Obat Ace Inhibitor

Apa itu obat golongan ace inhibitor?. Ace inhibitor adalah obat yang digunakan dalam mengatasi kasus gagal jantung, hipertensi, dan gagal ginjal kronis. Itu disebut juga dengan Angiotensin Converting Enzyme. Acei adalah obat yang membuat dinding pembuluh darah rileks, itu menurunkan tekanan darah.

Ace inhibitor telah lama digunakan sejak tahun 1981. Ini merupakan obat antihipertensi. Obat golongan ace inhibitor umumnya dapat ditoleransi pasien sehingga dokter meresepkannya pada pasien dengan gangguan yang dapat diredakan dengan obat-obatan ini.

Umumnya ace inhibitor adalah obat yang dikonsumsi di pagi hari. Terkadang itu dikombinasikan dengan obat lain seperti diuretik, dan lain sebagainya. Untuk pasien muda, cara kerja ace inhibitor ini lebih efektif, sehingga dokter sering meresepkannya. Sedangkan pasien yang sudah lanjut usia, dokter mungkin saja meresepkan obat selain acei ini. Mekanisme Kerja Ace Inhibitor

Mekanisme ace inhibitor bekerja dengan dua cara. Yang pertama, itu bekerja menghambat enzim di tubuh supaya tidak menghasilkan angiotensin II. Ini sesuai dengan namanya, angiotensin converting enzyme. Enzim angiotensin II adalah senyawa yang membuat penyempitan pembuluh darah. Semakin menyempitnya pembuluh darah maka itu memicu hipertensi dan kerja jantung menjadi lebih keras.

Acei adalah obat yang mengendalikan angiotensin II  karena jika tidak, itu dapat melepaskan hormon yang meningkatkan tekanan darah. Pada mekanisme kerja ace inhibitor yang kedua, itu turut membantu menurunkan level natrium di dalam ginjal. Oleh karenanya, mekanisme ace inhibitor dapat digunakan pada penderita gagal ginjal. Kadar natrium yang tinggi memicu tekanan darah yang tinggi juga. Ketika mekanisme kerja ace inhibitor telah bekerja pada tubuh, kerja jantung ringan dan dinding pembuluh darah melebar. Tubuh pun akan terasa lebih rileks. Obat acei juga membantu mengurangi jumlah cairan yang diserap kembali oleh ginjal.

Kondisi yang Membutuhkan Ace Inhibitor

Ada beberapa penyakit yang membutuhkan ace inhibitor sebagai pereda. Umumnya, obat ini untuk kasus penyakit berat.

Penyakit yang membutuhkan ace inhibitor adalah:

Dokter akan meresepkan obat golongan ace inhibitor pada pasien dengan kondisi seperti di atas. Jika Anda merasa mendapati gejala penyakit tersebut, segera temui dokter agar mendapat penanganan yang tepat. Salah satunya dengan pengobatan acei.

Jenis Obat yang Termasuk Golongan Ace Inhibitor

Apa saja yang termasuk ke dalam golongan ace inhibitor?. Acei adalah obat yang terdiri dari beragam jenis dan merek dagang. Berikut ini adalah ace inhibitor contoh beserta dengan dosis umum sesuai dengan kondisi pasien.

Captopril

Untuk obat captopril ini tersedia dalam merek: Acendril, Etapril, forten, Otoryl, Captopril, Scantensin, Acepress, Tensicap, Forten, dll.

Benazepril

Ace inhibitor contoh benazepril ini dapat mengobati gagal jantung dan hipertensi. Dosisnya:

Hipertensi

  • Dewasa, 10 mg, 1 kali sehari. Dosis pemeliharaan ace inhibitor adalah 20-40 mg/hari (dosis tunggal atau 2 dosis). Dosis maksimal 80 mg/hari.
  • Anak-anak 6 tahun ke atas, 0,2 mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis pemeliharaan 0,6 mg/kgBB 1 kali sehari. Dosis maksimal 40 mg/kgBB.

Gagal jantung

Dewasa, dosis ace inhibitors yaitu 2,5 mg, 1 kali sehari. Dosis maksimal yaitu 20 mg/hari.

Fosinopril

Ace inhibitor contoh selanjutnya adalah fosinopril. Dapat digunakan untuk hipertensi dan gagal jantung.

Obat ece inhibitor

Gagal jantung

Dewasa, 10 mg/hari. Dosis maksimal 40 mg/hari.

Hipertensi

  • Anak-anak, 5-10 mg/hari.
  • Dewasa, dosis obat ace inhibitor 10 mg/hari. Dosis pertama diberikan sebelum tidur. Dosis pemeliharaan 10-40 mg/hari.

Perindopril

Contoh obat ace inhibitor ini ditemukan dengan merek dagang Coveram, Bioprexum, Bioprexum plus, dan Cadoril.

Ramipril

Ramipril merupakan golongan ace inhibitor berikutnya. Merek dagang: Emerten, Ramipril, Cardace, hyperil, Triatec, Tenapril, Vivace.

Enalapril

Acei jenis ini terdapat dalam merek dagang: Tenace, Tenazide, Tenaten. Itu dapat mengobat kasus gagal jantung dan hipertensi. Dosis obat ace inhibitor ini yaitu:

Gagal jantung

  • Dewasa, 2,5 mg/hari. Dosis ace inhibitors dapat ditingkatkan hingga 20 mg. Dosis maksimal 40 mg/hari terbagi dalam dua dosis.
  • Lansia, 2,5 mg/hari.

Hipertensi

  • Anak dengan berat lebih dari 50 kg, 5 mg/hari. Dosis golongan ace inhibitor dapat ditingkatkan maksimal 40 mg/hari.
  • Anak dengan berat 20-50 kg, 2,5 mg/hari. Dosis acei ditingkatkan perlahan maksimal 20 mg/hari.
  • Dewasa, 2,5-5 mg/hari. Dosis pemeliharaan 10-20 mg sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 40 mg.

Lisinopril

Merek ace inhibitor contoh lisinopril yaitu Lipril 5, inhitril, Interpril 5, Nopril, Tensinop, Lisinopril Dihydrate, Lapril, Noperten, Odace, Tensiphar.

Trandolapril

Merek dagang trandolapril acei adalah Tarka. Mengobati hipertensi dan kondisi setelah serangan jantung. Dosisnya:

  • Setelah serangan jantung, dewasa 0,5 mg/hari dimulai 3 hari setelah serangan jantung. Dosis maksimal ace inhibitor 4 mg, 1 kali sehari.
  • Hipertensi, 5 mg, 1 kali sehari. Dosis pemeliharaan 1-2 mg. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 4 mg/hari.

Efek Samping Ace Inhibitor

Setelah mengetahui contoh obat ace inhibitor, perlu diingat bahwa obat ini memiliki efek samping yang mungkin saja terjadi pada beberapa orang. Terutama jika Anda sudah mengetahui Anda memiliki alergi terhadap ace inhibitors, beritahukan dokter Anda agar tidak terjadi risiko yang membahayakan.

Efek samping ace inhibitor yaitu:

Jika Anda mendapati efek samping ace inhibitor seperti di atas, segera hubungi dokter. Sebelum gejala semakin parah, Anda perlu menemuinya. Jika sudah parah, efek samping ace inhibitor bisa menyebabkan ruam, gatal, sesak napas, bengkak pada bibir dan kelopak mata.

Interaksi Ace Inhibitors

Ace inhibitors juga bisa bereaksi terhadap beberapa jenis obat. Anda tidak boleh mengonsumsi ibuprofen, naproxen, serta obat antiradang non-steroid lainnya. Itu dapat menurunkan efektivitas cara kerja ace inhibitor.

Serta, informasikan kepada dokter Anda, jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan, suplemen, dan obat herbal lain, sebelum mengonsumsi contoh obat ace inhibitor. Itu untuk mengurangi terjadinya resiko interaksi obat angiotensin converting enzyme.

Referensi:

  1. Mayo Clinic: Angiotensin-converting enzyme inhibitors: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/in-depth/ace-inhibitors/art-20047480
  2. MedicineNet: list of names, side effects, uses, dosage: https://www.medicinenet.com/ace_inhibitors/article.htm
  3. BHF: ace inhibitors: https://www.bhf.org.uk/informationsupport/heart-matters-magazine/medical/drug-cabinet/ace-inhibitors
  4. WebMD: Types of ace inhibitors: https://www.webmd.com/hypertension-high-blood-pressure/guide/treatment-ace-inhibitors
  5. RxList: Ace inhibitor drug class: types, side effect, & uses: https://www.rxlist.com/ace_inhibitors/drugs-condition.htm

Ratna Sari

Ratna Sari adalah seorang ahli kecantikan yang bekerja di salah satu klinik "Kecantikan Kulit" dan di handaldok.com sebagai penulis artikel medis. Dia percaya bahwa memiliki kulit dan rambut yang sehat sangat didambakan oleh sebagian besar wanita. Kulit dan rambut dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang, terutama bagi wanita. Di waktu luangnya, ia mempelajari psikologi manusia dan tertarik pada onkologi.

Mungkin Anda juga menyukai