap albendazole, asam benzoat maupun zat aktif atau salah satu eksipien yang tercantum dalam komposisi
- Wanita hamil karena berisiko menyebabkan kelainan janin
- Wanita menyusui karena berisiko masuk ke dalam ASI.
Dosis Albendazole tablets
- Cacing gelang dan cacing tambang 90% akan hilang bila diobati dengan Albendazole, sedangkan pada cacing kremi dan cacing cambuk bisa 100% efektif. Khasiat paling utama yaitu memerangi telur ascaris pada cacing tambang dan cacing cambuk karena telur tersebut menjadi tidak mampu menghasilkan larva. Hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan cacing dewasa. Dosis yang dianjurkan adalah 400 mg atau 1 tablet untuk cacing tambang, cacing gelang, cacing cambuk dan cacing kremi per hari selama 3 hari berturut-turut
- Cacing pita, sesungguhnya khasiat Albendazole pada cacing pita yang dikarenakan daging sapi dan babi kurang spektakuler karena lemah dalam hal Hymenolepis. Tingkat efektivitasnya adalah 60%. Dosis Albendazole untuk cacing pita adalah 1 tablet per hari selama 3 hari
- Larva cacing usus, Albendazole adalah senyawa benzimidazole dengan daya serap terbesar dan sangat efektif pada larva cacing yang berada di dalam tubuh. Dosis Albendazole untuk larva migrans kulit cacing tambang yang berasal dari anjing diperlukan 1 tablet saja sebagai dosis tunggal. Sedangkan larva migrans viseral cacing gelang yang disebabkan oleh kucing atau anjing yang banyak ditemukan di hati atau paru anak-anak adalah 1 tablet per hari selama 4 hari
- Kista hidatidosa yaitu larva cacing pita dari anjing yang masuk ke dalam hati atau paru dapat diberikan dosis 10 mg per kg berat badan per hari selama 30 hari
- Cysticerci yaitu larva cacing pita dari babi yang diendapkan di otak atau otot dapat dibasmi dengan Albendazole dosis 15 mg per kg berat badan per hari selama 30 hari.
Efek samping
Albendazole adalah obat yang biasanya dapat ditoleransi dengan baik kecuali bila dosisnya berlebihan.
Dampak dan toksisitasnya terutama pada :
- Gangguan saluran cerna dengan gejala sakit perut, diare dan gastrointestinal seperti mual atau muntah
- Gangguan sistem kekebalan misalnya terjadi reaksi hipersensitivitas, demam, ruam, pruritus kulit dan urtikaria
- Gangguan sistem saraf dengan gejala sakit kepala atau sensasi yang memusingkan
- Gangguan kulit dan jaringan subkutan seperti erythema multiforme, sindrom Stevens-Johnson dan alopecia reversibel atau kerontokan rambut
- Gangguan darah dan sistem limfatik seperti depresi, sumsum tulang, pansitopenia dan agranulositosis
- Gangguan hepatobilier seperti hepatitis dan peningkatan enzim hati ringan sampai sedang.
Tindakan pencegahan
Sebagai tindakan pencegahan agar tidak terjadi dampak yang buruk pada saat mengkonsumsi Albendazole, disarankan agar dilakukan pemantauan terhadap kesehatan dan hal-hal berikut:
- Pengobatan dengan albendazol dapat menunjukkan neurocysticercosis yang sudah ada sebelumnya terutama di daerah yang didiami oleh taenia yang berat. Penderita dapat mengalami gejala neurologis seperti kejang, peningkatan tekanan intrakranial dan tanda fokal akibat reaksi inflamasi yang disebabkan oleh kematian parasit di otak. Gejala mungkin muncul segera setelah pengobatan, maka pengobatan yang tepat dengan kortikosteroid dan antikonvulsan harus segera dimulai
- Untuk penderita gangguan hati, Albendazole dapat menyebabkan sedikit hingga sedang peningkatan enzim hati yang biasanya menjadi normal kembali saat pengobatan dihentikan. Tes fungsi hati harus dilakukan sebelum memulai pengobatan dengan Albendazole dan setiap 2 minggu setelahnya selama pengobatan. Albendazole harus dihentikan jika enzim hati meningkat lebih dari 2 kali normal. Setelah enzim hati kembali normal perawatan dapat dilanjutkan lagi namun pemantauan harus tetap dilakukan karena berisiko kambuh yang disebabkan oleh alergi
- Myelosuppression atau tekanan sumsum dapat terjadi karena karena pengobatan infeksi cacing sistemik dengan albendazole dosis tinggi dan jangka panjang. Untuk mencegahnya jumlah darah harus diambil saat memulai pengobatan dan setiap 2 minggu setelahnya selama 28 hari. Pasien dengan penyakit hati termasuk echinococcosis hati lebih rentan untuk mengembangkan tekanan sumsum tulang yang dapat menyebabkan pansitopenia, aplasia sumsum tulang, agranulositosis dan leukopenia. Oleh karena itu pemantauan hitung darah sangat dianjurkan pada pasien dengan penyakit hati. Albendazole harus dihentikan jika terjadi penurunan jumlah sel darah yang signifikan
- Dalam pengobatan trichinellosis yang khusus pada usus dan larva di awal migrasi jaringan, dianjurkan untuk memberikan Albendazole sedini mungkin pada awal manifestasi untuk mengurangi gejala dan komplikasi, namun perawatan ini tetap tidak efektif pada larva encysted kronis
- Penggunaan kontrasepsi yang baik sangat diperlukan guna mencegah kehamilan pada saat pengobatan karena dapat menimbulkan risiko embriotoksik, teratogenik dan aneugenik
- Karena adanya asam benzoat, Albendazole juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan selaput lendir serta peningkatan bilirubin darah sehubungan dengan perpindahan albumin yang bisa meningkatkan risiko penyakit kuning pada pasien dan kernikterus atau endapan bilirubin yang tak terkonjugasi di jaringan otak pada bayi baru lahir.
Interaksi dengan obat lain
Konsentrasi Albendazole plasma dan metabolit aktifnya dapat menurun signifikan bila digunakan secara bersamaan dengan obat berikut:
- Ritonavir
- Antikonvulsan pemicu enzim
- Rifampisin.
Referensi :
- WebMD: Albendazole: https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6261/albendazole-oral/details
- RxList: Albendazole: https://www.rxlist.com/consumer_albendazole_albenza/drugs-condition.htm
- EVERYDAY HEALTH: Albendazole (Albenza): https://www.everydayhealth.com/drugs/albendazole