Nikotin

Apa itu nikotin?

Nikotin adalah alkaloid dasar maupun sanggup disebut bahan kimia alami dimana mempunyai efek psikologis yang kuat. Dalam bentuk nikotin dimana terbilang murni, adalah cairan bening dengan bau kuat yang berubah menjadi coklat saat terkena udara. Bahan apa saja yang mengandung nikotin? Perlu diketahui salah satu hal dimana mengandung nikotin serta dikonsumsi sangat banyak hingga saat ini adalah rokok. Merokok adalah penyebab terkategori nomor satu kematian dimana sanggup dicegah di Amerika Serikat. Satu dari setiap lima kematian sanggup ditimbulkan oleh komplikasi dimana berhubungan dengan merokok. Efek berbahaya dari merokok tersebut sanggup ditimbulkan oleh sejumlah faktor, diantaranya asap dari tembakau, nikotin, serta zat non-tembakau lainnya dimana terkandung dalam sebatang rokok. Nikotin sanggup diserap melalui berbagai jaringan membran termuat paru-paru, kulit, lambung, maupun selaput lendir dimana melapisi mulut. Agar sanggup melewati membran tersebut sangat tergantung pHnya. Semakin tinggi dasar nikotin maka semakin mudah ia melewati jaringan tersebut. Singkatnya, pengertian nikotin merupakan zat berbahaya yang dapat ditemukan pada pada tembakau. Nikotin dapat menyebabkan timbulnya efek kesenangan di otak, sehingga membuat orang tersebut menjadi ketergantungan. Penderita kecanduan nikotin tersebut sulit untuk dilepas meski mereka tahu bahwa bahaya nikotin sangat berpengaruh besar bagi kesehatan. Kecanduan nikotin dapat menyebabkan timbulnya sejumlah gejala, salah satunya adalah sanggup membuat cemas dan mudah marah bila seketika tidak mengkonsumsi zat tersebut. 

Cara kerja nikotin

Sangat perlu untuk diketahui bahwa ada protein tertentu di dalam tubuh dimana sanggup dinamakan reseptor. Reseptor tersebut menerima bahan kimia tertentu. Reseptor dimana mengikat nikotin dinamakan reseptor nikotinik-kolinergik. Pengertian nikotin adalah agonis, dimana artinya ketika mengikat reseptor itu membawa respon biologis.Kemampuan merangsang nikotin berasal dari fakta bahwa saat mengikat reseptor, neurotransmitter yakni dopamin, asetilkolin, beta-endorfin, norepinefrin, serotonin, dan ACTH dilepaskan dalam tubuh. Ada sejumlah neurotransmitter, yakni dopamin, beta-endorphin, serta serotonin sanggup mengontrol kesenangan, suasana hati, emosi, serta penghilang rasa sakit. Contohnya, pelepasan dopamin, dimana sanggup menyebabkan seseorang merasakan kenikmatan setelah merokok. Neurotransmitter lain yakni asetilkolin, dimana sanggup mengontrol respons fisiologis yakni kontraksi jantung serta gerakan otot. Inilah alasannya mengapa detak jantung seseorang barangkali sanggup meningkat, arteri menyempit atau tekanan darah mereka menjadi tinggi setelah nikotin dikonsumsi.

Manfaat nikotin

Sekalipun penelitian belum jelas, namun ada sejumlah manfaat nikotin bagi kesehatan tubuh bila dikonsumsi dalam jangka waktu panjang. Manfaat nikotin termuat perlindungan terhadap penyakit. 

Berikut penyakit dimana sanggup diatasi oleh zat nikotin, meliputi:

Manfaat nikotin juga sanggup membantu menurunkan berat badan.

Efek samping nikotin

Tidak hanya mempunyai manfaat saja, namun ada efek samping nikotin dimana sangat mempengaruhi kesehatan tubuh serta aktivitas sehari-hari, karena nikotin merupakan zat berbahaya yang dapat ditemukan pada tumbuhan tembakau.

Berikut efek samping nikotin dimana sanggup menimbulkan masalah pada organ dan sistem pencernaan, meliputi : 

Gejala kecanduan nikotin

Dilihat dari penjelasan apa itu nikotin, pengertian nikotin merupakan zat berbahaya yang dapat ditemukan pada tumbuhan tembakau serta dimana zat nikotin dapat menyebabkan timbulnya ketagihan bagi mereka yang telah mencoba zat tersebut. Tidak jauh dari itu, nikotin akan menimbulkan sejumlah gejala dimana bila tidak mengkonsumsi zat tersebut. 

Berikut adalah gejala dimana sanggup menandakan seseorang kecanduan zat nikotin, meliputi:

  • Sulit berhenti merokok. Sangat sulit bagi penderita dalam menghentikan merokok, karena bagi mereka hal tersebut adalah suatu kesenangan yang luar biasa. 
  • Tetap merokok meskipun menderita penyakit. Meski sedang mengalami sejumlah penyakit yakni penyakit paru-paru dan penyakit jantung, namun tetap meneruskan kebiasaan merokok dimana sangat sanggup mengancam jiwa. 
  • Hidup pergaulan perokok. Penderita berkunjung ke tempat-tempat rame dimana sangat banyak orang mengkonsumsi rokok maupun tinggal dalam lingkungan pergaulan perokok.

Bila seseorang mengurangi mengkonsumsi zat nikotin, maka seseorang tersebut akan mengalami sejumlah gejala fisik maupun mental dimana sangat lazim terjadi. 

Berikut sejumlah gejala fisik dan mental dimana sanggup terjadi bila mengurangi mengkonsumsi zat nikotin, meliputi:

  • Timbul kecemasan
  • Mudah gelisah 
  • Insomnia
  • Konstipasi
  • Mudah marah 
  • Kurangnya konsentrasi 
  • Mudah frustasi 
  • Diare

Penyebab kecanduan nikotin

Berdasarkan pengertian dari apa itu nikotin, bahwa nikotin sanggup ditemukan pada rokok dimana rokok berbahan asal dari tembakau. Nah, perlu diketahui bahwa lazimnya kecanduan nikotin ditimbulkan karena merokok maupun mengkonsumsi zat tembakau lain, yakni permen karet dengan kandungan tembakau. Seseorang dimana tidak rutin mengkonsumsi rokok juga sanggup kecanduan dengan zat tersebut, karena zat nikotin bersifat adiktif. Itulah sebabnya dengan bahaya nikotin tersebut sanggup menyebabkan seseorang sulit berhenti merokok. Setiap kali individu merokok, nikotin akan diserap oleh darah serta diteruskan ke otak. Lazimnya perokok menyerap 1-1,5 mg nikotin dari satu batang rokok. Siapa saja sanggup kecanduan zat nikotin bila mengkonsumsi rokok maupun zat tembakau lainnya. 

Berikut adalah faktor penyebab dimana seseorang sanggup kecanduan akan zat nikotin, meliputi:

  • Usia. semakin muda usia seseorang dimana telah memulai merokok, maka semakin besar peluang menjadi perokok berat saat menjadi tua. 
  • Genetik. Faktor genetik sanggup menguasai reseptor otak dalam merespon nikotin dalam takaran yang tinggi. 
  • Depresi. Peneliti menegaskan bahwa terdapat kaitan antara merokok dan kesehatan mental, yakni depresi, skizofrenia, maupun post traumatic stress disorder (PTSD). 
  • Lingkungan. Lingkungan sangat mempengaruhi dalam mengkonsumsi rokok.

 

nikotin adalah

Diagnosa 

Untuk mengetahui seseorang kecanduan nikotin maka harus dilakukan diagnosa terhadap orang tersebut. Dokter barangkali akan bertanya mengenai kebiasaan dalam mengkonsumsi produk dimana mengandung zat nikotin. 

Berikut adalah ciri-ciri dimana seseorang telah kecanduan zat nikotin, meliputi:

  • Merokok dalam jangka waktu yang panjang.
  • Tidak berhasil berhenti merokok.
  • Susah berhenti merokok meski sudah tahu bahwa adanya bahaya nikotin dalam rokok. 
  • Terus merokok meski selalu menimbulkan konflik di kehidupan sosial.
  • Aktivitas lama selesai karena dilakukan sambil merokok.
  • Keinginan yang kuat dalam merokok hingga mendapat efek yang diinginkan.
  • Mengalami sindrom putus zat.

Pengobatan kecanduan nikotin

Pengobatan kecanduan terhadap merokok berdasarkan keinginan penggunanya, artinya sanggup ditangani dengan maupun tanpa obat. Ada hal yang paling penting dalam menangani kecanduan nikotin tersebut, diantaranya adalah motivasi yang tinggi, keinginan yang kuat, komitmen serta konsisten dalam pengobatan. 

Berikut tiga cara penanganan kecanduan nikotin dimana sanggup diterapkan, yakni:

  • Berhenti merokok seketika
  • Menunda merokok
  • Mengurangi merokok

Namun hanya sekitar 5-7 % penderita yang benar-benar sanggup berhenti tanpa bantuan obat. Selebihnya ditangani oleh terapi dan obat-obatan. 

Untuk mengatasi hal tersebut supaya individu sanggup terbantu dalam pengobatan, berikutnya adalah tahapannya, meliputi:

  • Konseling. Ceritakan semua riwayat Anda kepada dokter saat mengkonsumsi produk dimana mengandung zat nikotin, supaya dokter mengerti keluhan Anda serta bagaimana cara penanganannya. 
  • Terapi perilaku. Pada terapi perilaku ini akan membantu dokter menolong pasien dalam menemukan faktor yang menimbulkan mereka merokok serta membantu menghadapi gejala putus zat tersebut. 
  • Terapi pengganti nikotin. Dalam tahap ini, barangkali dokter akan menyarankan konsumsi permen, obat semprot, maupun obat hisap dimana mengandung nikotin dalam jumlah kecil, sehingga membantu mengurangi kecanduan zat nikotin tersebut.
  • Obat-obatan. Ada obat dimana sanggup mengatasi kecanduan nikotin adalah bupropion dan varenicline. Kedua obat tersebut sanggup mencegah timbulnya gejala putus zat. 

Selain dari terapi serta obat-obatan diatas, ada hal dimana sanggup Anda terapkan dalam meringankan proses penyembuhan dari kecanduan tersebut. 

Berikut hal dimana sanggup diterapkan dalam membantu proses penyembuhan, meliputi:

  • Berolahraga rutin.
  • Konsumsi makanan sehat.
  • Buang semua rokok yang dimiliki.
  • Tentukan target untuk berhenti serta beri hadiah buat diri sendiri bila mencapai target tersebut. 
  • Hindari lingkungan perokok.

Ada terapi lain dimana sanggup membantu penyembuhan kecanduan tersebut, yakni hipnosis, akupuntur, dan konsumsi obat herbal. Namun untuk menerapkan terapi tersebut, alangkah baiknya untuk konsultasi ke dokter dalam mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

Referensi:

  1. Verywell health : what is nicotine : https://www.verywellhealth.com/what-is-nicotine-5075412
  2. MedicalNewsToday : side effects of nicotine : https://www.medicalnewstoday.com/articles/240820#side-effects
  3. Health.online : nicotine action : https://www.health.online/medical-conditions/smoking/introduction-mechanism-of-nicotine-action/

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai