Vitamin B1
Apa Manfaat Vitamin B1?
Vitamin B1 adalah salah satu dari sekian banyak jenis vitamin B. Tiamin adalah nama lain dari vitamin B1, yang juga disebut thiamine. Tiamin adalah vitamin yang membantu mendukung perubahan zat makanan yaitu karbohidrat menjadi sumber energi untuk badan guna mempertahankan kesehatan sistem saraf. Dengan kata lain, fungsi vitamin B1 adalah guna mengatur fungsi saraf agar tetap terjaga. Selain itu, fungsi vitamin B1 lainnya adalah sebagai pembentuk sistem imunitas tubuh juga pencegah gangguan pencernaan.
Thiamine tidak dapat terbentuk dengan sendirinya di dalam tubuh manusia. Thiamine bisa didapatkan dari makanan yang mengandung B1. Apabila tubuh mengalami kelainan akibat kekurangan vitamin B1 atau defisiensi vitamin B1, maka asupan vitamin B1 harian tubuh dapat dipenuhi melalui tambahan suplemen. Sumber vitamin B1 ditemukan pada banyak makanan termasuk ragi, biji-bijian, sereal, kacang-kacangan, dan daging. Sumber vitamin B1 juga sering terdapat pada suplemen dalam bentuk kombinasi dengan vitamin B lainnya atau vitamin B kompleks. Vitamin B kompleks umumnya meliputi vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin/niacinamide), vitamin B5 (asam pantotenat), vitamin B6 (piridoksin), vitamin B12 (cyanocobalamin), dan asam folat.
Suplemen tambahan akan memberikan manfaat vitamin B1 pada penderita AIDS guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh, nyeri diabetes, penyakit jantung, alkoholisme, penuaan, sejenis kerusakan otak yang disebut sindrom cerebellar, sariawan, masalah penglihatan seperti katarak dan glaukoma, mabuk perjalanan, dan meningkatkan kinerja atletik. Manfaat vitamin B1 lainnya termasuk mencegah kanker serviks dan perkembangan penyakit ginjal pada pasien dengan diabetes tipe 2. Beberapa orang menggunakan suplemen maupun makanan yang mengandung B1 untuk mempertahankan sikap mental yang positif, meningkatkan kemampuan belajar, meningkatkan energi, melawan stres, dan mencegah kehilangan ingatan termasuk penyakit Alzheimer.
Indikasi Vitamin B1
Utamanya indikasi vitamin B1 ditujukan pada penderita defisiensi vitamin B1. Konsumsi secara oral biasanya cukup dalam membantu mencegah dan mengobati kekurangan tiamin.
Lalu, kasus kelainan serebral yang diakibatkan oleh rendahnya tingkat tiamin (sindrom Wernicke-Korsakoff) dapat diturunkan risiko beserta gejalanya dengan asupan vitamin B1 yang cukup. Sebab, kelainan otak tersebut berkaitan dengan tidak mencukupinya kadar tiamin. Lazimnya, kasus ini sering ditemui pada pecandu alkohol. Pemberian suntikan tiamin tampaknya membantu mengurangi risiko pengembangan WKS dan mengurangi gejala WKS selama penarikan alkohol.
Indikasi vitamin B1 yang lain kemungkinan bisa juga diterapkan pada penderita katarak. Asupan tiamin yang tinggi sebagai bagian dari makanan dikaitkan dengan penurunan kemungkinan terjadinya katarak. Terdapat studi yang menunjukkan bahwa mengkonsumsi vitamin dosis tinggi (300 mg setiap hari) mampu menurunkan jumlah albumin dalam urin pada penderita diabetes tipe 2. Albumin dalam urin merupakan indikasi kerusakan ginjal. Karenanya, indikasi vitamin B1 juga diperuntukkan bagi penderita diabetes yang mengalami kerusakan ginjal (nefropati diabetik). Kemudian, konsumsi tiamin tampaknya juga mampu mengurangi nyeri haid pada gadis remaja dan wanita muda.
Dosis Vitamin B1
Vitamin B1 tersedia dalam bentuk tablet dan suntik. Vitamin B1 tablet yang diminum (oral) tersedia tanpa resep dokter. Sementara, tiamin/vitamin B1 suntik harus diberikan oleh ahli kesehatan. Vitamin B1 dapat ditemukan dalam berbagai merek, seperti Neurobion, Neurodex, Farbion, Vitamin B1. Sediaan dosis vitamin B1 tablet terdiri atas ukuran 50mg, 100mg, dan 200mg. Dan, dosis vitamin B1 dalam bentuk suntikan tersedia dalam ukuran 100mg/ml.
Pertimbangan dosis vitamin B1 yang diberikan harus berdasarkan rekomendasi asupan kebutuhan harian rata-rata, yakni sebagai berikut:
- Dewasa
Laki-laki : 1,2 mg/hari
Wanita : 1,1 mg/hari
Wanita hamil/menyusui : 1,4 mg/hari
- Pediatri
Bayi 0-6 bulan : 0,2 mg/hari
Bayi 6-12 bulan : 0,3 mg/hari
Anak 1-3 tahun : 0,5 mg/hari
Anak-anak 3-8 tahun : 0,6 mg/hari
Anak-anak 8-13 tahun : 0,9 mg/hari
Anak-anak berusia 13-18 tahun : 1,2 mg/hari (laki-laki), 1 mg/hari (perempuan)
Pada kasus penyakit akibat kekurangan vitamin B1 atau defisiensi vitamin B1 rata-rata kebutuhannya adalah 10-50mg/hari secara oral. Lebih lanjut lagi kebutuhan tersebut bergantung pada seberapa parah kelainan yang ditimbulkan.
Berikut adalah dosis vitamin B1 yang dibutuhkan berdasarkan jenis kekurangan vitamin B1:
- Penyakit beri-beri. Dewasa = Secara intramuskular 5-30 g tiga kali sehari (jika sakit kritis); lalu dilanjutkan 5-30 mg tiga kali sehari selama 1 bulan. Durasi tergantung pada persistensi gejala.
Pediatri = 10-25 mg secara intravena/intramuskular per hari (jika sakit kritis) atau 10-50 mg secara oral per hari selama minimal 2 minggu, kemudian 5-10 mg / hari secara oral selama 1 bulan. Durasi tergantung pada persistensi gejala
- Ensefalopati Wernicke. 100 mg secara intravena; kemudian 50-100 mg / hari secara intramuskular atau intravena sampai mengkonsumsi makanan seimbang secara teratur
- Defisiensi vitamin B1. 1 tablet atau kapsul/hari. Asupan vitamin B1 akan meningkat ketika memakan makanan yang tinggi karbohidrat.
Efek Samping Vitamin B1
Sebagaimana obat-obatan lainnya, efek samping vitamin B1 atau tiamin bisa saja timbul pada sebagian orang. Biasanya efek samping vitamin B1 yang muncul berupa reaksi alergi. Dan walaupun jarang terjadi, tiamin atau vitamin B1 bisa mengakibatkan reaksi alergi yang serius (anafilaksis). Vitamin B1 tablet mungkin aman bila diminum dalam jumlah yang tepat, walaupun terkadang dapat timbul reaksi alergi atau iritasi kulit yang jarang terjadi. Vitamin B1 suntik pun kemungkinan besar akan aman bila diberikan dengan tepat oleh penyedia layanan kesehatan.
Efek samping vitamin B1 atau tiamin yang dapat muncul kemungkinan meliputi:
- Kepanasan
- Reaksi alergi yang parah (anafilaksis)
- Perubahan warna kulit
- Berkeringat
- Gelisah
- Pembengkakan kulit yang cepat
- Gatal-gatal
- Timbulnya cairan di paru-paru (edema paru)
- Kelemahan
- Sesak nafas
- Bengkak di tenggorokan, dan
- Mual
Secepatnya temui dokter apabila mendapati efek samping vitamin B1 yang cukup gawat.
Tindakan pencegahan sebelum mengkonsumsi vitamin B1:
- Jangan mengkonsumsi vitamin B1 apabila pernah mengalami reaksi alergi sebelumnya.
- Konsultasikan kepada dokter tentang riwayat penyakit atau kondisi medis tertentu, obat-obatan resep maupun herbal yang sedang atau akan dikonsumsi bersamaan dengan vitamin B1, serta riwayat alergi.
- Baca baik-baik panduan atau petunjuk penggunaan obat pada kemasan dan ikuti dosis yang dianjurkan.
- Khusus vitamin B1 suntik, pelajari dengan benar bagaimana cara penyuntikannya, dan bila tidak mampu maka mintalah pertolongan pada petugas kesehatan.
- Bila ada dosis yang terlewat, segera minum ketika ingat atau cukup lewati saja bila sudah menjelang jadwal berikutnya, jangan menambah dosis dalam sekali minum.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian vitamin B1:
- Dosis vitamin B1 untuk ibu hamil harus melebihi dosis rata-rata harian yang direkomendasikan.
- Defisiensi vitamin B1 akut dilaporkan dengan pemberian dekstrosa, maka berhati-hatilah saat status tiamin tidak pasti.
- Reaksi hipersensitivitas dilaporkan setelah dosis parenteral berulang.
- Produksi parenteral mungkin mengandung aluminium, pasien dengan gangguan fungsi ginjal perlu waspada dalam mengkonsumsinya.
- Evaluasi defisiensi vitamin tambahan jika pasien di diagnosa defisiensi vitamin B1, sebab kekurangan vitamin tunggal jarang terjadi
Vitamin B1 untuk ibu hamil dan menyusui umumnya dapat diterima. Studi terkontrol pada ibu hamil tidak menunjukkan bukti risiko pada janin. Gunakan vitamin B1 untuk ibu hamil dalam dosis yang melebihi rata-rata harian yang direkomendasikan, karena manfaat yang diterima lebih besar daripada risikonya. Vitamin B1 juga aman digunakan saat menyusui. Vitamin B1 memang dapat masuk ke dalam ASI, tetapi tidak berbahaya bagi bayi. Akan tetapi, bila bayi lahir prematur atau mengalami gangguan kesehatan, periksakan ke dokter sebelum mengonsumsi tiamin jika ingin menyusui.
Referensi:
- Rx List : Thiamine : https://www.rxlist.com/consumer_thiamine_vitamin_b1/drugs-condition.htm
- Web MD : Thiamine (Vitamin B1) : https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-965/thiamine-vitamin-b1
- Drugs.com : Vitamin B1 : https://www.drugs.com/mtm/vitamin-b1.html#:~:text=Thiamine%20is%20used%20to%20treat,given%20by%20a%20healthcare%20professional.
- NHS : Thiamine (vitamin B1) : https://www.nhs.uk/medicines/thiamine-vitamin-b1/