Episkleritis

Pemahaman

Episkleritis adalah peradangan episclera, selaput yang terletak di bawah konjungtiva yang juga disebut “putih mata”. Tidak terlalu menyakitkan, kondisi ini belum tentu membutuhkan pengobatan. Episkleritis adalah penyakit mata jinak. Ini dimanifestasikan dengan munculnya bintik merah di mata, akibat peradangan episclera (membran di bawah konjungtiva). Jaringan ini terdiri dari jaringan pembuluh darah. Kondisi ini bisa berulang tetapi tidak mengancam penglihatan orang yang terkena.

Episkleritis dapat terjadi dalam 2 bentuk:

  • Bentuk nodular adalah peradangan yang ditandai dengan edema terlokalisasi yang mengubah luas pandangan mata

  • Bentuk difus yang memanifestasikan dirinya dengan vasodilatasi pembuluh episkleral superfisial, mengakibatkan mata merah sebagian atau total.

Pemicu episcleritis

Episkleritis adalah patologi yang sering terjadi pada dewasa muda, lebih sering pada wanita. Seringkali, kondisinya ringan dan muncul tanpa alasan yang diketahui. Meski demikian, ini bisa menjadi gejala penyakit mata lainnya dan lebih jarang, seperti penyakit sistem seperti lupus atau rheumatoid arthritis.

Gejala episkleritis

Pertanda episkleritis adalah:

  • Mata merah
  • Nyeri ringan di mata
  • Peningkatan robekan
  • Merasa tidak nyaman di mata
  • Kepekaan yang lebih besar terhadap cahaya.
Episkleritis

Prognosis episcleritis

Apa komplikasi dari episkleritis? Untungnya, ini tidak menyebabkan kerusakan permanen pada mata. Walau jarang, tetapi episkleritis adalah penyakit yang bisa disertai peradangan ringan pada kornea perifer atau sel inflamasi di dalam mata. Terapi episkleritis ditemukan menjadi rumit oleh uveitis anterior pada 16% kasus berdasarkan penelitian besar dari penelitian rujukan tersier. Komplikasi lain termasuk hipertensi okular dan perkembangan katarak.

Namun, ada juga penyakit dubia ad salam atau bonam adalah kondisi yang prognosisnya tidak dapat ditentukan atau ragu terapi cenderung baik. Ada juga istilah dubia, yaitu tidak dapat ditentukan atau ragu (dubia). Istilah lain dubia ad malam, ialah kondisi yang tidak dapat ditentukan terapi cenderung buruk.

Anamnesis episcleritis

Mata merah merupakan konsultasi yang sering dilakukan dengan dokter mata, ia akan membuat diagnosis berdasarkan:

  • Nyeri sedang

  • Kehadiran air mata

  • Lokasi kemerahan (episclera)

  • Sensitivitas cahaya yang cukup kuat

  • Reaksi kemerahan, bintik merah diserap ketika tetes mata vasokonstriktor dituangkan ke dalam mata.

Pengobatan episcleritis

Seringkali ringan, sehingga tidak perlu diobati. Obat-obatan dapat diresepkan untuk mempercepat penyembuhan berupa tetes mata kortikosteroid dan obat antiinflamasi non steroid oral (NSAID). Tetes mata vasokonstriktor (tetrahidrozolin) mengurangi kemerahan pada mata tetapi bukan merupakan pengobatan.

Pencegahan episkleritis

Episkleritis adalah kondisi peradangan yang tidak dapat dicegah secara langsung. Bagi orang dengan penyakit inflamasi sistemik seperti rheumatoid arthritis, pengendalian penyakit yang mendasarinya adalah cara terbaik untuk mencegah timbulnya komplikasi ini.

Referensi

  1. MERSI: Episcleritis: https://www.mersi.com/services/what-we-treat/episcleritis/

  2. Patient,info: Episcleritis and Scleritis: https://patient.info/eye-care/eye-problems/episcleritis-and-scleritis

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *