Kanker Vulva

Apa itu vulva?

Vulva adalah sisi luar alat kelamin wanita. Vulva adalah elemen yang melindungi organ seksual perempuan, lubang kencing, ruang depan serta vagina, juga vulva adalah induk dari banyak respon seksual wanita. Sisi luar dari vulva yang namakan bibir luar serta dalam sanggup dijuluki labia mayor serta labia minora. Vulva adalah elemen yang mempunyai lebih dari satu komponen yang terkadang disalah artikan selaku vagina yang berada di dalam vulva. Kanker berlangsung saat sel jaringan abnormal tumbuh secara tidak terkendali. Kanker sanggup menyebar di mana saja di dalam tubuh, serta gejala pengobatannya berdasarkan tipe kanker dan letaknya. 

Ada macam tipe kanker yang sanggup menyerbu organ reproduksi wanita, salah satunya kanker vulva. Menurut pengertian apa itu vulva yang sudah dijelaskan, maka sanggup dideskripsikan tentang kanker vulva. Kanker vulva adalah tumor yang selalu mengambil kelahiran di labia maupun di sisi dalam labia mayora. Tipe kanker ini lazimnya berkembang dengan perlahan. Kanker vulva selalu dimulai dari neoplasia intraepitel vulva, yang berlangsung saat sel kulit sehat di daerah vulva mengalami perubahan abnormal. Tanpa perawatan, sel abnormal sanggup berubah jadi kanker. Kanker vulva tidak hanya sering berlangsung di labia mayora, tetapi juga berlangsung di labia minora serta di perineum (kulit disekitar vagina serta anus). 

Tipe-tipe kanker vulva:

  • Karsinoma sel skuamosa (SCC): Tipe paling lazim, terhitung kira-kira 90% dari semua kanker vulva di Australia. Dimulai di sel tipis, datar (skuamosa) yang menyelimuti vulva.
  • Melanoma vulvar (mukosa): membuat 2% serta 4% kanker vulva. Dimulai pada sel-sel yang memberi warna pada kulit (melanosit) dimana ditemukan pada lapisan vulva. Mereka tidak tergolong pada paparan berlebihan terhadap radiasi UV dari matahari.
  • Sarkoma: Tipe kanker vulva langka. Dimulai di sel-sel lemak otot serta jaringan lain di bawah kulit.
  • Adenokarsinoma: Struktur kanker vulva langka lainnya yang menyebar dari sel kelenjar (penghasil lendir) dalam kelenjar vulva.
  • Karsinoma sel basal (BCC): Tipe yang amat langka serta membintangi sel tinggi (basal) pada lapisan bawah kulit.
  • Kanker vulva tidak lazim: kanker yang selalu menyerbu wanita yang telah mengalami menopause, akan tetapi kanker vulva sanggup juga berlangsung pada wanita yang lebih muda.

Negara bersangkutan:

Diperhitungkan 447 perempuan di Australia akan didiagnosis menderita kanker vulva pada tahun 2020. Semua wujud kanker vulva ini cukup jarang ditemukan. Karsinoma epitel mewakili sebagian besar kasus.

Gejala kanker vulva

Dilihat dari pengertian apa itu vulva adalah elemen genital sisi luar perempuan. Vulva tidak tergolong organ seksual wanita internal, contohnya vagina, uterus, ovarium, serta saluran telur. Kanker vulva  gangguan yang menyerbu ke area permukaan luar vagina. Pembahasan gejala kanker vulva dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

Gejala kanker vulva secara lazim (gejala pertama):

  • Sekitar vulva berubah (lebih terang, lebih gelap, merah, putih maupun merah muda)
  • Gatal yang  lama serta tidak nyaman
  • Kulit ketebalan maupun timbul benjolan
  • Tahi lalat di vulva berubah struktur maupun warna
  • Rasa sakit maupun kesemutan

Gejala kanker vulva bila telah berada di fase selanjutnya (invasif):

  • Gatal parah (terbakar maupun nyeri)
  • Kelenjar getah bening benjol di sekitar selangkangan
  • Nyeri parah saat berhubungan seksual
  • Nyeri ketika buang air kecil
  • Pendarahan yang tidak lazim

Bila vulva sulit diperiksa ketika pasien mengalami nyeri maupun salah satu tanda, maka secepatnya mengunjungi dokter untuk tindakan lebih lanjut. 

Penyebab kanker vulva

Lazimnya, penyebab kanker vulva belum sanggup ditemukan. Berdasarkan dari pengertian vulva adalah organ reproduksi perempuan yang terlihat di sisi luar. Artinya bila seorang wanita melihat jenis kelaminya sendiri, maka yang mereka lihat adalah vulva, bukan vagina, itulah yang disebut pengertian vulva. 

Vulva Cancer

Faktor risiko

Dilihat dari penyebab kanker vulva belum jelas ditemukan, akan tetapi ada beberapa faktor risiko yang sanggup mendukung penyebab kanker vulva, termuat:

  • Keadaan prakanker yang dijuluki neoplasia intraepitel vagina (VAIN) dimana terkadang tidak mempunyai gejala
  • HPV
  • Perubahan sel abnormal pada pengujian skrining serviks 
  • Keadaan kulit (vulva lichen sclerosus serta vulva lichen planus)
  • Pernah menderita kanker serviks serta penyakit kanker vagina
  • Merokok tembakau
  • HIV

Diagnosa kanker vulva

Pengujian awal yang dibutuhkan untuk mendeteksi kanker vulva adalah pemeriksaan fisik (riwayat kesehatan), kolposkopi, dan biopsi jaringan. Pengujian ini lazimnya dilakukan di waktu yang bersamaan. Sebab kanker vulva sering dihubungkan dengan kanker serviks, dokter barangkali sanggup mendeteksi sel-sel abnormal di vagina serta leher rahim pasien.

Pengujian yang sanggup dokter laksanakan, termuat:

  • Sejarah perjalanan kesehatan. Dokter barangkali menanyakan mengenai sejarah kesehatan pasien secara keseluruhan, termuat kebiasaan serta penyakit.
  • Pemeriksaan panggul. Dokter memeriksa ciri-ciri kanker pada vulva pasien dengan melihat area tersebut serta merasakan rahim, vagina, ovarium, kandung kemih, juga rektum pasien.
  • Kolposkopi. Alat pembesar yang dinamakan kolposkop sanggup menunjukkan tampilan close-up di area bermasalah pada vagina, vulva, serta serviks pasien. Proses ini sanggup dinamakan vulvoscopy.
  • Biopsi. Dokter barangkali mengambil sedikit jaringan untuk diperiksa oleh spesialis di bawah mikroskop.
  • Tes pencitraan. Dilihat dari pengertian vulva, maka dokter memerlukan Sinar-X, CT scan dan PET, serta MRI dalam membuat objek detail dari bagian dalam tubuh pasien dalam memberi tahu dokter bila pasien menderita kanker maupun sejauh apa perkembangannya. 

Pengobatan kanker vulva

Dokter pasien akan memilih perawatan yang tepat buat penderita berlandaskan  ciri-ciri kanker vulva yang diderita, lokasi tumor berada, tipe kanker, serta keadaan pasien. 

Perawatan dilakukan dokter berlandaskan ciri-ciri kanker vulva, meliputi:

  • Operasi. Pengobatan awal kanker vulva. Tipe operasi bergantung pada fase kanker vulva yang diderita. 
  • Radioterapi. Menggunakan radiasi (sinar-X) dalam mematikan maupun menghancurkan sel kanker. radioterapi juga dilakukan berlandaskan ciri-ciri kanker vulva yang diderita oleh pasien. Radioterapi juga sanggup diikuti sebelum maupun sesudah proses pembedahan, atau barangkali selaku pengganti operasi. 
  • Kemoterapi. Mengkonsumsi obat-obatan dalam memperlambat penyebaran kanker vulva. Obatan tersebut dapat berupa tablet maupun krim..
  • Perawatan Paliatif. Berfungsi meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi gejala kanker. Selain memperlambat penyebaran, pengobatan ini juga sanggup meredakan nyeri pada pasien.

Pencegahan  

Tidak ada pola gaya hidup yang dikenal dalam mencegah kanker vulva, akan tetapi dengan penerapan dalam tidak merokok serta imunisasi terhadap HPV sanggup mengurangi risiko di penyakit pasien. 

Referensi

  1. NVA: what is vulva
    https://www.nva.org/what-is-vulvodynia/vulvar-anatomy/
  2. Britannica: vulva
    https://www.britannica.com/science/vulva
  3. Health line: cancer vulva ; https://www.healthline.com/health/cancer-vulva
  4. Cancer council: vulva cancer
    https://www.cancer.org.au/cancer-information/types-of-cancer/vulvar-cancer
  5. WebMD: what is vulva cancer
    https://www.webmd.com/cancer/what-is-vulvar-cancer

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *