Penyakit Jantung

Semua penyakit yang menyerang jantung dapat disebut sebagai penyakit jantung. Dimana terjadi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, membuat rasa nyeri dibagian dada (angina), atau stroke. Suatu kondisi jantung yang secara khusus memengaruhi pembuluh darah, dapat disebut sebagai penyakit Kardiovaskular.

Penyakit jantung disebut-sebut sebagai penyebab kematian yang sering terjadi di seluruh dunia. PAda tahun 2015, data dari WHO menunjukkan bahwa 70% kematian di dunia disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (39,5 juta dari 56,4 kematian). Dari seluruh kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) tersebut, 45% nya disebabkan oleh Penyakit jantung dan pembuluh darah, yaitu 17.7 juta dari 39,5 juta kematian.

Pada tahun 2018, Riskesdas menunjukkan prevalensi Penyakit Jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia sebesar 1,5%. Peringkat prevalensi tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Utara, DIY dan kemudian di Gorontalo. 

Orang yang sakit jantung harus menjalani pengobatan dan pemantauan sepanjang masa hidup. Tindakan khusus seperti operasi bedah mungkin juga diperlukan apabila metode pengobatan gagal dilakukan.

Penyakit Jantung

Jenis, gejala, penyebab dan pengobatan penyakit jantung

Gejala dan penyebab penyakit jantung dapat dibedakan sesuai dengan jenisnya, yaitu: 

  • Penyakit jantung aritmia (kelainan irama jantung)

   Gejala penyakit jantung aritmia meliputi:

  • Keringat berlebih
  • Denyut nadi lambat
  • Gangguan pernapasan (sesak)
  • Nyeri dibagian dada
  • Pusing
  • Palpitasi (detak jantung seperti terlewat dan berdebar)
  • Pingsan (sinkop) atau hampir pingsan

Penyebabnya, antara lain:

  • Cacat, kerusakan atau penyakit jantung
  • Diabetes
  • Konsumsi alkohol dan kafein berlebih
  • Konsumsi obat-obatan, suplemen, dan obat herbal yang tidak sesuai dengan anjuran dokter
  • Penyalahgunaan narkoba
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Pengobatan penyakit jantung aritmia umumnya dilakukan dengan memberikan obat-obatan yang mempengaruhi irama jantung agar irama jantung menjadi terkendali, obat-obatan tersebut seperti: beta bloker, diltiazem, verapamil. Apabila tidak ada perubahan berarti, dokter anda mungkin akan melakukan tindakan ablasi jantung untuk mengontrol aliran listrik yang tidak sesuai di jantung.

  • Penyakit jantung aterosklerosis 

Penyakit jantung aterosklerosis adalah suatu kondisi dimana terjadi pengerasan pembuluh darah sehingga mengurangi suplai darah ke ekstremitas. Penyakit ini biasanya mulai muncul pada masa anak-anak kemudian berkembang pesat pada usia 30-an. Beberapa kasus menunjukkan penyakit itu tidak berbahaya hingga usia mereka mencapai 50 sampai 60 tahun.

Gejala penyakit jantung aterosklerosis, seperti:

  • Hipertensi
  • Kaki dan tangan terasa lunglai
  • Mati rasa
  • Nyeri ketika berjalan dan dibagian dada (sesak) 
  • Rasa dingin atau menggigil
  • Rasa sakit yang tidak biasa

Penyebab penyakit jantung aterosklerosis, adalah:

  • Bertambahnya usia
  • Diabetes
  • Kolesterol dan lemak yang tinggi
  • Kelebihan berat badan (obesitas)
  • Merokok
  • Peradangan karena penyakit (radang sendi, lupus atau infeksi) atau peradangan tanpa diketahui penyebabnya

Pengobatan bertujuan untuk mencegah komplikasi, mengurangi gejala, mengurangi resiko penggumpalan darah serta untuk menghentikan penumpukan plak. Pengobatan dapat dilakukan dengan melakukan beberapa metode dibawah ini:

  • Berolahraga teratur
  • Kelola stress
  • Tidak merokok
  • Jaga berat badan ideal
  • Makan makanan rendah lemak jenuh dan kolesterol
  • Konsumsi obat-obatan 

Seperti: obat penurun kolesterol, Obat anti-trombosis dan antikoagulan (mencegah penggumpalan dan penyumbatan darah dalam arteri), beta blocker atau calcium channel blocker (menurunkan tekanan darah), diuretic atau pil air (menurunkan tekanan darah) dan inhibitor angiotensin converting enzyme (ACE) (mencegah penyempitan arteri)

  • Pemasangan stent atau ring
  • Operasi

Seperti: operasi bypass, terapi trombolitik, angioplasti, endarteretomi dan aterektomi.

  • Kelainan (cacat) jantung bawaan

Gejala cacat jantung bawaan dapat terjadi tanpa pandang umur dan dapat menetap hingga dewasa. Gejalanya antara lain: mudah lelah, sulit bernafas (sesak) dan terjadi perubahan warna kulit (kebiruan atau pucat (sianosis)), kaki dan perut membengkak. 

Cacat jantung bawaan disebabkan perubahan struktur hati sesuai dengan bertambahnya usia dan merupakan suatu kelainan jantung yang terjadi saat lahir.

Umumnya pengobatan dapat dilakukan dengan tindakan pembedahan untuk menutup kebocoran pada katup atau sekat jantung.

  • Penyakit jantung koroner (PJK) atau penyakit arteri koroner (CAD) atau penyakit jantung iskemik.

Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah arteri yang disebabkan oleh penumpukkan plak.

Gejala-gejalanya adalah:

  • Gangguan pernapasan (sesak)
  • Keringat dingin (mengigil)
  • Mual
  • Nyeri di bagian dada (angina), dada dapat juga terasa seperti tertekan atau diremas
  • Gangguan pencernaan (gastroenteritis)

Penumpukan plak dapat menyebabkan  aliran darah jadi tidak lancar sehingga otot-otot jantung tak berfungsi dengan baik dalam melakukan tugasnya untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga, ketika otot jantung berhenti memompa akan timbul komplikasi, yaitu serangan jantung atau bahkan gagal jantung.

Pengobatan penyakit jantung koroner dilakukan dengan memberikan obat pengencer darah (seperti aspirin atau clopidogrel) dan nitrat, obat ini bertujuan untuk mencegah terjadi sumbatan lebih berat di pembuluh darah jantung. Tindakan percutaneous coronary intervention (PCI) mungkin diperlukan apabila obat-obatan tersebut tidak dapat memberikan perubahan berarti.

  • Kardiomiopati

Kardiomiopati adalah suatu kondisi pembesaran otot jantung dan menjadi kaku, tebal, atau lemah (pada beberapa kasus membentuk jaringan parut yang bersifat permanen). 

Gejalanya meliputi:

  • Batuk-batuk saat posisi berbaring
  • Detak jantung berdebar atau cepat
  • Gangguan pernapasan (sesak)
  • Kelelahan
  • Kaki bengkak, terutama pergelangan kaki dan kaki
  • Sesak napa
  • Rasa tidak nyaman di dada
  • Perut terasa kembung karena tumpukan cairan
  • Pusing, pandangan berkunang-kunang, dan sering pingsan

Kardiopati dibagi menjadi beberapa jenis, tergantung kondisinya. Yaitu:

  • Kardiomiopati dilatasi (kondisi jantung melemah)

Jenis ini paling umum ditemukan, penyebabnya tidak diketahui secara jelas. Ada kemungkinan disebabkan oleh faktor genetik, obat-obatan, infeksi, tekanan darah yang tidak terkontrol dan serangan jantung. 

  • Kardiomiopati hipertrofik

Jenis penyakit jantung ini menyebabkan otot jantung lebih tebal. Penyebab umumnya adalah karena faktor genetik

  • Kardiomiopati restriktif

Belum diketahui secara pasti penyebabnya, kemungkinan karena adanya penumpukan jaringan protein abnormal yang dikenal sebagai amiloidosis yang dapat mengakibatkan dinding jantung menjadi kaku

Pengobatan dapat dilakukan dengan cara:

  • Tindakan operasi (seperti: mengangkat otot jantung yang rusak dan transplantasi jantung)
  • Tindakan ablasi adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk menghancurkan jaringan otot jantung yang mengalami penebalan, dapat menggunakan cairan alkohol maupun gelombang radio frekuensi
  • Pemberian obat-obatan untuk meningkatkan fungsi pompa jantung, menurunkan tekanan darah, memperlancar peredaran darah, memperlambat detak jantung, dan mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam tubuh
  • Pasien dapat menggunakan alat berupa implantable cardioverter-defibrillator (ICD), ventricular assist device (VAD), atau pacemaker yang akan membantu kerja jantung agar menjadi lebih baik
  • Infeksi jantung (endokarditis atau miokarditis)

Endokarditis adalah suatu kondisi dimana katup jantung atau dinding jantung bagian dalam terinfeksi oleh mikroorganisme. Katup tersebut berfungsi membuka dan menutup aliran darah langsung melalui jantung. Infeksi jantung termasuk penyakit langka dan berbahaya.

Gejala infeksi jantung termasuk:

  • Demam
  • Nyeri pada bagian dada
  • Batuk teruk menerus
  • Panas dingin
  • Sesak nafas
  • Muncul ruam kulit (bintik-bintik kemerahan atau keunguan yang tidak biasa)

Penyebabnya bisa berasal dari faktor genetik, konsumsi obat imunosupresif (penekan sistem imunitas), penggunaan pengguna obat narkotik intravena, penyempitan (stenosis), kebocoran (regurgitasi atau insufisiensi), ataupun penutupan yang tidak sempurna (prolaps).

Pengobatan dapat dilakukan dengan konsumsi anti radang, pengencer darah dan obat antibiotik yang tepat.

Diagnosa penyakit jantung 

Pada tahap awal pemeriksaan, dokter akan memulai dengan menanyakan riwayat penyakit anda dan keluarga anda. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan apabila diperlukan dokter juga akan melakukan beberapa tes. 

Diagnosa penyakit jantung

Tes-tes tersebut dapat berupa:

  • Tes stres
  • Tes darah, untuk melihat kadar kolesterol dan mencari tanda-tanda peradangan
  • Tes invasif, seperti: kateterisasi jantung dan angiografi koroner
  • Tes non-invasif, untuk mendiagnosis penyakit jantung

Seperti: 

  • CT scan, untuk memberikan gambaran sangat detail pada jantung 
  • Monitor holter, untuk mendapatkan tampilan luas dari aktivitas jantung
  • Tes Elektrokardiogram (EKG atau EKG), untuk memantau aktivitas yang tidak normal pada jantung
  • Tes Ekokardiografi, untuk memberikan gambaran yang dekat tentang struktur jantung 
  • Tes kemiringan tegak lurus (tilt table test), untuk memantau detak jantung, tekanan darah, dan kadar oksigen. Tes ini dapat dilakukan pada penderita yang baru saja pingsan
  • Tes MRI jantung, untuk memberikan gambaran yang sangat rinci tentang jantung dan pembuluh darah Anda.
  • Tes ultrasonografi karotis, untuk mendapatkan USG terperinci dari arteri karotid 

Pencegahan penyakit jantung 

Penyakit jantung dapat berakibat fatal, bahkan dapat menyebabkan kematian. Oleh karenanya mencegah akan jauh lebih baik dari pada mengobati. Beberapa cara dapat dilakukan untuk mencegah penyakit jantung, seperti:

  • Hindari makanan tinggi lemak jenuh dan garam
  • Kelola stres
  • Konsumsi lebih banyak buah dan sayur 
  • Menjaga berat badan ideal
  • Menjaga kadar kolesterol sehat
  • Olah raga teratur
  • Tidak merokok

Referensi:

  1. Klik dokter: Penyakit Jantung (https://www.klikdokter.com/penyakit/penyakit-jantung)
  2. Klik dokter: Kardiomiopati (https://www.klikdokter.com/penyakit/kardiomiopati)
  3. Klik dokter: Endokarditis (https://www.klikdokter.com/penyakit/endokarditis)
  4. Hello sehat: Penyakit Jantung (Penyakit Kardiovaskuler) (https://hellosehat.com/jantung/penyakit-jantung/pengertian-penyakit-jantung/)

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

1 Respon

  1. 05.08.2020

    […] ini menyebabkan sesak napas dan jantung sulit memompa darah, sehingga dapat menyebabkan penderita penyakit jantung dan penyakit […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *