Uveitis

Uveitis adalah yaitu peradangan atau pembengkakkan mata  yang mempengaruhi penglihatan menjadi terganggu. Meskipun langka, peradangan tersebut sering menyebabkan kebutaan.

Tidak adanya diagnosa awal dan upaya tindakan yang minim, dapat mengakibatkan kebutaan. Istilah uveitis dipakai dikarenakan kecacatan ini kerap menyerbu sisi mata yang dinamai uvea. Kecacatan itu pula mengganggu kanta, retina, saraf optik serta cairan vitreus, mengakibatkan pengurangan penglihatan atau kebutaan. Tetapi terdapat sebagian besar orang  yang hanya memahami pengertian uveitis merupakan sebutan yang melambangkan sekumpulan kecacatan inflamasi yang mengakibatkan penggelembungan dan keruntuhan rangkaian optik. Kecacatan tersebut dapat mengurangi pandangan atau mengakibatkan kehilangan penglihatan yang serius.

Uveitis dapat memberi masalah baru atau kecacatan penglihatan yang sudah  terbentuk dengan adanya peradangan mempengaruhi bagian tubuh lain. Hal tersebut dapat terjadi untuk semua usia dan terutama orang-orang yang berumur pertengahan 20-60 tahun. Uveitis dapat  berjalan dalam jangka pendek (kritis) atau jangka panjang (menahun). Wujud uveitis yang sangat  gawat akan kambuh  berkali-kali. Sedangkan uvea adalah lipit pertengahan mata. Tetapi secara detail uvea adalah selaput optik yang terdapat di pertengahan sklera dan retina. Perihal tersebut meliputi iris tubuh siliaris (elemen yang terkait ke ligamen yang melindungi lensa masih di areanya) serta koroit. Ada beberapa tipe uveitis meliputi  anterior, intermediate, posterior dan  difus.

Bagian tersebut terdapat di dasar sisi putih optik. Susunan ini mengendalikan mayoritas unsur penglihatan, termaksud menyelaraskan dengan bermacam tahap sinar atau jangka objek. Pembengkakan pada satu atau kelebihan susunan tersebut dinamai uveitis. Uveitis seringkali dihubungkan dengan posterior, sedangkan pengertian posterior mengartikan bagian belakang optik. Terdapat pula pengertian uveitis posterior adalah wujud keanehan langka yang terbentuk dan mengartikankan tipe uveitis yang paling berhubungan dengan kehilangan pandangan. Dua wujud lainnya sangat  lazim, dan sering mengakibatkan ciri kritis, namun jarang berpengaruh pada kehilangan pandangan. Uveitis posterior juga disebut sebagai koroiditis, fokusnya terhadap pembengkakan koroid, sisi ekor uvea. Uveitis posterior dapat menganggu retina atau saraf optik dan dapat  mengakibatkan hilangnya pandangan selamanya atau kebutaan total.

Terdapat pula sebutan bagi uveitis anterior adalah pembengkakan terhadap lipit pertengahan optik. Lipit pertengahan tersebut mencakup iris dan rangkaian yang berdampingan, yang diketahui sebagai tubuh siliaris. Pada umumnya masyarakat hanya memahami uveitis anterior adalah pembengkakan yang mengacaukan iris dan tubuh siliaris. Uveitis berkaitan dengan  zat yang memuat optik, sedangkan uveitis posterior mengganggu lipis optik posterior serupa koroid atau retina.

Gejala uveitis

Diagnosa uveitis

Ketika penderita mendatangi dokter mata, pada umumnya penderita menjalankan penelitian dan pemeriksaan  optik yang menyeluruh dan mengumpulkan hasil-hasil cek kesehatan yang mendalam.

Penelitian optik lazimnya mencakup :

  • Pengukuran pandangan. Tanggapan pupil terhadap cahaya.
  • Tonometri. Penelitian tonometri menilai penekanan di kedalaman penglihatan.
  • Penelitian slit-lamp. Melambangkan mikroskop yang menggembung dan menyinari sisi depan optik dengan garis sinar.
  • Ophthalmoscopy. Pula diketahui sebagai funduskopi, penelitian  ini menyangkut perluasan pupil

Ahli berpotensi pula menyarankan :

  • Fotografi pewarnaan sisi kedalaman optik
  • Pencitraan Optical Coherence Tomography. Pengujian yang menilai kepadatan retina dan koroid untuk mencaritahu pembengkakan terhadap lipis
  • Angiografi fluoresens atau angiografi hijau indosianin. Pengujian memerlukan penyambungan kateter intravena di saluran darah.
  • Analisa cairan aqueous
  • Pengujian darah
  • Pengujian pencitraan. Radiografi, CT scan, atau MRI

Bila dokter mata  menduga  keadaan yang melandasi berpotensi membentuk penyebab uveitis, penderita berpotensi akan dikirimkan ke dokter mata lanjutan untuk penelitian medis normal dan penelitian laboratorium.

Terkadang , sulit untuk mengetahui penyebab khusus uveitis. Walaupun penyebab khusus tidak ditemukan, uveitis masih bisa berhasil disembuhkan. Pada kasus umum, penyebab uveitis tidak dapat disembuhkan. Namun, tetap memakai berbagai jenis perawatan untuk mengendalikan pembengkakan.

Penyebab uveitis

Dilihat dari pengertian uveitis merupakan penyebab yang sangat lazim dari kehilangan pandangan. Penyebab uveitis seringkali tidak diketahui penyebabnya dengan tepat, namun beberapa kondisi atau penyakit lainnya dapat memicu timbulnya uveitis.

Berbagai unsur penyebab uveitis :

  • Artritis terhadap remaja, psoriasis dan kekacauan autoimun lainnya serupa artritis reumatoid
  • Kecacatan inflamasi, serupa kecacatan kolitis ulserativa
  • AIDS – HIV dan kecacatan lain yang mengendurkan susunan imun

Penularan yang meningkatkan bahaya uveitis termasuk HIV, brucellosis, herpes simpleks, herpes zoster, leptospirosis, kecacatan lyme, sifilis, toksokariasis, toksoplasmosis, dan tuberkulosis. Uveitis dapat terbentuk sebagai reaksi imunitas yang  wajar guna menghindari penularan di kedalaman penglihatan. Pengujian menggambarkan bahwa kemungkinan terdapat kaitannya diantara bintik hitam dan uveitis. Bintik hitam terhadap selaput dianggap dapat mempengaruhi reaksi imun yang mengacaukan penglihatan dan selaput.

Gejala uveitis

Kecacatan tersebut dapat mengacaukan satu atau kedua mata, serta berpotensi timbul dengan cepat. Dalam berbagai kasus, hal tersebut sangat kompleks.

Ciri-ciri :

  • Mata memerah
  • Rasa nyeri
  • Pandangan suram atau menurunnya tingkat kesensitifan pada cahaya
  • Floaters, ada titik atau bercak kecil mata

Bila pasien mempunyai salah satu ciri di atas, perlu berkonsultasi ke dokter mata. Diagnosa dan perawatan yang sesuai dapat menolong melindungi penglihatan. Gejala tergantung pada tipe uveitis. Kelainan atau gangguan tersebut biasa muncul bersamaan namun dari jarang memiliki gejala yang berbeda.  Uveitis anterior bisa disebut iritis. Kecacatan tersebut merupakan wujud uveitis yang sangat umum mengakibatkan gangguan penglihatan. Uveitis anterior adalah jenis yang bertumbuh membentuk flare-up dan sering kambuh.

Pengobatan uveitis

Tujuan pengobatan uveitis adalah untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan, menghindari kerusakan mata dan menyembuhkan gangguan penglihatan. Tipe perawatan yang dianjurkan terrgantung dari tipe uveitis yang diderita pasien.

Pengobatan uveitis yang berpotensi :

  • Tetes optik kortikosteroid
  • Ramuan steroid oral
  • Latihan imunosupresan
  • Implan kortikosteroid diselipkan ke kedalaman optik melewati penyayatan

Implan kortikosteroid dipertimbangkan guna perawatan uveitis posterior.

Bila pasien mengalami uveitis anterior, dokter mata sangat berpeluang untuk menyarankan, kecuali steroid, ramuan tetes optik yang sanggup membesarkan pupil guna mengurangi rasa sakit. 

Referensi

  1. NORD : Posterior Uveitis : https://rarediseases.org/rare-diseases/posterior-uveitis/
  2. Mayo Clinic : Uveitis : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/uveitis/diagnosis-treatment/drc-20378739
  3. MedicalNewsToday : Uveitis: What you need to know : https://www.medicalnewstoday.com/articles/166410
  4. WebMD : What Is Uveitis? : https://www.webmd.com/eye-health/uveitis-inflammation-eye#1
  5. All About Vision : Uveitis, iritis and eye inflammation : https://www.allaboutvision.com/conditions/uveitis.htm

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *