Hipertensi Paru

Hipertensi paru adalah keadaan yang sanggup mengancam jiwa dimana sanggup semakin memburuk dari waktu ke waktu, namun perawatan sanggup membantu gejala yang ada sehingga pasien mampu hidup lebih baik dengan penyakit tersebut. Hipertensi paru sanggup dinamakan hipertensi pulmonal. Hipertensi pulmonal adalah sebuah gangguan yang jarang dimana hasil dari penambahan tekanan darah di arteri pulmonalis. Hipertensi pulmonal ini diakibatkan oleh penyempitan diameter arteri di pulmonalis.

Mempunyai pulmonary arterial hypertension (PAH) artinya mempunyai tekanan darah tinggi dalam arteri yang mengalir dari jantung menuju paru-paru. berlainan dengan tekanan darah tinggi biasa. Pada PAH (Pulmonary arterial hypertension), arteri kecil dalam paru-paru jadi terhambat. Tidak gampang bagi darah untuk mengalir melewatinya, juga menaikkan tekanan darah di paru-paru. Jantung wajib beroperasi secara cepat dalam memompa darah lewat arteri tersebut, dan setelah beberapa saat otot jantung jadi lemah. Akibatnya, mampu mengakibatkan gagal jantung.

Hipertensi pulmonal adalah tipe tekanan darah tinggi dimana sanggup mempengaruhi arteri pada paru-paru serta sisi kanan jantung. Seperti yang dibahas bahwa hipertensi sanggup mengancam jiwa, tetapi hal tersebut hanya berlaku pada beberapa orang saja. Sekalipun tidak ada obat yang sanggup menyembuhkan, tetapi ada beberapa perawatan yang sanggup menangani setiap tanda serta memperpanjang umur pasien.

Berfungsinya jantung dan paru-paru

Darah bergerak lewat sirkuit di area jantung serta paru-paru. Jantung adalah pompanya, sedangkan  paru-paru adalah organ tempat dimana berlangsungnya pertukaran gas antara karbondioksida serta oksigen. Darah beserta karbon dioksida tiba di jantung kanan, ditransfer menuju paru-paru lewat arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Kemudian dievakuasi karbon dioksida serta diisi oksigen. Ia kembali ke jantung kiri lewat vena pulmonalis, dimana di pembahasan ini akan dijelaskan secara lengkap pengertian arteri pulmonalis serta vena pulmonalis. Ventrikel kiri kemudian mengeluarkannya ke organ lain lewat aorta.

Pengertian arteri pulmonalis serta vena pulmonalis:

  • Arteri pulmonalis. Pengertian arteri pulmonalis adalah pembuluh dimana darah mengalir dari ventrikel kanan menuju paru-paru, namun oksigenasi lewat penghambat alveolus kapiler di satu cara yang dinamakan sebagai hematemesis. Pengertian arteri pulmonalis sanggup juga diartikan pembuluh yang berfungsi mengantar darah beroksigen menuju jaringan. Arteri pulmonalis ada dua macam, yakni arteri pulmonalis kiri (sinistra) serta arteri pulmonalis kanan (dekstra).

  • Vena pulmonalis. Pengertian vena pulmonalis adalah pembuluh yang mengantar darah menuju jantung. Pengertian vena pulmonalis juga sanggup diartikan pembuluh yang bertugas mengantar darah beroksigen dari paru-paru menuju atrium kiri. Pengertian vena pulmonalis berdasarkan bentuk adalah bentuk yang cenderung lebih besar dibanding vena lain yang berdiameter 1 sentimeter, sekalipun cenderung lebih kecil pada wanita. Vena pulmonalis tersusun tiga lapisan jaringan otot polos yang dinamakan tunik. Susunan luar dinamakan tunika eksterna tebal, lapisan tengah media dinamakan tunika tipis, serta diikuti oleh lapisan tengah yang dinamakan tunika intima.

Hipertensi Paru

Gejala Hipertensi Paru

Gejala utama hipertensi paru, meliputi:

  • Sesak nafas, kelelahan parah serta pingsan

  • Peningkatan detak jantung

  • Edema di kaki, pembengkakan perut

  • Batuk darah

  • Sianosis

Pengertian sianosis adalah ketika kulit berubah warna menjadi biru maupun keabu-abuan sebab darah tidak sanggup membawa cukup oksigen. Di beberapa orang, perubahan warna barangkali lebih sering muncul di bantalan kuku maupun bibir. Kesimpulan dari pengertian sianosis sanggup diartikan sebagai perubahan warna pada kulit. Pengertian sianosis adalah rona kebiruan pada kulit, gusi, kuku, maupun selaput lendir yang diakibatkan oleh kurangnya oksigen dalam darah. Ketika darah teroksigenasi penuh, darah tampak merah cerah, jika kurangnya suplai oksigen, darah menjadi ungu tua maupun merah kebiruan. Kurangnya oksigen dalam suplai darah ke bagian tubuh, seperti bantalan kuku, kulit, maupun selaput lendir sanggup menyebabkan bagian tubuh tersebut berwarna kebiruan.

Perlu diketahui bahwa hipertensi pulmonal maupun hipertensi paru barangkali tidak menimbulkan tanda sama sekali hingga keadaan sampai di fase kritis (parah).

Komplikasi

Komplikasi utama hipertensi paru yaitu gagal jantung sebelah kanan maupun yang dinamakan cor pulmonale. Tekanan punggung di jantung serta peningkatan cara yang dibutuhkan dalam menjaga aliran darah sanggup mengakibatkan penyakit jantung yang dinamakan hipertrofi ventrikel kanan. Hal ini mengakibatkan ventrikel kanan jantung kolaps sebab dinding arteri yang melebat. Hal tersebut sanggup mengakibatkan jantung berproses terlalu cepat ventrikel membesar, serta tekanan darah berkembang. Ini merupakan komplikasi yang sanggup mengakibatkan kematian, sebab mampu memunculkan gagal jantung. Gagal jantung merupakan penyebab pokok kematian penderita hipertensi pulmonal.

Penyebab Hipertensi Pulmonal

Macam-macam penyebab hipertensi pulmonal, mencakup:

  • Gumpalan darah di paru-paru

  • HIV

  • Penggunaan narkoba ilegal (kokain maupun metamfetamin)

  • Gangguan hati

  • Penyakit jantung

  • Lupus, skleroderma, rheumatoid arthritis, serta gangguan autoimun lainnya

  • Cacat jantung sejak lahir

  • Kelainan paru-paru (emfisema, bronkitis kronis, maupun fibrosis paru)

  • Apnea tidur

Namun kadang kala dokter tidak sanggup mendeteksi akibat hipertensi paru-paru, lazimnya dinamakan hipertensi paru idiopatik, dimana gen tersebut barangkali hanya berperan di beberapa orang.

Faktor Risiko

Berbagai elemen sanggup menaikkan risiko hipertensi paru maupun pulmonal:

  • Keadaan sejarah keluarga

  • Berat badan berlebihan

  • Gangguan gumpalan darah

  • Paparan asbes

  • Gangguan gen (penyakit jantung bawaan)

  • Hidup di dataran tinggi

  • Pemakaian obat penurun berat badan tertentu

  • Pemakaian obat-obatan (kokain)

  • Pemakaian inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI)

Diagnosa Hipertensi Paru

Bila pasien menderita sesak nafas serta menemui dokter, barangkali dokter bertanya mengenai sejarah hidup pasien. Apakah pasien pernah merokok, apakah pasien mempunyai keluarga penderita penyakit jantung maupun paru, sudah berapa gejala penyakit ada, apakah gejala pernah hilang sebelumnya. Pertanyaan tersebut barangkali akan ditanyakan oleh dokter kepada pasien agar sanggup mendiagnosa penyakit pasien.

Dokter barangkali melaksanakan pengujian:

  • Ekokardiogram: Objek ultrasonografi jantung yang berdetak sanggup memeriksa tekanan darah di arteri pulmonalis.

  • CT scan: sanggup menunjukkan arteri pulmonalis yang membesar serta mampu menemukan masalah lain di paru-paru dimana sanggup mengakibatkan sesak napas.

  • Pemindaian ventilasi-perfusi (pemindaian V / Q): pengujian ini sanggup membantu menemukan penggumpalan darah yang sanggup mengakibatkan tekanan darah tinggi di paru-paru.

  • Elektrokardiogram (EKG atau EKG): EKG mampu melacak kegiatan jantung serta membuktikan apakah sisi kanan jantung sedang kegang.

  • Rontgen dada: sanggup membuktikan apakah arteri maupun jantung pasien membesar. Sinar-X dada sanggup membantu menemukan keadaan paru-paru maupun jantung lain yang barangkali mengakibatkan masalah.

  • Tes latihan: Dokter barangkali ingin pasien berlari diatas treadmill maupun mengendarai sepeda statis ketika pasien terhubung ke monitor, sehingga dokter sanggup melihat perubahan apa yang berlangsung dalam kadar oksigen, fungsi jantung, tekanan paru-paru, maupun hal lainnya.

Pengobatan Hipertensi Paru

Gangguan hipertensi pulmonal tidak sanggup dipulihkan, akan tetapi sanggup menaikkan status hidup pasien.

Perawatan obat untuk penyakit hipertensi pulmonal, mencakup:

  • Antikoagulan (menangani pembekuan darah di paru-paru)

  • Pengobatan gagal jantung kanan

  • Diuretik (mencegah edema)

  • Vasodilator (mengendurkan arteri pulmonalis)

  • Oksigen bila dibutuhkan.

Vasodilator telah menaikkan pengobatan hipertensi paru. Diantaranya paling ramai dipakai ialah antagonis reseptor endotelin (bosentan, sitaxentan serta ambrisentan), sildenafil (penghambat PDE5), serta analog prostasiklin (epoprostenol serta treprostinil). Diberikan lewat pandangan oral, hidung maupun lewat suntikan. Ini adalah termasuk perawatan seumur hidup.

Referensi

  1. Mayo Clinic: what is pulmonary hypertension : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pulmonary-hypertension/symptoms-causes/syc-20350697

  2. WebMD: pulmonary arterial hypertension : https://www.webmd.com/lung/pulmonary-arterial-hypertension

  3. Pfizer: pulmonary hypertension : https://www.pfizer.com/health-wellness/disease-conditions/pulmonary-hypertension

  4. Medical News Today: symptoms of pulmonary hypertension : https://www.medicalnewstoday.com/articles/272115#symptoms

  5. Very Well Health: what is cyanosis : https://www.verywellhealth.com/what-is-cyanosis-914778

  6. Healthgrades: cyanosis : https://www.healthgrades.com/right-care/symptoms-and-conditions/cyanosis

  7. Very Well Health: what is pulmonary vein : https://www.verywellhealth.com/pulmonary-vein-anatomy-4588173

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *