Friends with Benefits

Kita menjadi semakin sering mendengar kata friends with benefits. Terutama setelah melihat film dengan judul yang sama dan bertemakan tentang ide tersebut. Di kalangan anak muda modern saat ini, friend with benefits seringkali dijadikan pilihan dalam menjalin hubungan dengan seseorang.

Friends with benefits atau fwb adalah hubungan yang melibatkan fisik, dan intim, tetapi tidak terikat kepada pasangan, dan tanpa perasaan. Masyarakat masa kini menganggap arti fwb ini baik karena tidak boleh ada pemaksaan, dan menjadi lebih bebas secara perasaan karena tidak terikat oleh status apapun. Benarkah demikian? Kita akan melihat apa arti fwb, ciri-ciri dari hubungan fwb, dan risikonya jika menjalani hubungan semacam ini.

Apa Itu Friend with Benefit?

Sebelum jauh membahas seperti apa ciri hubungan ini dan bagaimana resikonya, kita akan lihat arti fwb. Jadi, apa itu fwb? Untuk mudahnya, fwb adalah sebuah hubungan pertemanan tetapi dengan keintiman yang secara seksual dan fisik, namun itu tidak dalam ikatan resmi ataupun komitmen dalam menjalani hubungan seperti pacaran. Dengan demikian seseorang yang menjalani fwb artinya dapat bebas menunjukkan ketertarikan kepada orang lain (bukan pasangan fwb).

Menjalin hubungan fwb adalah sesuatu yang mungkin terasa lebih bebas dan ringan karena tidak ada tanggung jawab kepada pasangan maupun hubungan. Seseorang bahkan dapat melakukan hubungan intim dengan bebas kepada orang lain selain pasangannya selama masih dalam arti fwb. Sangat memungkinkan jika apa itu fwb dirasa tidak rumit dan juga praktis. Terutama jika seseorang atau Anda merasa sedang tidak ingin terlibat hubungan yang resmi.

Pasangan fwb artinya mereka saling membutuhkan, terutama untuk urusan ranjang, tetapi tidak ingin saling mengikat diri pada satu hubungan saja, yang dinilai akan menjadi rumit. Umumnya mereka yang memilih fwb adalah golongan dewasa muda (sekolah menengah, perguruan tinggi, dan pekerja muda) yang masih ingin aktif mengeksplorasi seksualitasnya. Tetapi meski demikian, yang dimaksud dengan apa itu friend with benefits yaitu ketika mereka sendiri harus dapat memisahkan antara seks dan cinta yang dirasakan. Itu tentunya sulit, karena Anda menjalani hubungan intim namun tidak boleh mencintai orang yang Anda ajak hubungan intim. Belum lagi, bahaya dari friends with benefit yang tentu ingin dihindari semua orang yaitu penyakit menular seksual: sifilis, herpes, gonore, HIV, dll.

Ciri-Ciri Sebuah Hubungan Friends With Benefits

Jika ingin memulai hubungan fwb, Anda perlu tahu ketentuan apa saja yang dimiliki yang termasuk dalam hubungan apa itu fwb.

Ciri-ciri fwb apa saja:

  • Tidak ada komitmen. Apa arti fwb yaitu orang yang berhubungan dilarang memiliki komitmen dan perasaan. Pada saat menjalin hubungan Anda harus paham bahwa perhatian emosional, dan dukungan, tidak akan diberikan. Tidak ada kencan formal, perkenalan keluarga, dan kehangatan fisik yang berupa perhatian sama sekali.
  • Tidak terlibat perasaan mendalam. Biasanya pasangan friends with benefit akan harus membicarakan kemana arah hubungan dan jujur tentang sifat koneksi untuk menghindari sakit hati dan perasaan yang salah. Ini juga agar pasangan dapat menyetujui jika mereka tidak boleh memiliki perasaan apapun terhadap pasangan. Ketika berjanji untuk selesai, maka hubungan friend with benefit akan selesai begitu saja.
  • Kedua belah pihak setuju. Meski demikian, friends with benefits adalah mereka yang setuju melakukannya. Agar tidak merasa sakit hati dan tanggung jawab yang pada akhirnya sama seperti hubungan biasa, maka pasangan fwb akan harus setuju bahwa keduanya memang ingin berhubungan semacam itu.
  • Dekat dengan orang lain. Friends with benefit membuat Anda harus rela pasangan menghabiskan waktu dengan orang lain, termasuk berhubungan seks dengannya. Begitu pula dengan Anda, dapat berhubungan dengan orang lain. Tetapi hubungan apa itu fwb akan dapat berakhir kapan saja tanpa kejelasan maupun dengan alasan yang masuk akal.
  • Menguntungkan kedua belah pihak. Hubungan friends with benefits adalah, bagaimanapun juga membutuhkan keuntungan kedua belah pihak. Anda harus menyukai saat berhubungan dengan pasangan termasuk dengan aturan-aturan yang mungkin saja ditegakkan di dalamnya. Pasangan juga harus demikian. Jika salah satu tidak puas, biasanya hubungan ini akan berakhir.

Begitulah kira-kira ciri-ciri dan kondisi fwb apa saja. Jika Anda ingin melakukannya, masihkah berniat? Belum lagi risiko dari friends with benefit ini dapat menyangkut kesehatan mental dan fisik.

friends with benefits  adalah

Risiko yang Dapat Terjadi dengan Friend with Benefits

Fwb apakah dapat mengundang risiko kesehatan? Tentu saja. Risiko kesehatan dari hubungan yang dikenal di Indonesia dengan nama lain friendzone dan hubungan tanpa status ini justru menyangkut mental dan fisik seseorang. Apa saja resikonya?

Risiko friend with benefit adalah:

  • Sifat hubungan yang singkat. Istilah fwb memang merujuk pada hubungan yang tidak jelas dan biasanya singkat. Meskipun lebih bebas, tetapi risiko yang harus dihadapi adalah tidak adanya kejelasan status. Ini membuat hubungan akan berkisar beberapa minggu atau bulan saja lamanya. Hanya beberapa yang bisa mempertahankan friend with benefit bertahun-tahun. Umumnya karena sudah nyaman bersama. Tetapi kebanyakan dari mereka akan selesai dalam waktu singkat. Walaupun dapat dilanjutkan dengan pertemanan biasa, tetapi jarang sekali friends with benefit yang kemudian berakhir dengan hubungan serius.
  • Perasaan tak berbalas. Aturan utama friend with benefit adalah tidak adanya perasaan suka walaupun pasangan berhubungan intim. Itu sangat sulit. Kadangkala perasaan muncul, dan salah satu pihak ingin bergantung dengan pasangannya. Jika pasangan tersebut tidak menginginkannya, maka ini akan berakhir dengan perasaan yang tak berbalas. Pada akhirnya itu akan menyakiti perasaan. Tidak sedikit ketidakpuasan yang dirasakan dalam istilah fwb berujung pada depresi mental.
  • Penyakit menular seksual. Hubungan seksual dalam istilah fwb dikenal rentan dengan penyakit menular seksual. Ini karena mereka dapat berganti-ganti pasangan seks. Anda tidak akan tahu orang mana saja yang pernah berhubungan intim dengan pasangan friends with benefits Anda. Penyakit menular seksual yang dapat menyerang yaitu gonore, HIV, herpes, HPV, sifilis, hepatitis B, kandidiasis, trikomoniasis, klamidia, dan lain sebagainya.
  • Kehamilan yang tidak diinginkan. Perempuan lebih rentan terkena risiko friend with benefit karena bisa hamil. Kehamilan bisa jadi tidak diinginkan dan tidak direncanakan. Hubungan seks dalam friend with benefit adalah sangat berisiko ketika tidak dilakukan dengan aman. Sudah menggunakan pengaman pun dapat berisiko kehamilan. Dan parahnya pasangan boleh saja tidak bertanggung jawab apalagi sudah ada perjanjian sebelumnya.
  • Berujung dengan aborsi. Aborsi hanya diperbolehkan di Indonesia ketika mereka adalah korban pemerkosaan, atau kehamilan dinilai mengancam nyawa. Akan tetapi, kehamilan yang terjadi pada istilah fwb tidak termasuk ke dalamnya, sehingga mereka yang ingin aborsi tidak dapat pergi ke klinik legal atau rumah sakit. Akhirnya, mereka yang menginginkan aborsi berujung dengan aborsi tidak sehat atau tidak aman karena harus ke klinik ilegal.

Tindakan Pencegahan

Hubungan fwb artinya Anda harus siap jika terkena penyakit menular seksual. Ada beberapa tindakan pencegahan, namun mungkin itu bukan solusi yang utama. Untuk itulah, jika Anda ingin memulai hubungan demikian, pahami dulu apa arti fwb. Beberapa tindakan pencegahan dalam berhubungan friend with benefits mungkin akan membantu Anda.

Mencegah kerugian akibat penyakit menular dalam friend with benefit adalah dengan:

  • Menggunakan kondom saat berhubungan intim
  • Membersihkan organ intim sebelum dan sesudah melakukan hubungan seks
  • Hindari narkoba
  • Hindari orang dengan gejala IMS
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan dengan rutin

Tetapi tentu saja, tidak ada yang lebih baik dari menghindari berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seks. Dan untuk itulah, Anda mungkin harus berpikir ulang, apakah harus menjalani hubungan semacam friend with benefit yang sebenarnya juga berisiko tinggi terhadap kesehatan fisik dan jiwa. Tindakan pencegahan terbaik friends with benefits adalah dengan tidak terlibat di dalamnya. 

Referensi:

  1. Brides: what does friends with benefits mean: https://www.brides.com/what-does-friends-with-benefits-mean-1021859
  2. Kids Help Phone: friends with benefits: what does it mean: https://kidshelpphone.ca/get-info/friends-with-benefits-what-does-it-mean/
  3. Healthyway: 8 Rules for making friends with benefits work: https://www.healthyway.com/content/8-rules-for-making-friends-with-benefits-work/
  4. Health: is being friends with benefits ever a good idea: https://www.health.com/relationships/friends-with-benefits
  5. Psychology Today: The pros and cons of being friends with benefits: https://www.psychologytoday.com/us/blog/in-the-name-love/202007/the-pros-and-cons-being-friends-benefits

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai