Kacang Polong

oleh Ratna Sari · Dipublikasikan 03.02.2023 · Di update 01.02.2023

Kandungan

Kandungan Kacang Polong
Khasiat kacang polong
Efek samping kacang polong
Referensi :

Kacang polong adalah biji tanaman yang bisa dimakan yang berasal dari keluarga polong-polongan. Kacang polong adalah berasal dari suku polong-polongan atau merupakan tumbuhan yang menghasilkan sayuran berupa biji berwarna hijau. kacang polong hijau mempunyai bentuk fisik bulat, berukuran kecil dan berwarna hijau khas yang tampak segar. Kacang polong hijau ini termasuk dalam keluarga legum yaitu tanaman yang menghasilkan biji di dalamnya. Tetapi, banyak orang yang sering kali menggolongkan kacang polong hijau kedalam kelompok sayur-sayuran karena sering diolah bersama dengan berbagai sayuran lainnya.

Kacang polong hijau cukup populer di indonesia. Kacang polong hijau juga banyak dijual di pasar atau minimarket berupa kacang polong mentah atau kacang polong hijau yang sudah diolah untuk cemilan. Kacang polong bisa diolah dengan merebusnya, di goreng, di panggang bahkan bisa digunakan sebagai bahan campuran olahan masakan seperti kari atau sup.

Kandungan Kacang Polong

Kacang polong adalah merupakan sumber protein yang baik, rendah lemak, dan kaya akan serat dan mineral. Kandungan kacang polong adalah sangat banyak sekali. Berikut ini adalah kandungan kacang polong hijau dalam ukuran 100 gram kacang polong adalah :

Karbohidrat : 62,78 gram
Protein : 21,70 gram
Lemak total : 1,49 gram
Serat makanan : 15 gram
Folat : 456 mikrogram
Niacin : 2.965 miligram
Sodium : 17 miligram
Potasium : 1.392 miligram
Kalsium : 130 miligram
Tembaga : 1.057 mikrogram
Zat besi : 5,23 miligram
Magnesium : 183 miligram
Mangan : 1,791 miligram
Fosfor : 367 miligram
Selenium : 8,2 mikrogram
Seng : 2,76 miligram

Khasiat kacang polong

Kacang polong hijau mengandung banyak gizi dan mineral. Hal inilah yang menyebabkan khasiat kacang polong hijau juga banyak buat tubuh kita. Dibawah ini adalah beberapa khasiat kacang polong adalah :

Meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah. Kacang polong hijau mengandung banyak protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita sebagai sumber nutrisi dan pertumbuhan badan kita. Kandungan protein yang berada pada kacang polong adalah terbuat dari asam amino yang bisa berfungsi mencegah berbagai penyakit kronis termasuk penyakit jantung. Kandungan asam amino dan isoflavon dalam kacang polong hijau juga berfungsi menurunkan kolesterol dalam darah. Sehingga bisa meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah.

Mencegah kanker. Kacang polong hijau juga mengandung antioksidan yang tinggi. Sehingga mampu menangkal radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel. Karena kandungan zat antioksidan ini oleh karena itu kacang polong hijau bisa mencegah dan melawan sel kanker. Kita bisa mengkonsumsi kacang polong setiap hari agar bisa mengurangi resiko terkena segala jenis kanker. Selain itu, kandungan vitamin K yang tinggi, yang terkandung didalam kacang polong hijau bisa bermanfaat mencegah resiko kanker prostat pada laki-laki. Kandungan vitamin K ini juga bisa mencegah kanker payudara pada wanita.

Menurunkan berat badan. Kacang polong bisa mengurangi resiko obesitas karena kacang polong hijau bisa mengontrol dan menurunkan berat badan. Kacang polong hijau memiliki kadar glikemik indeks rendah dan sangat baik dikonsumsi bagi anda yang ingin menjaga berat badan tetap ideal. Karena kandungan protein dan serat yang tinggi, sehingga kacang polong hijau sangat cocok untuk untuk dijadikan menu diet yang berfungsi untuk menurunkan berat badan. Disamping itu kacang polong juga bisa diolah menjadi susu kedelai dan jika kita mengkonsumsi susu kedelai secara rutin, maka bisa menambah tinggi badan kita.

Menjaga kesehatan tulang, otot, dan sendi. Kandungan mineral dalam kacang polong seperti kalsium, magnesium, kalium, serta fosfor yang berpengaruh pada pertumbuhan dan kekuatan tulang. Selain itu kacang polong juga bisa meningkatkan kekuatan otot dan sendi. Oleh karena itu, disarankan untuk rutin mengkonsumsi kacang polong setiap hari agar dapat memelihara kesehatan otot dan sendi.

Menjaga kesehatan mata. Kacang polong memiliki kandungan vitamin A yang cukup tinggi. Selain itu, kacang polong hijau juga memiliki kandungan karotenoid pigmen lutein di dalamnya. Kedua kandungan tersebut sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah kerabunan serta kebutaan. Kandungan lutein dalam kacang polong berfungsi untuk menurunkan resiko seseorang agar tidak terkena penyakit mata seperti degenerasi makula hingga penyakit katarak yang sering diderita oleh para lansia.

Bisa membuat awet muda. Selain bermanfaat untuk kesehatan, kacang polong hijau juga sangat bermanfaat untuk merawat kecantikan bahkan bisa mencegah penuaan dini. Dimana menjadi awet muda adalah dambaan setiap orang terutama kaum hawa. Kacang polong mengandung senyawa fitoestrogen yang mampu menghasilkan estrogen lebih banyak. Sehingga kacang polong mampu mengurangi tanda-tanda penuaan seperti perubahan warna kulit, keriput, bintik hitam, garis halus atau kerutan dan sebagainya.

Mencerahkan dan melembabkan kulit Kacang polong juga mengandung banyak nutrisi seperti vitamin E yang mampu menjaga kesehatan kulit, mencerahkan dan melembabkan kulit. Kacang polong juga berperan sebagai pelembab untuk menyingkirkan kulit kering. Kita juga bisa menggunakan kacang polong ini untuk mengurangi kelebihan minyak pada kulit yang berminyak.

Mencegah anemia. Kacang polong memiliki kandungan folat yang cukup tinggi yang bisa dibuat sebagai bahan utama untuk mencegah anemia. Kekurangan kandungan folat dalam tubuh akan menyebabkan anemia. Untuk mengatasi hal ini kita bisa mengkonsumsi 1 cangkir kacang polong sebagai menu diet harian kita .
Mengurangi peradangan. Kacang polong ini juga memiliki sifat anti inflamasi yang bisa berfungsi untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan lainya. Karena kecepatan kacang polong dalam menangani peradangan, maka dari itu kacang polong juga bisa digunakan sebagai bantuan darurat.
Meringankan gangguan menstruasi. Kacang polong bisa berperan penting mengurangi gangguan menstruasi. Mengkonsumsi kacang polong saat menstruasi dapat membantu mengurangi kram yang menyebabkan rasa sakit.

Efek samping kacang polong

Selain kandungan gizi pada kacang polong, terdapat senyawa yang tidak baik juga yang terkandung pada kacang polong. Senyawa tersebut juga berefek tidak baik untuk kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak. Berikut ini beberapa efek negatif yang timbul jika mengkonsumsi kacang polong terlalu banyak :

Masalah pencernaan. Tanin adalah salah satu senyawa yang dimiliki oleh kacang polong yang tidak baik bagi tubuh jika sampai menumpuk. Tanin merupakan senyawa polifenol yang dalam hal ini berperan mewarnai biji dan kulit biji pada tanaman. Selain itu, tanin juga mudah larut dalam air. Tanin dapat membentuk karbohidrat kompleks dengan cara berikatan pada protein dan karbohidrat. Nah, senyawa karbohidrat inilah yang akan difermentasi oleh bakteri karena senyawa karbohidrat ini sangat sulit diserap oleh usus, sehingga hasil dari fermentasi senyawa karbohidrat tadi akan membentuk gas yang membuat perut menjadi kembung.

Anti Gizi. Kacang polong juga mengandung beberapa zat anti gizi, salah satunya yaitu asam fitat. Senyawa anti gizi adalah senyawa yang dapat menghilangkan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Asam fitat masuk ke dalam daftar senyawa anti gizi karena dapat berikatan dengan zat besi, seng, dan magnesium yang membuat tubuh kita tidak bisa menyerap zat tersebut.

Asam urat. Kacang polong juga mengandung purin yang lumayan tinggi dan berbahaya bagi penderita asam urat. Senyawa purin adalah senyawa organik aromatik yang mengandung nitrogen yang terdapat pada makhluk hidup. Senyawa purin yang masuk kedalam tubuh akan dicerna dan diubah menjadi senyawa asam urat, yang biasanya dikeluarkan ginjal melalui urine. Namun jika kadar asam urat terlalu banyak, maka ginjal tidak akan mampu menyaring asam urat tersebut sehingga bisa mengakibatkan penumpukan asam urat yang pada akhirnya akan membentuk kristal pada daerah-daerah persendian yang menyebabkan nyeri pada sendi serta akan berpotensi membentuk batu ginjal.