Batu Empedu

Saluran empedu adalah struktur-struktur berbentuk tabung panjang yang membawa empedu. Empedu diperlukan untuk pencernaan makanan dan disekresikan oleh hati melalui duktus hepatikus (hepatic duct). Saluran ini akan bergabung dengan duktus sistikus (cystic ductmembawa empedu keluar masuk kantung empedu) untuk membentuk suatu saluran empedu besar menuju usus

Batu empedu atau kolelitiasis (cholelithiasis) adalah cairan atau lemak yang mengeras di dalam kantung empedu (gallbladder), berukuran sekecil kerikil hingga sebesar bola golf. Kantung empedu adalah organ kecil di bawah hati di perut kanan atas, yang menyimpan empedu dan cairan berwarna hijau-kuning dan berfungsi untuk membantu pencernaan. 

Penumpukan kolesterol dapat menyebabkan batu empedu, stroke atau serangan jantung. Batu empedu yang berukuran kecil, umumnya tidak menimbulkan gejala (kolik bilier). Namun jika batu empedu berukuran terlalu besar atau sudah menyebabkan penyumbatan, penderita dapat merasakan sakit pada perut kanan bagian atas atau perut tengah (tepat di bawah tulang dada) yang datang tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.

Penyebab batu empedu


Pada umumnya batu empedu disebabkan karena adanya penumpukan kolesterol, penyebab lainnya adalah karena adanya pengerasan kalsium garam dan bilirubin (belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab pengerasan ini). Orang-orang yang memiliki penyakit tertentu akan lebih berpotensi untuk memiliki batu empedu yang disebabkan oleh proses pigmentasi (contohnya penyakit sirosis hati atau kelainan darah anemia sel sabit). 

Batu empedu yang disebabkan oleh kalsium garam akan berwarna kuning kehijauan, batu empedu yang terbentuk karena pigmentasi (bilirubin) akan berwarna lebih gelap dan berukuran lebih kecil. 

Seseorang dengan faktor-faktor dibawah ini lebih beresiko terkena batu empedu, yaitu:

Genetik

Memiliki riwayat keturunan batu ginjal, dapat memperbesar resiko terkena batu empedu

Perempuan dan lansia 

Perempuan dan lansia lebih banyak mengidap penyakit batu empedu.

Puasa

Puasa terkadang membuat pengosongan kantung empedu tidak berjalan optimal.

Minum obat penurun kolesterol

Beberapa jenis obat penurun kolesterol malah dapat bisa meningkatkan level kolesterol di saluran empedu.

Faktor hormonal

Konsumsi pil KB, melakukan terapi hormon, menopause, hingga kehamilan dapat meningkatkan risiko terkena batu empedu.

Penurunan berat badan drastis

Hal ini dapat yang mengakibatkan hati memproduksi lebih banyak kolesterol sehingga berpotensi menjadi batu empedu.

Diabetes

Umumnya penderita diabetes memiliki level trigliserida (lemak darah) tinggi sehingga lemak tersebut berpotensi mengeras menjadi batu empedu.

Memiliki berat badan berlebih atau obesitas

Obesitas meningkatkan kadar kolesterol dalam darah sekaligus menyulitkan kantung empedu untuk mengeluarkan cairan, hal ini menyebabkan obesitas sebagai faktor penyebab yang paling besar bagi seseorang terkena batu empedu.

batu empedu

Gejala batu empedu 

Batu empedu yang berukuran kecil, umumnya tidak menimbulkan gejala atau kolik bilier. Pada ukuran yang lebih besar, gejala umum yang dapat dirasakan seseorang (simptomatik) adalah:

Rasa sakit ini dapat terjadi pada saat mengkonsumsi makanan tinggi lemak (seperti gorengan), rasa sakit terjadi ketika batu empedu menghalangi pergerakan empedu dari kantung empedu dan dapat berlangsung selama beberapa jam.

Komplikasi

Kolesistitis akut merupakan kondisi darurat medis karena dapat menyebabkan peradangan dan infeksi di kantong empedu. Kolesistitis akut adalah suatu keadaan dimana batu empedu memblokir saluran sehingga empedu bergerak dari kantung empedu. Risiko mengembangkan kolesistitis akut dari batu empedu simptomatik adalah 1-3%. Segera berkonsultasi dengan dokter apabila gejala berlangsung lebih dari 1-2 jam atau jika terjadi demam.

Batu empedu yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi seperti:

penyakit batu empedu

Diagnosa batu empedu

Seperti pada umumnya setiap diagnosa akan dilakukan oleh dokter dengan menanyakan riwayat kesehatan, menanyakan gejala, dan melakukan pemeriksaan fisik. Apabila diperlukan dokter juga akan melakukan  tes tambahan. Beberapa tes tambahan yang dapat dilakukan oleh dokter, antara lain:

Pemindaian CT abdomen

Tes pencitraan ini dilakukan dengan mengambil gambar hati dan daerah perut.

Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP)

ERCP dilakukan untuk mencari batu empedu yang tersangkut di saluran empedu.

Tes darah

Tes darah dilakukan untuk mengukur jumlah bilirubin di dalam darah dan mengetahui apakah tingkat fungsi hati.

Ultrasonografi

Gambar bagian perut yang dihasilkan, bertujuan untuk mengonfirmasi ada tidaknya batu empedu dan dapat menunjukkan kelainan yang terkait dengan kolesistitis akut.

Pemindaian radionuklida Gallbladder

Tes ini dapat menunjukkan infeksi atau penyumbatan saluran empedu dari batu.

Dokter atau tenaga ahli akan  menyuntikkan zat radioaktif ke dalam pembuluh darah, zat tersebut akan mengalir melalui darah ke hati dan kantong empedu. Proses tes ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam.

Pengobatan dan perawatan 

Pengobatan tidak selalu diperlukan terutama untuk batu empedu yang berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, karena batu empedu tersebut dapat hilang dengan sendirinya dengan melakukan pola hidup sehat. 

Apabila penderita merasakan kesakitan atau gejala-gejala batu empedu muncul, dokter dapat melakukan beberapa tindakan seperti:

Minum ursodiol (Actigall, Urso) 

Meminumnya 2-4 kali sehari bertujuan untuk melarutkan batu empedu yang disebabkan oleh kolesterol. Hal ini mungkin memerlukan beberapa tahun untuk menghilangkan batu empedu, batu empedu dapat terbentuk kembali apabila pengobatan dihentikan.

Lithotripsy atau lithotripter (gelombang kejut) 

Lithotripter adalah mesin yang menghasilkan gelombang kejut yang melewati seseorang. Gelombang kejut ini dapat memecah batu empedu menjadi potongan-potongan kecil. 

Konsumsi obat

Ada 2 macam obat yang umumnya diberikan oleh dokter, yaitu:

Obat asam ursodeoksikolat 

Obat ini digunakan untuk melarutkan batu empedu dan digunakan pada pasien dengan batu empedu yang terbentuk dari kolesterol serta berukuran kecil, obat ini juga dapat mencegah batu empedu pada pasien obesitas yang sedang menjalani program penurunan berat badan.

Obat asam kenodeoksikolat 

Obat ini bertujuan untuk melarutkan beberapa jenis batu empedu tertentu. Dosis diberikan berdasarkan kondisi medis, berat, dan respon terhadap pengobatan. Mungkin akan membutuhkan waktu 24 bulan sebelum batu empedu larut sepenuhnya. Dokter Anda akan melakukan tes sonogram batu empedu atau x-ray untuk mengecek perkembangannya.

Operasi pengangkatan kandung empedu laparoskopi

Operasi ini akan menghapus kantung empedu dan mengalihkan rute empedu dari hati ke usus kecil. Empedu tidak lagi melewati kantong empedu dan menjadi kurang terkonsentrasi. Efek sampingnya adalah munculnya diare, kondisi ini dapat diatasi dengan makan makanan yang rendah lemak agar tidak mengeluarkan empedu yang lebih sedikit lagi.

Herbal atau obat alami

Penderita juga dapat mencoba mengkonsumsi herbal atau obat alami, seperti:

  • Kunyit

Kunyit mengandung zat kurkumin yang dikenal memiliki sifat anti radang dan dapat mengurangi rasa nyeri. Kunyit dapat membantu merangsang kantong empedu untuk menghasilkan empedu dan mengosongkan kantong empedu.

  • Teh peppermint 

Peppermint  mengandung mentol, yakni senyawa yang dapat meredakan nyeri akibat gejala batu empedu. Penggunaannya dilakukan dengan menyeduh beberapa helai daun mint di dalam air hangat. 

  • Cuka apel

Meski manfaatnya belum benar-benar dapat dibuktikan oleh penelitian ilmiah, banyak orang percaya bahwa cuka apel bisa menyembuhkan nyeri perut berkat sifat anti radang yang dimilikinya. Larutkan 2 sendok makan cuka apel dengan air hangat dan minum 2-3 kali sehari  atau seperlunya, hingga rasa sakit perut mereda.

  • Bunga dandelion

Bunga dandelion dalam bentuk teh atau kopi dapat merangsang produksi cairan empedu di kantong empedu. Akan tetapi, sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang dapat menunjukkan bahwa bunga dandelion benar-benar bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit batu empedu.

  • Artichoke

Artichoke diyakini dapat digunakan sebagai obat penghancur batu empedu alami yang berfungsi meringankan gejala batu empedu. Artichoke dapat membantu menurunkan kolesterol yang dapat menjadi penyebab batu empedu. Meski demikian, belum ada hasil bukti ilmiah yang dapat menunjukkan manfaat artichoke dalam mengobati gejala batu empedu.

batu empedu adalah

Pencegahan

Pola hidup sehat

Melakukan pola hidup sehat akan meningkatkan imun tubuh sehingga dapat mencegah berbagai macam penyakit, termasuk penyakit batu empedu.

Batu empedu dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal, antara lain:

  • Olahraga teratur.
  • Pertahankan berat badan ideal.
  • Minum 6-8 gelas air putih per hari.
  • Makanlah dalam porsi kecil, namun sering.
  • Hindari penurunan berat badan yang cepat.
  • Minumlah suplemen yang disetujui oleh dokter.
  • Konsumsi makanan yang kaya akan serat untuk memperkuat sistem pencernaan.
  • Konsumsi diet anti-inflamasi (membatasi makanan olahan, daging merah, dan alkohol).
  • Apabila ingin menurunkan berat badan, maka lakukan secara bertahap.

Penurunan berat badan drastis merupakan salah satu faktor risiko penyebab batu empedu. Batas penurunan berat badan yang ideal adalah 1 kg per minggu atau sesuai anjuran dokter maupun ahli gizi yang memantau nutrisi Anda.

Jaga pola makanan dan minuman

Anda juga dapat mencegah batu empedu dengan menghindari konsumsi makanan, seperti: 

Makanan tinggi lemak 

Seperti gorengan atau makanan berminyak lainnya.

Makanan yang mengandung lemak jenuh (saturated fats)

Seperti butter, keju, serta aneka kue dan biskuit.

Makanan atau minuman yang bisa menyebabkan diare

Seperti minuman berkafein, produk susu tinggi lemak, dan makanan yang mengandung banyak gula.

Referensi:

  1. SehatQ: Hati-Hati, Makanan Juga Bisa Menjadi Penyebab Batu Empedu: https://www.sehatq.com/artikel/makanan-juga-bisa-menjadi-penyebab-batu-empedu
  2. SehatQ: Ini Daftar Obat Penghancur Batu Empedu Alami dan Medis https://www.sehatq.com/artikel/dari-alami-hingga-medis-ini-sederet-obat-penghancur-batu-empedu-yang-ampuh

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *