Pleuritis

Pemahaman

Pleuritis adalah peradangan pada pleura, selaput tipis yang membungkus paru-paru. Menyebabkan rasa sakit yang tajam dan hebat di dada dan selama menarik napas dalam, sensasi ini juga dapat terlokalisasi di bahu. Tanda-tanda lain mungkin mengindikasikan radang selaput dada, seperti dispnea (kesulitan bernapas), bersin atau pernapasan dangkal.

Pleurisy adalah peradangan pada sistem pernapasan yang dapat menyerang siapa saja. Namun, orang lanjut usia (65 tahun ke atas) lebih beresiko karena kerentanan mereka yang meningkat terhadap infeksi. Beberapa jenis radang selaput dada yaitu empyema sebagai akibat komplikasi dari pneumonia yang biasanya menghasilkan penumpukan cairan di rongga pleura dan radang selaput dada kronis yang merupakan gangguan yang menyebabkan terjadinya pleuritis dari waktu ke waktu (selama 3 bulan).

Gejala pleuritis

Etiologi pleuritis

Dalam kebanyakan kasus, penyebab penyakit pleuritis:

  • Infeksi virus, contohnya virus influenza, Virus Epstein-Barr dan cytomegalovirus
  • Bakteri yang paling sering menjadi akar masalah yaitu streptococcus, staphylococcus atau streptococcus aureus resisten terhadap methicillin
  • Dalam kasus yang lebih jarang, dapat disebabkan oleh pembentukan gumpalan darah yang menghalangi aliran darah ke paru-paru dalam kasus emboli paru atau kanker paru-paru.

Gejala pleuritis

Ciri utamanya ialah nyeri dada yang sangat hebat. Nyeri ini ditekankan dalam konteks pernapasan dalam, batuk atau bersin. Nyeri ini bisa dirasakan secara eksklusif di dada atau menyebar ke bagian tubuh lain, terutama bahu dan punggung.

Pertanda lain yang juga dapat dikaitkan, di antaranya:

  • Kesulitan bernapas
  • Batuk kering 
  • Demam (terutama pada anak-anak)
  • Penurunan berat badan tanpa alasan yang mendasari lain.

Prognosis pleuritis

Komplikasi penyakit pleuritis terjadi pada bagian selaput dada ini bisa menjadi serius, diantaranya:

  • Empiema, nanah di rongga pleura
  • Sepsis, reaksi berbahaya terhadap infeksi
  • Syok, penurunan aliran darah secara tiba-tiba
  • Atelektasis, paru-paru yang tersumbat atau tidak dapat mengembang sebagaimana mestinya 
  • Efusi pleura, cairan menumpuk di rongga pleura akibat peradangan. Rasa sakit mungkin berkurang, tetapi sulit untuk bernapas.

Anamnesis penyakit pleuritis

Kunjungan ke dokter dianjurkan untuk mengamati gejala pertama, ini guna mengurangi rasa sakit. Dalam konteks batuk parah, mual, berkeringat atau bahkan mimisan, diperlukan konsultasi secepatnya.

Pemeriksaan tambahan lainnya dapat mengkonfirmasi diagnosis ini, seperti:

  • USG
  • Radiografi
  • Biopsi, dari sampel kecil pleura dimana juga dapat terlihat penebalan pleura
  • Tes darah untuk mengidentifikasi adanya faktor biologis yang berhubungan dengan infeksi.

Pengobatan pleuritis

Pengobatan penyakit tergantung pada akar masalahnya. Dalam konteks infeksi virus, radang selaput dada dapat diobati secara spontan dan tanpa pengobatan. Apabila disebabkan oleh infeksi bakteri, terapi antibiotik sering digunakan untuk membatasi komplikasi dan mengurangi gejala. Obat antiinflamasi nonsteroid dapat diresepkan untuk mengurangi pertanda dan rasa sakit.

Teknik torakosentesis dilakukan apabila ditemukan empiema. Torakosentesis adalah prosedur untuk mengeluarkan cairan atau udara dari sekitar paru dengan sebuah jarum yang dimasukkan melalui dinding dada ke dalam rongga pleura.

Pencegahan pleuritis

Dalam beberapa kasus, menghindari penyakit ini dengan mencegah kondisi medis yang menjadi penyebab pleuritis. Contohnya, beberapa jenis pneumonia dapat dicegah dengan vaksinasi dan risiko kanker paru-paru berkurang dengan tidak merokok. Namun, tidak semua kasus radang selaput dada bisa dicegah.

Referensi

  1. Harvard Health: Pleurisy And Pleural Effusion: https://www.health.harvard.edu/a_to_z/pleurisy-and-pleural-effusion-a-to-z#:~:text=In some cases, you can,of pleurisy can be prevented.
  2. WebMD: Pleurisy (Pleuritis): https://www.webmd.com/lung/understanding-pleurisy-basics

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *