Obat Diabetes

Apa obat diabetes?

Diabetes adalah penyakit yang terjadi ketika glukosa darah terlalu tinggi. Glukosa darah adalah sumber energi utama dan berasal dari makanan yang dimakan. Insulin, hormon yang dibuat oleh pankreas, membantu glukosa dari makanan masuk ke sel untuk digunakan sebagai energi. Terkadang tubuh tidak menghasilkan cukup atau tidak insulin, maupun tidak menggunakan insulin dengan baik. Glukosa kemudian tetap berada dalam darah serta tidak mencapai sel-sel tubuh.

Penyakit diabetes adalah penyakit dimana lazimnya sanggup diobati dengan menerapkan gaya hidup sehat serta mengkonsumsi obat diabetes. Namun di samping itu, dalam mengkonsumsi obat diabetes ini, ada sejumlah hal yang wajib dipahami agar obat sanggup bekerja dengan baik. Penggolongan obat diabetes berbeda-beda tiap tipe diabetes yang dialami. Obat diabetes tidak sembarangan dikonsumsi karena merupakan resep dokter, jadi ikuti seluruh panduan dari resep dokter tersebut. 

Sangat perlu untuk dipahami bahwa obat diabetes yang diresepkan dokter bukan bertujuan untuk menyembuhkan penyakit diabetes secara total, namun untuk menjaga kestabilan kadar gula darah. Mengkonsumsi obat diabetes bertujuan untuk mencegah kadar gula darah naik tidak terlalu tinggi, dimana telah diketahui bahwa gula darah tinggi dalam jangka waktu yang sangat lama sanggup menimbulkan komplikasi penyakit diabetes yang berbahaya. 

Sebelum membahas jenis obat diabetes menurut tipe diabetes yang dialami serta aturan minum obat diabetes tersebut. Penggolongan obat diabetes yang diresepkan dokter berdasarkan tipe diabetes yang dialami. Ada penggolongan obat diabetes yang dikonsumsi sebelum makan, sesudah makan, maupun bersamaan dengan makan. Itulah pentingnya melakukan konsultasi serta pemeriksaan ke dokter. 

Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 lebih dikenal dengan diabetes melitus, dimana merupakan penyakit di mana pankreas memproduksi terlalu sedikit insulin dalam memenuhi kebutuhan tubuh. Obat diabetes melitus adalah suntik insulin. Insulin adalah hormon yang membantu mengontrol kadar glukosa dalam darah. Glukosa adalah bentuk utama gula dalam tubuh. Produk insulin sebagai salah satu obat diabetes melitus juga memiliki jenis yang berbeda-beda. Terlalu banyak glukosa dalam aliran darah disebut hiperglikemia, kondisi kesehatan dimana berbahaya dengan banyak konsekuensi negatif. Orang yang memiliki diabetes melitus menggunakan insulin sebagai obat diabetes melitus mereka. Namun sebelum menggunakan insulin, ketahuilah sejumlah informasi mengenai insulin tersebut terlebih dahulu. 

Berikut adalah informasi penting mengenai insulin, meliputi:

  • Insulin sanggup disuntik sekali sehari maupun beberapa kali sehari tergantung individu maupun seberapa parah diabetes melitus yang dialami.
  • Tidak semua insulin sanggup bekerja dengan cepat, hanya sebagian. 
  • Beberapa insulin bekerja lama, bekerja lebih lambat namun bertahan lebih lama.
  • Insulin dapat disuntikkan dengan jarum melalui jarum suntik maupun pena.
  • Sanggup juga diberikan dengan injektor jet insulin dimana dapat menyemprotkan obat ke dalam tubuh menggunakan udara bertekanan tinggi daripada jarum.
  • Beberapa orang menggunakan pompa insulin, mesin kecil dimana terhubung ke tabung kecil dan jarum yang memberikan insulin saat diperlukan.

Perlu diketahui sebelum menyuntikkan insulin ini, karena sanggup menimbulkan sejumlah efek samping obat diabetes melitus tersebut, yakni sakit kepala, lemas, gatal-gatal, kekurangan kalium, serta alergi. Bila mengalami sejumlah efek samping tersebut, segeralah temui dokter. 

Obat Diabetes

Diabetes tipe 2

Sangat berbeda dengan jenis obat diabetes melitus dimana hanya butuh penyuntikkan insulin secar rutin sesuai saran dokter. Sekalipun ada beberapa pasien diabetes tipe 2 membutuhkan insulin, namun terhitung. Barangkali kita bertanya apa obat diabetes tipe 2 yang bagus. Lazimnya penderita diabetes tipe 2 diberikan beberapa jenis obat diabetes yang diresepkan oleh dokter.

Berikut adalah jenis obat diabetes 2 yang wajib diketahui, meliputi:

  • Metformin. Metformin adalah obat pertama yang diresepkan untuk diabetes tipe 2. Metformin berperan dengan menurunkan produksi glukosa di hati serta meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin sehingga tubuh menggunakan insulin lebih efektif. Aturan minum metformin berbeda di tiap-tiap orang. Aturan minum metformin disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit diabetes yang dialami. Aturan minum metformin sanggup dikonsumsi bersamaan dengan maupun sesudah makan. Pasien barangkali akan mengalami efek samping obat diabetes tipe 2 saat mengkonsumsinya, termuat mual, sakit perut, kembung, diare, maupun hingga defisiensi B12 yang mana membutuhkan suplemen tambahan.
  • Sulfonilurea. Sulfonilurea sanggup membantu tubuh mengeluarkan lebih banyak insulin. Golongan obat diabetes ini adalah glibenclamide, glimepiride, serta gliclazide. Efek samping obat diabetes ini bila dikonsumsi adalah gula darah rendah, berat badan naik. Aturan minum obat ini sanggup dikonsumsi sebelum makan. 
  • Glinides. Glinides merangsang pankreas untuk mengeluarkan lebih banyak insulin. Ginides bertindak lebih cepat daripada sulfonilurea serta durasi efeknya dalam tubuh lebih pendek. Efek samping obat diabetes ini juga sama dengan sulfonilurea, yakni gula darah rendah dan berat badan naik. 
  • Thiazolidinediones. Tiazolidindion membuat jaringan tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Golongan obat tiazolidindion ini adalah rosiglitazone dan pioglitazone. Efek samping obat tiazolidindion ini yakni risiko gagal jantung kongestif, risiko kanker kandung kemih (pioglitazone), risiko patah tulang, kolesterol tinggi (rosiglitazone), berat badan naik.
  • Inhibitor DPP-4. Inhibitor DPP-4 membantu mengurangi kadar gula darah namun cenderung memiliki efek yang sangat sederhana. Aturan minum obat diabetes ini bergantung pada rekomendasi dari dokter. Contoh golongan obat diabetes adalah sitagliptin, saxagliptin, serta linagliptin. Efek samping obat diabetes ini adalah resiko pankreatitis dan nyeri sendi.
  • Acarbose. Acarbose berperan menghambat penyerapan glukosa dari saluran pencernaan. Obat ini sanggup dikonsumsi bersamaan dengan suapan pertama saat makan.
  • Agonis reseptor GLP-1. Agonis reseptor GLP-1 adalah obat suntik dimana sanggup memperlambat pencernaan dan membantu menurunkan kadar gula darah. Contoh golongan obat diabetes adalah exenatide, liraglutide, dan semaglutide. Efek samping yang akan sanggup timbul adalah risiko pankreatitis, mual, muntah, serta diare. 
  • Inhibitor SGLT2. Inhibitor SGLT2 mempengaruhi fungsi penyaringan darah di ginjal dengan menghambat kembalinya glukosa ke aliran darah. Obat ini berperan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke pada orang dengan risiko tinggi terhadap kondisi tersebut. Contoh golongan obat diabetes ini adalah canagliflozin, dapagliflozin, dan empagliflozin. Efek samping obat diabetes ini barangkali muncul risiko amputasi, risiko patah tulang, risiko gangren, infeksi jamur vagina, infeksi saluran kemih, tekanan darah rendah, serta kolesterol tinggi. 
  • Obat diabetes kombinasi. Golongan obat diabetes ini terdiri dari dua jenis obat diabetes. Jenis obat diabetes ini sanggup dikonsumsi sebelum makan, tetapi ada juga yang dikonsumsi setelah makan. 

Itulah sejumlah penggolongan obat diabetes tipe 2 secara lazim. Perhatikan reaksi yang dialami setelah mengkonsumsi obat-obat tersebut, efek samping yang dialami. 

Diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah penyakit diabetes yang lazim terjadi pada saat kehamilan serta harus segera ditangani, dikarenakan sanggup membahayakan ibu dan bayi. Jenis obat diabetes gestasional ini sanggup diberikan suntikkan insulin maupun konsumsi sejumlah obat diabetes, yakni metformin maupun sesuai resep dari dokter. 

Tidak cuma perlu tahu apa obat diabetes yang bagus dalam mencegah diabetes, namun juga harus tahu bagaimana menerapkan pola hidup sehat, termuat jenis serta porsi makanan, juga waktu makan. Dianjurkan juga rutin berolahraga dalam menjaga berat badan, sehingga kadar gula darah tetap stabil. Sangat penting untuk menerapkan semua itu serta memenuhi aturan minum obat diabetes. Bila terjadi efek samping serta komplikasi, segeralah konsultasi ke dokter dalam memperoleh penanganan serta penjelasan lebih lanjut. 

Referensi:

  1. Drug.com : diabetes mellitus type : https://www.drugs.com/condition/diabetes-mellitus-type-i.html 
  2. Mayo Clinic : medicine of type 2 diabetes : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-2-diabetes/diagnosis-treatment/drc-20351199 
  3. Healthy place : diabetes medications for type 1 and type 2 : https://www.healthyplace.com/diabetes/treatments/complete-list-of-diabetes-medications-for-type-1-and-type-2 

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai