Levonorgestrel

Levonorgestrel merupakan salah satu solusi untuk mencegah kehamilan. Ini karena levonorgestrel adalah alat preparat hormon yang memperlambat atau mencegah terjadinya ovulasi. Jika tidak terjadi ovulasi maka tidak ada pembuahan. Kenali obat pil kb darurat di bawah ini.

Apa Itu Levonorgestrel dan Indikasinya

Levonorgestrel adalah obat yang mencegah kehamilan. Dapat dikatakan jika ini merupakan kontrasepsi darurat. Bentuknya tablet sehingga mudah untuk dikonsumsi. Levonorgestrel adalah yang digunakan jika hubungan seksual berlangsung tanpa kondom atau ketika metode KB gagal, namun Anda perlu mencegah kehamilan terjadi. Itu masuk dalam golongan hormon progestin. Berbeda dengan pil KB, levonorgestrel tidak digunakan dalam jangka waktu rutin.

Kontrasepsi darurat ini juga tidak mencegah penularan penyakit menular seksual seperti HIV, gonore, klamidia, dll. Cara kerja dari obat kontrasepsi darurat ini yaitu dengan mencegah lepasnya sel telur dari ovarium. Dengan demikian pembuahan sel telur oleh sperma tidak akan terjadi. Anda dapat menemukan obat pencegah kehamilan di apotik dengan merk Exita, Postinor-2, andalan Postpil, Microlut, Valenor 2.

levonorgestrel adalah

Dosis Pil Pencegah Kehamilan

Sebagai kontrasepsi darurat, obat ini dianjurkan untuk segera diminum segera setelah berhubungan seksual. Itu akan efektif jika demikian. Dosis dari pil kb darurat ini yaitu 1,5 mg. Dikonsumsi dalam jangka waktu 0-72 jam setelah berhubungan intim.

Dosis alternatif dari obat pencegah kehamilan yaitu 0,75 mg, dan dikonsumsi dalam jangka waktu yang sama. Kemudian diikuti dengan konsumsi kedua 0,75 mg, 12 jam kemudian.

Cara Menggunakan Obat Pencegah Kehamilan dengan Benar

Agar bekerja secara efektif penggunaan kontrasepsi darurat harus diperhatikan dengan benar cara pemakaiannya. Anda perlu mengikuti anjuran dokter, atau membaca informasi yang ada pada pil kb darurat.

Jangan menambah maupun mengurangi dosis obat pencegah kehamilan di apotik jika tidak berdasarkan resep dokter. Konsumsi levonorgestrel dalam jangka waktu 0-72 jam setelah berhubungan seksual. Jangan lebih dari itu, agar obat kontrasepsi darurat dapat bekerja secara lebih efektif dan terjamin.

Konsumsi obat agar tidak hamil dengan atau tanpa makanan. Apabila mengalami muntah dalam kurun waktu 2 jam setelah mengonsumsinya, Anda perlu menghubungi dokter. Kemungkinannya Anda perlu mengonsumsi kembali obat pencegah kehamilan ini.

Pil pencegah kehamilan bagaimanapun juga memberikan efek seperti timbulnya bercak darah atau flek setelah obat dikonsumsi. Hubungi dokter jika kondisi demikian berlangsung lebih dari 7 hari. Itu juga menyebabkan menstruasi tidak lancar, menjadi lebih lambat atau lebih cepat dari biasanya. Akan tetapi jika terlambat lebih dari 7 hari, Anda perlu ke dokter untuk melihat penyebab terlambatnya haid agar itu tidak menjadi kehamilan. Simpan obat pencegah kehamilan dalam tempat yang sejuk dan wadah tertutup. Jangan terpapar sinar matahari langsung.

Interaksi

Interaksi obat pencegah kehamilan di apotik bisa saja terjadi. Ini ketika digunakan dengan beberapa jenis obat lainnya. Anda perlu perhatikan benar-benar obat apa saja yang memiliki interaksi jika digunakan dengan pil pencegah kehamilan. Anda tentu tidak mau jika kerja obat anti hamil tidak efektif.

Interaksi obat agar tidak hamil terjadi dengan:

  • Carfilzomib atau asam traneksamat, menyebabkan penggumpalan darah.
  • Ciclosporin, terjadi peningkatan ciclosporin dalam darah.
  • Clarithromycin, barbiturat, rifampicin, bexacaroten, bosentan, phenytoin, itraconazole, verapamil, griseofulvin, efavirens, suplemen John’s Wort, diltiazem, ritonavir, ketoconazole, carbamazepine, itu akan menurunkan efektivitas obat penunda kehamilan.

Kontraindikasi

Anda tidak boleh mengonsumsi obat pencegah hamil pada kondisi tertentu di bawah ini:

  • Kelainan genetik seperti porfiria
  • Hamil anggur
  • Kehamilan
  • Perdarahan pada vagina
  • Gangguan hati
  • Memiliki riwayat kanker payudara
  • Penyakit arteri berat
  • Tumor jinak pada hati
  • Riwayat alergi terhadap obat anti hamil levonorgestrel

Ada baiknya jika Anda merasa bingung untuk menanyakan terlebih dahulu kepada dokter. Ceritakan kepadanya riwayat penyakit Anda maupun kondisi kesehatan Anda saat ini, sehingga pemakaian obat pencegah hamil setelah berhubungan dapat bekerja dengan baik.

Juga beritahu dokter jika Anda memiliki beberapa riwayat penyakit parah. Hati-hati menggunakan obat pencegah hamil pada kondisi kesehatan:

Pada saat Anda meminta obat mencegah kehamilan levonorgestrel, pastikan Anda beritahu dokter setiap pengobatan, suplemen, atau produk herbal apa yang sedang Anda konsumsi. Ini untuk mencegah terjadinya interaksi obat penunda kehamilan dan risiko penyakit yang lebih besar. Selama mengonsumsi obat untuk mencegah kehamilan juga disarankan tidak minum alkohol dan merokok.

Jika Anda sedang mengalami perdarahan vagina, biasanya obat mencegah kehamilan akan diganti dengan obat lain. Untuk itulah selalu beritahu dokter kondisi terakhir tubuh Anda. Levonegestrel adalah obat yang tidak baik untuk penderita lupus, emboli paru, osteoporosis, hipertensi, trombosis vena dalam, dan endometriosis.

Efek Samping Obat Penunda Kehamilan

Beberapa efek samping mungkin bisa terjadi setelah mengonsumsi obat pencegah hamil setelah berhubungan. Tetapi biasanya itu terjadi hanya pada beberapa orang. Efek samping dari obat penunda kehamilan bisa berupa mual, sakit perut, payudara terasa sakit, diare, sakit kepala, jumlah darah pada menstruasi lebih sedikit atau lebih banyak, perdarahan di luar waktu haid, dan kelelahan.

Efek samping obat untuk mencegah kehamilan biasanya dapat menghilang dengan sendirinya. Akan tetapi jika semakin memburuk, inilah waktu yang tepat untuk Anda menemui dokter. Seperti apa efek samping obat mencegah kehamilan yang patut diwaspadai?

Jika terjadi migrain yang berat, keputihan tidak normal, sakit perut bagian bawah yang parah setelah 3-5 minggu penggunaan obat untuk mencegah kehamilan, serta depresi, Anda wajib menemui dokter di rumah sakit.

Referensi:

  1. WebMD: Levonorgestrel oral: uses, side effects, interactions: https://www.webmd.com/drugs/2/drug-17833-1347/levonorgestrel-oral/levonorgestrel-1-5-mg-oral/details
  2. MedlinePlus: levonorgestrel: https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a610021.html
  3. Drugs: levonorgestrel: https://www.drugs.com/pro/levonorgestrel.html
  4. Mayo Clinic: levonorgestrel (oral route) precautions: https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/levonorgestrel-oral-route/precautions/drg-20074413?p=1

Mahendra Pratama

Mahendra Pratama, seorang ahli gizi berusia 52 tahun dan bekerja di Handal Dok sebagai penulis/editor. Ia lulus dari Universitas Wijaya Kusuma sekitar 25 tahun yang lalu. Dia adalah mahasiswa yang berprestasi. Mahendra sering menulis artikel tentang nutrisi atau cara menjaga kesehatan. Dia memiliki hobi - yoga.

Mungkin Anda juga menyukai