Penyakit Chagas

Penyakit chagas yaitu salah satu kecacatan yang diakibatkan karena benalu yang dinamakan  Trypanosoma cruzi. Menurut makalah trypanosoma bahwa Trypanosoma cruzi adalah salah satu benalu yang dipaparkan lewat gigitan serangga Triatoma maupun jarang disebarkan lewat minum jus tebu maupun santapan yang terjangkit Triatominae, tetapi lewat jalur transplasental oleh wanita terjangkit ke janinnya maupun lewat transfusi darah, dan bisa juga lewat transplantasi organ dari donor yang terjangkit. Triatoma merupakan keluarga serangga pembunuh pada subfamili Triatominae (serangga berciuman). Bagian Triatoma, bagaikan semua bagian Triatominae adalah serangga penyedot darah yang sanggup menyebarkan perkara berat, contohnya penyakit Chagas. Air liur serangga lumayan sanggup membawa dampak reaksi alergi di setiap perorangan yang rawan, hingga tercakup syok anafilaksis yang berat. Pada keluarga Triatoma yang amat melimpah, jumlah marga telah dikunjungi kembali menggunakan alat molekuler, pertama menggunakan isoenzim, 80,88,115–117 kemudian dengan analisis DNA.

Negara bersangkutan:

Trypanosoma cruzi ini terbit di Amerika Selatan atau Tengah, Meksiko dan sangat langka berlangsung di Amerika Serikat. Jika ditelusuri lebih dalam makalah trypanosoma dijelaskan bahwa trypanosomiasis atau trypanosomosis adalah julukan dari beberapa kecacatan terhadap vertebrata yang diakibatkan dari trypanosomes protozoa benalu dari genus Trypanosoma. Dalam manusia ini tergolong kecacatan trypanosomiasis Afrika, pula chagas. Sejumlah penyakit lain timbul di hewan lain. Dihitung berkisar 8 juta orang di dunia terjangkit oleh Trypanosoma cruzi dengan serius (akut). Namun ada beberapa menetap di Amerika Latin, tetapi sekitar 300.000 orang yang terjangkit di Amerika Latin sekarang menetap di Amerika Serikat, juga sebagian menetap di Eropa maupun tempat lain. Insiden infeksi Trypanosoma cruzi sudah menurun di Amerika Latin karena perbaikan tempat tinggal, skrining darah, dan donor organ serta tindakan pengendalian lainnya.

Diperkirakan juga lebih dari 10.000 orang tutup usia setiap tahun pengaruh manifestasi klinis penyakit chagas, dan lebih dari 25 juta orang berisiko tertular kecacatan itu. 

Penyakit chagas sanggup dijuluki trypanosomiasis Amerika, penyakit chagas sanggup menjangkit siapapun. Bila tak kunjung disembuhkan, penyakit chagas ini nantinya mampu mendampakkan masalah di jantung dan pencernaan. Selagi tingkatan tahap menahun pembengkakan, penyembuhan penyakit chagas mengarah hanya membasmi benalu. Terhadap pribadi yang menderita penyakit chagas kronis, parasit tidak dapat lagi dibunuh. Perawatan pada fase selanjutnya adalah menangani pertanda dan ciri-ciri. Pasien lumayan sanggup mengambil tindakan berikutnya dalam mengatasi peradangan.

Gejala penyakit chagas

Penyakit chagas mampu mengakibatkan kecacatan seketika dan sebentar (menahun), maupun barangkali kondisi yang berlangsung lama (kronis), dan bisa saat keadaan tidak sanggup ditentukan. Gejala beredar dari rendah hingga serius, meski sejumlah orang tidak merasakan tanda hingga fase kronis.

  • Mendadak dan singkat (akut)

Setelah seseorang terpapar Trypanosomiasis cruzi, pasien mungkin jatuh sakit sejak dari seminggu sampai beberapa bulan kemudian. Penyakit chagas di tahap akut di daerah endemik kebanyakan berlangsung di masa kanak-kanak dan bisa asimtomatik. Bila ada, gejala dapat diketahui dalam 1 hingga 2 minggu setelah terpapar. Lesi kulit eritematosa indurasi (chagoma) muncul di tempat masuknya parasit. Bentuk akut penyakit Chagas berakibat fatal pada sebagian kecil pasien, kematian adalah akibat miokarditis akut dengan gagal jantung atau meningoensefalitis akut. Tetapi ada juga pada pasien lain, gejala hilang tanpa pengobatan. Infeksi primer akut penyakit Chagas atas pasien dalam penurunan sistem kekebalan, seperti pada AIDS dapat menjadi parah (kritis) serta atipikal, lesi selaput dan abses otak, meskipun abses otak tidak sering berlangsung.

  • Kronis

Pertanda dan ciri-ciri tahap menahun, penyakit Chagas sanggup berproses mulai 10 hingga 20 tahunan semenjak peradangan pertama atau barangkali tak pernah berlangsung Di perkara gawat maupun sudah kritis, pertanda dan ciri-ciri penyakit Chagas barangkali termuat:

  1. Ritme jantung tidak teratur
  2. Gagal jantung
  3. Seketika serangan jantung
  4. Sulit menelan karena esofagus membesar,
  5. Sakit perut

Penyakit jantung lazimnya memanifestasikan dirinya dengan kelainan konduksi tergolong blok cabang berkas kanan maupun blok sebelumnya fasciculus kiri. Sebuah kardiomiopati kronis kerap kali terjadi kemudian oleh flange yang diperbesar oleh semua rongga, aneurisma apikal dan peningkatan lesi susunan konduksi. Terhadap presentasi gagal jantung, sinkop, dan kemangkatan mendadak dampak blok jantung maupun aritmia ventrikel dan kejadian tromboemboli barangkali berlangsung. EKG barangkali menunjukkan blok cabang berkas maupun blok jantung lengkap. 

Kecacatan pencernaan atau sanggup dikatakan sembelit dimanifestasikan oleh pertanda yang serupa dengan akalasia ataupun penyakit Hirschsprung. Megaesophagus penyakit chagas bermanifestasi selaku disfagia yang sanggup mendampakkan peradangan paru-paru yang diakibatkan oleh aspirasi ataupun mengakibatkan ketidakcukupan nutrisi yang amat gawat. Megacolon sanggup mengakibatkan konstipasi parah dalam waktu lama dan menyebabkan volvulus usus.

  • Laten (tidak sanggup ditentukan)

Korban dengan peradangan yang tak sanggup ditentukan mempunyai gejala parasitologis atau serologis peradangan Trypanosoma cruzi , tetapi tidak mempunyai tanda, ciri klinis abnormal, atau bukti keterlibatan jantung atau GI yang dinilai dengan EKG dan pita darah. pelacakan EKG terus menerus, ultrasonografi jantung, rontgen dada, atau tes lainnya.

Sejumlah pasien yang terkena diidentifikasi oleh enzyme-linked immunoassay (ELISA) serta confirmatory radioimmunoprecipitation assay (RIPA) selagi pasien mendonorkan darah.

Penyebab penyakit chagas

Menurut pembahasan di atas apa yang dimaksud penyakit chagas, jelas bahwa penyakit chagas diakibatkan karena parasit Trypanosoma cruzi yang dijangkit oleh kutu maupun serangga triatoma, (pengertian trypanosoma sudah dijelaskan dari sumber makalah trypanosoma).Serangga tersebut sanggup terjangkit oleh trypanosomiasis Amerika saat pasien mengkonsumsi darah dari hewan yang terjangkit parasit tersebut. Serangga triatoma sebagian besar berkembang di gubuk lumpur, jerami atau tanah liat di Meksiko, Amerika Selatan dan Amerika Tengah, jarang sekali di Amerika Serikat.

Serangga tersebut bersembunyi di belahan dinding atau atap di siang hari, lalu muncul di malam hari di mana mereka sekali waktu memakan orang yang lagi istirahat, serangga yang terjangkit muncul setelah makan, meninggalkan parasit Trypanosoma cruzi pada kulit manusia. Parasit tersebut lalu sanggup merayap ke dalam tubuh lewat mata, mulut, luka dampak gigitan serangga tersebut. Menggores tempat gigitan serangga menolong parasit masuk ke tubuh. Saat merayapi tubuh, serangga sanggup hidup serta menyebar. 

Seseorang sanggup terjangkit lewat:

  • Santapan hijau yang terkena sampah dari serangga yang terjangkit Trypanosoma cruzi,
  • Seorang anak lahir dari wanita terjangkit Trypanosoma cruzi,
  • Transfusi darah yang memuat darah yang terjangkit,
  • Pencaangkokan organ yang memuat Trypanosoma cruzi,
  • Bekerja di laboratorium yang terjangkit parasit,
  • Mendaki serta berkemah di hutan yang berisi hewan liar, semacam rakun serta tupai.

Chagas disease

Diagnosa penyakit chagas

Waktu mendiagnosa penyakit chagas pada pasien, dokter akan melaksanakan hal-hal berikut:

    • Pengujian mikroskopis
      Trypanosoma, yang banyak terdapat di darah tepi semasa fase akut penyakit Chagas, gampang dideteksi oleh pengujian apusan tipis atau tetes kental (pemeriksaan mikroskopis). Sedangkan, hanya sedikit parasit yang ada di darah semasa tahap laten peradangan atau selama penyakit kronis. Diagnosis pada penyakit Chagas stadium akut juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan jaringan kelenjar getah bening maupun jantung.
  • Pengujian skrining serologis

Pasien imunokompeten dengan penyakit Chagas kronis, tes serologis, seperti imunofluoresensi tidak langsung (IFA), enzyme immunoassay, atau enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) sering dilakukan untuk mendeteksi Abs terhadap Trypanosoma cruzi . Tes serologis sensitif, tetapi dapat menyebabkan hasil positif palsu atas leishmaniasis visceral serta mukokutan maupun penyakit lainnya. Jadi, tes positif awal diikuti oleh satu atau lebih tes yang berbeda (lazimnya tes radioimmunoprecipitation [RIPA] di Amerika Serikat) atau kadang-kadang mikroskop cahaya dari apusan darah atau sampel jaringan buat memastikan diagnosa. Tes serologis kadang dipakai buat mendeteksi Trypanosoma cruzi saat donor darah di daerah endemik dan di Amerika Serikat.

  • Tes berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR)
    Tes berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) digunakan ketika parasitemia mengarah tinggi, seperti pada penyakit chagas akut, penyakit chagas diteruskan lewat jalur transplasenta (bawaan), penularan lewat  transfusi darah, pencangkokan ataupun jika terjadi penyebaran di laboratorium. Di sekitar endemik, xenodiagnosis telah digunakan. Ini melibatkan pemeriksaan isi usus serangga busuk triatoma yang tumbuh di laboratorium setelah makan makanan darah dari seseorang yang dicurigai menderita penyakit chagas.

Waktu diagnosa penyakit chagas pada pasien selesai, masih ada beberapa pengujian yang harus dilaksanakan lagi untuk mengetahui penyakit itu apakah telah tiba di fase kronis maupun tidak, ataupun barangkali sanggup mengakibatkan masalah pada jantung.

Tes yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Elektrokardiogram

Tes yang memperoleh kegiatan listrik jantung pasien.

  • Rontgen dada

Pengujian pada pencitraan dimana dipastikan dokter memeriksa apakah pasien memiliki jantung yang semakin mengembang.

  • Ekokardiogram

Pengujian menggunakan gelombang suara buat mendeteksi objek beraksi pada jantung pasien, sanggup memastikan dokter memeriksa perubahan apapun pada jantung dan fungsinya.

  • X-ray perut

Pengujian menggunakan radiasi buat mendeteksi objek pada perut, usus, dan usus besar pasien.

  • Endoskopi atas

Proses saat pasien menelan endoskopi yang mengirimkan objek kerongkongan pasien ke monitor.

Perawatan penyakit chagas

Penyembuhan atas penyakit chagas cuma menuju ke pembasmian benalu atau menuju terhadap pemulihan pertanda dari kecacatan itu. Pengobatan sanggup dilaksanakan korban yaitu mengkonsumsi ramuan. Ramuan yang sanggup dikonsumsi oleh korban penyakit chagas adalah benzimidazole dan nifurtimox (Lampit), Ramuan ini direkomendasikan cuma kepada korban penyakit chagas di fase kritis. Ramuan tersebut sanggup dijumpai di tempat dimana sejumlah masyarakat terjangkit penyakit chagas ini. Tapi bila di Amerika Serikat, kedua obat itu cuma sanggup dijumpai di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. 

Efek samping bila mengkonsumsi obat-obatan terkemuka: 

Efek samping dari obat benzimidazole yaitu dermatitis alergi, neuropati perifer, anoreksia, kemerosotan bobot tubuh, serta insomnia. Sedangkan efek samping mengkonsumsi obat nifurtimox adalah anoreksia, kemerosotan bobot tubuh, polineuropati, mual, muntah, sakit kepala, serta pusing.

Bila korban penyakit chagas dicurigai terdapat fase kronis, kedua obat itu tidak lagi berlaku. Sebaiknya dikonsumsi oleh korban di umur kurang dari 50 tahun, dikarenakan sanggup melambatkan perluasan penyakit chagas dan kerumitan yang amat serius.. 

Perawatan tambahan berdasarkan ciri khusus yang dialami pasien:

  • Komplikasi pada jantung. 

Perawatan ini barangkali tergolong obat-obatan, alat pacu jantung atau alat lain sanggup memantau detak jantung pasien, bedah, ataupun justru sanggup proses cangkok jantung.

  • Masalah pencernaan. 

Perawatan ini barangkali tergolong transisi pola makan, obat-obatan, kortikosteroid ataupun pada kasus yang serius, serta operasi.

Saran dalam pencegahan penyakit chagas:

  • Menutupi dinding dengan plester,
  • Melakukan penyemprotan insektisida secara berulang-ulang di rumah,
  • Alangkah baiknya jika tidur menggunakan kelambu. 

Referensi

  1. World Organization Health: What is chagas disease?: https://www.who.int/chagas/disease/en/
  2. Wikipedia: What is triatoma?: https://en.wikipedia.org/wiki/Triatoma
  3. MayoClinic: Chagas disease: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chagas-disease/symptoms-causes/syc-20356212
  4. VeryWellHealth: Symptoms of Chagas disease: https://www.verywellhealth.com/symptoms-and-complications-of-chagas-disease-4163007
  5. Wikipedia: Trypanosomiasis: https://en.wikipedia.org/wiki/Trypanosomiasis
  6. Healthtian: Cause of chagas disease: https://healthtian.com/chagas-disease

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *