Penyakit Tidak Menular

Pengertian PTM

Anda mungkin tidak sadar bahwa PTM adalah penyebab dari akhir kehidupan seseorang. Menilik data penyakit tidak menular di indonesia 2018 yang dikeluarkan oleh Riskesdas, dimana prevalensi hipertensi sebesar 34,1%, stroke 10,9%, diabetes melitus 8,5%, ginjal kronik 3,8% dan kanker 1,8%. Jenis-jenis penyakit tersebut penyebab kematian tertinggi di indonesia, sehingga perlu dilakukan kegiatan preventif dan penatalaksanaan secara sistematis.

Faktor resiko penyakit tidak menular

Dapatkah Anda sebutkan 3 macam gaya hidup yang dapat memicu penyakit tidak menular di indonesia? Tentu dapat disebabkan 3 faktor utamanya yang juga diperoleh berdasarkan evidensi dari Kemenkes, yaitu konsumsi alkohol, kurangnya olah tubuh dan kurangnya asupan buah serta sayuran.

Faktor resiko terkena penyakit kronis dapat ditambah dengan pemicu :

  • Aktivitas fisik yang tidak memadai. Pada orang dewasa, aktivitas fisik teratur mengurangi resiko jantung iskemik, diabetes, serta kanker payudara dan usus besar. Olahraga teratur merupakan penentu pengeluaran energi dan dilakukan bersama dengan pola makan yang sehat, dapat berdampak pada pengendalian berat badan dan pencegahan obesitas. Diperkirakan bahwa sebagian besar anak-anak dan remaja yang melakukan olah tubuh sedang atau berat minimal 60 menit sehari akan dapat memperoleh manfaat bagi kesehatan mereka. 
  • Penggunaan alkohol yang berbahaya. Ini memicu di lebih dari 200 gangguan kesehatan yang sebagian besar gangguan tersebut merupakan penyakit tidak menular, termasuk berbagai jenis kanker, patologi kardiovaskular, dan sirosis hati. Dalam sebagian besar penyakit dan cedera yang disebabkan oleh alkohol, terdapat hubungan efek-dosis. Semakin tinggi konsumsinya, semakin besar risiko konsekuensi negatifnya. Pada saat yang sama, pola minum tertentu sangat penting berkaitan dengan banyak efek merusak dari alkohol. Volume alkohol yang dikonsumsi dalam satu episode dikaitkan dengan konsekuensi akut, seperti keracunan alkohol, kekerasan dan penyalahgunaan alkohol serta trauma. 
  • Kurangnya asupan buah serta sayuran. Bukti yang terkumpul menunjukkan bahwa kombinasi peningkatan memakan buah dan sayuran, bersama dengan rekomendasi diet lainnya, dapat meningkatkan rasa kenyang dan penurunan berat badan, karena rendah lemak tetapi tinggi kandungan air, serat yang tidak dapat dicerna dan serat makanan larut yang berkontribusi pada pengurangan asupan energi makanan dan akibat akhirnyanya mempengaruhi massa tubuh. Telah diusulkan bahwa serat makanan larut menunda pengosongan lambung dari makanan yang dicerna dan membentuk lingkungan seperti gel di usus kecil yang mengurangi sebagian aktivitas enzim yang terlibat dalam pencernaan makronutrien dan penyerapan, memperpanjang kontak nutrisi dengan reseptor di usus kecil. Seperti fruktosa yang menyebabkan pelepasan putatif peptida rasa kenyang.
  • Penggunaan tembakau. Ini juga memiliki hubungan sebab akibat dengan banyak patologi lain dan efek kesehatan yang merugikan. Oleh karena itu, penerapan kebijakan pengendalian penggunaan tembakau akan berdampak positif pada pengurangan beban penyakit tidak menular. Penelitian telah menunjukkan bahwa penurunan 50% dalam prevalensi penggunaan tembakau merupakan penyebab kematian di indonesia dan akibatnya meningkatkan hasil kesehatan baik di tingkat regional dan global.
  • Usia dan daerah. Beban kematian, penyakit dan kecacatan yang terkait dengan penyakit yang tidak menular mempengaruhi semua orang, tetapi secara signifikan terkonsentrasi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Ini merupakan hambatan utama bagi pembangunan dan pengentasan kemiskinan dan oleh karena itu merupakan bagian dari agenda pembangunan berkelanjutan.

Berdasarkan usia, risiko tertinggi dikatakan pada generasi muda antara usia 30-69 tahun. Kemungkinan penyebab terakhir adalah polusi udara, zat berbahaya di udara yang tercemar dapat mengiritasi dan menyebabkan penyakit paru-paru yang telah terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, tidak jarang orang juga meninggal karena penyakit lain.

Penyakit Tidak menular adalah

Daftar penyakit tidak menular

Dapatkah Anda sebutkan 5 penyakit tidak menular yang tergolong sering terjadi? Berdasarkan informasi dan penjelasan mengenai penyakit tersebut. Lazimnya terdapat masing-masing penjelasan dari penyakit tersebut.

Berbagai macam penyakit tersebut, antara lain :

  • Penyakit jantung. Estimasi regional tentang kemungkinan kematian tanpa syarat akibat penyakit kardiovaskular antara usia 30-70 tahun lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita, pria 2 kali lebih mungkin meninggal bila dibandingkan wanita.
  • Kanker. Angka kematian akibat kanker biasanya lebih tinggi pada pria karena tingginya angka kanker paru-paru dan prostat. Diagnosis yang dibuat pada stadium lanjut kanker dan berkurangnya akses ke layanan diagnosis, skrining dan pengobatan, juga termasuk dalam pemicunya.
  • Ginjal kronis. Ini telah dikaitkan terutama dengan berbagai faktor, di antaranya adalah faktor penentu lingkungan, seperti penggunaan produk agrokimia yang tidak tepat, dan risiko pekerjaan, seperti kebersihan tempat kerja yang tidak memadai dan asupan air yang tidak mencukupi.
  • Diabetes. Penyakit metabolik kronis ini adalah salah satu penyakit kronis paling umum di dunia. Penerapan intervensi berbasis kependudukan yang berkisar pada pencegahan, deteksi dini, perubahan gaya hidup yang tercermin pada kesehatan, serta intervensi farmakologis, dapat mencegah atau menunda komplikasi akibat peningkatan gula darah ini.
  • Tekanan darah tinggi. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, gagal jantung, demensia, gagal ginjal dan kebutaan. Dari semua penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular membawa beban terbesar. Mengatasinya akan mencegah banyak penyakit, kecacatan dan kematian. Evaluasi dan pengobatan penyakit non infeksi ini sangat penting untuk mencegah dan mengendalikan penyakit kardiovaskular. Kegagalan dalam penanganan secara tepat waktu akan memiliki dampak ekonomi dan sosial yang signifikan.

Referensi

  1. Apiste : What non-communicable diseases (PTM) have a reduction target set in the SDGs? : https://www.apiste.co.jp/column/detail/id=4590
  2. Pan American Health Organization : Prevention and control of non-communicable diseases : https://www.paho.org/salud-en-las-americas-2017/?post_t_es=prevencion-y-control-de-las-enfermedades-no-transmisibles&lang=es
  3. ResearchGate : Fruit and Vegetable Consumption and Risk of Noncommunicable Diseases : https://www.researchgate.net/publication/281666128_Fruit_and_Vegetable_Consumption_and_Risk_of_Noncommunicable_Diseases

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai