Amfetamin

Obat-obatan seringkali menjadi solusi mengobati penyakit kejiwaan. Tidak selalu hanya dengan konsultasi. Seperti yang terjadi pada penyakit ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan juga kasus narkolepsi. Dosis seperti amfetamin dibutuhkan. Jadi, amfetamin itu obat apa? Bagaimana indikasinya? Dan efek samping dari obat amfetamin?

Amfetamin atau juga disebut amphetamine adalah jenis obat yang menstimulasi sistem saraf pusat. Ia meningkatkan noradrenalin dan dopamine di otak, meredakan gejala ADHD dan narkolepsi. Bisa dikatakan ini obat stimulan. Kepopulerannya sudah dikenal lama dan karena itulah sering disalahgunakan. Mekanisme kerja amfetamin mempengaruhi zat kimia di dalam saraf dan otak, itu berkontribusi terhadap kontrol impulsif serta sikap hiperaktif.

Amfetamin itu obat apa dan seperti apa bentuknya? Obat stimulan ini tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, bubuk, dan kristal. Variasi warnanya terang seperti merah muda, coklat, abu-abu, namun bisa juga putih. Obat amfetamin berbau menyengat dengan rasa yang pahit. Tetapi ini bukan konsumsi umum. Penggunaan obat-obatan amfetamin golongan harus berada di bawah kontrol dokter. Ini bisa sangat berbahaya jika digunakan ilegal.

Memang sebenarnya amfetamin golongan narkoba. Namun dibawah panduan yang benar dari dokter, obat ini masih digunakan mengatasi masalah kejiwaan yang cukup berat.

Indikasi Amphetamine

Amphetamine bukanlah obat yang digunakan sembarangan. Indikasinya untuk menangani kasus ADHD, narkolepsi, dan penyakit Parkinson. Bahkan mekanisme kerja amfetamin berdampak pada gangguan obesitas.

Ini merupakan obat stimulan yang kuat, mempengaruhi kerja dopamin yang terletak di saraf pusat. Dopamin diaktifkan sedemikian rupa agar mampu memenuhi rasa bahagia dan tenang dari pasien. Ini agar pasien dapat menyembuhkan dirinya sendiri dengan keadaan mental yang lebih baik. Bagian terburuknya, mekanisme kerja amfetamin mengakibatkan kecanduan, walau di satu sisi ia melegakan pasien dengan perasaan tenang yang dihantarkannya melalui pengaktifan dopamin.

Beberapa kasus overdosis akibat penyalahgunaan obat amfetamin telah dilaporkan. Ini juga bukan hal yang baru di seluruh dunia. Cara terbaik mengonsumsi amfetamin adalah menemui dokter. Anda akan diawasi selama pemakaiannya sehingga tak perlu khawatir berlebih.

Dosis

Pemberian dosis amfetamin golongan akan diberikan sesuai dengan kondisi, riwayat medis, dan level parahnya penyakit yang diderita pasien. Itulah kenapa aturan akan berbeda-beda. Yang jelas, amphetamine adalah sesuatu yang hanya bisa diresepkan dokter. Jadi Anda perlu berkonsultasi lebih dulu. 

Namun pemakaian secara umum dapat mengikuti :

  • Narkolepsi: anak-anak 6-11 tahun: 1 kali sehari dengan dosis amfetamin adalah 5 mg. Ditingkatkan sesuai kebutuhan. Anak >12 tahun dan dewasa: 1 kali sehari, dengan dosis sebanyak 10 mg dan dapat ditingkatkan maksimal 60mg per harinya.
  • ADHD: anak 3-5 tahun: mengikuti dosis awal amphetamine adalah 2,5 mg per hari. Dosis meningkat sesuai kondisi. Dewasa: 2,5-5 mg per hari. Dilanjut dengan pemberian maksimal 20 mg per hari.
  • Obesitas: dewasa: diminum 1 kali sehari. Dosis pemberian amfetamin adalah 5-10 mg. Dikonsumsi sebelum makan. Maksimal dosis lanjutan 30 mg per hari.

Pasien anak-anak dapat mengkonsumsi obat amfetamin. Aturannya, tetap berada di bawah pengawasan dokter. Dan hanya ahli yang dapat menentukan apakah penyakit yang diderita memerlukan bantuan amfetamin golongan obat-obatan.

Amfetamin adalah

Interaksi

Amfetamin obat untuk ADHD dan narkolepsi memiliki interaksi. Terhadap beberapa obat penggunaannya dilarang digunakan bersamaan. Amphetamin adalah obat yang dilarang jika digunakan bersama obat flu, obat antiinflamasi nonsteroid (contoh: ibuprofen). Itu dapat meningkatkan detak jantung cepat, bahkan tekanan darah.

Anda juga tidak dapat menggunakannya bersama obat golongan monoamine oxidase inhibitors: tranylcypromine, selegiline, isocaboxazid. Begitu juga amphetamin adalah obat yang buruk jika digunakan saat mengonsumsi obat antidepresan lainnya, atau ekstasi. Sindrom serotonin akan muncul.

Cara Pemakaian

Cara penggunaannya yang pertama tentu saja adalah dengan berkonsultasi pada dokter. Jika dokter menyarankan, Anda akan diberi dosis tertentu. Amfetamin obat untuk masalah kejiwaan ini tidak semestinya disalahgunakan. Dosis anak dan dewasa berbeda. Dosis setiap penyakit juga berbeda. Ikuti selalu petunjuk dan anjuran yang diberikan oleh dokter Anda.

Ingat selalu amphetamin adalah obat yang berbahaya. Jangan mengurangi apalagi menambah dosis tanpa pengawasan dokter. Jangan menggunakan dalam jangka waktu lama. Konsumsi obat amphetamine dengan teratur. Untuk obat tablet konsumsilah sebelum atau juga setelah makan. Apabila disarankan bisa juga setelah bangun tidur di pagi hari. Pengonsumsian malam hari dilarang, karena itu menyebabkan insomnia, atau gangguan tidur.

Untuk amphetamine berbentuk suspensi, pastikan mengocok botol sebelumnya. Gunakan hanya sendok takar khusus yang berada di dalam kemasan. Jangan lupa untuk melakukan kontrol rutin agar pemberian amphetamine tidak berlebihan.

Efek Samping

Amfetamin obat untuk gangguan ADHD, narkolepsi, dan obesitas sebenarnya aman jika digunakan sesuai anjuran. Namun ketika disalahgunakan bisa menyebabkan efek samping berbahaya.

Efek samping untuk obat stimulan ini: mulut kering, diare, sembelit, insomnia, nyeri haid, gugup, kram perut, sakit kepala, mual, mimisan, dan lain sebagainya. Gangguan tersebut akan mereda dengan sendirinya, namun apabila tidak, lakukan pemeriksaan kembali bersama dokter Anda.

Reaksi alergi mungkin saja terjadi. Atau efek yang lebih serius mungkin muncul: mengalami halusinasi, takikardia, kejang, pusing berat, stroke, dll. Sebelum ini terjadi sebaiknya jika ada reaksi alergi pada obat jenis amfetamin, segera konsultasi dokter.

Peringatan dan Larangan

Amfetamin adalah larangan bagi ibu hamil dan menyusui. Pada ibu menyusui, amfetamin dapat terserap ke dalam ASI. Jangan meminum minuman alkohol atau meminum obat amfetamin bersama dengan obat jenis lain, suplemen, atau produk herbal.

Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat stimulan jenis ini, atau jika sedang menderita gangguan cemas akut, hipertensi, gangguan bipolar, depresi, hipertiroidisme, epilepsi, sindrom Tourette, glaukoma, stroke, dan penyalahgunaan NAPZA. Terakhir, Anda tidak boleh mengendarai kendaraan atau berkegiatan cukup berat dan membutuhkan detail dan kewaspadaan setelah mengkonsumsi amfetamin.

Referensi

  1. WebMD : amphetamine oral: uses, side effects, interactions : https://www.webmd.com/drugs/2/drug-170275-1745/amphetamine-oral/amphetamine-extended-release-suspension-oral/details#:~:text=This%20medication%20is%20used%20to,of%20drugs%20known%20as%20stimulants.
  2. MedicalNewsToday : uses and risk of amphetamine : https://www.medicalnewstoday.com/articles/221211
  3. Drug : Amphetamine uses, dosage, side effects : https://www.drugs.com/amphetamine.html
  4. healthline : Amphetamine : https://www.healthline.com/health/amphetamine-oral-tablet

Ratna Sari

Ratna Sari adalah seorang ahli kecantikan yang bekerja di salah satu klinik "Kecantikan Kulit" dan di handaldok.com sebagai penulis artikel medis. Dia percaya bahwa memiliki kulit dan rambut yang sehat sangat didambakan oleh sebagian besar wanita. Kulit dan rambut dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang, terutama bagi wanita. Di waktu luangnya, ia mempelajari psikologi manusia dan tertarik pada onkologi.

Mungkin Anda juga menyukai