Scorbut

Scorbut adalah amat dikenal sebagai defisiensi vitamin C yang gawat dan salah satu kekacauan gizi terlama yang ditemukan oleh manusia. Skorbut atau scurvy adalah suatu kecacatan dampak ketidakcukupan vitamin C atau asam askorbat yang nyata dan berkepanjangan, vitamin yang tak sanggup diwujudkan atau disimpan oleh badan. Satu hingga tiga bulanan tanpa asupan vitamin C telah lumayan mengakibatkan kecacatan skorbut atau sanggup dinamai kecacatan kudis. Ketidakcukupan tersebut sanggup dihubungkan dengan kecilnya asupan vitamin C atau kenaikan keperluan vitamin C dalam keadaan yang nyata. Vitamin C amatlah dominan dalam perwujudan kolagen (elemen jaringan normal), dan tiap ketidakcukupan vitamin mengacaukan sintesis jaringan secara wajar, perkara yang sanggup melandasi manifestasi klinis kekacauan tersebut.

Scorbut adalah kecacatan yang amat langka terbentuk di negara-negara  di mana buah-buahan dan sayuran segar tersedia dan dimana asupan bahan seluruh memuat vitamin C. Kadangkala kecacatan skorbut adalah kecacatan yang kerap dinamai kecacatan yang tak terlihat dikarenakan langka terbentuk (tak lazim), meskipun begitu penyakit yang ketidakcukupan gizi terbentuk pula di negara maju serupa Amerika Serikat.

Kecacatan skorbut atau scurvy sanggup menjadi penyakit yang sangat serius yang sanggup berujung pada kemangkatan karena infeksi atau pendarahan.

Gejala scorbut

Lazimnya ciri-ciri kecacatan skorbut  diawali sesudah setidaknya empat mingguan mengalami ketidakcukupan vitamin C yang gawat dan terjadi terus menerus. Lazimnya, bagaimanapun dibutuhkan waktu tiga bulan atau lebih untuk ciri-ciri yang bertumbuh terlebih pada orang berkecukupan umur.

Gejala awal terhadap kecacatan scurvy

  • Ketidakmampuan persendian

  • Kecapekan yang tak sanggup dipahami

  • Keinginan melahap menurun

  • Watak cepat marah

  • Kaki yang kesakitan

  • Demam ringan

Gejala kecacatan skorbut sesudah tiga bulanan bila tak diobati:

  • Anemia, disaat darah ketidakcukupan jaringan darah merah atau hemoglobin yang lumayan

  • Gingivitis atau gusi merah, dan lunak yang gampang berdarah

  • Perdarahan selaput atau pendarahan di dasar selaput

  • Tonjolan serupa memar di folikel rambut, kerap kali di rangka kering, dengan rambut sentral yang nampak serupa tutup botol, atau terpelintir, dan gampang hancur

  • Wilayah memar berwarna biru kemerahan hingga hitam yang melebar, kerap kali terhadap tungkai dan kaki

  • Keruntuhan gigi

  • Persendian yang halus dan bengkak

  • Sesak nafas

  • Nyeri dada

  • Mata kering, iritasi, dan perdarahan di bagian putih mata (konjungtiva) atau saraf optik

  • Mengurangi pemulihan cedera dan kesehatan kekebalan

  • Sensitivitas sinar

  • Pandangan suram

  • Peralihan suasana hati, kerap kali gampang tersinggung dan depresi

  • Perdarahan gastrointestinal

  • Sakit kepala

Scorbut

Bila tak diobati, kecacatan skorbut sanggup mengakibatkan yang membahayakan nyawa (kemangkatan).

Penyebab Skorbut

Scorbut adalah sebuah kecacatan yang amat langka. Penyakit scorbut atau scurvy diakibatkan dengan ketidakcukupan vitamin C. Asupan 110 mg asam askorbat per hari dibutuhkan bagi orang kecukupan umur berusia 20 hingga 60 tahunan, 120 mg untuk orang tua. Konsumsi 5 buah dan sayuran setiap hari sudah mencukupi kebutuhan.

Diagnosa Skorbut

Bila terdapat ciri-ciri penyakit skorbut, perihal yang sanggup dilaksanakan oleh ahli dalam mendiagnosa penyakit skorbut adalah:

  • Penelitian fisik

  • Pengujian laboratorium guna mengukur tingkat vitamin C dalam darah

Orang-orang yang bersangkutan:

Di Prancis, seperti di negara-negara Eropa lain atau di Amerika Serikat, scurvy adalah suatu kecacatan yang dikira sebagai kecacatan di masa lalu, masih relevan sampai saat ini. Insidennya bahkan mengalami kenaikan di Prancis dalam beberapa tahun terakhir dikarenakan kenaikan kelemahan. Hal ini terutama mempengaruhi orang-orang yang kurang beruntung. Prevalensi penyakit scurvy dengan demikian tinggi di antara para tunawisma.

Faktor resiko skorbut:

Penyakit skorbut ini terutama dapat menyerang orang-orang dari latar belakang yang kurang beruntung atau dalam keadaan genting (yang tidak makan 3 kali sehari memiliki pola makan yang buruk atau tanpa buah dan sayuran), orang tua yang tinggal di panti dan orang yang tinggal sendiri. Orang dengan peningkatan kebutuhan vitamin C (misalnya diabetes) berisiko lebih besar terkena penyakit scurvy ini. Terakhir, orang yang menderita patologi psikiatri atau kanker dan mereka yang merokok atau konsumsi alkohol berlebihan juga berisiko lebih besar mengalami kekurangan vitamin C, seperti juga mereka yang mengikuti diet ketat.

Pengobatan Skorbut

Seperti yang diketahui bahwa skorbut adalah kondisi yang disebabkan oleh kurangnya vitamin C dari makanan, maka perawatan pada penyakit skorbut melibatkan pemberian suplemen vitamin C pada tubuh, dapat melalui mulut atau suntikkan. Karena hal ini jarang terjadi, scurvy adalah penyakit yang biasanya bukan salah satu diagnosis pertama yang dipertimbangkan ketika Anda atau anak Anda mengeluhkan efek ini. Dan itu tidak biasa untuk menyaring kadar vitamin C pada tes darah rutin. Jika gejala dan riwayat medis menunjukkan kemungkinan itu adalah penyakit scorbut yang kekurangan vitamin C, maka Anda dapat dipastikan dengan tes darah.

Dosis vitamin yang dianjurkan untuk pengobatan skorbut adalah:

  • 1 hingga 2 gram (g) per hari selama 2 hingga 3 hari

  • 500 milligram (mg) selama 7 hari berikutnya

  • 100 mg selama 1 sampai 3 bulan

Dalam 24 jam, pasien dapat merasakan peningkatan pada kelelahan, kelesuan, nyeri, anoreksia, dan kebingungan. Tetapi jika pada memar, pendarahan, dan kelemahan mulai sembuh dalam waktu 1 hingga 2 minggu lamanya.

Setelah 3 bulan, pemulihan total dimungkinkan terjadi. Efek jangka panjang tidak mungkin terjadi, kecuali dalam kasus kerusakan gigi yang parah.

Pencegahan Skorbut

Untuk pencegahan skorbut adalah:

  • Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran untuk menutupi kekurangan pada vitamin C

  • Mengurangi diet yang sangat ketat

  • Mengurangi dalam merokok dan mengkonsumsi alkohol yang sangat dibutuhkan.

Referensi

  1. Healthline : What is scurvy : https://www.healthline.com/health/scurvy

  2. MedicalNewsToday: Diagnosis of scurvy: https://www.medicalnewstoday.com/articles/155758#_noHeaderPrefixedContent

  3. Britannica: Scurvy : https://www.britannica.com/science/scurvy

  4. Medical Dictionary : Scurvy : https://medical-dictionary.thefreedictionary.com/scurvy

  5. VerywellHealth : What is Scurvy : https://www.verywellhealth.com/what-is-scurvy-401331

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *