Nyeri Dada

Pemahaman

Nyeri dada merupakan rasa tertekan atau sakit di bagian dada, mereka dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, mulai dari titik nyeri tertentu, dada sesak atau berat dan rasa menusuk. Mereka dapat meluas dari leher ke tulang dada, berdifusi atau terlokalisasi. Rasa sakit dada ini dapat memiliki asal yang berbeda tetapi harus segera dikonsultasikan karena dapat menjadi cikal bakal infark miokard (serangan jantung), meski ada banyak kemungkinan penyebab nyeri dada lainnya. “Perasaan dada tertekan” atau memiliki “palang di dada” atau kesulitan bernapas, pada 19% kasus juga dilaporkan oleh pasien dengan virus Corona.

Belum tersedia angka prevalensi yang pasti mengenai penderita ini, namun berdasarkan asal mula rasa dada sakit maka dapat ditarik angka dari Data Riset Kesehatan Dasar 2013. Berdasarkan diagnosis dokter, gejala penyakit jantung koroner sebesar 1,5% atau diperkirakan . sekitar 2.650.340 orang. Prevalensi penyakit gagal jantung sebesar 0,13% atau sekitar 229.696 orang. Menurut pemeriksaan Nakes, gejala stroke diperkirakan sebanyak 2.137.941 orang (12,1%). Untuk hipertensi 9,4% dan pengukuran tekanan darah sebesar 25,8%. Terakhir data penderita gejala diabetes berumur 15 tahun keatas sebesar 1,5-2,1%

Etiologi dan gejala nyeri dada

Ada banyak penyebab dada terasa nyeri, tetapi yang paling memprihatinkan adalah jantung dan paru-paru, yang terkadang hanya bermanifestasi sebagai perasaan sesak dada atau tidak nyaman. Rasa sakit juga bisa menimbulkan napas di dada terasa sesak dan penuh,  serta sensasi remuk yang menyebar ke leher, rahang, bahu, serta lengan (terutama di sebelah kiri). Episode tersebut dapat berlangsung beberapa menit dan memburuk selama melakukan kegiatan fisik, namun akan berkurang saat istirahat. 

Penyebab sakit dada yang bisa karena keabnormalan jantung, diantaranya:

  • Diseksi aorta, masuknya darah ke dalam dinding aorta
  • Kardiomiopati hipertrofik, penyakit yang mengakibatkan lapisan jantung menebal
  • Serangan jantung atau infark miokard dengan rasa sakit yang intens, tiba-tiba dan membutuhkan bantuan segera
  • Perikarditis, merupakan peradangan pada selubung di sekitar jantung, perikardium atau miokarditis (radang jantung itu sendiri)
  • Angina pectoris atau angina, artinya suplai darah ke jantung tidak mencukupi. Irigasi yang buruk ini umumnya berasal dari kerusakan arteri koroner, pembuluh yang membawa darah ke jantung (tersumbat) dan diderita sekitar 4% orang dewasa. Ini adalah penyakit kronis yang dapat mengakibatkan serangan jantung. Nyeri biasanya terletak di belakang tulang dada, dipicu oleh pengerahan tenaga dan menyebar ke leher, rahang, bahu, lengan atau lokasi lain yang terkadang terisolasi.

Penyebab dada sakit lainnya, seperti:

  • Stres dan serangan panik
  • Nyeri otot dada atau tulang, misalnya patah tulang rusuk
  • Paru: radang selaput dada, pneumonia, abses dan emboli 
  • Pencernaan: gastro-oesophageal reflux (luka bakar di belakang sternum), penyakit esophageal, tukak lambung dan pankreatitis.

Prognosis sakit dada

Semua tergantung dari penyebab dada terasa sakit. Bagaimanapun, selain tidak menyenangkan, sensasi tersebut menimbulkan stres. Hal ini karena nyeri dada mengingatkan pada gangguan jantung. Untuk mengetahui asal mulanya dan meyakinkan diri, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter Anda.

Jika terjadi angina stabil, nyeri dapat membatasi aktivitas fisik dan memicu kecemasan. Minum obat dan pemantauan medis yang memadai harusnya dapat membatasi ketidaknyamanan yang terkait dengan angina.

Anamnesis sakit dada

Seperti pada umumnya diagnosis akan dilakukan oleh dokter dengan menanyakan riwayat kesehatan (baik individu maupun keluarga), menanyakan gejala, melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat tanda penyakit. Apabila diperlukan dokter juga dapat melakukan tes tambahan. 

Pemeriksaan penunjang, meliputi:

  • EKG 
  • Uji treadmill
  • Tes darah tepi
  • foto Rontgen dada
  • Ekokardiografi bahkan kateterisasi  dan angiografi jika diperlukan.

Cara mengatasi nyeri dada

Setelah penyebabnya di objekkan oleh dokter, perawatan yang sesuai akan ditawarkan. Misalnya cara mengatasi sakit dada kasus angina, penting untuk selalu membawa obat yang disebut turunan nitro (semprotan sublingual atau tablet) yang harus diminum segera setelah nyeri muncul. Tujuan dari pengobatan angina stabil juga untuk mencegah terulangnya “serangan angina” (pengobatan antianginal) dan untuk mencegah perkembangan penyakit (pengobatan dasar).

Dalam semua kasus dada nyeri (tidak peduli apakah berasal dari jantung, paru atau pencernaan), merokok harus dihentikan secepatnya.

Tentu semua gejala harus semua harus segera dipastikan segera oleh dokter. Tetapi Berdasarkan lokasi sakit, kita dapat membaginya menjadi 3 tempat, yaitu:

Cara mengatasi nyeri dada sebelah kanan

Sering berhubungan dengan penyakit, stres, gangguan pencernaan dan jantung, cedera dada, hingga hepatitis. Pada bagian yang sakit,  kompres dengan air hangat, konsumsi parasetamol untuk meringankan rasa sakit dan lepas atau tidak memakai bh yang terlalu ketat.

Cara mengatasi sakit dada tengah

Bagian ini umumnya dikaitkan dengan nyeri otot dan keabnormalan jantung, serta dapat disertai dengan dada terasa panas seperti terbakar dan dada terasa sesak. Kondisi ini dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan.

Cara mengatasi sakit dada sebelah kiri

Lokasi ini sering dikaitkan dengan serangan jantung, gangguan pencernaan dan keabnormalan paru. Pertolongan pertama dapat dilakukan dengan berbaring dan ambil nafas pendek beberapa kali. Longgarkan pakaian dan minum air putih. Selain itu, obat pereda rasa sakit juga dapat membantu meringankan.

Cara mengobati sakit dada secara alami 

Saran ini hanya dapat dilakukan apabila penyebab dada sesak dikarenakan adanya masalah pencernaan dan masalah otot, antara lain:

  • Kompres es di dada
  • Minum air putih atau teh atau susu hangat atau larutan cuka apel yang sudah dicampur air
  • Makan kacang almond dalam jumlah yang cukup, terlalu banyak justru akan memperparah keadaan.

Pencegahan sakit dada

Beberapa cara ini dapat menjadi langkah pencegahannya, antara lain:

  • Kelola stres
  • Hindari nikotin, penyalahgunaan psikotropika dan alkohol
  • Periksa secara rutin kadar lemak, tekanan dan gula darah
  • Gunakan masker penutup hidung agar tidak terjadi penularan infeksi saluran napas
  • Jaga berat badan ideal dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan tepat waktu
  • Gerak fisik teratur, minimal 3 kali per minggu dengan jangka waktu masing-masing 30 menit. Jalan lewatkan bagian pemanasan agar tidak terjadi cedera otot.

Referensi

  1. SehatQ: Nyeri Dada: (https://www.sehatq.com/penyakit/nyeri-dada)
  2. Infodatin Kemenkes: Situasi Kesehatan Jantung: (https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-jantung.pdf)
  3. Lifesytle Okezone: 4 Bahan Alami yang Bisa Mengobati Sakit Dada: (https://lifestyle.okezone.com/read/2017/05/12/481/1689420/berikut-4-bahan-alami-yang-bisa-mengobati-sakit-dada)
  4. Triasse: Nyeri Dada Tengah, Kanan, dan Kiri: Gejala, & Pengobatan: (https://artikel.triasse.com/info-sehat/kesehatan-tubuh/penyebab-gejala-pengobatan-nyeri-dada/)

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *