Tatto

Tatto sudah menjadi sebuah ikon gaya di kalangan muda bahkan jumlah pemilik tatto terus meningkat jumlahnya. Tatto mulai dikenal luas di eropa sejak tahun 1970 an yang pada awalnya dikenalkan oleh para pelaut yang memiliki tato di badan mereka. 

Saat ini pandangan terhadap orang bertato tidak sama dengan pandangan beberapa dekade silam. Tatto asli kini lebih dianggap sebagai sebuah seni yang diminati kalangan muda meski proses tatto seringkali menyakitkan bahkan dapat mengundang bahaya. Hal ini dikarenakan  tatto adalah sebuah seni menghias tubuh dengan menggunakan tinta berwarna ataupun tidak, persis di bawah epidermis kulit. Proses tatto yang dilakukan di salon tato menggunakan jarum khusus ditengarai rentan menularkan penyakit terutama yang berkaitan dengan darah disamping mengundang reaksi alergi.

Jenis dan Bagaimana Tatto dibuat

Ada dua jenis tatto yang berkembang dan ditawarkan di salon tato.Jenis yang pertama adalah jenis tatto temporer atau tatto sementara. Tatto ini diaplikasikan tidak menggunakan jarum pada permukaan kulit luar menggunakan jenis tinta yang dapat hilang hanya dalam beberapa waktu saja. Jenis tatto lainnya yaitu tatto permanen dengan melibatkan peralatan tato seperti jarum dan tinta permanen. Tatto asli dibuat dengan bantuan jarum tatto yang disuntikkan tepat di bawah permukaan kulit. Jarum telah dilengkapi dengan pewarna untuk memahatkan goresan di bawah lapisan kulit. Tato kulit mengenai jaringan hidup yang mengandung pembuluh, saraf dan kekebalan tubuh. Jika luka kecil yang disebabkan jarum tatto dapat hilang dengan mudah maka hasil karya seni berupa tatto di badan akan diperoleh sebaliknya orang bisa saja memberikan reaksi berbeda dan menyebabkan alergi bahkan penyakit kulit akibat tato. 

Resiko yang muncul karena tatto 

Tatto adalah pahatan yang diaplikasikan dengan bantuan jarum beserta pigmen berwarna di bawah jaringan permukaan kulit. Aplikasi tatto tubuh boleh jadi sebuah trend kekinian yang di satu sisi banyak diminati namun di sisi yang lain dapat memicu munculnya akibat – akibat yang tidak diinginkan bagi kesehatan.

Berbagai efek tato yang bisa dialami jika memakai tatto permanen :

  • Resiko terkontaminasi virus. Peralatan tatto jika tidak disterilkan setelah digunakan kepada seseorang dapat menjadi penyebab penularan infeksi virus melalui darah seperti halnya HIV, Hepatitis A dan B.
  • Memancing reaksi alergi dan infeksi. Efek tato dapat menyebabkan tubuh mengalami gatal-gatal,kemerahan dan meradang dikarenakan pigmen warna yang tidak dapat ditoleransi. Pada kasus tatto tubuh pigmen warna dari tinta dapat menyebabkan penyakit kulit akibat tato hingga akhirnya proses penghapusan tato kulit dengan laser bisa jadi harus dilakukan apalagi jika menggunakan jenis tinta permanen yang sulit dihapus dan efek toksikologinya dalam jangka panjang tidak bisa diketahui.
  • Berpeluang menyebabkan keloid. Luka yang ditinggalkan dalam proses aplikasi tatto dapat berkembang menjadi luka parut berupa benjolan yang membuat permukaan kulit tidak rata.
  • Menyembunyikan gejala penyakit bahkan kanker kulit. Pada orang bertato gejala atau tanda adanya gangguan pada kulit termasuk tanda-tanda kanker dapat tersamarkan karena tatto. Hal ini dapat membuat penyakit yang terjadi pada kulit karena sebab alergi atau kanker sulit dikenali.  

Tattoo

Menghindari efek buruk tatto 

Meski nampak keren efek tato yang kurang baik tak dapat dipungkiri. Memastikan keselamatan anda jika hendak mengaplikasikan tatto di tubuh maka beberapa hal berikut harus menjadi pertimbangan :

  • Memastikan bahwa salon tato yang anda kunjungi telah mendapatkan verifikasi dari Dinas kesehatan atau lembaga terkait untuk kehigienisan dan sanitasi yang diterapkan.
  • Selalu menanyakan kepada seniman tatto apakah mereka telah melakukan standar sanitasi yang diperlukan terhadap seluruh peralatan yang digunakan. 
  • Pilih tempat penyedia tatto yang benar-benar memiliki lingkungan yang bersih dan memberikan layanan profesional. 

Pembuatan tatto juga harus dihindari oleh mereka yang mempunyai penyakit tertentu seperti penderita eksim, psoriasis, lupus kulit, sarkoidosis atau vitiligo.

Referensi

  1. healthline : What are The Risks of Getting a Tattoo ? : https://www.healthline.com/health/tattoo-side-effects
  2. Health 24 : 5 Dangerous Health Risks of Tattoos : https://www.news24.com/health24/medical/skin/about-skin/5-dangerous-health-risks-of-tattoos-20180504
  3. Huff Post : Everybody has a tattoo but Nobody Talks about it side effects : https://www.huffpost.com/entry/everybody-has-a-tattoo-but-nobody-talks-about-the-side-effects_n_55c3ad03e4b0d9b743db4f7c

Ratna Sari

Ratna Sari adalah seorang ahli kecantikan yang bekerja di salah satu klinik "Kecantikan Kulit" dan di handaldok.com sebagai penulis artikel medis. Dia percaya bahwa memiliki kulit dan rambut yang sehat sangat didambakan oleh sebagian besar wanita. Kulit dan rambut dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang, terutama bagi wanita. Di waktu luangnya, ia mempelajari psikologi manusia dan tertarik pada onkologi.

Mungkin Anda juga menyukai