Vaksin BCG
Imunisasi pada anak amat vital jadi IDAI memastikan rancangan imunisasi berdasar umur. Jenis vaksin anak yang didapat sekali sepanjang umur adalah vaksin BCG. Singkatan BCG adalah Bacillus Calmette-Guerin. WHO pun mengharuskan vaksin BCG di negara dengan level pengidap TB yang tinggi, misal Indonesia. Vaksin BCG atau singkatan BCG Bacillus Calmette-Guérin (Guérin) adalah tujuan pemberian vaksin guna menghindari tuberkulosis. Tuberkulosis diakibatkan oleh jangkitan Mycobacterium tuberculosis. Vaksin BCG merupakan vaksin yang mesti diberikan untuk anak-anak. Vaksin BCG bersumber dari bakteri Mycobacterium tuberculosis yang sudah dilemahkan. Fungsi vaksin BCG yang diinjeksikan dalam badan mengidentifikasi serta membangun imunitas terhadap bakteri itu.
Di samping menghindari tuberkulosis, tujuan pemberian vaksin atau manfaat imunisasi BCG boleh dipakai sebagai imunoterapi untuk kanker kandung kemih. Mencuplik dari IDAI, imunisasi BCG yang terkandung bakteri Mycobacterium bovis atau M. bovis yang sudah melalui proses pelemahan ini sudah banyak diberikan pada bayi demi mencegah penyakit TB serta radang otak dampak TB di sejumlah negara. Hingga sekarang manfaat imunisasi BCG masih amat terasa sebagai salah satu penghindar ampuh dalam memulihkan kelainan TBC. Imunisasi BCG bisa digunakan pada bagian bawah kulit serta umumnya terletak di lengan kiri atas.
Catatan menjelang vaksinasi BCG
Vaksin BCG akan dilakukan oleh ahli medis.
Menjelang vaksin BCG, mohon ingat hal berikut :
- Informasikan ahli medis jika terdapat reaksi alergi apa pun. Orang yang alergi terhadap vaksin atau bahan produk vaksin ada baiknya tak divaksin BCG.
- Diskusikan dengan ahli medis bila mengidap HIV dan AIDS, leukemia, limfoma atau kanker sebab kondisi imunitas badan pasti lemah.
- Ungkapkan pada ahli medis jika terdapat penderita TBC atau sedang dirawat dengan obat anti-TBC dalam keluarga.
- Infokan ahli medis jika sedang menjalankan terapi radiasi atau kemoterapi, atau baru saja menerima transplantasi organ.
- Ahli medis pun perlu mengetahui bila pasien sedang minum suplemen, produk atau obat-obatan herbal, termasuk antibiotik atau kortikosteroid.
- Jelaskan kepada ahli medis bila sedang hamil, menyusui atau berencana untuk hamil.
- Pasca vaksin BCG, kalau ada alergi obat maupun dampak negatif yang fatal dan overdosis ada baiknya minta bantuan medis secepatnya.
Dosis dan jadwal pemberian vaksin BCG
Vaksin BCG merupakan vaksin wajib untuk diberikan kepada anak-anak. Merujuk pada rencana imunisasi yang dikeluarkan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), jadwal vaksinasi BCG boleh dilakukan dari bayi baru lahir sampai dengan umur 1 bulan. Pada kawasan pengidap TB tinggi, bayi belum diinjeksi sesudah 3 bulan imunisasi BCG dilakukan dan disarankan untuk mengadakan tes tuberkulin. Dosis BCG yang diberikan oleh ahli medis akan didasarkan pada umur juga kondisi pasien dan tujuan pemberian pengobatan. Detail dosis BCG yang lazim diberikan adalah :
Tujuan pemberian: Mencegah tuberkulosis
Dosis BCG Dewasa: 0,2-0,3 ml diperlukan untuk injeksi ke dalam kulit.
Anak-anak di atas 1 bulan: Campur 0,2-0,3 ml obat dengan 1 ml air steril dan suntikkan ke kulit.
Anak di bawah 1 bulan: Campur 0,2-0,3 ml obat dengan 2 ml cairan steril dan suntikkan ke kulit.
Tujuan: Sebagai imunoterapi untuk kanker kandung kemih
Dewasa: Obat dapat diberikan dalam waktu 7-14 hari setelah hasil biopsi. Obatnya akan dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui kateter kemih. Donasi akan diselesaikan di setiap siklus.
Teknik pemberian vaksin BCG
Vaksin BCG akan divaksinasi oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter. Cara pemberiannya adalah dengan suntikan di lengan atas. Sebagai imunoterapi untuk kanker kandung kemih, vaksin akan dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui kateter.
Setelah vaksinasi, pastikan spot injeksi BCG tertutup dengan kain kasa setidaknya selama 24 jam. Dua hingga tiga bulan pasca vaksin BCG, ahli medis barangkali akan menyarankan tes Mantoux guna mengetahui keefektifan vaksin BCG.
Interaksi antara vaksin BCG dan obat lain
Jika imunisasi BCG digunakan dengan obat-obatan tertentu, interaksi obat ke obat dapat terjadi, seperti:
- Penggunaan dengan obat imunosupresif (seperti kortikosteroid atau siklosporin) meningkatkan risiko infeksi
- Ketika digunakan dengan imunoglobulin (seperti cytomegalovirus immunoglobulin (CMV IG) atau hepatitis B immunoglobulin (HBIG)), efek terapeutik dari vaksin BCG berkurang.
- Ketika digunakan dengan antibiotik seperti ciprofloxacin atau gentamicin, keefektifan vaksin BCG menurun.
Efek samping dan bahaya vaksin BCG
Imunisasi BCG aman serta kurang mengakibatkan dampak negatif yang mengancam. Dampak negatif yang lazim adalah rasa sakit pada area suntikan diberikan dan kulit sekitarnya tampak kering juga bersisik. Bila dampak tersebut tidak lenyap, hubungi ahli medis. Kalau terdapat reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, sebaiknya Anda juga segera memeriksakan diri ke dokter, seperti:
- Nanah, bisul atau abses di area kulit yang disuntik
- Area suntikan masih bengkak sesudah 2-3 hari
- Kelenjar getah bening membengkak
- Demam tinggi (suhu ≥39 derajat Celcius)
- Tidak nafsu makan
- berat badan turun
- Nyeri tulang
- Merasa sangat letih secara fisik