Eperisone

Eperisone adalah muscle relaxant yang berfungsi dalam mengobati kekakuan otot berkaitan dengan berbagai macam kondisi medis. Muscle relaxant adalah relaksan otot, yang berarti obat eperisone bertindak sebagai obat pelemas otot guna mengurangi kesakitan, kekakuan, atau ketegangan otot. Eperisone adalah relaksan otot yang bekerja secara sentral dengan menghambat kekakuan otot yang diinduksi secara eksperimental, penekanan refleks tulang belakang dan pengurangan sensitivitas spindel otot melalui neuron γ-motorik. Obat relaksasi otot ini juga melebarkan otot polos pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah.

Obat eperisone adalah obat antispasmodik yang melemaskan otot rangka dan otot polos pembuluh darah, serta menunjukkan beragam efek termasuk pengurangan miotonia, perbaikan sirkulasi, dan penekanan refleks nyeri. Obat relaksasi otot ini termasuk dalam obat resep yang penggunaannya harus melalui persetujuan dokter. Negara yang tidak mengijinkan penggunaan eperisone sebagai relaksan otot atau muscle relaxant adalah Amerika Serikat. Tetapi, obat pelemas otot ini masih tersedia di negara lain misalnya India, Korea Selatan, dan Bangladesh.

Indikasi eperisone adalah diperuntukkan bagi penderita yang mengalami kesakitan, kekakuan, dan ketegangan otot yang kemungkinan sebagai akibat dari kegiatan fisik berlebihan, kekurangan cairan, kebutuhan elektrolit yang tidak seimbang, kondisi fisik menurun, ataupun akibat adanya penyakit, misal rheumatoid arthritis, fibromyalgia, atau spondilosis servikal. Eperisone tersedia dalam bentuk tablet, dan terdapat berbagai macam merek eperisone tablet di pasaran. Di antaranya yang paling banyak ditemukan adalah Eperisone HCL, Myonal, dan Myonep. Selain itu, juga ada Eprinoc, Epsonal, Estalex, Forelax, Perilax, Myobat, dan lain sebagainya.

Dosis eperisone tablet seperti Eperisone HCL, Myonal, ataupun Myonep umumnya adalah 50 mg yang dikonsumsi sebanyak 3 kali tiap harinya. Dosis tersebut digunakan pada indikasi eperisone untuk mengobati kesakitan atau ketegangan otot. Lebih lanjut lagi, dosis yang diberikan bisa saja berbeda berdasarkan pada usia dan kondisi klinis pasien serta gejala yang timbul. Pastikan untuk menemui dokter dalam menentukan dosis eperisone.

Aturan mengkonsumsi eperisone dengan benar:

  • Minum obat ini persis sesuai yang diresepkan oleh dokter.
  • Jangan mengambil dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil dari yang disarankan/diresepkan.
  • Konsultasikan dengan dokter jika mengalami efek samping yang tidak diinginkan.
  • Pastikan betul-betul memahami cara penggunaan obat tersebut. Dan jangan menghentikan penggunaan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.
  • Bila melewatkan salah satu jadwal meminum eperisone, maka ambil segera dosis yang terlewat ketika ingat. Tetapi, kalau sudah mendekati jadwal minum obat selanjutnya, sebaiknya lewati saja, dan cukup minum obat di jadwal berikutnya. Jangan menggandakan dosis yang terlewat agar tidak overdosis.
  • Cari perawatan medis darurat atau hubungi dokter segera apabila mengalami overdosis.

Eperisone adalah

Peringatan sebelum mengkonsumsi eperisone:

  • Ibu hamil tidak disarankan mengkonsumsi obat pelemas otot ini kecuali benar-benar dibutuhkan. Perlu dilakukan konseling dengan dokter mengenai manfaat dan risiko yang mungkin muncul.
  • Sama halnya bagi ibu yang sedang menyusui. Pertimbangan terhadap manfaat dan risiko harus dilakukan secara matang sebelum mulai meresepkan obat ini. Karena eperisone dapat memasuki ASI, dokter kemungkinan menganjurkan pasien untuk sementara waktu berhenti menyusui atau berhenti meminum obat relaksasi otot ini sesuai dengan kondisi klinis pasien.
  • Penggunaan relaksan otot eperisone tablet pada lansia harus penuh kehati-hatian mengingat kemungkinan terjadinya peningkatan risiko efek samping yang parah. Pemantauan ketat terhadap pasien ini mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. Penyesuaian dosis yang tepat atau penggantian dengan alternatif yang sesuai mungkin diperlukan berdasarkan kondisi klinis.
  • Eperison tablet juga tidak disarankan penggunaannya pada anak-anak berusia di bawah 18 tahun, sebab keamanan dan keefektifan masih dipertanyakan.
  • Efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan obat jenis muscle relaxant adalah lemah, pusing, serta mengantuk. Karenanya, jangan melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan mental tinggi termasuk mengendarai kendaraan atau mengoperasikan alat berat ketika menjalani pengobatan dengan obat ini.
  • Indikasi eperisone juga tidak diperbolehkan untuk diberikan kepada penderita yang sebelumnya telah diketahui memiliki alergi terhadap obat ini maupun zat lain yang menyertainya.

Efek samping yang dapat ditimbulkan eperisone:

Segera larikan apabila timbul efek samping yang cukup parah. Reaksi alergi terhadap obat ini bisa ditandai dengan gejala ruam yang gatal pada kulit, pembengkakan di kelopak mata dan bibir, serta kesusahan bernafas.

Referensi:

  1. MIMS : Eperisone : https://www.mims.com/indonesia/drug/info/eperisone?mtype=generic
  2. Practo : Eperisone : https://www.practo.com/medicine-info/eperisone-1113-api
  3. Drugbank : Eperisone : https://go.drugbank.com/drugs/DB08992

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai