Kista Pilonidal

Pilonidal kista atau kista pilonidal adalah tonjolan selaput yang timbul di sebelah rangka ekor, pastinya di sisi atas belahan pantat. Tonjolan tersebut bermuatan pecahan folikel rambut dan selaput. Kista pilonidal melambangkan kecacatan yang langka terbentuk. Keadaan tersebut amat lazim dijumpai terhadap laki-laki muda yang kerap duduk amat kelamaan. Mayoritas masyarakat menyebut kecacatan tersebut dengan menamai pilonidal sinus yang kerap kali didapati oleh rambut yang tak sanggup muncul keluar sampai memunculkan tonjolan. Pilonidal cyst tersebut sanggup tertular dan sanggup mempunyai perasaan nyeri. Bila didiamkan, penularan tersebut didiamkan sanggup memantik kerumitan. Pilonidal cyst disebut pula dengan istilah pilonidal sinus yang ciri-cirinya dengan terwujudnya liang kecil di tahap kisi pantat atau tahap rangka ekor.

Sebagian kista sanggup berkembang di sisi badan dan menciptakan terowongan sempit. Kebanyakan masyarakat yang salah menghubungkan mode sinus dengan hidung.  Perihal tersebut sebetulnya melambangkan sebutan medis bagi menamai rongga atau kanal. Pertumbuhan pilonidal sinus lazimnya tak dihubungkan dengan ciri-ciri yang melandasi kecuali bila ternyata tertular. Dalam sebagian perkara, borok kecil yang bermuatan nanah sanggup terwujud. Ciri-ciri yang terhubung dengan penularan kista, mendampakkan pembekuan terhadap wilayah yang terdampak, serta penggelembungan terhadap wilayah tersebut.

Terdapat pula yang memahami mengenai kista pilonidal adalah saku yang aneh di selaput yang lazimnya bermuatan feses rambut dan kulit. Kista pilonidal nyaris kerap terdapat di sebelah rangka ekor di sisi atas kisi pantat. Kecacatan tersebut lazimnya terbentuk disaat rambut menusuk dan lantas menjadi tertanam. Bila kecacatan itu tertular, borok yang muncul kerapkali amat menyakitkan. Kecacatan ini sanggup dikeringkan melewati penyayatan kecil atau diangkut melewati penusukan kecil. Pilonidal cyst amat kerap terbentuk terhadap laki-laki muda dan perkaranya condong kumat.

Diagnosa kista pilonidal

Para ahli akan memulai dengan menjalankan penelitian fisik menyeluruh. Sejauh penelitian, ahli akan meneliti lipatan patat guna menemukan pertanda pilonidal sinus. Bila mempunyai kecacatan tersebut, maka kecacatan itu mesti ternampak dengan mata telanjang. Ahli berpotensi memandang apa yang terlihat serupa jerawat atau kista yang mengalir. Dengan demikian, ahli berpotensi pula mengutarakan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan kecacatan tersebut.

  • Penampakan kista berubah
  • Pembersihan cairan
  • Mendapati pertanda lainnya

Amat langka, para ahli berpotensi mengirimkan CT atau MRI guna mendapatkan terusan sinus yang berpotensi mempunyai wujud di dasar permukaan selaput.

Pilonidal cyst

Penyebab kista pilonidal

Penyebab jelas kecacatan tersebut masih belum pasti. Tapi mayoritas pilonidal sinus nampaknya didapatkan dari rambut-rambut yang terlepas yang memasuki selaput. Goresan dan penekanan selaput bergesekan dengan kulit, baju ketat, mengayuh sepeda, duduk dalam jangka panjang atau unsur yang sejenis, mengharuskan rambut runtuh ke dalam selaput. Memberikan reaksi rambut sebagai komponen asing, badan menciptakan di sekeliling rambut. Penguraian ini menerangkan perkara langka pilonidal cyst yang terbentuk di sisi badan selain di sebelah rangka ekor.

Penyebab jelas timbulnya kecacatan tersebut belum ditemukan. Tapi terdapat mayoritas perkara, timbulnya kista oleh rambut yang tak muncul ke luar. Keadaan ini dinamai ingrown hair. Selain dari ingrown hair, para ahli pula mempunyai penilaian bahwa kecacatan tersebut sanggup terbentuk yang memberikan dampak trauma berkali-kali pada wilayah selangkangan dan wilayah rangka ekor.

Gejala kista pilonidal

Pilonidal sinus akan ternampak serupa bisul di atas sela pantat. Lokasinya berada kira-kira 4-8 cm diatas lubang dubur. Tonjolan ini kerap tak diketahui dikarenakan lazimnya tak mendampakkan ciri-ciri yang mengacaukan. Tapi disaat tertular, sejumlah pertanda sanggup diterima oleh korban. Bila kista pilonidal tak tertular, potensi tak mempunyai pertanda.

Disaat kista tertular, pertanda dan ciri-ciri tercakup:

  • Demam
  • Nyeri di sisi atas pantat
  • Perih punggung
  • Penggelembungan
  • Kemerahan merona
  • Terlepasnya darah atau nanah
  • Beraroma tengik

Pengobatan kista pilonidal

Pengobatan dibutuhkan disaat kista pilonidal sudah memberikan perasaan mengacaukan atau mendapati penularan.

Berbagai cara penyembuhan kecacatan pilonidal tercakup:

  • Penyembuhan konservatif. Bila perkara tersebut mempunyai diagnosa semenjak awal, korban tak mempunyai perasaan kesakitan yang serius, dan tak terdapat ciri-ciri pembengkakan, ahli akan berpotensi meresepkan antibiotik spektrum yang meluas. Yang dimaksud dengan spektrum yang meluas ialah antibiotik yang menyembuhkan beraneka macam kuman.
  • Lancing. Cara ini menurunkan ciri-ciri borok, atau kelompok nanah di dalam sinus. Sebelum memakai cara ini, ahli akan memberikan anestesi lokal. Mereka lantas akan memakai pisau guna menyayat borok, dengan tujuan guna melepaskan dan membersihkan darah dan nanah. Lantas ahli akan menutup cedera sayatan tersebut dengan pembalut yang bersih dan mendiamkannya sampai sembuh total.
  • Injeksi fenol. Bagi tipe pemulihan ini, ahli akan menjalankan pembiusan lokal awalnya. Lantas mereka menyuntikkan fenol dan akan dijalankan berkali-kali. Penyembuhan ini akan mengakibatkan pengerasan dan pembungkusan luka.
  • Pembedahan. Bila korban mempunyai PNS yang berkali-kali atau bila korban mempunyai lebih dari satu sinus, ahli akan menganjurkan berbagai cara penyayatan. Lazimnya korban akan menerima pembiusan dan lentas akan dilaksanakan penyayatan guna mengeluarkan darah, nanah dan feses.

Referensi

  1. Cleveland Clinic : Pilonidal Cyst: Diagnosis and Tests : https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15400-pilonidal-disease/diagnosis-and-tests
  2. Mayo Clinic : Pilonidal cyst : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pilonidal-cyst/symptoms-causes/syc-20376329
  3. MedicineNet : Pilonidal Cyst : https://www.medicinenet.com/pilonidal_cyst/article.htm
  4. healthline : Pilonidal Sinus : https://www.healthline.com/health/pilonidal-cyst

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *