Schistosomiasis

Schistosomiasis adalah kecacatan yang didapati oleh cacing benalu yang lazimnya dinamai cacing schistosoma yang terdapat pada keong sebagai pengantarnya. Penyakit schistosomiasis diketahui sebagai kecacatan benalu membinasakan kedua sesudah malaria. Kecacatan tersebut dinamai pula dengan bilharzia. Terdapat pula yang mengartikan dan memahami bahwa schistosomiasis adalah kecacatan tropis yang menyerbu jutaan masyarakat di seantero bumi. Kecacatan ini melambangkan kecacatan menahun yang tertular dari interaksi dengan air, yang berpotensi larva benalu melalui selaput. Pribadi membentuk penularan disaat wujud larva benalu, yang dilayangkan oleh keong air tawar menusuk selaput sejauh interaksi dengan air yang terinfentasi.

Penjangkitan terbentuk disaat korban penyakit schistosomiasis mengotori pusat air tawar dengan kecemarannya yang memuat telur benalu yang pecah di air. Di kedalaman badannya, larva bertumbuh membentuk schistosoma kecukupan umur. Cacing tersebut hidup di selaput darah letak betina mengeluarkan peneluran. Sebagian telur dilepaskan dari badan melewati tahi atau kencing guna meneruskan rangkaian kehidupan benalu. Selainnya itu terjebak di rangkaian badan, ,mengakibatkan respon imunitas dan kerapuhan anggota badan secara progresif. Penjelasan mengenai kecacatan yang diperoleh dari cacing benalu, lazimnya ahli akan memakainya sebagai komponen makalah schistosomiasis. Mayoritas ahli pula memandang makalah schistosomiasis guna sebagai acuan penanganan penentuan pengobatan yang sesuai dengan korban.

Diagnosa schistosomiasis

Perihal lainnya melaksanakan medis secara terperinci guna menemukan seputar ciri-ciri dan penelitian fisik, berbagai penelitian pendukung sanggup dilaksanakan guna menolong diagnosa kecacatan schistosomiasis. Tersedia beragam pengujian yang sanggup dipakai guna menolong meyakinkan diagnosa, atau yanggup dipakai guna mengukur sisi badan mana yang terdampak penularan.

Berbagai cara yang dilaksanakan guna mendapati diagnosa :

  • Contoh kencing dan tahi : Penyakit schistosomiasis lazimnya didiagnosa dengan meneliti contoh kencing dan tahi. Pengujian tersebut menelusuri telur schistosoma dalam kencing dan tahi memakai mikroskop.

  • Pengujian darah : Pengujian darah antibodi atau antigen sanggup menggambarkan apakah korban mempunyai telur schistosoma atau sudah membentuk cacing schistosoma. Pengujian dibutuhkan berbagai disaat supaya pengujian ini mewujudkan positif. Pengujian ini sanggup meneliti anemia dan guna memandang apakah hati atau ginjal korban terkacaukan.

  • Rontgen dada : Kadangkala perihal tersebut sanggup menggambarkan apakah peparu terkacaukan.

  • Peralihan : Peralihan ultrasound terhadap hati atau jantung berpotensi bermanfaat guna menggambarkan apakah penyakit schistosomiasis sudah mengacaukan anggota badan yang lainnya. Kadangkala CT scan atau MRI dipakai, dominan bila otak atau sumsum rangka ekor terkacaukan.

  • Kolonoskopi atau sistoskopi : Kadangkala kecacatan tersebut di diagnosa sesudah membawa contoh dalam sebuah metode.

Penyebab schistosomiasis

Mayoritas pribadi dengan kecacatan tersebut, disamping daripada korban mempunyai ciri-ciri awalan atau tiada, terakhirnya menumbuhkan perkara yang amat gawat di sisi tubuh yang diincar telur schistosoma. Perkara kecacatan tersebut dinamai schistosomiasis menahu. Penyakit schistosomiasis sanggup meliputi beragam ciri-ciri dan perkara, tersesuaikan kepada wilayah yang tertular.

Contoh letak penularan :

  • Susunan pencernaan sanggup mengakibatkan anemia, sakit perut dan radang, diare dan darah di tahi.

  • Sistem terusan kemih sanggup mengakibatkan eksitasi terhadap kandung kemih, perih disaat kencing, kerap merasakan kencing dan darah di kencing.

  • Jantung dan peparu sanggup mengakibatkan batuk berkelanjutan, mengi, sesak nafas.

  • Susunan saraf atau otak sanggup mengakibatkan tegang, sakit kepala, ketidakmampuan dan kebas serta pusing.

Gejala schistosomiasis

Pertanda kecacatan tersebut kerap kali tak ternampak di awalannya. Lazimnya, pertanda seperti ruam atau gatal di selaput awalannya timbul harian sesudah penularan. Cacing schistosoma sanggup berdiam dan bertumbuh di kedalaman badan sejauh mingguan bahkan tahunan. Dalam hitungan harian sesudah penularan, korban berpotensi mendapati ruam atau gatal selaput. Pertanda tersebut lazimnya akan didapati sesudah terdampak penularan. Mayoritas pribadi tak mempunyai ciri-ciri terhadap tahapan awalan terhadap penularan ini.

Schistosomiasis

Telur schistosoma bergerak ke hati atau merambat ke usus atau kandung kemih. Langka, telur schistosoma dijumpai di otak atau sumsum rangka ekor dan sanggup mengakibatkan tegang, ketidakmampuan atau pembengkakan sumsum rangka ekor. Bagi pribadi yang kerap kali mendapati penularan sejauh tahunan, benalu tersebut sanggup menghancurkan hati, usus, peparu dan kandung kemih. Ciri-ciri tersebut didapati oleh respon badan kepada telur schistosoma yang diperoleh dari cacing schistosoma.

Pengobatan schistosomiasis

Dimasa kini, ramuan yang dipakai terhadap mayoritas pribadi ialah praziquantel. Tapi, ramuan tersebut cuma bekerja menentang cacing yang berkecukupan umur dan tak mengacaukan telur schistosoma dan cacing schistosoma yang masih kanak-kanak. Penyembuhan dengan ramuan ini gampang dan ukurannya berlandaskan bobot tubuh korban dengan dua ukuran dikirimkan sehari, yang terdapat urutannya berpotensi susunan imunitas manusia guna menyerbu benalu itu. Reaksi kekebalan itu sanggup mengakibatkan respon setempat, yang sanggup menaikkan pertanda korban. Kortikosteroid kerap dipakai guna menurunkan gejala respon itu. Tapi, respon tersebut memecahkan pemakaian praziquantel. Praziquantel dan oxamniquine melambangkan ramuan yang dipakai oleh para ahli kepada awalan tahan penularan, atau guna memulihkan korban yang tertular kecacatan tersebut.

Schistosomiasis okuler tak diperbolehkan dipulihkan dengan praziquantel. Anggota tubuh lainnya dengan penularan benalu hebat berpotensi tak berguna dengan layak dan membutuhkan perawatan suportif hingga reaksi hiperimun menurun sesudah penganjuran ramuan. Ramuan lainnya sudah dipakai terhadap sebagian korban tapi cara kinerjanya sempit. Ramuan barusan sedang dalam pengujian. Para ahli kecacatan yang kerap membentuk dan bersifat menjangkiti, ahli optik, dan ahli penyayatan sanggup memulihkan pribadi dengan penularan penyakit schistosomiasis. Perawatan penyayatan berpotensi tercakup pengambilan muatan neoplasma, ligasi varises esofagus, penyayatan shunt dan pengambilan granuloma.

Referensi

  1. Patient : Schistosomiasis : https://patient.info/infections/schistosomiasis-leaflet

  2. NHS : Schistosomiasis (bilharzia) : https://www.nhs.uk/conditions/schistosomiasis/

  3. WebMD : Schistosomiasis : https://www.webmd.com/a-to-z-guides/schistosomiasis#1

  4. MedicineNet : Schistosomiasis : https://www.medicinenet.com/schistosomiasis/article.htm

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *