Sindrom Horner

Sindrom horner adalah percampuran dari pertanda dan ciri-ciri yang didapati dari terkacaunya jalan saraf dari otak ke muka dan optik di satu sisi tubuh. Lazimnya, sindrom horner mengakibatkan volume pupil mendapati kemerosotan, selaput optik lemas dan peluh di sisi muka yang terdampak. Terdapat pula yang memahami bahwa horner syndrome adalah dampak dari perkara medis lainnya, serupa stroke, neoplasma atau trauma rangka ekor. Dalam sebagian perkara, tak terdapat penyebab yang sanggup dijumpai. Tak terdapat perawatan secara tertentu bagi kecacatan horner syndrome, tapi pemulihan bagi penyebab yang melandasinya sanggup memulihkan kegunaan saraf simpatis secara wajar. Mayoritas masyarakat  mengetahui dengan sebutan horner syndrome.

Secara landasannya kecacatan horner syndrome berhubungan dengan saraf simpatis. Ada yang cuma memahami tentang pengertian saraf simpatik adalah saraf yang berasal terhadap sumsum rangka ekor di wilayah dada dan pula di pinggang. Para ahli lazimnya kerap kali mengaitkan antara pengertian saraf simpatik dan kecacatan horner syndrome.

Sindrom horner melambangkan percampuran dari berbagai ciri-ciri yang timbul disaat sekumpulan saraf yang dinamai sebagai tangkai saraf simpatis yang mendapati keruntuhan. Pertanda dan ciri-ciri yang timbul di sisi yang serupa dikarenakan melambangkan lesi terhadap tangkai saraf simpatis. Ditandai dengan pupil miosis, peluh yang mendapati kemerosotan dengan enophthalmos terang. Tapi mayoritas pertanda yang kerap dijumpai berupa pupil miosis. Amat dimengerti sesuai dengan pemahaman sindrom horner adalah penggabungan yang tercipta diantara ciri-ciri dan pertanda dari susunan saraf yang terdapat dalam tubuh.

Dengan memandang mengenai pengertian saraf simpatik maka sanggup diterangkan bahwa tangkai saraf simpatis timbul dari sumsum rangka ekor di dada, dan dari sana kemudian menjalar ke sisi leher dan muka. Secara landasannya saraf melambangkan sisi dari susunan saraf simpatis. Sesudah horner syndrome tersebut sudah dijumpai, pencitraan medis dan reaksi terhadap obat tetes optik terkhusus berpotensi dibutuhkan guna menemukan letak perkara dan penyebab yang melandasinya.

Diagnosa sindrom horner

Para ahli atau ahli mata sanggup melaksanakan pengujian guna meneliti kecacatan horner syndrome. Mereka akan menjalankan penelitian fisik dan mengajukan berbagai pertanyaan mengenai sejarah kesehatan guna menemukan apakah penderita mempunyai kecacatan atau luka yang sanggup mengakibatkan keruntuhan saraf. Lantas, mereka akan meneteskan obat ke optik penderita guna memandang bagaimana respons pupil. Dikenakan bila mendapati kecacatan ini, maka sanggup diyakinkan optik akan mendapati pupil miosis. Pengujian lainnya menggambarkan perkembangan, keruntuhan atau trauma yang sanggup mengakibatkan sindrom horner.

Para ahli berpotensi mengirimkan :

  • Sinar X
  • MRI. Magnet yang kokoh dan gelombang radio yang memberikan tuaian ilustrasi yang terinci.
  • CT scan. Sebagian sinar-X dari segi yang tak sama digabungkan guna menggambarkan ilustrasi yang amat sempurna.
  • USG karotis. Gelombang bunyi menciptakan ilustrasi arteri karotis.

Ahli pula berpotensi mempunyai keinginan guna melaksanakan pengujian terhadap darah atau urin guna meneliti perkara kesehatan yang sanggup mengakibatkan keruntuhan saraf.

Penyebab sindrom horner

Kelaziman dari penyebab kecacatan sindrom horner ialah keruntuhan jalan saraf di pertengahan otak dan muka yang dinamai sebagai susunan saraf simpatis. susunan saraf ini mengendalikan banyaknya perihal yang diantaranya dimensi pupil, degup jantung, penekanan darah, peluh dan lainnya. Susunan tersebut mempunyai potensi terhadap badan menunjukkan reaksi dengan betul di tiap peralihan di wilayah di sekelilingnya. Terdapat tiga sisi jalan yang tak sama, yang dinamai neuron, yang berpotensi menciptakan keruntuhan terhadap kecacatan sindrom horner. Dengan kata lain sesuai dengan pemahaman horner syndrome adalah perpaduan ciri-ciri yang diciptakan pada saraf yang akan menimbulkan dampak berupa kecacatan. Neuron tersebut mempunyai tiga bagian, yang masing-masing mempunyai potensi penyebab keruntuhan yang tak sama. Jalan neuron tahap awal bergerak dari landasan di sisi otak ke ujung sumsum rangka ekor.

Penyebab keruntuhan yang didapati meliputi :

  • Cedera terhadap leher
  • Stroke
  • Neoplasma
  • Kecacatan serupa multiple sclerosis yang mengacaukan lipit luar pengaman neuron
  • Liang atau kista rang ekor

Jalan neuron tahap kedua bergerak dari rangka ekor, melalui wilayah dada sisi atas, ke sebelah leher. 

Penyebab keruntuhan di jalan ini mencakup :

  • Pembedahan liang dada
  • Keruntuhan pembuluh darah yang dominan terhadap jantung
  • Neoplasma terhadap pembungkus luar pengaman neuron
  • Kanker paru-paru
  • Luka traumatis

Jalan neuron tahap ketiga merentang dari leher ke selaput muka dan urat yang mengendalikan iris dan selaput mata.

Penyebab keruntuhan di tahapan ini mencakup :

  • Luka atau keruntuhan terhadap arteri karotis atau vena jugularis di sebelah leher.
  • Sakit kepala yang serius, tercakup migrain dan kesakitan kepala cluster.
  • Penularan atau neoplasma di bawah kerangka.

Kelaziman penyebab yang dipunyai anak-anak mencakup :

  • Neuroblastoma. Melambangkan neoplasma terhadap susunan hormonal dan saraf.
  • Luka ketika lahir di pundak atau leher.
  • Kecacatan aorta di jantung letak mereka ketika dilahirkan.

Terdapat pula dengan istilah sindrom horner idiopatik, tapi penyebabnya belum ditemukan.

Horner Syndrome

Gejala sindrom horner

Horner syndrome lazimnya cuma menyerbu satu sisi muka. Pertanda atau ciri-ciri nya mencakup :

  • Terciptanya pupil miosis secara berkelanjutan
  • Perbedaan secara dominan dalam dimensi pupil diantara kedua mata
  • Kurangnya atau perlahannya pembukaan pupil yang terdampak di dalam sinar yang suram.
  • Selaput mata sisi atas yang lemas
  • Ketidakcukupan kenaikan terhadap selaput optik sisi bawah, kadangkala dinamai ptosis bertentangan
  • Penampakan lekuk di optik
  • Kurangnya atau rak terdapat peluh baik di semua sisi muka atau di sisi selaput yang terbungkus di sisi yang terdampak.

Pertanda dan ciri-ciri, dominannya ptosis dan anhidrosis, berpotensi tak ternampak dan susah diketahui.

Pengobatan sindrom horner

Penyembuhan bagi kecacatan horner syndrome tergantung terhadap penyebab yang melandasinya. Tak terdapat perawatan yang sanggup diawali hingga memperoleh diagnosa yang betul diciptakan.

Berbagai penyembuhan yang masuk akal tercakup :

  1. Penyayatan, sinaran atau kemoterapi bagi kanker
  2. Agen anti-platelet dan pemulihan invasif minimal serupa angioplasti
  3. Agen pelebur tumpukan, bagi tipe stroke terkhusu
  4. Antibiotik atau obat antivirus, bagi penyebab penularan
  5. Obat anti inflamasi

Perihal tersebut berpotensi membutuhkan intervensi dari beragam tipe khusus secara medis, serupa ahli peparu, ahli saraf optik, dan ahli onkologi. Dalam mayoritas perkara, ciri-ciri kecacatan horner syndrome akan lenyap sesudah keadaan yang melandasinya ditanggapi. Dalam perkara lainnya, tak terdapat perawatan yang tersedia.

Referensi

  1. WebMD : Horner Syndrome : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/horner-syndrome/symptoms-causes/syc-20373547
  2. Healthline : What Is Horner’s Syndrome? : https://www.healthline.com/health/horners-syndrome
  3. Mayo Clinic : Horner syndrome : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/horner-syndrome/symptoms-causes/syc-20373547
  4. Verywellhealth : An Overview of Horner Syndrome : https://www.verywellhealth.com/horner-syndrome-overview-4176967

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *