Temulawak
Pemahaman Temulawak
Nama latin temulawak adalah curcuma xanthorrhiza. Temulawak adalah tanaman asli Indonesia. Tanaman ini biasanya ditemukan di negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina. Di Indonesia temulawak merupakan bahan dasar dari ramuan herbal yang sering disebut dengan jamu. Manfaat jamu temulawak sangat banyak.
Kegunaan Temulawak
Apa manfaat temulawak? Sejak zaman kuno manfaat temulawak adalah sebagai pengobatan atau pengendalian berbagai penyakit seperti sariawan, sakit perut, sembelit, diare berdarah, disentri, arthritis, demam pada anak-anak, hipotrigliseridemia, wasir, untuk mengobati penyakit ginjal dan hati, keputihan, rematik, erupsi kulit, dan kurang nafsu makan. Hal ini dikonfirmasi karena temulawak memiliki sifat farmakologi seperti anti inflamasi, antibakteri, antioksidan, neuroprotektif, nefroprotektif, anti tumor dan aktivitas hepatoprotektif.
Temulawak sudah mulai diekspor ke negara-negara Eropa sejak tahun 1963 yang digunakan sebagai obat dispepsia, penyakit kulit, infeksi dan penyakit pada liver. Selain itu, temulawak juga sangat berguna untuk kecantikan. Fungsi temulawak untuk kecantikan adalah mengurangi jerawat.
Studi ilmiah menunjukkan bahwa rimpang temulawak mengandung fitokimia yang sangat melimpah, yaitu terpenoid dan kurkuminoid. Kurkuminoid adalah kandungan temulawak yang utama. Bagian obat utama yang banyak mengandung seskuiterpen dan kurkuminoid adalah rimpangnya. Apa itu rimpang atau rhizoma? Rimpang atau rhizoma adalah batang tumbuhan yang tumbuh ke dalam tanah. Oleh karena itu, permintaan pasar global untuk rimpang temulawak selalu meningkat dari waktu ke waktu.
Studi Bioteknologi
Karena alasan permintaan pasar yang sangat tinggi, penelitian bioteknologi melalui propagation dan fertilisasi in vitro pun dilakukan. Perlakuan bioteknologi seperti elisitasi menggunakan ekstrak ragi dan penambahan colchicine dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan biomassa dan akumulasi kandungan senyawa aktif pada temulawak.
Cara Mengkonsumsi Temulawak
Secara tradisional, tanaman obat temulawak dikonsumsi dalam bentuk aslinya, rebusan,seduhan, bubuk dan bahkan sebagai bahan makanan. Selain itu, rimpang temulawak juga diproses secara industri setengah jadi seperti minyak atsiri, simplisia, pati dan di ekstrak. Dalam proses industri penuh, temulawak diproses menjadi makanan, minuman, kosmetik, sirup, bubuk instan, tablet, dan kapsul temulawak yang sering dikombinasikan dengan tanaman herbal atau obat lain yang diproduksi secara komersial di Indonesia.
Misalnya campuran temulawak, kunyit, dan jahe yang dipercaya oleh masyarakat Jawa dapat meningkatkan stamina, menjaga daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan sistem pencernaan. Masyarakat Sulawesi sering mencampurkan herbal temulawak (curcuma xanthorrhiza) dengan brotowali dan daun sambiloto untuk mengobati penyakit lambung.
Farmakologi Temulawak
Temulawak berguna sebagai obat, yaitu sebagai :
- Antioksidan. Metabolisme aerobik dalam tubuh manusia dapat menghasilkan radikal bebas. Reaksi radikal bebas dapat menyebabkan penyakit degeneratif yang berbahaya termasuk gangguan mata degeneratif, pikun, asma, diabetes, aterosklerosis, kanker dan penyakit radang sendi. Antioksidan adalah senyawa yang bekerja secara sinergis dalam menangkap radikal bebas dengan cara menghambat reaksi oksidasi. Penelitian menunjukkan hasil bahwa temulawak memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi dan dipengaruhi oleh lokasi panen dan umur simpan temulawak. Semakin lama temulawak disimpan semakin menurunkan kandungan antioksidannya. Semakin tua temulawak semakin tinggi kadar antioksidannya karena semakin tua rimpang semakin tinggi kandungan kurkuminoidnya. Karena mengandung antioksidan yang tinggi, temulawak diyakini dapat menghambat penuaan.
- Antibakteri, Antijamur dan Anti Insektisida. Ekstrak rimpang temulawak, temulawak murni bahkan minyak atsirinya berpotensi menghambat bahkan membunuh mikroba patogen. Hal ini dimungkinkan karena kandungan senyawa fenolik pada temulawak yang dapat menghambat dinding sel atau membran mikroba dengan mengubah permeabilitas selnya yang mengakibatkan hilangnya molekul esensial pada mikroba.
- Anti Inflamasi. Kurkuminoid pada temulawak dapat menjadi anti inflamasi terutama dengan adanya germakon. Menurut penelitian, gugus hidroksil pada kandungan serum temulawak menghilangkan aktivitas peradangan.
- Antikanker dan Antitumor. Kegunaan serum temulawak adalah dapat menekan induksi bintik-bintik tumor di jaringan paru-paru dan perkembangan massa tumor intra abdominal. Karena itu banyak yang mengatakan fungsi temulawak adalah sebagai obat anti kanker.
- Antidiabetik. Ekstrak temulawak dapat menekan kandungan glukosa dalam darah. Selain itu temulawak juga mampu menurunkan trigliserida glukosa, asam lemak bebas dan komposisi insulin dalam tubuh. Menurut penelitian, temulawak dapat menekan dan menyembuhkan diabetes yang tidak tergantung dengan insulin, yang sebagian besar disebabkan oleh resistensi insulin yang diaktifkan oleh obesitas.
Selain hal hal yang dijelaskan di atas masih banyak lagi efek positif dari temulawak seperti perawatan kulit, hepatoprotektor dan toksisitas.
Referensi :
- Hindawi: Temulawak: Ethnobotany, Fitokimia, Bioteknologi dan Aktivitas Farmakologi: https://www.hindawi.com/journals/ecam/2021/9960813/
- BMC: Temulawak: Review Aktivitas Farmakologi dan Antikanker: https://cancerci.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12935-015-0255-4
- Oxford Academic: Aktivitas Imunostimulasi Ekstrak Polisakarida yang Diisolasi dari Temulawak: https://academic.oup.com/bbb/article/71/6/1428/5940237