Jantung Koroner

Penjelasan 

Arteri adalah pembuluh darah utama pada jantung yang mengandung kolesterol, nutrisi dan oksigen, berfungsi untuk membawa darah dari jantung ke seluruh jaringan tubuh. Trombosis arteri adalah gumpalan darah (trombosis) di pembuluh darah arteri. Kondisi ini bisa menghambat aliran darah ke organ tubuh tertentu sehingga berpotensi menyebabkan kondisi yang serius, seperti serangan jantung dan stroke.

Penyakit arteri koroner (CAD) atau penyakit jantung koroner (PJK) adalah suatu kondisi dimana asupan darah dari jantung terhalang atau terganggu, karena adanya pembentukan zat lemak pada pembuluh jantung utama (arteri). Ada 4 arteri koroner primer yang terletak di permukaan jantung, yaitu arteri koroner utama kanan, arteri koroner utama kiri, arteri sirkumfleksa kiri dan arteri desenden anterior kiri.

Arteriosklerosis adalah proses dimana jaringan pembuluh darah (arteri) mengalami pengerasan (sklerosis). Sedangkan, atherosklerosis merupakan proses terjadinya pembuntuan akibat penumpukan plak atau lemak di pembuluh darah. Serangan jantung atau infark miokard (omi) dapat berasal dari penyakit jantung koroner yang tidak terkontrol, dimana terjadi penyumbatan total aliran darah ke jantung secara mendadak karena pembekuan darah. Selama serangan jantung, suplai darah serta oksigen ke jantung terputus dan otot jantung mulai mati. 

Kini serangan jantung tidak hanya terjadi pada lansia, tetapi sudah mulai menyerang usia muda. Beberapa orang yang terkena serangan jantung, mungkin tidak akan merasakan gejala terlebih dahulu. Serangan jantung merupakan situasi yang serius dan harus segera dibawa ke unit gawat darurat karena dapat mengancam jiwa

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan diagnosis dokter, prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 883.447 orang, sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/gejala sebesar 1,5% atau diperkirakan sekitar 2.650.340 orang. Sedangkan berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya, 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung. 

Gejala Jantung Koroner

Penyebab jantung koroner

Penyebab CAD yang paling umum adalah cedera vaskular dengan penumpukan plak kolesterol di arteri (aterosklerosis), sehingga menyebabkan aliran darah ke jantung berkurang. Penumpukan plak ini dapat disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya:

  • Stres 
  • Genetik
  • Merokok
  • Obesitas
  • Kolesterol tinggi
  • Diabetes tingkat 2
  • Bertambahnya usia 
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Kurangnya aktivitas fisik olahraga
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan
  • Riwayat preeklamsia selama kehamilan
  • Wanita yang telah masuk masa menopause (premenopause)
  • Laki-laki memiliki risiko lebih tinggi terkena jantung koroner
  • Konsumsi berlebihan makanan yang mengandung lemak baik, lemak buruk, garam dan gula.

Gejala Jantung Koroner

Pada tahap awal, pengurangan aliran darah tidak menyebabkan gejala yang menunjukan seseorang terkena penyempitan pembuluh darah jantung, atau penyempitan arteri koroner. Hal ini menyebabkan penderita tidak menyadari bahwa mereka memiliki resiko penyakit jantung koroner, silent killer

Gejala dapat muncul apabila penyempitan terus terjadi dalam pembuluh darah. Berikut ini beberapa gejala yang akan dirasakan oleh penderita, diantaranya:

  • Lesu
  • Pusing
  • Nyeri dada
  • Keringat berlebih
  • Irama atau detak jantung menjadi abnormal (aritmia)
  • Sesak nafas (napas menjadi pendek dan terasa berat)
  • Gagal memompa darah sebanyak yang dibutuhkan tubuh, sehingga mengakibatkan serangan jantung

Gejala lain yang dapat muncul pada wanita adalah mual, muntah, sakit punggung, sakit rahang, sesak napas tanpa merasakan nyeri dada.

Komplikasi 

Penyakit jantung koroner yang tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan beberapa komplikasi yang dapat mengancam jiwa, antara lain:

  • Nyeri dada (angina)
  • Pembengkakan arteri (aneurisma)
  • Gangguan irama jantung (aritmia)
  • Penyempitan pembuluh darah (arteri perifer)
  • Arteri di paru terhalang oleh gumpalan darah (emboli paru)
  • Jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya (gagal jantung)
  • Penyumbatan aliran darah ke otot jantung (serangan jantung atau infark miokardial)
  • Hilangnya fungsi jantung, nafas, dan kesadaran secara tiba-tiba dan tak terduga (henti jantung).

Diagnosa 

Seperti pada umumnya setiap diagnosa akan dilakukan oleh dokter dengan menanyakan riwayat kesehatan (baik individu maupun keluarga), menanyakan gejala, melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan tes tambahan.

Pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop dilakukan untuk mendengarkan suara abnormal pada paru-paru dan jantung, mendengarkan irama jantung dan mengetahui tekanan darah.

Tes tambahan yang dapat dilakukan oleh dokter, antara lain:

Tes darah 

Tes darah dapat memperlihatkan kerusakan jaringan jantung dan dapat memastikan apakah terjadi serangan jantung. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, terkadang tes harus diulang selama 6-12 jam pertama.

Tes elektrokardiogram (EKG) 

Tes EKG dilakukan untuk melihat kerusakan jantung dengan memantau aktivitas listrik jantung, kerusakan jantung dapat mengakibatkan serangan jantung. Terkadang serangan jantung tidak dapat melihat kerusakan jantung, kondisi ini dinamakan infark miokard non-ST (NSTEMI)

Rontgen dada (X-Ray)

X-Ray dapat melihat kondisi jantung apakah ada pembesaran jantung dan apakah ada cairan pada paru-paru.

Ekokardiografi  (USG jantung) 

Tes pencitraan dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk membuat gambar jantung. Hasil tes ini mengungkapkan apakah jantung berfungsi dengan baik, melihat lokasi kerusakan jantung dan melihat apakah yang menjadi penyebab jantung tidak berfungsi dengan semestinya.

CT-scan jantung atau MRI jantung

CT-scan dan MRI jantung dapat dilakukan bersamaan untuk melihat apakah ada kerusakan pada jantung dan memeriksa timbunan kalsium di arteri. 

Kateterisasi jantung

Prosedur yang bertujuan untuk mendeteksi kondisi jantung dan untuk melihat area di mana plak mungkin telah menumpuk, dengan menggunakan tabung fleksibel lembut (kateter) dan menyuntikkan pewarna khusus yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena atau arteri di daerah leher, selangkangan atau tangan kemudian diarahkan ke jantung. Pewarna membantu meningkatkan citra radiografi arteri koroner Anda untuk mengidentifikasi penyumbatan.

Angiografi koroner

Angiografi koroner dapat dilakukan apabila kondisi tubuh stabil. Tes dilakukan dengan cara memasukkan cairan ke pembuluh darah dan menggunakan x-ray agar dapat melihat bagaimana proses aliran darah mengalir ke jantung. 

Tes stres atau treadmill tes

Tes khusus ini mengukur tekanan pada jantung selama aktivitas fisik dan ketika beristirahat, dilakukan dengan memantau aktivitas listrik jantung ketika berjalan di atas treadmill atau mengendarai sepeda statis. Pencitraan nuklir juga dapat dilakukan sebagai bagian dari tes ini. Bagi mereka yang tidak dapat melakukan latihan fisik, obat-obatan tertentu dapat digunakan sebagai gantinya untuk pengujian stres.

Pengobatan jantung koroner

Perawatan pada setiap penderita akan berbeda, hal ini tergantung pada kondisi kesehatan, faktor risiko, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Pengobatan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:

Obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan yang dapat diberikan oleh dokter, antara lain:

  • Obat penurun kolesterol, seperti statin, niacin dan fibrat
  • Obat penghilang rasa nyeri di dada, seperti ranolazine dan nitrogliserin
  • Obat pengencer darah dan obat pencegah terjadinya serangan jantung berulang, seperti aspirin
  • Obat penghambat reseptor beta (memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah), seperti beta blocker yang juga dapat mengurangi risiko terjadi serangan jantung berulang.
  • Obat penghambat kanal kalsium atau calcium channel blocker (CCB) untuk mengendurkan pembuluh darah dan meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung sekaligus mengurangi beban kerja jantung, seperti dilt-XR pro (diltiazem), isoptin SR pro (verapamil) dan tiazac pro (diltiazem)

Pembedahan 

Apabila perubahan gaya hidup dan pengobatan tidak menunjukan hasil yang diharapkan, dokter dapat merekomendasikan prosedur pembedahan untuk meningkatkan aliran darah ke jantung. Berikut beberapa jenis pembedahan yang dapat dilakukan dokter, diantaranya:

Angioplasti (pemasangan ring)

Berfungsi untuk melebarkan arteri yang mengalami penyumbatan dan menghaluskan penumpukan plak dengan menggunakan balon, untuk membantu menjaga lumen tetap terbuka setelah prosedur.

Operasi cangkok bypass arteri koroner

Operasi ini dilakukan dokter dengan mengubah rute darah di sekitar penyumbatan, agar aliran darah ke jantung dapat pulih kembali.

Enhanced external counter pulsation (EECP) 

EECP adalah suatu terapi untuk meringankan nyeri di dada. Terapi ini akan membentuk cabang pembuluh darah baru di sekeliling pembuluh darah arteri jantung yang tersumbat dan menyebabkan nyeri dada.

Konsumsi bahan-bahan alami 

Nutrisi dan makanan alami dapat menjadi pilihan untuk pengobatan jantung koroner, beberapa nutrisi mungkin juga dapat peroleh dalam bentuk suplemen. Namun sebelum mengkonsumsinya, berkonsultasilah dengan dokter. Bahan-bahan alami tersebut, antara lain:

  • Fitosterol

Fitosterol atau sterol tumbuhan, merupakan senyawa yang hanya ditemukan di tanaman, dan menjadi lawan dari kolesterol jahat. Zat ini dapat ditemukan di kacang-kacangan, polong-polongan, serta sereal gandum.

  • Omega-3

Asam lemak baik ini dipercaya ampuh dalam mengobati peradangan, yang menjadi salah satu pemicu berbagai penyakit jantung. Selain itu, omega-3 juga mampu menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar trigliserida, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Untuk mendapatkan nutrisi omega-3 konsumsi ikan salmon, ikan kembung, kedelai atau minyak kedelai, kenari atau minyak kenari, minyak biji rami. 

  • Vitamin D

Rendahnya konsumsi vitamin D dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Vitamin D terdapat dalam udang, susu, telur, salmon jenis chinook, dan tuna.

  • Vitamin K2

Vitamin K dapat mencegah penumpukan kalsium di pembuluh arteri dan pembuluh darah lain. Makanan yang bersumber dari hewan, seperti kuning telur, keju, daging, dan susu sapi, memiliki kandungan tinggi vitamin K.

  • Bawang putih

Bawang putih mampu membantu mengobati penyakit jantung karena mengandung anti-kanker, anti-bakteri, dan anti-jamur. Bawang putih juga memiliki kandungan antioksidan tinggi guna mencegah penyakit jantung dengan cara memerangi oksidasi dari serum lemak, selain itu bawang putih  juga memiliki kemampuan melarutkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menaikkan kolesterol baik (HDL). Kemudian, bawang putih akan menyusutkan tekanan darah tinggi, menurunkan gula darah, dan mengatasi gangguan pencernaan.

  • Kulit manggis 

Senyawa xanthone yang terdapat dalam kulit manggis sangat bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular, menyembuhkan penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan trombosis. Kandungan tersebut juga berfungsi untuk melancarkan pembuluh darah, sehingga akan menyusutkan tumpukan lemak dalam darah yang menjadi pemicu penyakit jantung koroner.

  • Ragi beras merah

Ragi beras merah membantu menurunkan kolesterol dan mengurangi pertumbuhan sel kanker.

  • Mengonsumsi Makanan Diet Jantung

Makan dibawah ini dapat membantu untuk menjaga kesehatan jantung, antara lain:

  • Susu murni
  • Kacang-kacangan
  • Berbagai jenis buah-buahan
  • Buah anggur merah secukupnya
  • Berbagai jenis makanan berserat dan antioksidan
  • Teh tradisional seperti teh hijau, oolong atau teh putih
  • Bahan rempah-rempah, terutama kunyit (curcumin) dan bawang putih.  Anda juga bisa mengonsumsi basil, cabai, kayu manis, bubuk kari, jahe, dan rosemary.
  • Sayuran (semua jenis, termasuk bit, wortel, sayuran silangan seperti kubis Brussel, brokoli, kol, kembang kol dan kangkung, sayuran berdaun gelap, artichoke, bawang, kacang polong, salad sayuran, jamur, sayuran laut, dan squash).

Rehabilitasi dan pemulihan jantung

Rehabilitasi jantung (rehab) adalah program penting bagi siapa saja yang pulih dari serangan jantung, gagal jantung, atau masalah jantung lainnya yang memerlukan pembedahan atau perawatan medis. Pada orang-orang ini, rehabilitasi jantung dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan dapat membantu mencegah kejadian jantung lainnya. Rehabilitasi jantung adalah program yang diawasi yang mencakup:

  • Aktivitas fisik
  • Konseling untuk menemukan cara menghilangkan stres dan meningkatkan kesehatan mental
  • Pendidikan tentang hidup sehat, termasuk makan sehat, minum obat sesuai resep dan cara membantu Anda berhenti merokok
  • Sebuah tim yang terdiri dari orang-orang dapat membantu Anda melalui rehabilitasi jantung, termasuk tim perawatan kesehatan, spesialis olahraga dan nutrisi, terapis fisik, dan konselor atau profesional kesehatan mental.

Hidup sehat dengan penyakit arteri koroner

Meskipun Anda tidak dapat menyembuhkan penyakit arteri koroner, Anda dapat berumur panjang dan memenuhi kebutuhan hidup dengannya. Ada juga banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengelola kondisi dan mengurangi risiko kejadian jantung di masa depan.

Jika Anda baru saja didiagnosis, merasa takut atau kewalahan adalah hal yang wajar. Penting untuk mendapatkan dukungan sebanyak mungkin, secara fisik dan emosional.

Menghadiri rehabilitasi jantung adalah cara yang bagus untuk mengetahui lebih lanjut tentang kondisi Anda. Anda akan mempelajari cara membantu diri sendiri dan bertemu orang-orang yang pernah mengalami pengalaman serupa.

Terhubung dengan orang lain, terkadang membantu untuk mendengar dari orang lain yang hidup dengan penyakit arteri koroner. Anda dapat membaca cerita pribadi dari orang-orang yang telah berbagi pengalaman mereka dan menemukan berbagai cerita tentang orang yang pernah mengalami serangan jantung, angina atau hidup dengan faktor risiko seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.

Anda juga dapat bergabung dengan kelompok pendukung jantung di daerah Anda. The Heart Foundation juga menyelenggarakan acara rutin tentang berbagai topik yang berhubungan dengan hati.

Pencegahan jantung koroner

Jantung koroner dapat dicegah dengan melakukan cara dibawah ini, diantaranya:

  • Kelola stres
  • Tidak merokok 
  • Olahraga teratur
  • Jaga berat badan ideal
  • Tidak mengkonsumsi alkohol berlebihan
  • Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
  • Kontrol kadar gula dan tekanan darah dalam batas normal
  • Konsumsi makanan rendah lemak, kurangi garam dan perbanyak buah-buahan dan gandum
  • Batasi kegiatan yang dapat memicu kerja jantung berlebih hingga kondisi benar-benar pulih, seperti berhubungan intim dan mengendarai kendaraan bermotor.

6 Fakta mengejutkan tentang penyakit jantung

Anda mungkin akan terkejut mengetahui beberapa fakta di bawah ini mengenai penyakit jantung, contohnya bagaimana silaturahmi dapat memperpanjang usia dengan meminimkan resiko serangan jantung.

Suntikan flu tahunan dapat bermanfaat bagi jantung Anda

Tahukah Anda bahwa bagi penderita penyakit jantung, vaksinasi flu sangat penting? Penyakit jantung dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan flu dan meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi serius seperti serangan jantung, pneumonia dan gagal pernapasan. Mendapatkan vaksinasi flu tahunan dapat membantu mencegah komplikasi dari infeksi dan mencegah gejala penyakit jantung memburuk.

Jika Anda menderita penyakit jantung, pastikan untuk memilih vaksinasi flu daripada vaksin semprotan hidung. Semprotan hidung tidak disarankan untuk penderita penyakit jantung, karena semprotan tersebut mengandung virus flu versi hidup dan belum dinilai keamanannya pada orang dengan kondisi jantung.

Menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga dapat menurunkan risiko serangan jantung

Penelitian telah menemukan bahwa orang yang tinggal sendiri 2 kali lebih mungkin mengalami serangan jantung daripada orang yang tinggal dengan teman sekamar atau pasangan. Penelitian telah lama menunjukkan bahwa interaksi sosial yang teratur dan keterhubungan sosial memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan, serta kesehatan jantung. Salah satu hipotesis yang menjelaskan efek ini adalah bahwa menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga dapat mengurangi stres dan menangkis depresi, keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Studi lain menemukan bahwa tertawa dapat melindungi kesehatan jantung, karena hal itu menyebabkan pembuluh darah menjadi rileks dan membesar. Sekali lagi, ini menunjukkan manfaat kesehatan dari menghabiskan waktu dengan teman dekat.

Banyak serangan jantung terjadi pada Senin pagi

Para peneliti telah memperhatikan bahwa serangan jantung sangat umum terjadi selama musim gugur dan musim dingin serta pada Senin pagi. Hal ini diyakini terjadi karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk memompa darah yang lebih kental di pagi hari. Di saat yang sama, di pagi hari, hormon stres tubuh seperti kortisol melonjak. Beberapa penelitian menemukan bahwa pagi hari mungkin waktu paling berbahaya untuk mengalami serangan jantung, karena serangan jantung ini cenderung lebih parah. 

Mengunyah aspirin segera setelah gejala serangan jantung muncul dapat membatasi kerusakan jantung

Setelah menelepon ambulans, hal pertama yang harus Anda lakukan jika Anda mulai mengalami gejala serangan jantung adalah mengunyah, alih-alih menelan seluruhnya pil aspirin 325 miligram tersebut. Aspirin membantu memecah gumpalan di aliran darah yang mungkin menghalangi aliran darah ke jantung dan menyebabkan sel otot jantung mati. Memecah gumpalan ini dapat mencegah lebih banyak sel otot jantung mati. Dianjurkan untuk mengunyah pil karena memberikan hasil yang lebih cepat daripada menelannya.

Bermain olahraga raket seperti tenis dan squash dapat melindungi dari kematian jantung 

Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa di antara peserta penelitian, orang-orang yang bermain olahraga raket memiliki risiko kematian yang paling rendah karena sebab apapun dalam rentang waktu 9 tahun selama para peserta dilacak.

Penelitian tersebut, yang bertujuan untuk menyelidiki apakah bentuk aktivitas fisik tertentu memiliki manfaat kesehatan dan umur panjang yang lebih besar daripada yang lain, menemukan bahwa setelah olahraga raket, berenang, aerobik dan bersepeda memiliki pengurangan risiko sembilan tahun terbesar dari kematian karena sebab apa pun. Para peneliti percaya pengurangan ini mungkin disebabkan oleh keterlibatan olahraga pada tubuh bagian atas dan bawah yang mendorong jantung untuk bekerja lebih keras. 

Terlepas dari aktivitas fisik yang Anda pilih, semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk berolahraga, semakin besar risiko kematian jantung yang menurun.

Wanita di bawah usia 50 dua kali lebih mungkin dibandingkan pria pada usia yang sama untuk meninggal karena serangan jantung

Dulu dianggap sebagai masalah yang mempengaruhi sebagian besar pria, penyakit jantung kini diakui sebagai penyebab utama kematian bagi wanita. Faktanya, sementara pria lebih mungkin dibandingkan wanita untuk mengalami serangan jantung dan pada usia yang lebih muda, wanita yang mengalami serangan jantung lebih mungkin meninggal karenanya.

Salah satu alasan wanita memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah mungkin karena banyak wanita mungkin tidak mengenali gejala serangan jantung yang kurang dikenal seperti kelelahan, mual dan pusing. Para peneliti juga menemukan bahwa wanita cenderung mengecilkan atau mengabaikan gejala serangan jantung dan akibatnya menunda mencari pengobatan.

Kesimpulan

Arteri adalah pembuluh darah utama pada jantung yang mengandung kolesterol, nutrisi dan oksigen, berfungsi untuk membawa darah dari jantung ke seluruh jaringan tubuh. Trombosis arteri adalah gumpalan darah (trombosis) di pembuluh darah arteri. Kondisi ini bisa menghambat aliran darah ke organ tubuh tertentu sehingga berpotensi menyebabkan kondisi yang serius, seperti serangan jantung dan stroke.

Penyakit arteri koroner (CAD) atau penyakit jantung koroner (PJK) adalah suatu kondisi dimana asupan darah dari jantung terhalang atau terganggu, karena adanya pembentukan zat lemak pada pembuluh jantung utama (arteri). Ada 4 arteri koroner primer yang terletak di permukaan jantung, yaitu arteri koroner utama kanan, arteri koroner utama kiri, arteri sirkumfleksa kiri dan arteri desenden anterior kiri.

Arteriosklerosis adalah proses dimana jaringan pembuluh darah (arteri) mengalami pengerasan (sklerosis). Sedangkan, atherosklerosis merupakan proses terjadinya pembuntuan akibat penumpukan plak atau lemak di pembuluh darah. Serangan jantung atau infark miokard (omi) dapat berasal dari penyakit jantung koroner yang tidak terkontrol, dimana terjadi penyumbatan total aliran darah ke jantung secara mendadak karena pembekuan darah. Selama serangan jantung, suplai darah serta oksigen ke jantung terputus dan otot jantung mulai mati. 

Penyebab CAD yang paling umum adalah gaya hidup dan cedera vaskular dengan penumpukan plak kolesterol di arteri (aterosklerosis), sehingga menyebabkan aliran darah ke jantung berkurang. Penyakit lain yang dapat menyebabkan jantung koroner adalah obesitas, kolesterol tinggi, diabetes tingkat 2 dan hipertensi (tekanan darah tinggi).

Pada tahap awal, pengurangan aliran darah tidak menyebabkan gejala yang menunjukan seseorang terkena penyempitan pembuluh darah jantung, atau penyempitan arteri koroner. Hal ini menyebabkan penderita tidak menyadari bahwa mereka memiliki resiko penyakit jantung koroner, silent killer. Gejala dapat muncul apabila penyempitan terus terjadi dalam pembuluh darah.

Penyakit jantung koroner yang tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan beberapa komplikasi yang dapat mengancam jiwa, antara lain nyeri dada (angina), pembengkakan arteri (aneurisma), gangguan irama jantung (aritmia), penyempitan pembuluh darah (arteri perifer), arteri di paru terhalang oleh gumpalan darah (emboli paru), jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya (gagal jantung), penyumbatan aliran darah ke otot jantung (serangan jantung atau infark miokardial) dan hilangnya fungsi jantung, nafas, dan kesadaran secara tiba-tiba dan tak terduga (henti jantung).

Referensi

  1. SehatQ: Jantung Koroner: (https://www.sehatq.com/penyakit/jantung-koroner)
  2. JawaPos.com: Waspadai Komplikasi Jantung Koroner dan 3 Solusinya: (https://www.jawapos.com/kesehatan/23/01/2020/waspadai-komplikasi-jantung-koroner-dan-3-solusinya/)
  3. SehatQ: Dekat dengan Anda, Ini Pengobatan Jantung Koroner Secara Alami: (https://www.sehatq.com/artikel/ini-makanan-untuk-pengobatan-jantung-koroner-secara-alami)

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *