Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah obat buat manusia dimana serupa dengan kortisol, hormon dimana diproduksi oleh kelenjar adrenal secara alami. Terkadang kortikosteroid adalah obat dinamakan dengan istilah obat steroid. Kortikosteroid berbeda dari unsur steroid terkait hormon pria dimana disalahgunakan oleh beberapa atlet. Kortikosteroid yakni prednison dan kortison adalah kategori obat dimana secara efektif sanggup mengurangi peradangan. Tapi obat tersebut sanggup menimbulkan sejumlah efek samping dimana membatasi penggunanya. Kortikosteroid sanggup aktivitas sistem imun tubuh. Merek dagang kortikosteroid ada bermacam-macam serta mempunyai sejarah penggunaan yang panjang di Amerika Serikat. Mekanisme kerja kortikosteroid sangat cepat, dimana sanggup mengobati gejala parah secara tiba-tiba. Mekanisme kerja kortikosteroid tersebut juga tergolong sangat efektif. 

Nah, berikut jenis merek dagang kortikosteroid, meliputi:

  • Kortison
  • Prednison
  • Prednisolon
  • Metilprednisolon
  • Deksametason
  • Betametason
  • Hidrokortison

Kortikosteroid adalah obat dimana sanggup tersedia dalam banyak bentuk, yakni tablet, kapsul, obat tetes mata, lotion, krim, salep, serta suntikan. Dokter meresepkan obat tersebut berdasarkan masalah yang individu alami. Apa tujuan kortikosteroid diresepkan? Banyak masyarakat bertanya tentang obat tersebut. Penyakit apa yang sanggup diatasi oleh resep obat tersebut. 

Dokter meresepkan jenis obat kortikosteroid dengan sejumlah alasan, yakni:

  • Penyakit Addison. Hal tersebut sanggup berlangsung karena tubuh tidak memperoleh cukup kortison. Maka kortikosteroid sanggup membuat perbedaan. 
  • Transplantasi organ. Kortikosteroid sanggup menekan sistem imun tubuh serta mengurangi peluang penolakan organ. 
  • Peradangan. Peradangan sanggup menimbulkan kerusakan pada organ penting, namun kortikosteroid sanggup menolong nyawa. Peradangan terjadi saat sel darah putih digerakkan dalam melindungi dari infeksi serta senyawa lain. 
  • Penyakit autoimun. Keseringan sistem imun tubuh tidak bekerja dengan efektif, serta mengembangkan keadaan peradangan sanggup menimbulkan kerusakan. Namun kortikosteroid sanggup meredakan peradangan serta mencegah kerusakan. Kortikosteroid juga sanggup mengontrol cara kerja sel darah putih serta mengurangi kegiatan sistem imun tubuh.

Kortikosteroid juga sanggup menangani sejumlah keadaan penyakit selain dimana telah dimana disebutkan di atas, penyakit tersebut termuat asma, demam, gatal-gatal, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), lupus, radang usus, serta sklerosis ganda

Anjuran sebelum mengkonsumsi kortikosteroid

Sebelum mengkonsumsi kortikosteroid, ada sejumlah hal dimana wajib diketahui serta dikonsultasikan ke dokter.

Hal dimana wajib diketahui sebelum mengkonsumsi kortikosteroid:

  • Beritahu dokter bila Anda sedang hamil, menyusui, maupun sedang merencanakan kehamilan. 
  • Konsultasi ke dokter bila Anda sedang mengalami sejumlah penyakit, yakni penyakit jantung, penyakit hati, duodenum, gangguan mental, osteeoporosis, katarak, diabetes, epilepsi serta gangguan kulit. 
  • Beritahu tahu dokter bila Anda sedang mengkonsumsi obat lain termuat komplemen maupun produk herbal lainnya. 
  • Hindari penghentian konsumsi tiba-tiba tanpa petunjuk dari dokter, sering-seringlah konsultasi ke dokter. 
  • Beritahu dokter bila alergi terhadap obat tersebut. 

Kortikosteroid adalah

Dosis kortikosteroid

Merek dagang kortikosteroid paling lazim dikonsumsi adalah obat deksametason. Bila deksametason tidak tersedia, merek dagang lain (glukokortikoid alternatif) yakni prednison, metilprednisolon, maupun obat hidrokortison sanggup dikonsumsi. Untuk total dosis harian obat tersebut sama saja yakni obat deksametason pada lazimnya adalah 6 mg. Prednison 40 mg, Methylprednisolone 32 mg, Hidrokortison 160 mg.  Waktu paruh, durasi kerja, serta frekuensi pemberian bervariasi di antara kortikosteroid.

Berikut penjelasan mekanisme kerja kortikosteroid:

  • Mekanisme kerja kortikosteroid panjang. Obat deksametason, waktu paruh 36 sampai 72 jam, konsumsi sekali sehari.
  • Mekanisme kerja kortikosteroid menengah. Prednison serta metilprednisolon, waktu paruh 12 sampai 36 jam, konsumsi sekali sehari maupun dalam dua dosis terbagi setiap hari.
  • Mekanisme kerja kortikosteroid pendek. Obat hidrokortison, waktu paruh 8 sampai 12 jam, konsumsi dalam dua sampai empat dosis terbagi setiap hari.

Obat hidrokortison lazimnya dipakai dalam menangani syok septik pada pasien dengan COVID-19. Tidak seperti obat kortikosteroid lainnya, yakni obat deksametason kekurangan aktivitas mineralokortikoid serta mempunyai efek minimal pada keseimbangan natrium serta volume cairan. Dalam mengkonsumsi obat jenis kortikosteroid, pastikan ikuti panduan dari dokter maupun petunjuk pada kemasan obat. 

Interaksi obat kortikosteroid

Keadaan medis tertentu sanggup menguasai penggunaan obat ini. Pastikan sebelum mengkonsumsi obat kortikosteroid, Anda tidak dalam masalah sejumlah penyakit. Kortikosteroid sanggup mengubah efek obat lain. Peluang interaksi yang berlangsung dengan semprotan maupun suntikan steroid rendah. Perhatikan makanan apa yang Anda makan saat mengkonsumsi obat ini. Obat steroid tertentu tidak boleh dikonsumsi dengan makanan, karena interaksi sanggup terjadi. Jangan minum obat steroid bersamaan dengan jus jeruk bali. Tembakau serta alkohol juga sanggup menimbulkan interaksi dengan obat-obatan tertentu. Segera konsultasi bersama dokter Anda tentang efeknya pada kortikosteroid. 

Efek samping kortikosteroid

Obat kortikosteroid cuma diresepkan bila peluang manfaat pengobatan lebih lebih besar daripada risikonya. Lazimnya tidak ada efek samping kortikosteroid yang parah bila memakai suntikkan obat steroid, inhaler obat steroid, maupun jangka pendek tablet obat steroid. Namun, pengobatan jangka panjang dengan dosis tinggi, khususnya pada tablet obat steroid sanggup menimbulkan sejumlah efek samping kortikosteroid pada sejumlah individu. 

Peluang efek samping kortikosteroid dalam pengobatan jangka panjang, meliputi:

Bila Anda memiliki efek samping kortikosteroid dimana telah disebutkan diatas akibat mengkonsumsi obat kortikosteroid, segeralah konsultasi ke dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut terhadap kesehatan Anda.

Referensi

  1. healthline : what are corticosteroids : https://www.healthline.com/health/corticosteroids-what-are-they#when-are-they-prescribed
  2. Cleveland Clinic : corticosteroids : https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/4812-corticosteroids 
  3. NHS Inform : types of medicine corticosteroid : https://www.nhsinform.scot/tests-and-treatments/medicines-and-medical-aids/types-of-medicine/corticosteroids 
  4. MedicalNewsToday : corticosteroids : https://www.medicalnewstoday.com/articles/corticosteroids 

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai